JAKARTA -
Hizbut tahrir Indonesia akan melakukan aksi kesekian kalinya untuk
menentang kekejaman yang dilakukan Rezim pemerintahan Suriah Bashar
Assad terhada rakyat Sunni Suriah, pada kamis besok (31/5).
“Besok kita melakukan melakukan aksi di kedutaan suriah” Kata Juru Bicara Hizut Tahrir Indonesia Ustadz Ismail Yusanto kepada arrahmah.com, Jakarta, Rabu (30/5).
Menurut Ustadz Ismail, perlakuan Bashar terhadap kaum Muslimin Suriah
sudah melewati batas, sehingga Bashar pun tidak layak disebut Assad
(singa).
“Ini rezim zholim, mereka sudah kafir. Bahkan kita mengangap bashar
sebagai Kalb (Anjing) Bashar. Mereka tidak sholat , tidak punya masjid,
menghalalkan zina, bahkan dimasjid-masjid kaum Muslimin disuruh mengakui
Bashar sebagai tuhan, dan menulis La Illah illa bashar ( Tiada tuhan
melainkan Bashar)”tuturnya.
Ustadz Ismail, menghimbau kaum Muslimin melakukan sebuah resistensi
terhadap pemerintahan Bashar yang didukung beberapa negara kafir.
“Kita harus melakukan perlawanan total, hanya saja memang Suriah
didukung Rusia dan China yang memiliki alasan ekonomi, serta Iran yang
mendukung dengan alasan Syi’ah. Iran lebih nyaman dengan pemerintahan
Bashar yang Syi’ah Nushairiyah daripada diganti dengan pemerintahan
sunni”bebernya.
Dia menambahkan, pemerintahan Bashar memang dikuasai sekte Syiah
Nushairiyah yang sudah dikafirkan oleh para ulama, sehingga konflik di
Suriah sendiri saat ini sudah memasuki ranah aqidah.
“Ini sudah konflik sektarian. Sebenarnya di Suriah itu 65 % adalah
sunni, pemerintahannya dikuasai Nushairiyah, memang sejak Hafezh Assad
masyarakat Sunni sudah ditindas” ujar Ustadz Ismail.
Rencananya, HTI akan melakukan aksi kedubes Suriah di Jakarta setelah
mendatangi kedubes Pakistan terlebih dahulu. Dalam aksinya di kedubes
Pakistan sedianya HTI berdemo sebagai solidaritas terhadap aktifis HT
Pakistan yang banyak dizholimi pemerintahan sana.
“Kita datang dulu kedutaan pakistan, karena Pakistan banyak melakukan penangkapan aktifis HT”terangnya.
Selain itu, militer Paksitan menurut Ustadz Ismail, telah menjadi
kaki tangan Amerika dalam memerangi kaum Muslimin di Afghanistan,
sehingga perlu ditentang tindak-tanduknya.
“ Jendera kiyani merupakan antek Amerika yang membantu operasi suplai
pasukan Amerika ke Afghanistan dan dia juga yang membantu Amerika
melakukan operasi di Abbottabad.”tutupnya.
Sebagaimana diberitakan, Militer rezim Nushairiyah Suriah kembali melakukan pembantaian
biadab terhadap warga sipil muslim Suriah di distrik Houla, propinsi
Homs pada hari Jum’at (25/5/2012).
Sedikitnya 133 warga sipil muslim
gugur dan ratusan lainnya terluka parah dalam peristiwa pembantaian
tersebut. Lebih dari 50 warga yang gugur adalah anak-anak kecil.
Peristiwa ini memicu kejaman dunia international karena dilakukan
ditengah gencatan senjata ang diawasi PBB.
Peristiwa ini menambah daftar panjang korban akibat kekejaman Bashar,
setidaknya Lebih dari 13.000 orang tewas di Suriah sejak pemberontakan
anti-rezim Alawite pimpinan Assad pecah pada Maret tahun lalu, seperti
dilaporkan LSM Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Source :
Bilal / Arrahmah
Rabu, 10 Rajab 1433 H / 30 Mei 2012 / 10:28:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar