JAKARTA (voa-islam.com) – Ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) mengecam percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh ribuan mengatasnamakan Dayak terhadap empat pimpinan Front Pembela Islam (FPI).
Dalam catatan FUI, pada insiden pada Sabtu (11/2/2012) itu, ribuan orang mengepung empat pimpinan FPI di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, bahkan ratusan di antaranya membawa senjata tajam memasuki bandara. Massa yang mengatasnamakan warga Dayak itu mengepung pesawat Sriwijaya yang di dalamnya ada empat pimpinan DPP FPI: Ustadz Sobri Lubis (Sekjen FPI), Habib Muchsin Al- Attas (Ketua DPP FPI), Ustadz Awit Masyhuri (Ketua Bidang Dakwah FPI) dan Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman (Panglima Laskar FPI).
Fakta-fakta itu, menurut FUI menunjukkan bahwa gerombolan Dayak itu berusaha keras untuk melakukan pembunuhan terhadap para ustadz FPI yang sedang dalam perjalanan untuk dakwah. “Karena mereka bersenjata dan bernafsu mau membunuh pimpinan FPI yang ada di pesawat, pilot pesawat menerbangkan keempat pimpinan FPI ke Banjarmasin,” papar M Al-Khaththath, Sekjen FUI dalam rilisnya kepada voa-islam.com, Selasa (14/2/2012).
“Forum Umat Islam mengutuk tindakan gerombolan yang mengatasnamakan suku Dayak yang telah mengepung pesawat dan mengacung-acungkan senjata untuk membunuh empat pimpinan FPI yang ada di dalam pesawat,” kecam Khaththath. “Bahkan mengejar ke Kuala Kapuas untuk mengusir dan hendak membunuh mereka serta membakar rumah dan panggung Tabligh Akbar,” tambahnya.
Selain itu, FUI mengecam Kapolda Kalimantan Tengah yang dinilai melakukan pembiaran terhadap massa bersenjata di area Bandara. “FUI juga mengucuk Kapolda Kalimantan Tengah yang gagal menjaga keamanan dan melakukan pembiaran sehingga gerombolan preman bersenjata bebas berkeliaran bahkan masuk bandara,” tegasnya.
Menurut Khaththath, pengusiran ribuan massa bersenjata yang mengatasnamakan Dayak itu seharusnya tidak boleh terjadi. Karena insiden itu memiliki persamaan dengan konflik berdarah antara Dayak dan Madura beberapa tahun silam. “Pembiaran ini mengingatkan kita pada peristiwa pembantaian dan pengusiran puluhan ribu etnis Madura dari Sampit dan seluruh wilayah Kalimantan Tengah sebelas tahun lalu,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Forum Umat Islam (FUI) adalah aliansi ormas-ormas Islam, antara lain: Perguruan As Syafi’iyyah, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhamadiyyah, Hizb Dakwah Islam (HDI), Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), Hidayatullah, Al Washliyyah, YPI Al Azhar, Majelis Mujahidin, Jamaah Anshorut Tauhid, Gerakan Reformis Islam (GARIS), MER-C, KISPA, Gerakan Pemuda Islam (GPI), Taruna Muslim, Al Ittihadiyah, Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI), LPPD Khairu Ummah, Syarikat Islam (SI), Forum Betawi Rempug (FBR), Tim Pengacara Muslim (TPM), Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), PERSIS, BKPRMI, Al Irsyad Al Islamiyyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT), Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Majelis Adz Zikra, PP Daarut Tauhid, Korps Ulama Betawi, KAHMI, PERTI, Ittihad Mubalighin, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Koalisi Anti Utang (KAU), PPMI, PUI, JATMI, PII, BMOIWI, Wanita Islam, Pesantren Missi Islam, Forum Silaturahmi Antar-Pengajian (FORSAP), Irena Center, Laskar Aswaja, Wahdah Islamiyah, Forum Ruju’ Ilal Haq, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Nahdlatul Umat Indonesia (PNUI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan organisasi-organisasi Islam lainnya.
Kutipan :
[MA Gani] / VOA
Selasa, 14 Feb 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar