JAKARTA - Ini bukti Lady Gaga menantang, arogan dan tak bisa diatur. Mau ngatur Lady
Gaga agar tak membawakan lagu yang melecehkan, kampanye lesbi, gay dan seks
bebas? Mau kompromi supaya Lady berpakaian santun saat tampil di
panggung? Nehi!
Mungkin dalam hati Lady Gaga, “Emang gue pikirin!” Buktinya, meskipun
konsernya di Filipina diprotes keras karena melanggar larangan yang dikeluarkan
pemerintah setempat, Gaga tak peduli!
Penyanyi yang membawa misi Illuminati Zionis itu memasuki arena panggung di
Distrik Pasay, Manila, Senin malam (21/5/12) dengan mengendarai kuda jantan
hitam. Pertunjukan Gaga menuai protes keras dari kalangan Kristen karena
menyanyikan lagu ‘Judas’ (yang dianggap melecehkan Kristiani) dan ‘Born This
Way’ yang disebut sebagai lagunya kaum gay.
Lady Gaga dinilai tidak mempedulikan protes kaum Kristen, sebagaimana
dikutip detikcom dari ABS-CBnews.com, Selasa
(22/5/2012). Saat dikritik oleh tim sensor yang ada di lokasi, dia malah
menantang dengan mengatakan, “Aku bukan makhluk pemerintah Anda di Manila!”
Duh, arogan dan angkuhnya. Persis kaum Zionis Yahudi laknatullah!
Dilaporkan, sekitar 500 aktivis Kristen konservatif mencoba berbaris di
panggung konser Lady Gaga. Mereka menyanyikan lagu ‘religius’ sambil membawa
spanduk bertuliskan ‘Stop Lady Gaga, The Mother Monster’. Namun polisi
anti huru-hara membubarkan aksi mereka.
Padahal pemerintah setempat menyatakan bahwa mereka telah membuat
kesepakatan terkait keputusan untuk mengizinkan konser Lady Gaga yang diprotes
kaum Kristiani. Salah satu kesepakatan tersebut, para petugas penyensor akan
ditempatkan di antara penonton. Mereka akan memonitor kemungkinan pelanggaran
hokum dari adanya doktrin-doktrin amoral, publikasi cabul dan pertunjukan yang
tak senonoh dari show itu. Demikian diungkap Glenn Agranzamendez, Sekretaris
Walikota Pasay, Tony Calixto.
Dilaporkan pula, walikota bisa membatalkan konser di hari Selasa, jika para
petugas menemukan lagi aksi tak senonoh ataupun yang bisa menyinggung umat
Kristiani.
Kelompok Kristen berjanji akan mengirimkan video rekaman konser Lady Gaga
yang mereka rekam sendiri dan memperingatkan bahwa mereka bisa menuntut Gaga di
bawah hukum Filipina. Dalam hokum Filipina, siapapun yang dinyatakan bersalah
karena ikut serta atau mensponsori “pertunjukan cabul” bisa dihukum penjara
maksimum 6 tahun.
Nah, sudah ada contohnya di Filipina, Lady Gaga tak taat dengan kesepakatan.
Maka, jika Lady Gaga diizinkan konser di republik ini yang katanya akan
dikenakan syarat ketat, tampil dengan busana santun, tidak umbar aurat dengan
lirik lagu yang tak melecehkan dan tidak kampanye gay, lesbi, seks bebas,
masihkah Anda percaya? Yang namanya di atas panggung orang, siapapun dia, bisa
lupa segalanya, karena suasana yang ingar-bingar.
Ha! Apalagi seorang Lady Gaga yang mempunyai misi Illuminati Zionis
Yahudi—dan watak-karakter Yahudi, sebagaimana dalam al-Qur’an, paling suka
melanggar perjanjian dan arogan seperti halnya dilakukan Lady Gaga di Filipina.
Muncul kekhawatiran, jika konser benar-benar dilaksanakan di wilayah hukum
Indonesia—dan Gaga dinilai tampil kacau, kesetanan dengan lirik-lirik lagunya,
selain vulgar, erotis dan umbar aurat—itu bisa memicu gelombang protes yang
diikuti rusuh.
Karena itu, sebelum menyesal—korban berjatuhan dan fasilitas umum
hancur—lebih baik jangan gegabah untuk mengizinkan berlangsungnya konser ini.
Belajarlah dari Filipina yang dikadalin Lady Gaga.
Jika itu terjadi di Indonesia, ketahuilah, aksi penolakannya akan lebih
dahsyat lagi dibanding Filipina. Sekali lagi, mudharatnya lebih besar jika
konser itu diizinkan. Terlalu mahal biaya yang ditanggung akibat yang
ditimbulkan jika konser ini mendapat izin–bukan saja kerugian materi dan jiwa
jika ada korban, tapi juga pada saat yang sama kita melakukan perbuatan sia-sia
bahkan tidak mendapat ridho Allah karena membantu melancarkan mizi Zionis yang
jelas-jelas sudah mendapat laknat Allah dalam al-Qur’an.
Karena itu, cerdaslah dalam memutuskan. Jangan gegabah!
Kutipan :
Saif Al Battar / Salam-Online / Arrahmah
Selasa, 22 Mei 2012 11:20:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar