Laman

Minggu, 26 Februari 2012

Kupas Tuntas Syiah di Muhammadiyah Bekasi: Iman-Islamnya Syiah Memang Beda

 
Ustadz Farid Achmad Okbah MA 

BEKASI (voa-islam.com) – Doktrin Syi'ah menyimpang dari akidah Islam, sehingga keduanya mustahil disatukan. Syi'ah meyakini Al-Qur'an tidak lengkap dan melaknat shahabat Nabi. Rukun iman dan Islam versi Syi'ah pun lain.

Berbagai fakta dan data penyimpangan akidah Syi’ah itu dipaparkan djalam Kajian ilmiah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bekasi bertajuk “Kupas Tuntas Aliran Sesat,” Sabtu siang (25/2/2012). Untuk memperkuat validitas dan akurasi datanya, Farid membawakan bukti-bukti belasan kitab Syi’ah sendiri.

Dari berbagai penyimpangan dalam belasan kitab Syi’ah yang dibawanya itu, Ustadz Farid menyimpulkan bahwa berdasarkan fatwa para ulama, akidah Syi’ah telah keluar dari Islam.
Salah satu buktinya, Farid membacakan kitab “Al-Kafi fil-Ushul” yang menjadi rujukan utama kaum Syi’ah. Jilid kedua kitab tersebut menyebutkan bahwa Abu Abdillah, salah satu imam Syi’ah berkata: "Al-Qur'an yang dibawa oleh Jibril alaihissalam kepada Nabi Muhammad SAW itu berjumlah 17.000 ayat.”
...Imam Syi'ah mengajarkan bahwa Al-Qur'an yang asli terdiri dari 17.000 ayat...
Dengan keyakinan ini, jelas Farid, berarti Syi’ah menuduh Al-Qur'an yang ada sekarang ini telah kehilangan belasan ribu ayat. Keyakinan ini jelas telah keluar dari Islam karena meyakini Al-Qur'an sudah tidak asli. “Menuduh Al-Qur'an sudah tidak otentik membuat seseorang murtad dari Islam. Karena Allah Ta’ala telah menggaransi keaslian Al-Qur'an dalam ayat: ‘inna nahnu nazzalnadz-dzikraa wa innaa lahu lahafizhun,” jelas direktur Islamic Centre Al-Islam itu.

Selain itu, lanjut Farid, perbedaan Islam dengan Syi’ah bisa ditemui dengan mudah dalam buku-buku resmi Syi’ah terbitan dalam negeri. Salah satunya adalah buku “40 Masalah Syi’ah” karya Emilia Renita  AZ yang diterbitkan oleh Ijabi.

Pada Bab 18 ‘Rukun Iman dan Rukun Islamnya Berbeda,’ jelas Farid, istri Prof Dr Jalaluddin Rakhmat itu mengakui bahwa Rukun Islam dan Rukun Iman Syi’ah berbeda dengan Ahlussunnah Wal Jama’ah. “Dalam bab ini, disebutkan bahwa rukun iman Syi’ah ada lima yaitu Tauhid (percaya kepada keesaan Allah yang mutlak), ‘Adalah (percaya kepada keadilan ilahi), Nubuwwah (kenabian), Imamah (percaya kepada para imam setelah Nabi SAW) dan Al-Ma’ad (percaya kepada hari Akhir). Sedangkan rukun Islamnya Syi’ah ada sebelas: shalat, puasa, zakat, khums, haji, jihad, amar ma’ruf nahi munkar, tawalla, tabarra, dan amal shaleh,” paparnya.

Doktrin Syi’ah ini, lanjut Farid, jelas sangat berbeda dengan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah yang meyakini rukun iman dan rukun Islam berdasarkan hadits Shahih Bukhari riwayat Umar Bin Khatthab RA. Rukun Iman yang benar menurut hadits Nabi ada enam, yaitu: iman kepada Allah SWT, iman kepada para malaikat, iman kepada Kitab-kitab Suci, iman kepada para rasul
Allah, iman kepada hari Kiamat, dan iman kepada Qadha dan Qadar. Sedangkan rukun Islam ada lima, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji.

 

Membaca uraian rukun iman dan rukun Islam versi Syi’ah itu, Farid merasa heran karena jauh dari standar ilmiah. Jika rukun iman dan rukun Islam ada rujukannya, yaitu Al-Qur'an dan Hadits Nabi, namun versi Syi’ah yang diedit Prof Dr Jalaluddin Rakhmat ini sama sekali tidak mencantumkan dalil maupun referensi apapun.
“Kita sangat heran. Buku ini kan diedit oleh Djalaluddin Rahmat yang bertitel professor doktor. Tapi anehnya ketika menulis rukun iman dan rukun Islam sama sekali tidak mencantumkan referensinya. Ini rendah sekali,” tukas pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) itu.

Penyimpangan Syiah lainnya yang dibeberkan Ustadz Farid, antara lain: mengafirkan para shahabat Nabi. Bahkan kebencian terhadap para shahabat itu dituangkan dalam selebaran Doa Ziarah Asyura yang melaknat para shahabat. “Doa melaknat para shahabat ini dibagikan kepada para peserta peringatan Hari Asyura di Puri Garini, Halim Perdana Kusumah Jakarta hari ini Selasa 6 Desember 2011 lalu,” tutupnya. [taz]

kutipan :
Taz / VOA
Sabtu, 25 Feb 2012

Jalaluddin Rakhmat, Pendeta syiah yang terbukti berbohong

 
Jalaluddin Rakhmat

Harian Tribun Timur Makassar, Selasa, 19 Juli 2011, hal 3, menurunkan berita klarifikasi dari Jalaluddin Rakhmat (baca: JR) bahwa “Kang Jalal Bantah Halalkan Nikah Mut’ah dan Kafirkan Sahabat Nabi” 

Berita di atas bertentangan dengan pernyataan JR yang termuat di Harian Fajar, Minggu, 25 Januari 2009, dimana dia mengatakan: “Nikah Mut’ah memang boleh saja dalam pandangan agama karena masih dihalalkan oleh Nabi saw. Dan apa yang dihalalkan oleh Nabi saw, maka itu berlaku sampai kiamat”
Pernyataan JR bahwa ia juga membantah mengkafirkan sahabat Nabi hanyalah pemanis bibir belaka, ini terbukti dari beberapa tulisannya yang mengkafirkan sahabat Nabi saw, di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Para sahabat merobah-robah agama.[1]
  2. Para sahabat murtad.[2]
  3. Muawiyah tidak hanya fasik bahkan kafir, tidak meyakini kenabian.[3] Ia besama dengan Abu Sufyan dan Amr bin ash telah dilaknat oleh Nabi saw.[4]


[1] Jalaluddin Rakhmat. Artikel dalam Buletin al Tanwir Yayasan Muthahhari, IJABI Jabar bekerjasama dengan IJABI Sulsel, Edisi Khusus No. 298. 10 Muharram 1431 H.  hal. 3
[2] Ibid. hal. 4
[3] Jalaluddin Rakhmat. Al Mushthafa (Manusia Pilihan yang Disucikan). Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008. hal. 24
[4] Ibid. hal. 73

(LPPIMakassar.blogspot.com)

Kutipan :
Saif Al Battar / arrahmah
Ahad, 26 Februari 2012 13:35:01

Dedengkot JIL Ulil Abshar Abdalla melakukan zina di luar nikah?

 
Ulil Abshar Abdalla
Jaringan Islam Liberal (JIL)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Kebobrokan kelompok yang menuntut pembubaran Front Pembela Islam (FPI) terus diungkap. Setelah membuka dugaan adanya dana Rp. 62 Milyar yang mengalir untuk membubarkan FPI, pengurus FPI kembali membuka borok orang yang berniat membubarkan FPI sejak 2006 itu. Kali ini FPI membuka skandal perempuan dedengkot Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla. Jika terbukti kebenarannya ini adalah skandal yang sangat memalukan.

Awalnya, Ketua DPP FPI Bidang Nahi Munkar Munarman ditanya oleh seorang wartawan mengenai sikap FPI atas penolakan sejumlah “kalangan masyarakat” atas keberadaan FPI. Mendengar pertanyaan itu, Munarman menjawab selama ini tidak ada masyarakat yang menolak FPI. “Masyarakatnya siapa dulu?” Munarman balik bertanya. Wartawan yang tadi bertanya pun jadi gelagapan.
Munarman menambahkan bahwa fakta di lapangan tidak ada masyarakat yang menolak FPI. “Jangan dipersepsikan salah lagi,” lanjut advokat senior itu.

Menyinggung segelintir orang Liberal yang berdemo di Bundaran HI pasca insiden palangkaraya beberapa waktu lalu, Munarman menjelaskan bahwa mereka bukanlah masyarakat, tetapi kelompok banci, homo dan perempuan dugem. “Yang demo itu banci, homo, sama perempuan dugem. Bagi saya itu itu sampah,” kata Munarman.
Para wartawan yang mengerubuti Munarman di depan Ruang Asmara Nababan, Gedung Komnas HAM, terus mendesak dan memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang menolak FPI. Munarman pun kembali menegaskan, “Ngga ada, saya jamin tidak ada. Itu preman.  Yang menolak FPI itu yang suka dugem, main perempuan dan menghamili anak perempuan di bawah umur. Kalau mau bukti, ini saya punya buktinya. Ini nama perempuannya ada.”

Lantas, kepada para wartawan Munarman menunjukkan bukti pesan Blackberry Mesenger (BBM) antara Ulil Abshar Abdalla dengan seorang perempuan bernama Marchelinta Dhika. Seorang wartawan diminta membaca pesan itu:



Aku merasa berbuat salah pd isteriku krn aku telah selingkuh dg perempuan lain
Aku Ingin kembali mencintai isteriku saja
Aku pernah suka kamu, itu aku akui
“Lebay..ini aktivis yang katanya anti-FPI,” cetus Munarman.
Kemudian direktur An Nashr Institute itu balik bertanya, “jadi siapa yang menolak FPI? Tukang dugem, pelaku zina, pezina ini. Jangan coba-coba dia main sama kita. Kita punya kartunya,” kata Munarman.
Munarman lantas menceritakan perihal skandal yang terjadi antara Ulil dengan Marchelinta. Menurutnya, perempuan itu dihamili Ulil di luar nikah. Perempuan itu lantas diminta menggugurkan janinnya dengan imbalan sebuah mobil. Ternyata Ulil tidak memenuhi janji itu, tetapi hanya memberi uang ratusan juta kepada orang tua perempuan itu. Hingga kecewalah perempuan itu.

Jika Ulil merasa difitnah atau nama baiknya dicemarkan, Munarman mempersilahkan Ulil menggugat dirinya. “Kalau Ulil mau menggugat saya, silahkan,” tantang Munarman.

Penasaran dengan cerita itu, lantas wartawan  menelusuri lebih lanjut kebenarannya. Ternyata, selain pesan BBM di atas masih banyak lagi pesan BBM Ulil kepada perempuan di bawah umur yang tinggal di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu. Misalnya Ulil pernah cemburu dengan teman laki-laki baru perempuan itu. Hal itu diungkapkannya dalam pesan BBM:


Kamu menyakiti aku berkali2, aku berusaha sabar
Yg terakhir kemaren itu, aku sudah tak tahan
Aku baru saja kirim bunga Valentine ke kamu, tiba2 kamu pacaran dengan cowo lain, dan kamu tunjukin di pp BB
Malam Rabu, (21/2/2012), wartawan Suara Islam mengklarifikasi persoalan ini ke Marchelinta. Melalui pesan singkat (SMS), Marchelinta membenarkan bahwa ia pernah mempunyai hubungan spesial dengan Ulil Abshar Abdalla. “Iyah dengan ulil abshar abdallah…tahun kmren pas bulan puasa tp saya kenal dia sudah lama dua tahunan saya kenal dia..,” kata Marchelinta.

 
Sementara saat wartawan mengklarifikasi ke Ulil melalui pesan SMS ke nomor handphonenya ternyata failed (gagal). Pertanyaaan melalui twitter juga tidak ditanggapi. Hingga berita ini akan dimuat, SI Online kembali mencoba menghubungi Ulil. Hasilnya, “Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi”.


kutipan :
Saif Al Battar /  suara-islam.com / arrahmah.com
Rabu, 22 Februari 2012 17:52:29

Berterimakasihlah kepada Setan Berwajah Muslim Liberal

Apakah anda memperhatikan, setiap ada pertandingan bola Timnas Indonesia melawan Malaysia, uasananya sangat berbeda dengan pertandingan Persib melawan Persija atau di pertandingan liga lainnya. Para suporter yang bersatu padu mendukung Timnas, entah itu Viking, Bonek, The Jak dll. Semua suporter dikerucutkan menjadi membela Timnas.

Sama halnya seperti tugas setan. Sifat setan yang menyimpang selalu berkaitan dengan kebatilan dan kehancuran di masa mendatang. Semua umat muslim pasti mengakui setan sebagai musuh yang nyata, sehingga harus bersatu padu untuk memeranginya.

Begitu juga gerakan Islam Liberal yang kini bisa dibaca disitus-situs internet. Gebrakan berani mereka mulai menjadi buah bibir masyarakat muslim yang lalu lalang di internet. Ajaran islam yang sudah final mereka plesetkan menurut paham dan hawa nafsu mereka. Penyimpangan ini bukan satu-dua saja yang terjadi namun berulang kali.

Inilah alternatif bagi kita umat muslim untuk bersatu memerangi mereka. Berterimakasihlah kepada mereka yang rela menjadi setannya kebanyakan umat muslim di Indonesia saat ini, entah itu Muhammadiyah, PERSIS, NU dan lain-lain. Kebutuhan kita akan setan kini nyata, bukan menyetankan orang-orang yang bukan setan. Sampai detik ini pun mereka tetap memegang teguh menjadi setannya.

Entah disengaja atau tidak, merekalah yang bisa mempersatukan umat muslim yang berpikiran jernih. Musuhilah perbuatan mereka karena Allah SWT semata, bukan memusuhi tiap individunya.
Walhasil, mari berlindung kepada Allah dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,  yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia.  Dari golongan jin dan manusia. (An-Nas 4-6). Wallahua’lam bishawab


kutipan : 
Adhimas Prasetyo / VOA
Sabtu, 25 Feb 2012 

Al Chaidar : AS takut terhadap Organisasi Islam

 
Al Chaidar
 pengamat terorisme

JAKARTA (Arrahmah.com) - Tuduhan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Amerika Serikat (AS) menyebut Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) sebagai kelompok teroris internasional. Pernyataan pihak AS tersebut kian menunjukkan ketakutan barat terhadap organisasi Islam terutama yang berada di Indonesia.

"Jelas ini jenis ketakutan neolib AS yang berlebihan terhadap organisasi kelompok muslim seperti JAT," ujar pengamat terorisme Al Chaidar, Jumat (24/2/2012) malam.

Dia menambahkan, sikap AS tersebut juga menunjukkan ketidaktahuan dunia barat terhadap paradigma JAT itu sendiri. Hal tersebut menghasilkan ketakutan tersendiri terhadap Islam.
"AS tidak mengikuti perkembangan JAT lebih mendalam dimana JAT berusaha mentranformasi pemikiran menjadi tidak radikal. Konsep jihad JAT sudah beralih melalui dakwah bukan dengan perang," jelasnya.
Sebelumnya, Kemenlu AS memasukkan nama Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dalam kelompok teroris internasional. Tiga tokoh JAT juga turut dimasukan dalam daftar teroris internasional.

Tiga tokoh penting dari kelompok yang didirikan olehUstadz  Abu Bakar Baasyir ini yakni Amir JAT  Ustadz Mochammad Achwan, juru bicara JAT Ustadz Son Hadi bin Muhadjir dan tokoh pemimpin mereka Ustadz Abdul Rosyid Ridho Baasyir.

Salah satu yang menjadi perhatian AS adalah perampokan bank yang dituduh Negeri Paman Sam kepada JAT. Uang dari hasil perampokan bank tersebut diyakini digunakan untuk membiayai aksi teror, membeli senjata dan menyediakan bahan peledak.


kutipan :
bilal /oz / arrahmah.com
Sabtu, 25 Februari 2012 21:09:30

Ustadz Ba'asyir: Semua Tudingan Amerika terhadap JAT Tidak Masuk Akal

Ustadz Abu Bakar Ba’asyir
Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)

JAKARTA (voa-islam.com) – Ulah Deplu AS yang secara resmi memasukkan Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) ke dalam daftar organisasi teroris, dinilai sebagai tuduhan konyol yang tidak masuk akal. Tuduhan itu ditengarai sebagai pesanan Densus 88 dan BNPT untuk memberatkan kasasi di Mahkamah Agung.

Amir JAT Ustadz Abu Bakar Ba’asyir menyangkal keras tudingan Amerika bahwa JAT adalah otak serangan bom gereja di Jawa pada September 2011, serangan terhadap aparat keamanan, dan sejumlah aksi perampokan bank yang bertujuan untuk mengumpulkan uang guna mendapatkan persenjataan dan material bom.

Fitnah keji dan kebohongan AS itu, ditengarai Ustadz Abu sebagai pesanan Densus dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bertujuan untuk memberatkan kasasinya di Mahkamah Agung.
“Saya dengar ada berita baru Setan Amerika soal itu. Saya curiga itu usul dari Densus atau BNPT yang tujuannya untuk memberatkan kasasi saya di Mahkamah Agung. Karena mereka sudah tidak berhasil mempengaruhi hakim di Pengadilan Tinggi,” ungkapnya kepada voa-islam.com di Sel Bareskrim Mabes Polri, Jum’at (24/2/2012).

Motif lainnya, jelas Ustadz Abu, pemerintah AS mendapat input dari Densus atau BNPT berkaitan dengan terbitnya buku “Ya... Mereka Memang Thaghut.” Buku ilmiah tulisan Ustadz Aman Abdurrahman membantah tuntas segala syubhat dan kesesatan buku “Mereka Bukan Thaghut” yang ditulis Khairul Ghazali atas pesanan BNPT.

Rencananya, lanjut Ustadz Abu, buku “Ya... Mereka Memang Thaghut” itu akan dikaji dan dibedah secara maraton di berbagai daerah. Karenanya, masih menurut Ustadz Abu, BNPT khawatir bila syubhat dan propagandanya terbongkar habis. “Densus dan BNPT itu sudah takut dengan bedah buku ini. Karena apa? Pengkhianatan dan fitnah mereka akan terbongkar,” ujar ulama yang tak pernah kendur berjuang menegakkan syariat Islam itu.

Karena berani menuding berdasarkan input sepihak tanpa data-data yang valid, maka Ustadz Abu menyatakan bahwa semua tuduhan AS itu sama sekali tidak masuk akal. “Tidak mungkin Amerika membuat pernyataan ini tanpa ada usulan dari sini. Semua tuduhan itu tidak masuk akal,” tandasnya. 


kutipan :
Ahmed Widad / VOA
Sabtu, 25 Feb 2012

Astaghfirullah, Menurut Syi'ah Mut'ah 4 Kali Setara Dengan Rasulullah

JAKARTA (voa-islam.com) - Syiah menyamakan aimmah muslimin dengan pelacur. Itulah di antara kesesatan Syi’ah yang diungkapkan oleh Ustadz Muhammad Thalib, Amir Majelis Mujahidin Indonesia.

Dengan gaya yang khas, ustadz Muhammad Thalib menerangkan tentang kekejian dan kesesatan aqidah Syi’ah pada acara Membedah Kesesatan Syiah, di Masjid At-Taqwa, Cakung, Jakarta Timur, pada Ahad (19/02/2012).
Dalam kesempatan tersebut disampaikan bagaimana ‘aqidah nikah mut’ah Syi’ah sangat keji dan munkar. Syi’ah berkeyakinan bahwa siapapun yang mampu mut’ah empat kali, maka ia setara dengan Rasulullah, naudzu billah min dzalik.
Oleh karena itu, ustadz Muhammad Thalib berkesimpulan bahwa agama Syi’ah benar-benar telah menghinakan imam-imam kaum Muslimin dengan menyamakan derajat mereka dengan para pelaku praktek pelacuran dan perzinahan.

Dalam kesempatan yang sama, pembicara yang lain, Dr. Ahmad Zain An-Najah, menyampaikan tentang keganjilan ‘aqidah Syi’ah Rafidhah yang tertera dalam kitab mereka.
Di dalam kitab al-Kaafi, karangan al-Kulaini, yang disebut-sebut sebagai kitab Syiah paling shahih, terdapat banyak keganjilan ‘aqidah yang melecehkan kesucian ‘aqidah Islam.
Ustadz Zain juga berpendapat jika seorang Syi’ah tidak mengenal kitab semacam al-Kaafi yang penuh dusta ini, maka kesyiahannya diragukan.

Kepada voa-islam.com,  Drs. Muhammad Thalib dan Dr. Ahmad Zain An-Najah secara eksplisit sepakat agar kaum muslimin giat melawan penyebaran Syi’ah, dengan menyebarkan kepada masyarakat tentang borok-borok aqidah Syiah dan menghimpun media-media untuk membentengi kaum muslimin dari kesesatan Syi’ah.


Kutipan :
widad, sksd /voa
Selasa, 21 Feb 2012

Waspadai Trik Syi'ah: Bertaqiyyah dan Berkedok Penyatuan Sunni-Syi'ah

JAKARTA (voa-islam.com) - Syi’ah sebagai bahaya laten harus diwaspadai oleh umat Islam. Oleh sebab itu dakwah penguatan ‘aqidah serta sosialisasi kesesatan Syi’ah sangat penting dilakukan mengingat syubhat dan pengaruh Syi’ah sudah menjalar ke tengah-tengah umat bahkan para aktivis.

Pada Hari Ahad (19/02/2012), waktu dhuha, kembali diselenggarakan kajian dengan judul "Membongkar Borok Aliran Sesat Syi’ah & Perbedaan Syi’ah dengan Islam“ di Masjid At-Taqwa, PIK, Jakarta Timur.
Acara yang diselenggarakan oleh Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) ini menghadirkan tiga orang pembicara. Mereka adalah Drs. Muhammad Thalib (Amir MMI), Farid Achmad Okbah, MA (Dewan Syuro DDII), dan Dr. Ahmad Zain An-Najah (Direktur Yayasan Islamic Center Al-Islam).

Dalam acara ini, para pembicara saling menyajikan fakta dan data tentang bobroknya aqidah Syi’ah. Dari keyakinan batil tentang imamah dua belas, hingga keyakinan hina tentang faedah nikah mut’ah.
Salah satu yang menarik untuk disimak adalah penjelasan dari ustadz Muhammad Thalib, bahwasanya Syi’ah sangat sesat karena menyamakan Rasulullah dengan pelaku mut’ah yang telah melakukannya selama empat kali.

Ustadz Muhammad Thalib berulang kali menekankan bahwa penyamaan ini pada hakekatnya menyamakan Rasulullah dengan pelaku zina dan pelacur. Sehingga tidak heran jika ulama salaf mengkafirkan Rafidhah.
Pada akhir acara, moderator menyampaikan enam konklusi kajian, seperti berikut ini :
  1. Syiah adalah bukan Islam.
  2. Menurut ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Syiah Imamiyah 12 keluar dari Islam.
  3. Hati-hati dengan taqiyyah serta tipu muslihat Syiah, seperti lemah lembut semu serta kampanye persatuan Sunni-Syi’ah.
  4. MMI telah melayangkan tantangan debat kepada kedubes Syi’ah Iran, tapi mereka tidak kunjung memberikan jawaban.
  5. Umat Islam hendaknya menjaga diri dan keluarga dari Syi’ah.
  6. 12 keturunan Imam Ali berlepas diri dari kejahatan Syi’ah.
Dalam wawancara yang dilontarkan oleh media-media Islam, Dr. Zain An-Najah dan Drs. Muhammad Thalib sepakat bahwa borok kesesatan Syiah harus disebarkan dan diberitahukan kepada masyarakat awam agar umat Islam di Indonesia ini terbentengi dari kesesatan Syi’ah Rafidhah


Kutipan :
widad, sksd / voa
Selasa, 21 Feb 2012

Muhammadiyah Bekasi Akan Kupas Tuntas Kesesatan Syi'ah

BEKASI (voa-islam.com) – Muhammadiyah Bekasi meningkatkan kewaspadaan untuk memagari warga persyarikatan dari doktrin Syi’ah bertolak belakang dengan akidah Islam.

Menyusul keputusan sidang pleno PP Muhammadiyah yang memperingatkan agar warga persyarikatan mewaspadai bahaya Syi’ah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bekasi menggelar kajian ilmiah bertajuk “Kupas Tuntas Aliran Sesat: Apakah Syi’ah Termasuk Aliran Sesat?”

Menurut Ustadz Abu Deedat Shihab MH, ketua panitia penyelenggara, kajian ilmiah itu adalah pengajian bulanan yang diadakan rutin oleh Majelis Tabligh PDM Kota Bekasi.
Karena pentingnya pengetahuan tentang hakikat Syi’ah, Abu Deedat mengimbau umat Islam khususnya warga Muhammadiyah Bekasi, agar menghadiri acara tersebut tepat waktu. “Acara diadakan pada hari Sabtu (25/2/2012) pukul 08.30 pagi. Tempatnya di Masjid Al-Jihad Perguruan Muhammadiyah Kota Bekasi Jalan Ki Mangunsarkoro 45 Bekasi,” jelas Abu Deedat kepada voa-islam.com, Jum’at (24/2/2012).

Sebagaimana diberitakan voa-islam.com sebelumnya, menurut Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Tarjih dan Tajdid, Prof Dr Yunahar  Ilyas, sbb :

Muhammadiyah memiliki empat sikap tentang Syi’ah :

Pertama, Muhammadiyah meyakini bahwa hanya Nabi Muhammad SAW saja yang makshum, sehingga Muhammadiyah menolak konsep ishmatul a’immah (kesucian para imam) dalam ajaran Syi’ah.
...Muhammadiyah menolak konsep kekhalifahan Rafidhahnya Syi’ah...
Kedua, terhadap konsep kekhalifahan Syi’ah, Muhammadiyah secara tegas menolak konsep kekhalifahan Syi’ah Rafidhah. Muhammadiyah meyakini bahwa Rasulullah SAW tidak menunjuk siapapun  pengganti beliau sebagai khalifah. Kekhalifahan setelah Rasulullah di serahkan kepada kekhalifahan umat. Dengan prinsip ini, Muhammadiyah meyakini keabsahan kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khatthab, Umar bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Karenanya, Muhammadiyah menolak konsep kekhalifahan Rafidhahnya Syi’ah.

Ketiga, Muhammadiyah menghormati shahabat Ali bin Abi Thalib secara proporsional, sama seperti penghormatan kepada para shahabat lainnya. Karenanya, Muhammadiyah menolak kultus individu terhadap Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
...Penolakan Syi’ah terhadap ribuan hadits shahih melahirkan banyak perbedaan antara Islam dengan Syi’ah dalam masalah akidah, ibadah, munakahat, dll...
Keempat, Muhammadiyah memiliki perbedaan yang sangat prinsipil dengan Syi’ah, berpangkal dari sikap terhadap hadits shahih. Di mana Syi’ah hanya menerima hadits-hadits dari jalur Ahlul Bait yang berakibat tertolaknya ribuan hadits shahih, meskipun diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Penolakan ribuan hadits shahih ini otomatis melahirkan banyak perbedaan antara Islam Ahlussunnah dengan Syi’ah, baik dalam masalah akidah, ibadah, munakahat, dan lain sebagainya.
Perbedaan prinsip lainnya adalah sikap terhadap Aisyah radhiyallahu ‘anha. Akidah Syi’ah mencaci maki para shahabat, terutama istri Nabi, Aisyah RA. Bagi warga Muhammadiyah, penghinaan Syi’ah terhadap Aisyah RA menjadi persoalan serius, karena Muhammadiyah sangat menghormati Aisyah RA. Bahkan nama organisasi kewanitaan di Muhammadiyah dinisbatkan kepada Aisyah RA. 


Kutipan :
silum / voa
Jum'at, 24 Feb 2012

Ustadz Iim Ba'asyir: AS Tak Punya Bukti Masukkan JAT dalam Daftar Teroris

JAKARTA (voa-islam.com) - Pemerintah Amerika Serikat memasukkan Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) asal Indonesia pimpinan Abu Bakar Ba'asyir sebagai organisasi teroris asing. JAT menilai tuduhan ini sebagai angin lalu.

"Sudah biasa. Dari dulu Amerika selalu mencari-cari alasan untuk memukul gerakan aktivis yang ingin menegakkan Islam. Mereka kerap mengeluarkan pernyataan yang ingin memojokkan Islam. Bukti mereka apa?" kata salah satu pengurus JAT, Abdul Rahim Ba’asyir yang biasa disapa Ustadz Iim, Jumat 24 Februari 2012.

Rilis Departemen Keuangan AS juga menyatakan bahwa tiga pengurus JAT punya hubungan dengan Al Qaeda. Mereka adalah Mochammad Achwan, Son Hadi bin Muhadjir, dan Abdul Rosyid Ridho Ba'asyir.

Abdul Rahim yang juga putra Abu Bakar Ba'asyir ini mempertanyakan 'hubungan' saudaranya, Rosyid, yang dimaksud Amerika. "Kalau Amerika menyebut kami punya hubungan dengan Al Qaeda, perlu dipertanyakan Al Qaeda ini ada atau tidak?"
Jika Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda, adalah Islam, "Kami punya hubungan iman sebagai Islam. Kalau yang disebut hubungan kerja sama, Amerika punya bukti apa?"

Abdul Rahim menuding balik bahwa Amerika adalah pembohong. "Mari bicara fakta saja. Pernyataan mereka tidak usah ditelan bulat-bulat. Anggap angin lalu," kata dia.
Sebelumnya, AS pun pernah mengumumkan sanksi pembekuan aset untuk tiga orang, termasuk Abdul Rahim. Dua lainnya, adalah Muhammad Jibril dan Umar Patek. 


Kutipan :
widad / voa / viva
Jum'at, 24 Feb 2012

Pengurus Pusat JAT Anggap Tudingan Amerika Hanya Lelucon

JAKARTA (voa-islam.com) Pemerintah Amerika Serikat kembali mem-black list kelompok Islam dan memasukkanya dalam daftar organisasi teroris. Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) kini yang menjadi sasaran. Selain itu Pemerintah A.S. juga menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap tiga pengurus JAT dan melarang warga dan dunia usaha AS untuk melakukan transaksi dengan mereka, lantaran memiliki hubungan dengan Al Qaeda.

Ketiga orang tersebut adalah Ustadz Mochammad Achwan yang merupakan Amir Binniyabah JAT, ustadz Son Hadi bin Muhadjir selaku juru bicara JAT dan Ustadz Rosyid Ridho Ba'asyir. 
Namun, meski A.S melontarkan fitnah yang begitu keji, Amir Binniyabah (semacam pengurus harian) JAT ustadz Achwan justru menanggapinya dengan ringan, seolah fitnah negara Adi Daya itu tak berdampak apa pun pada keteguhan pribadinya.

Sebagaimana pengurus JAT lainnya, ustadz Achwan hanya menanyakan apa alasan A.S melontarkan fitnah terhadap dirinya? menurutnya pemerintah A.S mengeluarkan pernyataan tersebut untuk mempengaruhi vonis ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang sedang menunggu hasil kasasi di Mahkamah Agung.
“Ini kan menjelang vonisnya ustadz Abu Bakar Ba’asyir saja,” kata Ustadz Achwan kepada voa-islam.com, Jum’at (24/2/2012).
Sambil berseloroh ustadz yang pernah menjadi Tapol di masa Orde Baru tersebut menampik tudingan memiliki hubungan dengan Al Qaeda.
“Dibilang saya punya hubungan dengan Al Qaeda, wong bahasa Arab saja tidak bisa,” ungkapnya sambil tertawa.

Lebih jauh pemerintah A.S juga menyatakan bahwa JAT memiliki unit paramiliter bernama laskar 99 yang mendapat pelatihan persenjataan.
"pada akhir 2010, Achwan menginstruksikan unit militer JAT, atau yang dikenal dengan nama 'Laskar 99,' untuk mendukung aktivitas kekerasan di seluruh dunia. Laskar 99 adalah unit militer JAT yang mendapatkan latihan persenjataan," tulis Kemkeu A.S seperti dilansir vivanews.com.
Menanggapi hal tersebut ustadz Achwan pun seperti baru mendengar nama itu dari media, diringi canda ia pun membantah tudingan tersebut.
“Apalagi soal apa itu namanya, laskar 99, paramiliter JAT? jangan-jangan salah itu. Yang ada Densus 99, yang bikin itu Nusron Wahid, Ketua GP Ansor,” guraunya.

Tudingan pemerintah A.S sama sekali tidak akan mempengaruhi program dakwah JAT yang telah dibuat, sebab menurut ustadz Achwan jamaahnya sudah menyadari bahwa konsekwensi dari perjuangan menegakkan syari’ah tidak akan pernah disukai musuh-musuh Islam.

Di akhir pembicaraan ustadz Achwan bercerita tentang pemerintah A.S yang menyebutnya memiliki hubungan dengan Al Qaeda dan akan membekukan seluruh asetnya. Ia menganggap bahwa itu hanyalah lelucon, sebab jangankan aset, rekening bank saja ia tidak punya.
“Saya tadi juga ditanya sama media lain, apa bapak tidak kaget? Saya jawab ya kaget tapi senyum saja, ini kan lucu, saya tidak punya aset, rekening bank saja tidak punya, apa yang mau dibekukan? Tapi tidak tahu juga kalau mereka yang bukakan rekening buat saya lalu dibekukan sendiri,” tutupnya. 


Kutipan :
Ahmed Widad / VOA
Jum'at, 24 Feb 2012