JAKARTA -
Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menyatakan
kebahagian dan rasa syukurnya atas gagalnya konser Lady Gaga yang
sedianya akan diselenggarakan pada 3 Juni 2012 mendatang di Gelora Bung
Karno, Jakarta.
"Kami beryukur pada Allah SWT karena terhindar dari ritual setan yang
terkutuk karena Lady Gaga mengaku penyembah setan," ucap Sekjen MIUM
Ustaz Bachtiar Nasir, saat Granda Launching buku Misykat, Ahad (27/5).
Menurut Ustadz Bahctiar, rasa syukur tersebut dikarenakan umat bisa
diselamatkan oleh tipuan yang dimainkan Lady Gaga yang pada hakikatnya
bukanlah pertunjukan musik, akan tetapi serangan kepada aqidah umat.
"Dia (Gaga) bukan mau konser, tapi mau ritual setan. Atas hal ini
sebaiknya semua pihak menjadi satu, agar liberalisasi mampu menyerang
umat islam,” katanya
Sementara itu Ketua MIUMI Dr.Hamid fahmi Zarkasyi (Gus Hamid)
menyatakan bahwa terjadi ironisitas pada konser Lady Gaga, sebab tempat
yang rencananya digunakan konser tersebut merupakan tempat yang biasa
digunakan untuk aktifitas keagamaan.
“Di Gelora Bung Karno itu biasa digunakan Istighosah oleh ormas Islam
dan Natalan oleh umat kristiani, tetapi ingin digunakan sebagai tempat
ritual setan oleh Lady Gaga,”ungkapnya prihatin.
Ketua Spirit of Al Aqsha ini juga turut berterima kasih pada semua
pihak yang mendukung sikap penolakan terhadap rencana pelaksanaan
konser. Sehingga pihak promotor pun secara resmi membatalkan
tampilarobot iluminati ini. Tercapainya target massa itu membuat
Bachtiar meminta umat Islam di Indonesia tetap bersatu menolak
kemunkaran.
"Kita kini berhasil dan pasti bisa mengusir penjajah budaya lainnya.
Terbukti kita bisa mengusir ikon Illuminati yang baru, Lady Gaga," cetus
ustadz Bachtiar.
Penjajahan sosial dan budaya diyakininya jika mampu bersatu
mempertahankan martabat bangsa sekaligus sebagai umat Muslim, tentu
perjuangan bersama bakal teraih. Ustadz Bachtiar juga berharap agar
pemerintah tetap konsisten bersikap untuk mendukung pemikiran dan
berbagai bentuk perjuangan umat melawan penjajahan bentuk baru di era
globalisasi.
Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Senin, 8 Rajab 1433 H / 28 Mei 2012 /11:47:56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar