Mantan Sekjen PBB Kofi Annan, yang saat menjabat menjadi Sekjen
PBB, melihat begitu banyak pembantaian (genosida). Tetapi, Annan yang
memimpin lembaga multilarel (dunia) itu, tak mampu menghentikan
pembantaian. Bahkan, PBB justeru menjadi lembaga yang melegitimasi
(mengabsahkan) pembantaian. Seperti terhadap rakyat Afghanistan, Irak,
Palestina, dan Somalia.
Sejatinya, PBB menjadi alat nengara-negara adi daya (super power),
melegalkan tindakan militernya atas negara lain, yang dianggap menjadi
ancaman kepentingan negara adi daya. Tidak pernah PBB dapat
menyelesaikan konflik dengan pasti, dan menghentikan kekejaman yang
terjadi. PBB malah memberikan peluang bagi terjadinya pembantaian.
Pasukan penjaga perdamaian PBB pada tahun 1994 dan 1995, Kofi Annan
gagal mencegah pembantaian di Rwanda, dan pembantaian di Srebrenica
pada bekas Yugoslavia. Ribuan orang-orang Muslim dibantai oleh tentara
Serbia di depan mata pasukan PBB. Genosida 2003 Darfur dimulai selama
masa jabatannya sebagai Sekjen PBB. Pada tahun 2004, milisi Hutu
membantai 800.000 orang Tutsi, Annan mengatakan, "Saya hanya bisa
membunyikan alarm", ujarnya.
Sekarang Kofi Annan menjadi Ketua Negosiasi dalam konflik di Suriah.
Annan bertugas menghentikan konflik, dan menyelamatkan nyawa rakyat
Suriah dari tangan Bashar al-Assad. Tetapi, Annan yang pernah menjadi
Sekjen PBB itu, seperti tak lagi memiliki apapun, guna menyelamatkan
nyawa Suriah, yang terus menghadapi pembantaian al-Assad. Pembantaian
massal terhadap penduduk di kota Houla, ada di depan matanya. Annan
hanya bisa menonton belaka.
PBB, sepanjang sejarah, tak mampu menghentikan kejahatan Israel,
yang telah melakukan pembantaian begitu banyak terhadap rakyat
Palestina, dan terus membiarkan petualangan militer yang dilakukan rezim
Zionis-Israel. Bahkan, PBB hanya menjadi legitimasi Zionis-Israel
melanggengkan penjajahan atas tanah Palestina. Karena, PBB tak hanyalah
alat Zionis dan Amerika. Tak mungkin PBB akan menyelamatkan Muslim, yang
sekarang menghadapi pembantaian.
Masihkah dapat berharap terhadap PBB, termasuk Kofi Annan, mereka
tidak pernah serius bertindak,ketika Muslim menghadapi invasi militer
atau agresi militer. Persis seperti yang terjadi dialami Muslim di
manapun, termasuk Muslim Gaza, yang dibantai oleh Zionis-Israel, dan
PBB tak mampu bertindak. Ketika, Zionis-Israel terancam, baru PBB
bertindak.
Seperti ketika terjadi perang Arab-Israel, di tahun l973. PBB
membiarkan saat pasukan Israel yang dipimpin Jenderal Ariel Sharon masuk
Lebanon tahun l982,dan membantai begitu banyak rakyat Palestian di kamp
Sabra dan Satila, dan justeru pejuang Palestina yang diusir dari
Lebanon. PBB tak bertindak apapun terhadap Israel. Seakan membenarkan
pembantaian oleh Zionis-Israel bersama dengna milisi Kristen, yang
menghancurkan Muslim Palestina.
Apalagi, PBB berada di tangan negara pemenang perang Dunia II,
seperti Amerika, Rusia, Cina, Inggris, dan Perancis, yang memiliki hak
veto. Jadi PBB hanyalah menjadi tukang stempel bagi penjajah Barat.(af)
Source :
VoA-Islam
Kamis, 31 May 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar