JAKARTA– Saat diskusi dan launching buku "Allah, Liberty and Love"
karya tokoh feminis-lesbian Irshad Manji di Kantor Aliansi Jurnalis
Independen (AJI), Sabtu (5/5) lalu, Sekitar 25 orang anggota Barisan
Ansor Serba Guna (ANSOR) dikerahkan untuk mengamankan acara ini."Ini
perintah langsung dari atasan. Dari Nusron Wahid", kata Amirudddin (43),
salah satu anggota Banser dari Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Hal senada juga dikatakan Wakil Kepala Banser DKI Jakarta, Abdul
Mu'in, pihaknya hanya diinstruksikan oleh atasannya untuk menjaga
keamanan selama diskusi berlangsung. Ia mengaku tidak tahu menahu materi
apa yang disampaikan oleh Irshad Manji di dalam. "Saya hanya
(melaksanakan) perintah dari atasan. (Untuk) pengamanan acara, selesai",
kata Abadul Mu'in kepada sejumlah wartawan.
Seharusnya Banser dan Nusron Wahid selaku pimpinan Banser mendengar
petuah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim
Muzadi yang mengajak umat Islam agar mewaspadai diskusi buku Irshad
Manji, "Allah, Liberty, and Love". Kehadiran Irshad Manji ke Indonesia,
kata kiai, adalah upaya untuk melegalisasi perkawinan sejenis.
"Umat Islam dan seluruh umat beragama di Indonesia harus mewaspadai karena gerakan tersebut merupakan conditioning
(pengkondisian) untuk merintis pengesahan undang-undang perkawinan
sejenis, laki-laki kawin dengan laki-laki dan perempuan dengan
perempuan,"ungkap Kiyai Hasyim seperti dirilis Republika Online, Senin (7/5/2012).
Dugaan dikemukakan pengasuh Pesantren Al Hikam, Malang dan Depok ini
karena mendengar kabar sejumlah anggota DPR RI melawat ke Kopenhagen,
Denmark untuk belajar undang-undang perkawinan sejenis. Lawatan DPR ini
terkait dengan RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender.
Dengan tegas Kiai Hasyim menyatakan perkawinan sejenis sangat
bertentangan dengan semua ajaran agama, apalagi Islam. Dia mencontohkan
saat pemimpin umat Katolik, Paus pernah didemo di Inggris oleh kelompok
kawin sejenis ini. Begitu pula kondisi yang sama terjadi di tengah umat
agama Kristen."Perkawinan sejenis bukan hanya bertentangan dengan agama,
tapi bertentangan pula dengan kodrat," papar Kiai Hasyim.
Tolak Legalisasi Kawin Sejenis
Dikatakannya, di Eropa Barat dan Amerika, gerakan perkawinan sejenis
digerakkan oleh kaum atheis."Homoseksual dan lesbi adalah penyakit
kejiwaan dan sosial yang harus disembuhkan dengan psikoterapi dan
pembinaan, bukan dilegalisir," kata Kiai.
Oleh karena itu, katanya, partai-partai yang mengaku Islam di
parlemen harus menjaga agar tidak kebobolan, demikian juga umat beragama
harus bersiap-siap. "Saat inilah waktunya umat Islam bersatu melakukan
nahi mungkar. Kalau gerakan atheisme ini menggunakan HAM, padahal isinya
merusak, maka umat beragama harus menggunakan HAM juga untuk
penyelamatan agama," katanya.
Ia memperingatkan ormas Islam agar tidak mudah dikelabuhi oleh pihak
atau kelompok yang mempunyai kepentingan tertentu atas dasar membela
minoritas."HAM tidak boleh dipakai merusak tatanan Ketuhanan Yang Maha
Esa," kata Hasyim.
Perlu diketahui, Irshad Manji adalah seorang feminis Kanada yang juga
dikenal pegiat lesbian. Dalam bukunya edisi Indonesia berjudul “Beriman
Tanpa Rasa Takut: Tantangan Umat Islam Saat Ini”, menggugat sejumlah
ajaran pokok dalam Islam, termasuk keimanan kepada keotentikan Al-Quran
serta kema’shuman Nabi Muhammad.
Bahkan ia mengakui sendiri dalam berbagai tulisan dalam bukunya,
mengaku banyak terpengaruh penulis novel yang pernah menghina Nabi
Muhammad, Salman Rushdie. Pria asal India yang pernah difatwakan hukuman
mati akibat novel “Ayat-Ayat Setan” namun dilindungi dan dibesarkan
namanya oleh Barat.
Seperti diberitakan sebelumnya, diskusi buku digelar di sejumlah
tempat, seperti di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,
Jumat (4/5), dan di kantor AJI (Aliansi Jurnalis Independen) di bilangan
Kalibata Utara. Saat di Salihara, polisi berhasil membubarkan kuliah
umum tersebut.
Kutipan :
Desastian / VoA-Islam
Rabu, 09 May 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar