YOGYAKARTA - Maraknya
perilaku mungkar komunitas antiagama di Indonesia, mendapat energi baru
dengan kehadiran para Homo dan Lesbi Asing seperti Irshad Manji, yang
masuk ke Indonesia melalui jalur Liberalisasi Agama dan budaya. Mereka
mengintervensi budaya unggul dan kemuliaan agama di Indonesia dengan
bantuan antek-antek Asing (Yayasan dan LSM Liberal-Kapitalis).
Sebagai negara yang menjunjung tinggi agama dan adab sosial
kemasyarakatan, maka bangsa Indonesia yang masih memiliki martabat dan
jati diri wajib menolak eksploitasi moral bejat berupa penyimpangan gender. Alhamdulillah,
hari ini Rabu 9 Mei 2012, Irshad Manji yang berbangga dengan Lesbinya
gagal melakukan propaganda Lesbianisme Agama di Pasca Sarjana UGM dan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, setelah diprotes aktivis Muslim. Sebagai
kota intelektual dan budaya, kota Yogyakarta tidak memerlukan kehadiran
para pemuja kebejatan moral homoseks: gay, bisek dan lesbi. Apalagi
dikaitkan dengan agama dan cinta.
Oleh karena itu, Majelis Mujahidin menyikapi kedatangan propagandis Lesbi Irshad Manji di Indonesia sebagai berikut:
- Propaganda kebebasan dan Lesbianisme Irshad Manji merupakan penistaan dan penodaan terhadap Islam serta propaganda atheisme terselubung. Dalam salah satu bukunya Irshad Manji mengolok-olok Nabi Muhammad SAW:
”Sebagai seorang pedagang buta huruf, Muhammad bergantung pada
para pencatat untuk mencatat kata-kata yang didengarnya dari Allah. Kadang-kadang
Nabi sendiri mengalami penderitaan yang luar biasa untuk menguraikan
apa yang ia dengar. Itulah bagaimana ”ayat-ayat setan” – ayat-ayat yang
memuja berhala – dilaporkan pernah diterima oleh Muhammad dan dicatat
sebagai ayat otentik untuk al-Quran. Nabi kemudian mencoret ayat-ayat
tersebut, menyalahkan tipu daya setan sebagai penyebab kesalahan catat
tersebut. Namun, kenyataan bahwa para filosof muslim selama berabad-abad
telah mengisahkan cerita ini sungguh telah memperlihatkan keraguan yang
sudah lama ada terhadap kesempurnaan al-Quran.” (Beriman Tanpa Rasa Takut: Tantangan Umat Islam Saat Ini, hal. 96-97).
- Sikap toleran terhadap misi Lesbianis Irshad Manji yang secara terus terang melecehkan Islam, sebagaimana tajuk seminarnya “Menggugat Normativitas Tubuh dan Seksualitas: Iman, Cinta dan Kebebasan” merupakan sikap biadab dan tidak tahu malu, yang akan merusak adab orang-orang beradab dibalik isu penyimpangan gender.
- Liberalisme dan pergaulan bebas yang dianut Manji dan mereka yang sepaham dengannya merupakan paham antiagama, yang eksistensinya diharamkan oleh semua agama.
- Siapa saja yang memfasilitasi acara-acara Irshad Manji di Indonesia, berarti mereka memfasilitasi aktivitas musuh agama dan musuh negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, karena itu mereka juga musuh umat beragama.
Demikianlah rilis yang dikirimkan kepada arrahmah.com pada Rabu, 9 Mei 2012 oleh Laskar Mujahidin - Majelis Mujahidin Indonesia.
Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Rabu, 18 Jumadil Akhir 1433 H / 9 Mei 2012 / 19:45:07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar