Laman

Sabtu, 24 Desember 2011

Alwalid.KH.Abdullah Syafiie.Pendiri Perguruan As Syafiiyah,Jakarta.

Ayah..,aku rindu padamu...

KH.ABDULLAH SYAFIIE (1910 - 1985)












 


         
 London UK.1979                                                                             London UK.1979          
                                                                                                        

















 London,UK.1979                                                                                London, UK.1979



















Rotterdam,Holland. ( 1979 )                                                                 Frankfurt, Germany ( 1979 )















                                                        Kuwait City ( 1981 )




Brussel,Belgia 1979

Kuwait City ( 1981 )


Kuwait City ( 1981 )


KH.Abdullah Syafiie Allahyarhaam
As Syafiiyah 50 tahun
(Di Masjid Al Barakah As Syafiiyah,balimatraman jakarta)





bersama
Proklamator / Wakil Presiden pertama RI
DR.Mohammad Hatta
(di rumah kediaman Proklamator, Menteng Jakarta Pusat )

ket badai99riyal :
Semula AKPI As-Syafi'iyah / sekarang Universitas Islam As Syafiiyah (UIA) akan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1965 dengan Kuliah Perdana oleh Jenderal Dr. H. Abdul Haris Nasution. Namun, Jenderal A.H. Nasution cedera dalam peristiwa G.30 S/PKI. Maka kuliah perdana tidak dapat berlangsung. Akhirnya kuliah perdana diganti oleh Dr. Muhammad Hatta, salah seorang Proklamator Negara Republik Indonesia, yang dilaksanakan setelah sholat Jum'at di Masjid Al-Barkah dalam kompleks As-Syafi'iyah, pada tanggal 14 Nopember 1965.

bersama Wakil Presiden RI
H. Adam Malik
(Rumah kediaman Wapres)
 bersama Wakil Presiden RI
H. Adam Malik
(Masjid Al Barakah As Syafiiyah,balimatraman jakarta.)

bersama Wakil Presiden RI
H. Adam Malik
(Pesantren Putri As Syafiiyah,Jatiwaringin)
ket badai99riyal :
KH. Abdullah Syafiie berpolitik dengan gaya MASYUMI, tetapi beliau beribadah dengan cara NU...tetapi beliau sendiri tidak masuk Organisasi Nahdatul Ulama (NU).... Beliau adalah Pendiri As Syafiiyah,yang berfaham Ahlusunnah Waljamaah, Nasaban Wa Mazhaban.....


kata Gus Dur. Sebabnya sederhana saja. Mualim Syafi’i tahu betul batas peranan yang harus dimainkannya sebagai mubaligh/pendakwah, yaitu sebatas mengajarkan pendirian ajaran agama, tidak lebih. Bukan menentang pemerintah. Juga bukan menyusun kekuatan (machtsvorming) untuk memaksakan pendirian. Kalau pendirian agama sudah dirasa cukup disampaikan, sudah gugur kewajiban agama. Kewajiban seorang pendakwah (mubaligh), bahkan tingkatan seorang rasul sekalipun, hanya sebatas “menyampaikan”, bukan “menjadikan”. Jangan sampai kewajiban berdakwah merusak kewajiban lain yang juga harus dijaga keberlangsungannya, yaitu menjaga ukhuwah islamiyah (ukhuwah islamiyah bermakna membangung persaudaraan berdasarkan nilai-nilai Islam, bukan bersaudaraan sesama komunitas muslim).


 bersama
Prof.DR.H.Mukti Ali (Menteri Agama RI)
Jenderal.H. Amir Machmud (Menteri Dalam Negeri)
(Kantor Presiden Bina Graha)
KH.Abdullah Syafiie Allahyarhaam.
bersama
Mayjen. Tri Sutrisno ( Pangdam V Jaya )
(Pesantren As Syafiiyah,balimatraman Jakarta)

bersama Gubernur DKI Jakarta
Letjen (Mar). H.Ali Sadikin
(Pesantren Putra As Syafiiyah,Jatiwaringin)

bersama Menteri KLH
Prof.DR.H.Emil Salim
(Pesantren Putra As Syafiiyah,Jatiwaringin)

bersama Menteri Agama RI
Jenderal.H.Alamsyah Ratuperwiranegara
(Halim Perdanakusuma Airport Jakarta)

 bersama Menteri Penerangan RI
H.Harmoko
(Rumah kediaman Menpen)
KH.Abdullah Syafiie Allahyarhaam
bersama sahabat
Prof.DR.Buya Hamka
(di Makkah,Saudi Arabia)
Ahlusunnah Waljamaah " feat " Muhammadiyah


KH.Abdullah Syafiie Allahyarhaam.
(Ketua 1 Majlis Ulama Indonesia / MUI. dan 
Ketua Umum Majlis Ulama DKI Jakarta )
 bersama
Prof.DR.HAMKA 
( Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia / MUI )
Ahlusunnah Waljamaah " feat " Muhammadiyah

KH.Abdullah Syafiie.Allahyarhaam
bersama sahabat
Prof.DR.Buya Hamka
 (Dirumah kediaman Ayahanda,balimatraman Jakarta)
Ahlusunnah Waljamaah "feat" Muhammadiyah


ket badai99riyal :
Bagi KH Abdullah Syafi’i, beda pendapat dalam agama bukan untuk diperdebatkan, apalagi menjadi sumber konflik. Dia dekat dengan kelompok tradisional yang memang merupakan tema majelis taklimnya. Tapi, ia juga punya hubungan erat dengan tokoh-tokoh pembaharuan.

Hamka, meski beliau boleh dibilang tokoh Muhammadiyah yang anti qunut. Namun beliau bershahabat baik dengan tokoh ulama betawi, KH. Abdullah Syafii, tokoh ulama yang menyatakan bahwa qunut shalat shubuh itu hukumnya sunnah muakkadah.

Ada sebuah kisah yang menarik, khususnya masalah adzan dua kali. Suatu ketika di hari Jumat, KH. Abdullah Syafii mengunjungi Buya Hamka di masjid Al-Azhar Kebayoran Jakarta Selatan. Hari itu menurut jadwal seharusnya giliran Buya Hamka yang jadi khatib. Karena menghormati shahabatnya, Melihat kedatangan KH Abdullah Syafi’i, seketika Buya ‘’memaksa’’ Si Macan Betawi untuk naik mimbar menggantikan dirinya.maka Buya minta agar KH. Abdullah Syafii yang naik menjadi khatib Jumat.
Yang menarik, tiba-tiba adzan Jumat dikumandangkan dua kali, padahal biasanya hanya satu kali. Rupanya, Buya menghormati ulama betawi ini dan tahu bahwa adzan dua kali pada shalat Jumat itu adalah pendapat shahabatnya. Jadi bukan hanya mimbar Jumat yang diserahkan, bahkan adzan pun ditambah jadi dua kali, semata-mata karena ulama ini menghormati ulama lainnya.


Ini luar biasa dan kisah ini perlu kita hidupkan lagi. Begitulah sikap kedua tokoh ulama besar negeri ini. Siapa yang tidak kenal Buya Hamka, dengan perguruan Al-Azhar dan tafsirnya yang fenomenal.Dan siapa tidak kenal KH Abdullah Syafii, pendiri dan pemimpin Perguruan Asy-Syafiiyah,Jakarta. 

Abdullah syafiie adalah tipologi ulama sejati yang ilmunya mendalam dan wawasannya luas. Tidak pernah meributkan urusan khilafiyah, sebab pada hakikatnya urusan
khilafiyah lahir karena memang proses yang alami, di mana dalil dan nash yang ada
menggiring kita ke arah sana. Bukan sekedar asal beda dan cari-cari perhatian orang.
Karena itu harus disikapi dengan luas dan luwes.

Sebaliknya, mereka yang suka meributkan masalah khilafiyah, biasanya merupakan
sosok yang kerjanya memang sekedar cari-cari perbedaan, dan umumnya mereka
memang suka sensasi.


 bersama Dewan Dakwah Islamiyah
DR.H.Mohammad Natsir
(Dirumah kediaman Ayahanda,balimatraman Jakarta)


ket badai99riyal :
KH.Abdullah Syafiie memang tidak berpaham Muhammadiyah atau Persis tetapi Beliau dekat dengan Prof.DR.Hamka, DR.Mohamad Natsir, Mr Mohamad Roem, Syafrudin Prawiranegara, Prawoto Mangunpuspito, dan KH Abdulllah Salim......Juga dekat dengan KH.Masykur dan KH. Syaikhu serta KH.Idham Khalid walaupun Beliau bukan orang NU.

Saat kampanye Pemilu pertama (September 1955). Bagaimana gagahnya sang kiai kala itu masih muda (45 th) memimpin barisan ketika melewati Jalan Kwitang Raya Jakarta depan toko buku Gunung Agung. Memang, waktu Pemilu 1955, sang kiai berkampanye untuk Partai Masyumi.


 bersama H.Mas Agung
pendiri Toko Buku Gunung Agung dan Yayasan Wali Songo
(Dikantor Yayasan Wali Songo,Kwitang Jakarta)

dari kiri kekanan :
KH.Ahmad Syaikhu,
KH.Abdullah Syafiie,(MUI DKI,MUI Pusat,As Syafiiyah)
KH.M Syukri Ghazali (MUI Pusat),
1000 tahun Universitas Al Azhar Cairo, Mesir
(Gamal Abdul Nasser International Airport Cairo)

dari kiri kekanan :
KH.Ahmad Syaikhu,
KH.M Syukri Ghazali (MUI Pusat),
KH.Abdullah Syafiie,(MUI DKI,MUI Pusat,As Syafiiyah)
KH.AR Fakhrudin (Tokoh Muhammadiyah

1000 tahun Universitas Al Azhar Cairo Mesir
bersama 
Rabithah Al Islamiyah
Syech Ali Harakan


KH.Abdullah Syafiie Allahyarhaam
bersama
Pangeran Amir Sultan Bin Abdul Aziz Al Saud (putra raja saudi)
( Menteri Pertahanan Saudi Arabia )
(di Saudi Arabia)
 Ahlusunnah Waljamaah "feat" Wahaby

KH.Abdullah Syafiie Allahyarhaam
bersama
Menteri Wakaf Kerajaan Kuwait
(Di Kuwait City)

bersama
Menteri Wakaf Kerajaan Kuwait dan Pejabat Saudi dan Kuwait
(Di Kuwait City)

KH.Abdullah Syafiie Allahyarhaam
bersama
Syekh Yusuf Jasin Al Hijji (ulama kuwait)
(di Hilton Internasional Hotel, Kuwait City)

Tiga Habib Legendaris Maha Guru Alwalid. 
dari kiri ke kanan ;
                        - Al Habib Ali bin Husein Alatas ( Habib Ali Bungur,Jkt ) belajar Tasauf
                        - Al Habib Ali bin Abdurahman Alhabsji ( Habib Ali Kwitang,Jkt ) belajar Orator
                        - Al Habib Salim bin Jindan ( Habib Salim Otista,Jkt ) belajar Hadist

Guru2 lainnya :
- Al Habib Alwi Bin Thahir Alhadad (Mufti Johor) belajar tafsir
- Al Habib Alwi bin Abbas al-Maliki (Makkah,Saudia) belajar Hadist

- Kiyai Musanif (Jakarta),
- Kiyai Sabeki (Jakarta),
- Kiyai Abdul Madjid Pekojan,(Jakarta) belajar nahwu sharaf
- Kiyai Marzuki bin Mirshad Cipinang Muara.(Jakarta). belajar Al Qur'an, ulumul hadits
  4 Kiyai ini adlh guru pertama,kala beliau masih anak2/muda.
- dan Guru2 lainnya.



ket badai99riyal : 
KH.Abdullah Syafiie, tidak menuntut ilmu atau apalagi lulusan Timur Tengah.Beliau hanya ngaji kampung,ngaji langsung mendatangi guru dan habaib, dan juga hanya sekolah sampai klas 2 SR (sekolah rakyat,jaman belanda)

KH.Abdullah Syafiie,Tidak "Alim"... Beliau hanya "DICETAK" oleh guru2nya,disertai mendapatkan "KEBERKAHAN" dari guru2nya..... ("= ini kalimat yg sering terucap oleh beliau,red.)

Pada masa Habib Ali Alhabsyi Kwitang (meninggal September 1968), sang kiai hampir tiap Ahad pagi hadir di majelisnya. Apalagi sang kiai pernah berguru di madrasah Unwanul Walah yang dibangun Habib tahun 1920-an. Habib Ali selalu meminta muridnya itu untuk berpidato di majelis taklimnya di Kwitang.

Habib Ali bin Abdurahman Alhabsji mempersaudarakan putranya, yaitu Habib Muhammad bin Ali bin Abdurahman Alhabsji, dengan KH Abdullah Syafi'ie di hadapan ribuan umat di majelis taklimnya kwitang.


Ada hal menarik pada pemilu pertama tahun 1955. Ketika itu, NU baru saja memisahkan diri dari Masyumi dan membentuk partai sendiri. Dalam masa kampanye itu, Habib Ali bin Abdurahman Alhabsji tidak menampakkan diri berpihak pada salah satu partai dan tidak mengemukakan pilihannya secara terbuka meski lebih dekat kepada Partai NU. Sedangkan, murid dan pengikut setianya, KH Abdullah Syafei, yang saat itu masih muda dan gagah justru menjadi aktivis dan tokoh Masyumi. Perbedaan partai ini tidak berdampak sedikit pun terhadap hubungan akrab antara guru dan murid.



Masjid Al Barakah As Syafiiyah
Balimatraman tebet Jakarta Selatan ( setelah dipugar/dibangun kembali ) tahun 1992
dahulu Masjid Al Barkah As Syafiiyah diresmikan oleh Habib Ali Kwitang Nopember 1933

Masjid Al Barakah As Syafiiyah





Allahummaghfirlahum warkhamhum wa 'aafihi wa'fu anhum, Alfaatihah..

by :
badai99riyal
24 Desember 2011



My Lovely Mother.
 
My Mother

My Mother ; Giza Sphinx, Cairo city, Mesir

My Mother ; Giza Sphinx, Cairo city, Mesir

My Mother ; Madurodam, Holland ( 1997 )

My Mother ; Eiffel Tower, Paris, France

USA

 My Mother ; Grand hyatt hotel, San Francisco. USA

 My Mother ; Beverly Hills Road. USA


By : 
badai99riyal
26 Desember 2011


Adik adikku tercinta.

Adikku Nubzah

 Adikku Layla

 Mother and Layla

 Mother and Layla
 kereta listrik bawah tanah London - Paris

Mother and Layla
Australia

kedua adikku 
Layla and Muhammad
London,UK.

kedua adikku 
Layla and Muhammad
Eiffel Paris,France. 

Adikku Layla
Adikku Layla
Australia

Adikku Layla
Duty Free 

Adikku Layla
Brussel,Belgia 

Adikku Layla
SF,USA

Adikku Layla
Gedung Putih Washington DC.USA  

Adikku Layla
Gedung Putih Washington DC.USA

Adikku Layla
Patung Liberty NewYork City,USA
















By : 
badai99riyal
26 Desember 2011



Kakak kakakku tercinta






 















Foto terkait :


Yang Punya Blog 
badai99riyal






















 


































My Daughter's  :



 Malsya_Namira_Aghniya


By
badai99riyal
24/06/2012