JAKARTA -
Ustadz Harry Moekti menjelaskan pengalaman dan pengamatannya selama
menjadi artis dahulu, seorang artis jika ingin terkenal, kadang harus
membuat sensasi dan kegilaan yang direkayasa oleh industri musik
tersebut, hingga sampai pada tahap melanggar aturan Allah. Ia memberi
contoh, Ahmad Dhani kerap menggunakan simbol-simbol zionis Yahudi,
seperti bintang David, simbol mata satu (Illuminati), dan simbol-simbol
lain gerakan Freemasonry.
“Ahmad Dhani itu memang setan. Orang fasik ini jangan dibiarkan.
Harus dijelaskan kefasikannya, jangan sampai orang tertipu. Orang
seperti Dhani, gak pantas bicara soal agama, karena ia masih suka ikhtilat (bercampur dengan wanita-wanita cantik), kaburo maktan,” kata Harry Moekti kepada arrahmah.com ditengah
acara Halaqoh Islam dan Peradaban dengan tema“Liberalisasi Agama &
Budaya: Strategi Penjajah Hancurkan Islam” di Wisma Antara, Rabu (16/5)
siang.
Tambah Ustadz Harry, Ahmad Dani pernah menjadikan alas panggungnya
dengan lafadz Allah. Bila melihat video klipnya, akan terlihat simbol
mata satu. Bukan hanya itu, Dani terang-terangan mendukung Lady Gaga,
sang pemuja setan. Dia pengagum Gus Dur yang liberal.
“Dia juga bangga dengan garis keturunan dari ibunya yang berdarah Yahudi (Kohler),” ujarnya.
Mantan rocker yang menjadi da’i ini bercerita, bahwa dirinya pernah diajak ngerock dalam satu panggung dengan Ahmad Dani di Kalimantan (Beurau).
“Saat itu karpet panggung menggunakan lambang Allah. Tawaran itu saya
tolak mentah-mentah. Sebetulnya di belakang itu, ada peran produser
yang mensettingnya, mengingat musik dengan sensasinya sudah menjadi
industri,” terang pria yang kini menjadi aktivis Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI).
Tidak hanya Ahmad Dani yang melakukan sensasi untuk melambungkan
namanya, ia juga menjelaskan bahwa seorang Julia Perez alias Jupe dan
Dewi Persik (Depe) pun menciptakan sensasi yang tak kalah gilanya.
Perseteruan antara Jupe dan Depe, kata Harry, sengaja disetting untuk
mengangkat kembali namanya yang hampir tenggelam di dunia hiburan.
“Dulu, Rhoma Irama dan Elvie Sukaesih juga sempat dibuat konflik yang
direkayasa. Kemudian produser membuat event besar di Taman Mini
Indonesia Indah (TMII) yang menyatukan Rhoma dan Elvie. Yang jelas ini
adalah pasar. Dan benar saja, ketika itu penonton membludak di TMII
untuk menyaksikan moment yang ditunggu-tunggu,” kata Harry.
Contoh lain, lanjut Harry, adalah membenturkan Inul Daratista dengan
umat Islam, termasuk dengan H. Rhoma Irama, yang memprotes goyang
ngebornya. Ingat! Di balik konflik itu ada pemodal. Nama Inul sejak itu
menanjak, karena menjadi trending topic di masyarakat.
Di luar negeri pun diciptakan konflik antara grup band The Beatles dengan The Rolling Stones. Soal
sensasi, Rolling Stone lebih unggul dari The Beatles. "Ketika anggota
band Rolling Stone ngeganja, lebih jorok, ternyata itu membuatnya lebih
ngetop."
Yang pasti, gaya hidup liberalisme membuat generasi muda muslim
menjadi jauh dari syariat. “Kalaupun ada artis yang masih shalat atau
umrah, tapi tetap pacaran. Cape deh..!” tandasnya sembari tersenyum.
Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Sabtu, 28 Jumadil Akhir 1433 H / 19 Mei 2012 / 10:06:00
ya ahmad dhani manaf,
Bal’alaikumussaam wal la’nah…!
(bahkan untukmulah racun dan kutukan)
Allahumma Dammir ahmad dhani manaf.......!!!
Bal’alaikumussaam wal la’nah…!
(bahkan untukmulah racun dan kutukan)
Allahumma Dammir ahmad dhani manaf.......!!!
by.
badai99riyal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar