Ketua MUI Ma'ruf Amin
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima dan berjanji mengkaji mengenai fatwa sesat yang di keluarkan MUI Jawa Timur. MUI sudah memiliki tim untuk mengkaji hal tersebut. Dalam waktu kurang lebih satu pekan ini MUI akan mengeluarkan keputusannya.
Ketua MUI bidang Fatwa, KH Ma'ruf Amin menjelaskan, pihaknya telah menerima 27 orang perwakilan dari gabungan MUI Jawa Timur dan persatuan ulama-ulama Jawa Timur. Dalam silaturahmi yang berjalan tertutup bagi media tersebut MUI Pusat menerima usulan MUI Jatim untuk segera mengeluarkan fatwa sesat terhadap Syiah.
"Hari ini kita terima perwakilan dari Jatim, kebetulan kita juga sudah membentuk tim untuk mengkaji masalah ini," ujar Ma'ruf saat ditemui seusai acara, Selasa (24/1).
Menurut Kiai Ma'ruf, keputusan MUI Jawa Timur menyatakan Syiah menyesatkan berawal dari fatwa yang dikeluarkan oleh beberapa MUI-MUI di Kabupaten kemudian ditindak lanjuti menjadi keputusan MUI Jawa Timur. Sekarang MUI Jawa Timur selain menyampaikan mengenai hal ini juga mendesak MUI pusat untuk mengeluarkan fatwa ini secara nasional.
MUI sendiri menurut Ma'ruf sudah memiliki tim untuk mengadakan pengkajian. Pengkajian berupa kajian literatur dan lapangan. Hari ini MUI memperoleh informasi lapangan dari MUI Jawa Timur bagaimana menurut mereka pelaksanaan Syiah disana apakah sama dengan apa yang selama ini dikaji secara literatur.
"Nanti kita akan pelajari setelah itu baru nanti kita kukuhkan apakah sesat atau tidaknya," ujar Kiai Ma'ruf.
"Hari ini kita terima perwakilan dari Jatim, kebetulan kita juga sudah membentuk tim untuk mengkaji masalah ini," ujar Ma'ruf saat ditemui seusai acara, Selasa (24/1).
Menurut Kiai Ma'ruf, keputusan MUI Jawa Timur menyatakan Syiah menyesatkan berawal dari fatwa yang dikeluarkan oleh beberapa MUI-MUI di Kabupaten kemudian ditindak lanjuti menjadi keputusan MUI Jawa Timur. Sekarang MUI Jawa Timur selain menyampaikan mengenai hal ini juga mendesak MUI pusat untuk mengeluarkan fatwa ini secara nasional.
MUI sendiri menurut Ma'ruf sudah memiliki tim untuk mengadakan pengkajian. Pengkajian berupa kajian literatur dan lapangan. Hari ini MUI memperoleh informasi lapangan dari MUI Jawa Timur bagaimana menurut mereka pelaksanaan Syiah disana apakah sama dengan apa yang selama ini dikaji secara literatur.
"Nanti kita akan pelajari setelah itu baru nanti kita kukuhkan apakah sesat atau tidaknya," ujar Kiai Ma'ruf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar