Al-Hamdulillah, segala puji untuk Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Ulama mendapat posisi mulia dalam Islam.
Karena mereka menjadi pewaris Nabi, yakni mewarisi ilmu Islam yang
telah disampaikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Sesudah wafatnya beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam maka tanggungjawab penyampaian ajaran Islam terpikul di pundak mereka.
Melalui mereka, umat bisa menemukan kebenaran Islam.
Namun di sisi lain, ada yang mengatasnamakan ulama. Tapi yang dia sampaikan bukan dari warisan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Bahkan dia menyerukan sesuatu yang bertentangan dengan Islam. Dia tidak
mengajak manusia ke surga, tapi sebaliknya menjerumuskan mereka ke
dalam neraka. Ulama model ini disebut dengan ulama su' (ulama buruk)
yang menyesatkan.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sangat khawatir dengan kemunculan ulama su' ini. Ini seperti sabda beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِى الأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ
"Sesungguhnya aku sangat menghawatirkan terhadap umatku akan kemunculan para imam penyesat." (Hadits Shahih riwayat Abu Dawud, Ahmad dan lainnya)
Diriwayatkan dari Ziyad bin Hudair, ia berkata: Umar bin al-Khathab pernah berkata kepadaku,
هَلْ
تَعْرِفُ مَا يَهْدِمُ الإِسْلاَمَ؟ قَالَ قُلْتُ : لاَ. قَالَ :
يَهْدِمُهُ زَلَّةُ الْعَالِمِ وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ
وَحُكْمُ الأَئِمَّةِ الْمُضِلِّينَ
"Tahukah engkau apa yang
menghancurkan Islam?" Ia (Ziyad) berkata, aku menjawab, "Tidak tahu."
Umar berkata, "Yang menghancurkan Islam adalah penyimpangan orang
berilmu, bantahan orang munafik terhadap Al-Qur’an, dan hukum para
pemimpin yang menyesatkan." (Riwayat Ad-Darimi, dan berkata Syaikh Husain Asad: isnadnya shahih)
Ulama yang sebenarnya mengajak umat
kepada kebaikan. Sebaliknya terhadap kemungkaran dan hal merusak, ulama
pewaris Nabi berusaha menyadarkan mereka dan menyelamatkan mereka
daripadanya. Ia juga terus mengajak umat kepada Islam dan mengamalkan
ajarannya. Karena ajaran Islam diturunkan oleh Allah dan dijadikan
sebagai jalan yang sah menuju kepada-Nya. Karena posisi ulama
menggantikan tugas Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk mengajarkan Islam dan membimbing umat kepada shirathal mustaqim.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang peran Rasul-Nya,
يَأْمُرُهُمْ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ
الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ
إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ
"(Rasul itu) yang menyuruh mereka
mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka." (QS. al-A'raf: 157)
"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad)
benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Yaitu) jalan
Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan." (QS. Al-Syuura: 52-53)
Contoh Perbandingan Ulama Pewaris Nabi dan Ulama Penyesat
Beberapa hari lalu ramai dibincangkan
rencana konser Lady Gaga yang akhirnya gagal. Sebagian orang yang
disebut ulama berkomentar yang sangat nyleneh. Salah satunya, Said Aqil
Siraj. Ketua Umum PBNU ini tidak memiliki upaya penolakan konser
penyanyi dari negeri kafir Amerika Serikat yang senantiasa tampil
terbuka. Bahkan seolah memberi jalan lapang kepadanya dan kepada para
pendukungnya. Anehnya, sikap sebaliknya (kebencian) ia tunjukkan
terhadap umat Islam yang tergabung dalam beberapa organisasi yang
menolaknya.
Berikut ini pernyataan Said Aqil yang
dimuat Tribunnews.com - Sabtu, 19 Mei 2012 dengan judul "Said Agil: Lady
Gaga Takkan Goyahkan Iman Orang NU". Pada dua paragraph terakhir dari
ulasan Tribunnews.com ditulis:
"Terkait rencana konser Lady Gaga, Said menyatakan bahwa iman orang NU tak akan goyang hanya karena kedatangan Lady Gaga.
"Kalau kita mau jahat, enggak usah lihat
Lady Gaga kok. Buka internet saja, segala macam ada. Bagi NU, mau ada
seribu Lady Gaga, enggak akan mengubah keimanan orang NU," paparnya."
Komentar yang berseberangan disampaikan
Mantan Ketua Umum PBNU, KH. Hasyim Muzadi. Dengan bijak untuk melindungi
umat dari pengaruh buruk kemungkaran, beliau mendukung umat Islam yang
anti kemungkaran untuk mendesak pemerintah agar konser perempuan yang
berjuluk "Mother Monster" -yang tejemahan bebasnya "Emaknya monster"-
dilarang.
Dengan bahasa yang sangat apik dan
argumentative, Kiai Hasyim menyampaikan pandangannya yang dipublikasikan
Tribunnews.com - Senin, 21 Mei 2012 17:13 WIB, dengan judul "KH Hasyim
Muzadi: Atas Nama HAM Tolak Lady Gaga Konser".
Berikut ini ulasannya:
"Hak asasi manusia (HAM) dan kebebasan
berekpresi menjadi alasan yang dikemukakan para pendukung konser Lady
Gaga di Indonesia. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan, HAM di Indonesia belum jelas
'kelaminnya'.
"Apakah dia humanisme seperti yang
dianut Gandhi, yaitu my nationality is my humanity. Atau, westernisme,
artinya semua yang dari barat harus diterima dan yang menolak dicap
melanggar HAM," kata Hasyim Muzadi di Jakarta, Senin (21/5/2012).
Menurut Hasyim, banyak kalangan selalu
bicara kebebasan atas nama HAM. Termasuk, soal konser Lady Gaga. Namun,
dalam kasus tertentu mereka tak berani menyebut orang melanggar HAM.
"Kelompok ini tidak mungkin mencap
Israel melanggar HAM sekalipun ngebom dimana-mana. Atau Indonesianisme,
yakni HAM untuk membela kepentingan kebangsaan. Atau HAM merupakan
monster yang justru akan digunakan melindas norma kebangsaan Indonesia,"
katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam
Malang dan Depok ini menegaskan kembali, kenyataan di lapangan, kelompok
yang paling getol menggunakan HAM adalah neolib dan neokom yang
menggunting norma-norma agama.
"Inilah yang tercermin dari polemik Lady
Gaga. Sebagian yang merasa tokoh agama pun bergaya western untuk
memastikan keintelekannya dan humanismenya," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, masalah
konser Lady Gaga di Indonesia yang kini menjadi perdebatan banyak
kalangan, adalah ujian nyata pemerintah. Polisi, katanya, bisa saja
berubah pikiran karena tak kuat menahan serangan pihak-pihak yang
sepakat terhadap konser Lady Gaga.
"Dari sini diuji 'kelamin' pemerintah
via polri. Mau ngambil kelamin yang mana. Buat saya, sebaiknya polri
melarang. Toh yang teriak-teriak berselancar, akhirnya tidak
tanggungjawab," ungkapnya.
Ditegaskan kembali, jika kelompok
pendukung konser Lady Gaga di Indonesia mengatas namakan HAM, maka
kelompok yang menolak Lady Gaga juga bisa mengatas namakan HAM.
"Kalau yang membela Lady Gaga
berdasarkan HAM, bagaimana kalau yang menentang juga berdasarkan HAM
untuk menentang? Karena menentang pun juga HAM kan ? Ingat, membela
normapun punya HAM," tandas KH Hasyim Muzadi."
Kontan pandangan beliau ini mendapatkan dukungan dari umat, berikut ini beberapa komentar yang mendukung beliau:
Sastro.Guru, 4 Juni 2012:
"Betul sekali pak Hasyim Muzadi..... Apa
keuntungan kita mendatangkan lady gaga? Hanya akan merusak moral
generasi bangsa kita. Selama ini kita tdk sadar, peradaban bangsa kita
yg sopan & santun dirusak oleh budaya2 barat. Kita lihat bagaimana
Kota Bali?? Atas dasar pariwisata, mereka org2 barat dgn leluasa
mempertontonkan aurat mereka. Jauh dgn kebudayaan Bali yg asli....
Sekarang kita tinggal menunggu kehancuran bangsa ini karena budaya2 luar
yg telah merusak generasi penerus kita....."
Andy_Gondrong, 4 Juni 2012:
"ini dia salah satu Kyai NU yg berjalan
selalu di atas rel....bukan spt kyai yg lain asal bisa membuat
pernyataan kontroversial & pengen terkenal....semoga Said Agil Siroj
segera sembuh :peace"
Nababan, 25 Mei 2012:
"bagus, ini masalah tanggung jawab moral
kita sebagai bangsa, bukan masalah ras ataupun agama...sy sebagai
kristiani juga menolak konser lady gaga ini...TOLAK LADY GAGA...."
Penutup
Dari dua tokoh besar di tubuh Nahdlatul
Ulama (NU) umat dapat menilai siapa yang layak disebut sebagai ulama
yang sesungguhnya. Apakah yang pandangannya selalu bertentangan dengan
ajaran Islam dan tidak membentengi umat muslim dari kerusakan moral
ataukah yang berusaha mengajak umat kepada Islam dan kemuliaan akhlak
dengan membentengi umat dari unsur-unsur perusak? Wallahu Ta'ala A'lam.
source:
Badrul Tamam/PurWD/VoA-Islam
Rabu, 06 Jun 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar