Jakarta,
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mendorong pihak yang
pro dan kontra terhadap konser Lady Gaga untuk saling menghormati.
Adanya ancaman fisik dinilai bisa merusak citra Indonesia di mata
internasional.
"Saya menyarankan, tidak perlu mengancam secara fisik karena memberikan citra kurang baik terhadap toleransi yang membangun," imbau Priyo.
Hal ini disampaikan Priyo kepada detikcom, Kamis (24/5/2012).
Namun, Priyo memberikan catatan. Dia meminta agar Lady Gaga hendaknya memperhatikan betul adat dan budaya timur. Dia harus berpenampilan sopan sebagai wujud penghormatan sebagai tamu di Indonesia.
"Mengenai konser Lady Gaga, asal sesuai dengan adat ketimuran saya rasa boleh-boleh saja,"katanya.
Sebelumnya, Dubes Amerika Serikat, Scott Marciel, ikut bicara soal konser Lady Gaga yang menjadi pro kontra di Indonesia. Marciel berharap Indonesia bisa menjunjung paham kebebasan berekspresi dan toleransi terkait konser penyanyi asal AS ini.
"Ini kami membiarkan warga Indonesia memutuskan tapi kami berharap pendapat dan pandangan warga Indonesia secara keseluruhan didengar. Tidak hanya dari kelompok kecil," jelas Marciel di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/5).
Konser Lady Gaga ini rencananya akan digelar pada 3 Juni di GBK Senayan. Sejumlah pihak mempersoalkan konser ini, mulai dari MUI, FUI, hingga PPP. Meski sejumlah anggota Komisi III mendukung konser ini digelar sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
"Saya menyarankan, tidak perlu mengancam secara fisik karena memberikan citra kurang baik terhadap toleransi yang membangun," imbau Priyo.
Hal ini disampaikan Priyo kepada detikcom, Kamis (24/5/2012).
Namun, Priyo memberikan catatan. Dia meminta agar Lady Gaga hendaknya memperhatikan betul adat dan budaya timur. Dia harus berpenampilan sopan sebagai wujud penghormatan sebagai tamu di Indonesia.
"Mengenai konser Lady Gaga, asal sesuai dengan adat ketimuran saya rasa boleh-boleh saja,"katanya.
Sebelumnya, Dubes Amerika Serikat, Scott Marciel, ikut bicara soal konser Lady Gaga yang menjadi pro kontra di Indonesia. Marciel berharap Indonesia bisa menjunjung paham kebebasan berekspresi dan toleransi terkait konser penyanyi asal AS ini.
"Ini kami membiarkan warga Indonesia memutuskan tapi kami berharap pendapat dan pandangan warga Indonesia secara keseluruhan didengar. Tidak hanya dari kelompok kecil," jelas Marciel di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/5).
Konser Lady Gaga ini rencananya akan digelar pada 3 Juni di GBK Senayan. Sejumlah pihak mempersoalkan konser ini, mulai dari MUI, FUI, hingga PPP. Meski sejumlah anggota Komisi III mendukung konser ini digelar sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
Kutipan :
Kamis, 24/05/2012 08:04 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar