Solo.
SD Al-Islam 2 Solo akhirnya menarik koleksi buku bantuan
Kemenag berjudul 'Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi' yang di dalamnya
terdapat ilustrasi sosok fisik Nabi Muhammad. Selanjutnya buku-buku
tersebut akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta sebagi
pihak yang berwenang melarang peredaran buku yang dinilai bermasalah.
Hal
tersebut disampaikan oleh Kepala SD Al-Islam 2 Jamsaren, Solo, Priyono,
kepada wartawan, Rabu (23/5/2012). Menurutnya, buku yang ada di
perpustakaan sekolahnya saat ini adalah buku-buku yang baru dikembalikan
oleh para siswa. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kejari Surakarta
terkait keberadaan buku tersebut dan Kejari Surakarta telah meminta buku
itu tidak dibaca siswa.
Dia mengatakan di perpustakaan sekolahnya semula terdapat 12 eksemplar buku yang bermasalah itu. Ketika kasus gambar nabi itu terkuak Selasa kemarin, terdapat 8 buku yang sedang dipinjam siswa, 4 lainnya ada di rak pajang buku perpustakaan. Keempat buku itu saat ini sudah diminta pihak berwenang, yaitu 1 buku diminta Kejari, 1 buku diminta Kantor Kemeterian Agama Kota Surakarta, 1 buku diminta Kanwil Kemeterian Agama Jateng, dan Kemenag Pusat.
"Alhamdulillah hari ini seluruh buku yang dipinjam para siswa telah dikembalikan. 8 Buku itu langsung kami simpan di tempat tersendiri agar tidak lagi dibaca siswa. Selanjutnya Kamis besok akan diambil oleh pihak Kejari Surakarta," ujar Priyono.
Priyono juga memaparkan buku bantuan Kemenag tersebut tidak diberikan kepada sekolahannya. Buku itu diperbantukan kepada MI Al-Islam Solo yang lokasinya memang berdekatan dengan SD Al-Islam 2 Solo di Jalan Veteran, Jamsaren, Solo. Bahkan perpustakaan kedua sekolahan yang bernaung dalam satu yayasan itupun berada di satu tempat yaitu di lantai empat Kompleks SD Al-Islam 2.
"Perpustakaannya memang jadi satu, sehingga koleksi buku-buku milik MI juga bisa diakses dan dibaca oleh siswa-siswa SD, demikian pula sebaliknya. Dalam kasus buku bermasalah ini, buku tersebut adalah koleksi MI sedangkan yang melaporkan adanya kesalahan pada isi buku adalah siswa kelas 4 SD Al-Islam 2," lanjutnya.
Lebih lanjut, meskipun mengaku kecolongan dan akan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut, namun Priyono mengaku bangga atas kejelian siswanya dalam mengapresiasi isi buku bacaan yang diterima. Sikap kritis yang ditunjukkan salah satu siswa tersebut, lanjutnya, adalah bukti keberhasilan pendidikan keagamaan yang diberikan sekolahnya kepada siswa didiknya.
Seperti diberitakan sebelumnya, temuan buku yang memuat gambar Nabi Muhammad ditemukan salah satu siswa SD di Solo. Setelah melihat ada ilustrasi gambar Nabi Muhammad dalam buku yang dipinjamnya dari perpustakaan sekolahan, siswa tersebut lalu melaporkan kepada orang tuanya. Selanjutnya pihak orang tua melapor ke kantor Kementerian Agama Kota Surakarta karena di dalam buku tertera tulisan bantuan dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI.
Dia mengatakan di perpustakaan sekolahnya semula terdapat 12 eksemplar buku yang bermasalah itu. Ketika kasus gambar nabi itu terkuak Selasa kemarin, terdapat 8 buku yang sedang dipinjam siswa, 4 lainnya ada di rak pajang buku perpustakaan. Keempat buku itu saat ini sudah diminta pihak berwenang, yaitu 1 buku diminta Kejari, 1 buku diminta Kantor Kemeterian Agama Kota Surakarta, 1 buku diminta Kanwil Kemeterian Agama Jateng, dan Kemenag Pusat.
"Alhamdulillah hari ini seluruh buku yang dipinjam para siswa telah dikembalikan. 8 Buku itu langsung kami simpan di tempat tersendiri agar tidak lagi dibaca siswa. Selanjutnya Kamis besok akan diambil oleh pihak Kejari Surakarta," ujar Priyono.
Priyono juga memaparkan buku bantuan Kemenag tersebut tidak diberikan kepada sekolahannya. Buku itu diperbantukan kepada MI Al-Islam Solo yang lokasinya memang berdekatan dengan SD Al-Islam 2 Solo di Jalan Veteran, Jamsaren, Solo. Bahkan perpustakaan kedua sekolahan yang bernaung dalam satu yayasan itupun berada di satu tempat yaitu di lantai empat Kompleks SD Al-Islam 2.
"Perpustakaannya memang jadi satu, sehingga koleksi buku-buku milik MI juga bisa diakses dan dibaca oleh siswa-siswa SD, demikian pula sebaliknya. Dalam kasus buku bermasalah ini, buku tersebut adalah koleksi MI sedangkan yang melaporkan adanya kesalahan pada isi buku adalah siswa kelas 4 SD Al-Islam 2," lanjutnya.
Lebih lanjut, meskipun mengaku kecolongan dan akan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut, namun Priyono mengaku bangga atas kejelian siswanya dalam mengapresiasi isi buku bacaan yang diterima. Sikap kritis yang ditunjukkan salah satu siswa tersebut, lanjutnya, adalah bukti keberhasilan pendidikan keagamaan yang diberikan sekolahnya kepada siswa didiknya.
Seperti diberitakan sebelumnya, temuan buku yang memuat gambar Nabi Muhammad ditemukan salah satu siswa SD di Solo. Setelah melihat ada ilustrasi gambar Nabi Muhammad dalam buku yang dipinjamnya dari perpustakaan sekolahan, siswa tersebut lalu melaporkan kepada orang tuanya. Selanjutnya pihak orang tua melapor ke kantor Kementerian Agama Kota Surakarta karena di dalam buku tertera tulisan bantuan dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI.
(mbr/try)
Kutipan :
Rabu, 23/05/2012 13:35 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar