"Itu proyek karena LDII duitnya banyak. Dengan kerjasama ini, PBNU
mendapatkan duit dari LDII," kata pengamat terorisme dan intelijen, Umar
Abduh seperti dilansir itoday, Senin (15/10).
Menurut Umar, kerjasama deradikalisasi PBNU-LDII justru memunculkan
radikalisme baru. "Justru kerjasama ini blunder dengan memunculkan
radikalisme baru. Ini bukan deradikalisasi tetapi memancing gerakan
radikal," ujarnya.
Kata Umar, alasan memunculkan radikalisme dalam kerjasama ini karena
di kalangan Nahdliyin, LDII itu sudah dianggap sesat. "LDII itu di
kalangan Nahdliyin sudah sesat, dengan kerjasama ini justru memunculkan
radikalisme warga Nahdliyin," papar Umar.
Selain itu, Umar juga mengatakan, pemerintah sengaja memunculkan
radikalisme. "Produsen radikalisme itu BNPT atau pemerintah karena BNPT
dibawah Menkopolhukam dan kerjasama ini artinya pemerintah memunculkan
radikalisme," jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj melakukan kerjasama deradikalisasi dengan LDII.
"Sekuat apapun pemerintah tetap butuh civil soceity. Kami (NU) siap
bekerja sama dengan siapapun, TNI, POLRI ataupun ormas lainnya," kata
ketua umum Said Agil Siradj yang juga menjabat koordinator
deradikalisasi BNPT usai penandatangan MoU, Minggu (14/10)
source
arrahmah/senin,15oktober2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar