JAKARTA (voa-islam.com) – Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menengarai para pelaku percobaan pembunuhan terhadap empat ustadz dari DPP FPI sebagai gerombolan preman. Ribuan massa itu adalah preman rasis, fasis dan anarkis yang didukung Gubernur Kalteng, Kapolda Kalteng, bandar narkoba dan koruptor.
Gerombolan preman ini, jelas Habib, mendapat dukungan dari empat oknum, yaitu Gubernur Kalteng, Kapolda Kalteng, bandar narkoba dan terpidana kasus korupsi.
“Pelaku upaya pembunuhan para delegasi Pimpinan FPI Pusat di Palangkaraya adalah gerombolan preman rasis fasis anarkis. Mereka adalah binaan Gubernur Kalteng Teras Narang yang diback-up Kapolda Kalteng Damianus Zacky, melalui operator Yansen Binti dan Lukas Tingkes,” ujar Habib dalam pesan singkatnya kepada voa-islam.com, Rabu (15/2/2012). “Yansen Binti, diduga sebagai Bandar Narkoba, sedangkan Lukas Tingkes adalah terpidana korupsi dengan Putusan PK pada bulan Desember 2011 yang sudah inkrah tapi Kejaksaan takut mengeksekusi,” tambahnya.
Habib menengarai, percobaan pembunuhan terhadap empat pengurus DPP FPI itu dilakukan untuk menghalangi kehadiran FPI di Kalteng. Motifnya, masih menurut Habib, adalah untuk menutupi kebobrokan penguasa setempat, seperti kasus tragedi Mesuji. “Mereka semua ketakutan dibongkar kebobrokannya oleh FPI, karena FPI sedang membela Dayak Seruyan yang dizalimi penguasa dan pengusaha serta preman di Kabupaten Seruyan Kalteng. Ini seperti kasus Mesuji di Lampung,” jelasnya.
Kutipan :
[taz, wid]
Rabu, 15 Feb 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar