Laman

Selasa, 22 Mei 2012

Kerancuan Doktrin Kenaikan Isa Almasih dalam Bibel

(Jawaban untuk Abd Al-Masih)
Hari Kenaikan Yesus Kristus (Kenaikan Isa Almasih) yang diperingati setiap tahun sebagai hari libur nasional, sangat bersejarah dan bermakna bagi umat Kristiani. Pada hari raya ini diyakini bahwa jasad insani dan oknum ilahi Yesus yang sudah mati lalu hidup lagi, kemudian naik ke sebelah kanan Tuhan di sorga. Maknanya, bahwa Yesus telah mengambil bagian sepenuhnya dalam kemuliaan, kekuasaan dan pemerintahan Tuhan.

Untuk menunjukkan makna penting Hari Kenaikan Yesus, Abd. al-Masih mengutip ayat-ayat Al-Quran untuk dijadikan sebagai alat pembenaran terhadap doktrin tersebut. Dalam buku A Question that demands an Answer terbitan The Good Way, Rikon, Switzerland, (edisi Indonesia: "Jawaban Yang Disingkapkan") ditulis demikian:
“Dapat kita baca di Quran, Allah telah mengangkat Kristus kepada-Nya serta berjanji kepadanya: 

“Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku” (Ali Imran 55).

Janji ini dinyatakan dalam Quran dan telah digenapi secara faktual: “….Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya” (An Nisaa 158).

Dengan perkataan lain, Allah mengambil Yesus anak Maria keluar dari kubur dan mengangkat dia kepada-Nya. Maka sekarang dia hidup dekat Allah” (hal. 36).

Kerancuan Tafsir Abd. al-Masih

Tanpa disadarinya, jerih payah Abd. al-Masih dalam mengotak-atik Al Quran itu justru menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Dikutipnya Ali Imran 55 secara tidak utuh, yang di dalamnya ada firman Allah bahwa Dia sendiri yang akan mewafatkan/mematikan nabi Isa alaihissalam (Yesus). Kalimat ini jelas membantah doktrin Trinitas (ketuhanan Yesus) yang diyakini umat Kristiani.

Jika Allah mewafatkan nabi Isa, maka otomatis dapat disimpulkan bahwa Isa (Yesus) bukan Tuhan. Jika nabi Isa adalah Tuhan, bagaimana mungkin ada Tuhan yang mewafatkan Tuhan??

Selanjutnya, disebutkan bahwa Allah akan membersihkan nabi Isa dan para pengikutnya dari orang-orang kafir. Termasuk orang-orang kafir di sini adalah umat Kristen yang menjadikan nabi Isa sebagai Tuhan (Qs. Al Ma-idah 72-73, Al-Bayyinah 6). Para pengikut Nabi Isa adalah kaum Hawariyun (Qs. As Shaff 16). Jadi nabi Isa dan para pengikut setianya dibersihkan dari orang-orang kafir dan umat Kristen.

Analisa Kenaikan Yesus Ke Surga

Dalam Bibel, hanya ada dua ayat yang melaporkan kronologis kisah kenaikan Yesus ke sorga, yaitu Markus 16:19 dan Lukas 24:51. Ini sungguh mengherankan, peristiwa besar dalam iman Kristiani diperingati sebagai “Hari Kenaikan Tuhan Yesus” ini ternyata hanya ada dua referensi.:

  • “Sesudah Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah” (Markus 16:19).

  • “Dan ketika ia (Yesus, pen.) sedang memberkati mereka, ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga” (Lukas 24:51).

Bila dianalisa, kedua ayat yang menceritakan kronologis kenaikan Yesus ke Sorga itu bermasalah, karena beberapa alasan berikut :

Pertama, Kesaksian Injil Markus dan Injil Lukas tentang kenaikan Yesus ke sorga itu tidak dapat diterima kedua-duanya, karena saling bertentangan. Markus mengatakan bahwa Yesus naik ke sorga setelah berbicara kepada 11 orang murid Yesus, sedangkan Lukas menceritakan bahwa Yesus naik ke sorga ketika sedang memberkati 11 murid Yesus.

Kedua, Injil Markus 16:19 menceritakan bahwa Yesus naik ke sorga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Ini bertentangan dengan Kisah Para Rasul 7:56 yang menceritakan bahwa Yesus tidak duduk, melainkan berdiri di sebelah kanan Tuhan.
“Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah”.

Ketiga, kesaksian penulis Injil Markus dan Injil Lukas bahwa Yesus sudah naik ke sorga lalu duduk/berdiri di sebelah kanan Allah, itu menunjukkan posisi Allah yang berarti Tuhan bisa dilihat dengan mata secara langsung oleh kedua penulis Injil itu. Hal ini tidak dapat dipercaya, sebab mustahil mata manusia bisa melihat Allah dan bertentangan dengan ayat-ayat berikut:

“Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat(Yohanes 5:37).

“Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin” (I Timotius 1:17).

“Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia(I Timotius 6:16).

“Lagi firman-Nya: “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup(Keluaran 33:20).

Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah(I Yohanes 4:12).

Keempat, Injil Markus ayat 9-20 bukan termasuk Injil naskah lama, melainkan tambahan belaka. Para pakar Alkitab sepakat bahwa ayat tersebut adalah palsu, bukan Injil Markus yang asli, dengan penjelasan berikut:
“The earliest manuscript and some other ancient witnesses do not have Mark 16:9-20” (The Holy Bible New International Version, h.1159).

“Pandangan yang umum diterima ialah bahwa Injil ini dirusakkan pada halaman terakhir, baru setelah ditulis. Atau bahwa Markus tidak dapat menyele­sai­kan­nya, barangkali karena bertambah-tambahnya penghambatan. (Tafsiran Alkitab Masa Kini 3, hal. 190).

“Markus 16:9-20 ini agaknya tidak termasuk Injil Markus yang asli. Mungkin tidak lama setelah Markus terbit, bagian penutup ini dimasukkan sebagai peng­ganti penutup yang lain” (Kitab Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan, hal. 133).

“Ayat lainnya dari bab 16 ini (Markus 16:9-20) rupanya ditulis oleh tangan orang lain….. Meskipun jelas bukan dari Markus, namun Gereja tidak pernah meragukan sebagai juga terilhami” (Tafsir Injil Markus, hal. 18).

Dari beberapa penjelasan tersebut, timbullah pertanyaan, jika ayat tersebut bukan tulisan Markus, kenapa dimasukkan ke dalam Injil Markus lalu disebut sebagai Injil Markus??

Jadi, tulisan Abd. al-Masih itu sangat lucu dan tidak ilmiah. Jika peristiwa Kenaikan Yesus itu sangat penting, kenapa dari empat Injil itu hanya Markus dan Lukas saja yang menulis, padahal mereka itu bukan murid Yesus? Kenapa Matius dan Yohanes bersikap abstain, tidak melaporkan Kenaikan Yesus??

Jika Injil saja tidak tidak melaporkan secara lengkap, hanya sepotong-sepotong, mengapa Abd. al-Masih bersusah payah mengacak-acak Al-Qur’an untuk mencari dukungan terhadap doktrin Kenaikan Yesus?? Aneh sekali missionaris satu ini. [Tim Fakta]

Kutipan :
VoA-Islam
Kamis, 17 May 2012

Irshad Manji, Lady Gaga dan Logika Setan

Pada 21 Februari 2012 lalu,  situs http://showbiz.vivanews.com, menurunkan berita berjudul:  “Mimpi Lady Gaga: Selalu Dihantui Roh Jahat”.  Kata Lady Gaga, "Aku berulang kali bermimpi ada hantu di rumahku dan dia membawaku ke sebuah ruangan." Sebelumnya, pada 2 Februari 2012, situs yang sama juga menulis berita berjudul “Lady Gaga Berburu Sperma Pria Berdarah Italia.”

Beberapa hari ini, media massa –baik cetak maupun elektronik  -- ramai memberitakan dan mendiskusikan masalah pro-kontra pembatalan konser penyanyi Amerika Lady Gaga di Indonesia. 

Berbagai alasan dikemukakan. 
Pihak yang mendukung konser Lady Gaga beralasan bahwa konser musik adalah bagian dari kebebasan berekspresi.  Ada yang beralasan, bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kehadiran Lady Gaga. Sebab, itu hanya konser musik biasa. 
Bahkan ada tokoh yang berbicara di sebuah  TV, ada sejuta Lady Gaga pun tidak ada masalah. Yang penting imannya kuat.

Bagaimana menyikapi konser Lady Gaga ini?  Lepas dari soal pro-kontra konser Lady Gaga, marilah kita dudukkan masalahnya dengan jernih. Tentu saja, sebagai Muslim, kita mencoba melihat masalah Lady Gaga dari sudut pandang Islam, bukan sudut pandang liberalisme, sekularisme, atau ateisme.

Lady Gaga adalah penyanyi terkenal. Albumnya sudah laku jutaan kopi. Tapi, perilakunya sangat buruk. Ia pengumbar pornografi, pornoaksi, pendukung seks bebas, dan juga homoseks dan lesbianisme.  Pada 12 Maret 2010, situs www.tabloidbintang.com meluncurkan kabar, bahwa Lady Gaga menyatakan kesiapannya menjadi seorang lesbian. “Tidak ada batasan atau peraturan dalam hal cinta,” ujar Gaga.

Sebagai Muslim, harusnya semua sepakat, bahwa apa yang dilakukan dan dipromosikan oleh Lady Gaga adalah kebatilan dan kemunkaran.  Adalah  sangat tepat, bahwa pemerintah – dalam hal ini pihak kepolisian RI – menghentikan kemunkaran berupa konser Lady Gaga.  Itu memang tugas penguasa. Bukankah Nabi Muhammad SAW sudah memerintahkan, bahwa siapa saja yang melihat kemunkaran, ubahlah dengan tangannya (kekuasannya); jika tidak mampu, ubahlah dengan lisannya; dan jika pun dengan lisan tidak mampu juga, maka cukup dengan doa, yakni tidak ridha atas kemunkaran itu. Itulah, kata Nabi SAW,  selemah-lemah iman. Jika sekedar tidak ridha, atau benci terhadap kemunkaran, sudah dikatakan sebagai “selemah-lemah iman”, bagaimana jika seseorang menjadi pendukung kemunkaran?

Rabu (16/5/2012) malam, sebuah TV swasta menyiarkan sebuah acara perdebatan panjang seputar pembatalan konser Lady Gaga.  Sepanjang acara berlangsung, sejumlah SMS dan twiter  berseliweran. Sebagian diantaranya berisi penyesalan, betapa acara itu menjadi panggung aduan bagi sesame Muslim.  Yang lebih mengerikan, ada tokoh-tokoh yang berbicara dengan nada tidak berkeberatan dengan kehadiran dan konser Lady Gaga. Bahkan, beberapa peserta diskusi masih menggugat kasus pembatalan diskusi tokoh Lesbi, Irshad Manji, di sejumlah tempat  di Indonesia, beberapa waktu lalu.

Ada logika aneh yang dimunculkan dalam kasus Lady Gaga dan Irshad Manji. Yakni, biarkan mereka bicara; jika tidak setuju ya diajak diskusi saja!  Padahal, Irshad Manji bukan hanya promosi lesbi dalam buku-buku dan situs pribadinya. Tetapi, dia juga sangat menghina Nabi Muhammad SAW. Bahkan, lebih dari itu, dalam situs pribadinya, www.irshadmanji.com, tampak jelas, bagaimana dukungan si Manji terhadap penjahat penghina Nabi Muhammad SAW, Salman Rushdie.

Sekedar mengingat kembali, nama Salman Rushdie mencuat ketika pada 26 November 1988, Viking Penguin menerbitkan novelnya berjudul The Satanic Verses (Ayat-ayat Setan). Novel ini segera memicu kemarahan umat Islam yang luar biasa di seluruh dunia. Novel ini memang sungguh amat sangat biadab. Rushdie menulis tentang Nabi Muhammad saw, Nabi Ibrahim, istri-istri Nabi (ummahatul mukminin) dan juga para sahabat Nabi dengan menggunakan kata-kata kotor yang sangat menjijikkan.

Dalam novel setebal 547 halaman ini, Nabi Muhammad saw, misalnya, ditulis oleh Rushdie sebagai ”Mahound, most pragmatic of Prophets.” Digambarkan sebuah lokasi pelacuran bernama The Curtain, Hijab, yang dihuni pelacur-pelacur yang tidak lain adalah istri-istri Nabi Muhammad saw. Istri Nabi yang mulia,  Aisyah r.a.,  misalnya, ditulis oleh Rushdie sebagai ”pelacur berusia 15 tahun.” (The fifteen-year-old whore ’Ayesha’ was the most popular with the paying public, just as her namesake was with Mahound). (hal. 381).

Banyak penulis Muslim menyatakan, tidak sanggup mengutip kata-kata kotor dan biadab yang digunakan Rushdie dalam melecehkan dan menghina Nabi Muhammad saw dan istri-istri beliau yang tidak lain adalah ummahatul mukminin.  Maka, reaksi pun tidak terhindarkan.  Fatwa Khomaini pada 14 Februari 1989 menyatakan: Salman Rushdie telah melecehkan Islam, Nabi Muhammad dan al-Quran. Semua pihak yang terlibat dalam publikasinya yang sadar akan isi novel tersebut, harus dihukum mati.

Pada 26 Februari 1989, Rabithah Alam Islami dalam sidangnya di Mekkah, yang dipimpin oleh ulama terkemuka Arab Saudi, Abd Aziz bin Baz, mengeluarkan pernyataan, bahwa Rushdie adalah orang murtad dan harus diadili secara in absentia  di satu negara Islam dengan hukum Islam. Pertemuan Menlu Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 13-16 Maret 1989 di Riyadh juga menyebut novel Rushdie sebagai bentuk penyimpangan terhadap Kebebasan Berekspresi.

Prof. Alaeddin Kharufa, pakar syariah dari Muhammad Ibn Saud University,  menulis sebuah buku khusus berjudul Hukm Islam fi Jaraim Salman Rushdie. Ia mengupas panjang lebar pandangan berbagai mazhab terhadap pelaku tindak pelecehan terhadap Nabi Muhammad saw. Menurut Kharufa, jika Rushdie menolak bertobat, maka setiap Muslim wajib menangkapnya selama dia masih hidup.

Ada yang beralasan, bahwa biarlah Irshad Manji dan Lady Gaga berbagi pemikiran dan kesenangan melalui hiburan! Katanya, soal pribadi jangan dikaitkan dengan pemikiran atau karya seninya!  Apa pun pribadinya,  tak perlu dikaitkan dengan karyanya. Sikap Irshad Manji yang memuji-muji dan bersahabat dengan Salman Rushdie, tentu bukanlah sikap yang bijaksana. Dia tidak menghargai dan tidak berempati  terhadap perasaan kaum Muslim yang tersakiti dengan karya-karya Rushdie.

Logika kebebasan berpendapat dan berekspresi tanpa batas  terbukti tidak tepat dan tidak diterima di mana saja.  Di Indonesia, misalnya,  sudah lama dilarang penyebaran paham komunisme.  Bagaimana dengan penyebaran paham lesbianisme yang juga sangat besar tingkat kejahatannya? Jadi,  manusia yang sehat pikirannya, pasti akan menolak konsep kebebasan yang tanpa batas. 

Logika SetanSetiap aspek dan gerak kehidupan manusia tak lepas dari tantangan.  Utamanya, tantangan yang  ditimbulkan oleh musuh  abadi umat manusia, yaitu SETAN.  Banyak yang menarik jika kita menelaah penjelasan al-Quran tentang bagaimana logika dan kiat-kiat setan dalam menyesatkan manusia. sebagai Muslim, kita sudah dijelaskan dalam banyak ayat al-Quran  bahwa setan adalah musuh manusia yang nyata.  Setan tak pernah berhenti berusaha untuk menyesatkan manusia. “Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan  oleh setan; sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS az-Zukhruf:62).

Salah satu metode setan dalam menyesatkan manusia adalah dengan cara memoles perbuatan maksiat dan jahat sehingga tampak indah dalam pandangan manusia. “Iblis berkata: Ya Rabbi, karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, maka pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan  mereka semuanya.” (QS al-Hijr:39).

Iblis sangat berpengalaman dalam soal sesat menyesatkan manusia. Di sorga, Iblis berhasil membujuk Adam agar melanggar larangan Allah. Caranya, dikatakan oleh Iblis, bahwa pohon yang dilarang untuk dimakan, justru merupakan pohon yang menjadikan Adam akan menjadi kekal di sorga. Karena itulah Iblis menyebut pohon larangan itu dengan nama “syajaratul khuldi” (pohon keabadian).  Dalam al-Quran digambarkan bagaimana Iblis membujuk Adam: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa.” (QS Thaha:120).

Salah satu kiat setan dalam menyesatkan manusia adalah dengan memandang baik perbuatan-perbuatan yang telah diharamkan oleh Islam. “Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk); maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan untuk mereka azab yang pedih. (QS an-Nahl:63)…”Setan pun menjadikan indah dalam pandangan mereka, apa yang mereka kerjakan.” (QS al-An’am:43).

Cobalah kita renungkan penjelasan al-Quran tentang pandangan kaum musyrik yang memandang baik tindakan mereka dalam membunuh anak-anak mereka sendiri (QS al-An’aam:137).  Membunuh anak-anak adalah suatu bentuk kejahatan, tetapi dengan logika setan, tindakan buruk itu bisa dipoles sehingga dianggap baik manusia.

Karena itulah , logika dan kerja setan memang bertentangan dengan logika dan tindakan orang mukmin. Jika sifat orang  mukmin selalu melaksanakan amar makruf nahi munkar, maka setan justru sebaliknya. Kerja mereka yang utama adalah memerintahkan kepada yang munkar dan membenci kebaikan (al-ma’ruf). Disebutkan dalam al-Quran: “Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuata keji dan munkar.” (QS an-Nuur: 21).

Al-Quran (al-An’am:112) mengingatkan, bahwa sesungguhnya musuh para nabi adalah setan dari jenis manusia dan setan dari jenis jin,  yang pekerjaan mereka adalah menyebarkan “kata-kata indah” (zukhrufal qawli) dengan tujuan untuk menipu manusia.  Malik Bin Dinar, seorang ulama terkenal (m. 130 H/748 M) pernah berkata: “Sesungguhnya setan dari golongan manusia lebih berat bagiku daripada setan dari golongan jin. Sebab, setan dari golongan jin, jika aku telah membaca  ta’awudz, maka dia langsung menyingkir dariku, sedangkan setan dari golongan manusia dapat mendatangiku untuk menyeretku melakukan berbagai kemaksiatan secara terang-terangan.” (dikutip dari Imam al-Qurthubi, 7/68 oleh Dr. Abdul Aziz bin Shalih al-Ubaid, Menangkal Teror Setan (Jakarta: Griya Ilmu, 2004), hal. 88).

Setan – baik dari golongan manusia maupun dari golongan jin – memiliki ambisi utama untuk menyesatkan manusia, seluruhnya. “Dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu.” (QS al-Ghafir:5).

Jadi mudah sekali mengenali logika setan. Yakni, siapa saja yang menjadi pendukung kebatilan dan kemunkaran, pasti ia telah menggunakan logika setan. “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan munkar.” (QS an-Nur: 21; lihat juga QS al-Baqarah: 168-169).

Bagi kaum Muslim, tindakan Irshad Manji yang mempromosikan lesbianisme pasti termasuk tindakan keji dan munkar. Begitu juga konser-konser Lady Gaga yang sangat vulgar dalam mengumbar pronografi dan pornoaksi serta indikasi pemujaan setan, pastilah termasuk kategori tindakan keji dan munkar.  Orang mukmin sejati tidak akan menggunakan logika setan atau bersekutu dengan setan, sehingga termasuk dalam barisan orang-orang yang mendukung terlaksananya tindakan keji dan munkar. 
 
Bahkan, kita diingatkan oleh Allah SWT dalam Surat Yasin: “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah  setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu  dan hendaklah kamu menyambah-Ku. Inilah jalan yang lurus!” (QS Yasiin: 60-61).

Mengingat begitu berat dan sulitnya menghadapi tipudaya setan, disamping mengajarkan seluk-beluk tipu daya setan dan cara mengatasinya, Rasulullah SAW juga mengajarkan sejumlah doa, diantaranya: “A’uudzu billaahi as-samii’il ‘aliimi  min asy-syaithaani ar-rajiimi.” (aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk).

Semoga, kita semua, kaum mukmin,  tidak berdiri  dalam barisan kemunkaran dan kekejian.  Semoga pula, kita dapat mengambil hikmah dari kasus Irshad Manji dan Lady Gaga, sehingga kita mampu mengikuti shirathal mustaqim, jalan yang lurus, yaitu jalannya para Nabi, dan bukannya jalan setan yang  bangga menampilkan diri sebagai pembela tindakan keji dan munkar. Amin. (Surabaya,  20 Mei 2012).


Last Updated on  Monday, 21 May 2012 05:59  
Sunday, 20 May 2012 23:46
 
Written by Adian Husaini

Kutipan :
INSISTS. Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations
Monday, 21 May 2012 05:59