Selanjutnya, baru-baru ini Mbai mengatakan di Solo banyak
mentor-mentor teroris.
Sementara dengan dalih melakukan deradikalisasi
BNPT juga menjalin kerjasama dengan berbagai instansi untuk membekali
siswa sekolah agar melawan terorisme. Sementara pada saat yang sama,
dihembuskan bahwa organisasi Kerohanian Islam (Rohis) di sekolah adalah
sarang teroris. Jelas ini adalah upaya untuk mengadu di antara siswa.
Sebelumnya salah seorang pejabat BNPT juga mengeluarkan isu akan dilakukan sertifikasi terhadap ulama.
Melihat sepak terjang BNPT dan Ansyaad Mbai yang cenderung terus
memojokkan Islam, Sekretaris Jenderal Majelis Inteektual dan Ulama Muda
Indonesia (MIUMI) Ustad Bahtiar Nasir menyampaikan nasihatnya.
"Pak Ansyaad Mbai saya sebagai rakyat biasa ingin mengatakan kepada
dia berhati-hatilah karena Allah Maha Melihat, Allah Maha Tahu. Takutlah
anda kepada Allah Swt, yang adzabnya bisa menimpa kepada kita kapan
saja setiap saat. Bersyukurlah kepada Allah dengan rezeki yang sudah Pak
Mbai dapatkan, bersyukurlah dengan jabatan yang sudah Allah berikan dan
amanahkan kepada anda. Ingat anda akan dimintakan pertangungjawaban
oleh Allah Swt. Anda bakal masuk kubur, anda juga akan berhadapan
dengan konsekuensi akhirat, antara surga dan neraka. Itu nasihat saya
buat Ansyaad Mbai," kata Ustad Bahtiar saat ditemui sejumlah wartawan
usai pembukaan Fakhruddin Competition 2012 di GOR Jakarta Timur, Sabtu
(13/10/2012) seperti dilansir suara islam Online.
Sebelumnya, Ustad Bahtiar menyampaikan bahwa program deradikalisasi
merupakan pesanan untuk untuk mendiskreditkan Islam di Indonesia. Ia
mengaku mengetahui BNPT telah melatih ratusan pelajar untuk dididik
kontraterorisme.
"Kelihatannya kemasannya baik. Mudah-mudahan ini tidak dimaksudkan
untuk membenturkan Rohis dengan anak-anak yang telah dilatih BNPT ini,"
ungkapnya.
source
arrahmah/sabtu,13oktober2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar