JAKARTA - Konsekuensi dari
pembatalan konser Lady Gaga, mengharuskan pihak promotor mengembalikan
lebih dari 50.000 lembar tiket yang sudah habis terjual. Big Daddy
sebagai promotor berjanji akan mengembalikan tiket 100% kepada mereka
yang sudah membeli.
Sebuah media online memperkirakan, pihak Bid Daddy
harus mengembalikan uang sekitar Rp23,25 miliar sampai Rp112,5 miilar
kepada penonton.
"Yang pasti, 100 persen (tiket) akan kami kembalikan," terang
Presiden Direktur Big Daddy, Michael Rusli, saat menggelar konferensi
pers di Senayan City, Jakarta, Ahad (27/5/2012) lalu.
Namun, pihak Lady Gaga baru akan memberikan keterangan mengenai
pengembalian tiket setelah 30 Mei. Bicara rugi, bisa dihitung saat pihak
promotor telah mengangkut perlengkapan konser Lady Gaga sebanyak 70
kontainer melalui udara dan laut ke Jakarta. Sebanyak 40 konteiner yang
melalui laut sudah sampai di Jakarta.
Seperti diberitakan sebelumnya, atas nama manajemen Big Daddy, dengan
berat hati menyampaikan bahwa konser Lady Gaga yang akan dilaksanakan 3
Juni 2012 tidak dapat diselenggarakan.
Pengacara promotor Lady Gaga, Minola Sebayang mengatakan, manajemen
Lady Gaga mempertimbangkan kontroversi yang terjadi. Selain adanya
ancaman keamanan jika konser itu dilaksanakan, pihak promotor tak ingin
ada yang terluka atau menjadi korban saat konser. Adapun tiket konser
pun telah ludes terjual. Harga tiketnya Rp 465 ribu hingga Rp 2,25 juta
per lembar.
Promotor Tetap Untung
Menurut promotor musik Marcel Permadi yang juga Account Director
Berlian Entertainment, Lady Gaga merupakan artis termahal saat ini.
Kisaran harga untuk bisa mendatangkan artis penyanyi sekaligus penulis
lagu itu US$ 2-3 juta atau sekitar Rp 20 miliar.
Dengan tarif Gaga sebesar itu, dipastikan promotor tetap untung.
Apabila tiket benar terjual 50 ribu lembar, panitia konser sedikitnya
sudah mengantongi hasil penjualan karcis sekitar Rp 67 miliar. Wajar
jika promotor tetap berjuang mendapatkan izin konser Gaga.
Namun promotor musik Adrie Subono tidak menghitung pengembalian uang
tiket sebagai sebuah kerugian dari sebuah konser yang batal. Adrie
memastikan, sebulan menjelang konser, pihak promotor biasanya sudah
mesti melunasi sisa uang muka sebesar 50 persen ke pihak manajemen
artis.
Menurut dia, itulah yang membebani Big Daddy Entertainment selaku
promotor konser. "Kalau pembatalan dari pihak promotor Indonesia, uang
yang sudah dibayarkan tidak kembali,” katanya.
Sebelulmnya, konser Lady Gaga juga mendapat protes keras di Korea
Selatan dan Filipina. Namun, konser di kedua negara itu tetap
berlangsung. Pemerintah Korea Selatan memberlakukan pembatasan usia
penonton, sementara pemerintah Filipina menjamin keamanan selama konser
berlangsung. Indonesia merupakan satu-satunya Negara yang membatalkan
konsernya.
Disambut Sejumah Ormas Islam
Kabar pembatalan ini disambut gembira oleh sejumlah ormas Islam yang
sejak awal menolak Lady Gaga, seperti Front Pembela Islam (FPI), Majelis
Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Forum Umat Islam (FUI)
dan ormas Islam lainnya.
Menurut Sekjen MIUMI Ustadz Bachtiar Nasir, LC, gagalnya konser setan
Gaga ini tak lepas dari peran pemerintah. Ia pun mengucapkan terima
kasih kepada sejumlah pihak termasuk pihak kepolisian, yang dianggapnya
mendukung upaya menyelamatkan anak bangsa.
Media massa memberitakan, Polda Metro Jaya memberi waktu kelengkapan
berkas izin dari promotor konser Lady Gaga sampai Senin, 28 Mei 2012.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan, syarat
yang belum dilengkapi promotor adalah izin dari Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi, lalu izin dari Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta.
Sementara rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian
Agama sudah pasti tidak diperoleh. Sebab kedua instansi itu telah
mengeluarkan keputusan resmi menolak konser Lady Gaga.
Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab, mengeluarkan lima sikap FPI atas
batalnya konser Iblis Gaga :
Pertama, FPI mensyukuri pembatalan konser
Lady Gaga, tapi FPI tetap waspada dan akan berjaga hingga hari H untuk
memastikan pembatalan tersebut.
Kedua, FPI berterima-kasih kepada Pemerintah, khususnya Kapolri dan
Kapolda Metro Jaya, serta Menag dan Mendagri yang telah mengakomodir
aspirasi umat Islam terkait Konser Lady Ga Ga.
Ketiga, FPI mengapresiasi dengan penghargaan yang tinggi untuk MUI
dan MIUMI serta segenap Ormas dan Partai Islam yang tergabung dalam FUI,
dan seluruh Tokoh dan Ormas Islam serta masyarakat yang telah ikut
andil dalam Penolakan konser Lady Gaga.
Keempat, mendesak Polri untuk memproses secara hukum semua pihak yang
terlibat dalam rencana konser Gaga, karena telah melakukan penipuan
dengan menjual 50.000 (lima puluh ribu) tiket sebelum mendapatkan izin
dari yang berwenang,sekaligus telah mengganggu stabilitas nasional
dengan menguras energi bangsa dan menciptakan keresahan secara
masif/meluas di seluruh Indonesia.
Kelima, FPI menyerukan kepada para pejuang dalam penolakan konser Lady Gaga untuk sujud syukur, dan kepada para pecundang yang mendukung konser Lady Gaga untuk bertaubat.
Kelima, FPI menyerukan kepada para pejuang dalam penolakan konser Lady Gaga untuk sujud syukur, dan kepada para pecundang yang mendukung konser Lady Gaga untuk bertaubat.
Kutipan :
Desastian / VoA-Islam
Selasa, 29 May 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar