KLATEN –
Jelang Natal gerakan kristenisasi makin gencar dan menghalalkan segala
cara. Cara licik berkedok pengobatan massal gratis ditempuh dengan
menggandeng
- ormas berfaham sesat
- kelompok liberal.
-BANSER (Barisan
Anshor Serbaguna) NU
dilibatkan sebagai pengaman.
Selama dua hari sejak Jum’at (7/12/2012)
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Klaten Jawa Tengah menggelar aksi
simpatik untuk melakukan kristenisasi.
Acara bertajuk “Aksi Sosial
Operasi Katarak” digelar bekerjasama dengan beberapa LSM Liberal, BANSER
Klaten, ormas sesat Gafatar, dan lain-lain. Acara yang diperpanjang
hingga Ahad (9/12/2012) ini diadakan di Wisma Narwastu Gereja GKI Klaten
yang berada tepat di depan Kodim Klaten.
Kepada voa-islam.com, seorang tukang
parkir yang ikut mendaftar pengobatan gereja menjelaskan bahwa acara
lintas agama itu tidak hanya diperuntukkan bagi jemaat gereja saja, tapi
terbuka untuk umat Islam juga.
“Acara ini umum mas. Tidak hanya untuk
orang Kristen. Lha itu yang jaga aja dari Banser. Kalau dari peserta
yang ikut operasi itu ada juga yang dari Ceper juga, jadi tidak hanya
warga disekitar sini,” ujarnya sembari meminta agar namanya
dirahasiakan.
Pengobatan
massal tersebut, lanjutnya, bisa gratis karena semua biaya ditanggung
oleh pihak gereja. Sebagai ucapan terima kasih kepada gereja, setiap
pasien yang berobat, termasuk umat Islam, diharuskan mengucap syukur
kepada Yesus.
“Jadi sebelum dioperasi, warga yang mau
ikut harus daftar dulu mas. Setelah daftar lalu akan diperiksa, jika dia
punya penyakit gula maka operasinya akan ditunda hari besoknya menunggu
gulanya turun.
Dan pada waktu pemeriksaan itu yang meriksa dan pihak
gereja bilang kalau sebetulnya pengobatan ini pake biaya. Biayanya
setiap kali operasi bisa 7 sampai 9 juta. Nah, biaya itu semua
ditanggung gereja pak, jadi bapak berterima kasih aja sama Tuhan Yesus”,
ujar peserta lainnya menirukan ungkapan panitia.
Untuk meraih simpati masyarakat, tak lupa gereja memberikan uang transport kepada peserta operasi katarak.
“Setelah operasinya selesai pasien juga diberi uang transport untuk biaya perjalana pulang naik bis mas”, pungkasnya.
Sayangnya,
voa-islam.com tidak bisa mewawancarai panitia karena dihalang-halangi
oleh BANSER tanpa alasan yang jelas.
Bahkan BANSER melarang
voa-islam.com mengambil gambar acara, meskipun dari luar gedung. BANSER
benar-benar barisan serba guna, untuk gereja sekalipun.
source
voaislam/sabtu,08dec2012