JAKARTA – Dalam konferensi pers di
Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis (24/5) kemarin, sejumlah
ormas Islam menyatakan sikapnya atas penolakan konser Lady Gaga di
Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Yang menarik, diantara ormas Islam yang
ikut menyatakan sikapnya adalah Musimat NU, sebuah underbouw dari Ormas
Besar Islam PBNU.
Adalah Hj. Hizbiyah Rohim, MA, Ketua Muslimat NU DKI Jakarta yang
ikut menandatangani pernyataan sikap Ormas dan Lembaga Dakwah Islam
se-DKI Jakarta tentang Pertujukan Maksiat Pengumbar Sahwat bersama ormas
Islam lainnya, seperti Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah DKI Jakarta,
Wanita Islam, Sarekat Islam, Aisyah, IMAMI, Persis, DMI, Wahdah
Islamiyah, Mathlaul Anwar, dan MIUMI.
Kepada Voa-Islam, Ketua Muslimat NU DKI Jakarta itu
mengatakan, kita harus mempertahankan budaya Indonesia. Seperti
diketahui, kondisi generasi muda saat ini sangat memprihatinkan, dengan
adanya infiltrasi kebudayaan asing yang merusak. “Memang, sebaiknya
pertunjukan konser Lady gaga ini tidak diberikan izin oleh pemerintah.
Karena lebih besar mudharatnya ketimbang manfaatnya. Kita harapkan
ibu-ibu yang mengajak anaknya membeli tiket Lady Gaga memiliki
kesadaran, dan tidak menonton konser yang jauh dari nilai-nilai agama
dan budaya Indonesia,” kata Ibu Hj. Hizbiyah.
Ketika ditanya, kenapa Muslimah NU seperti melawan arus apa yang
dicapkan Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj sebelumnya. Seperti diketahui,
Said Aqil Siradj dalam statemennya di TV One mengatakan, “Ada satu juta
Lady Gaga atau satu juta Irshad Manji, iman warga NU tidak akan
berkurang, akhlaknya tidak akan rusak. Sejak dulu setan dan iblis selalu
ada, ada Musa ada Fira’un, ada Muhammad ada Abu Jahal. Warga NU jangan
khawatir dengan kedatangan Lady Gaga.”
“Kalau itu, saya tidak mau mengomentari. Saya tidak tahu. Dan bukan
kapasitas kami untuk memberi masukan kepada beliau. Di Gedung Dakwah
Muhammadiyah ini, kami diundang sebagai pimpinan ormas dan lembaga
dakwah Islam se-DKI Jakarta. Sehingga tidak ada salahnya untuk ikut
menyatakan sikap bersama. Menjalin ukhuwah itu penting,” kata Hj.
Hizbiyah.
Muslimat NU akan mengimbau kepada 10.000 anggotanya di seluruh DKI
agar tidak ikut-ikutan membeli tiket dan menonton konser Lady Gaga di
Senayan nanti. “Dipengajian-pengajian, kami menghimbau kepada anggota
kami agar tidak nonton Lady Gaga,” kata ibu Hizbiyah.
Sikap Bersama Ormas Islam se-DKI Jakarta
Dalam konferensi pers, Agus Suradika (Ketua PW Muhammadiyah DKI
Jakarta) bersama sejumlah ormas Islam lainnya
Pertama,mendesak Gubernur DKI
Jakarta untuk mencegah penyelenggaraaan segala macam bentuk pertunjukkan
maksiat pengumbar sahwat, termasuk konser Lady Gaga di wilayah DKI
Jakarta, karena sangat berpotensi merusak akhlak, menimbulkan konflik
horisontal dan mengundang datangnya musibah di ibukota Republik
Indonesia.
Kedua,mendukung Kepolisian RI dalam hal ini Kapolda DKI Jakarta untuk
tidak memberi izin segala macam bentuk keramaian yang menampilkan
pornografi, karena jelas bertentangan dengan UU dn ketentuan hukum yang
berlaku, termasuk penyelenggaraan konser Lady Gaga.
Ketiga, mengimbau ormas dan lembaga Islam serta seluruh komponen
masyarakat Islam untuk bersatu padu menolak pornografi yang sengaja
dilakukan oleh musuh-musuh Islam dan negara untuk merusak moral dan
akhlak warga bangsa khususnya generasi muda. “Konser Lady Gaga jelas
merusak moral anak bangsa,” kata Agus.
Kehadiran Lady Gaga, sangat bertentangan dengan Islam, dan merupakan
perbuatan melawan hukum, serta melanggar Pancasila dan UUD 45. Promotor
Gaga juga melanggar UU. 44 Tahun 1928 Bab II pasal 4 ayat 1 tentang
pelarangan memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan,
menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, menawarkan, memperjualbelikan,
menyewakan, atau menyediakan pornografi.
“Kita tahu, dalam ajara Islam bulan Rajab adalah Sharul Hurum (bulan
suci). Masyarakat DKI dan Indonesia uumnya adalah masayarakat yang
religius yang menolak segala bentuk porno aksi dan pornografi.
Kami
mendesak Kapolda untuk memberi rekomdnasi segala bentuk keramaian yang
menampilkan pornografi dan pornoaksi, karena bertentangan dengan hukum
dan budaya yang berlaku.”
Dihimbau, seluruh ormas Islam bersatu padu menolak liberalisasi
budaya, pornografi dan pornoaksi olehg kelompok yang ingin merusak
moral adan akhlak anak bangsa, khsusnya generasi muda. “Semoga kapolda
tetap tegas dan konsisten, untuk tidak memberi rekomendasi konser Lady
Gaga,” kata Agus.
Sebagai umat Islam sudah terlepas dari kewajiban, dengan mengingatkan
para pengambil keputusan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan
dengan nilai-nialai agama. “Kami tdak masuk domain konflik horisonntal,
itu tugas kepolisian,” katanya.
Kutipan :
Desastian / VoA-Islam
Jum'at, 25 May 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar