Laman

Rabu, 11 Desember 2013

Kami semua Jabhah Nushrah, masalah buat loe?

Rakyat Suriah kembali suarakan dukungan kepada Jabhah Nushrah

Suriah, merupakan bagaian dari Bumi Syam yang telah Rasululloh kabarkan iman tetap kokoh disana. Peduduknya adalah orang-orang ‘pilihan’ sebagaimana yang Beliau saw. kabarkan. Tempat turunnya Nabi Isa as. dan dibunuhnya Dajjal.
Perjuangan melawan rezim syi’ah yang diktator lagi keji masih tetap berlangsung sampai detik ini (28/04/2012). Rezim Nusyairiah yang telah membantai puluhan ribu Muslim Sunni dengan penuh kebengisan. Dan dunia tidak meragukan lagi, pejuang yang paling berpengaruh serta disegani oleh kawan maupun lawan adalah Jabhah Nushrah.

Pengaruhnya dalam memberikan perlawanan terhadap Rezim dan pembelaannya terhadap kaum tertindas di Suriah kini membuahkan hasil. Rezim diktator sebentar lagi akan segera tumbang. Bagi kaum muslimin, ini adalah saat yang paling di tunggu-tunggu, untuk tegaknya cahaya Islam dan berdirinya Hukum Alloh setelah sekian lama runtuh sejak tahun 1924.
Bagi Amerika sebagai pengusung perang salib, Jabhah Nushroh dianggap sebagai “musuh” bersama. Tapi bagi orang muslim, Jabhah Nushrah adalah saudaranya, dan mereka adalah mujahidin. Banyak media yang menerbitkan bahwa Washington telah memasukkan Jabhah Nusrah sebagai kelompok “teroris” (baca: mujahidin), yang telah memainkan peran efektif dalam memerangi pasukan Presiden Bashar Al-Assad.
“…Kami semua adalah Jabhah Nushrah. Kami semua adalah teroris. Bagi kami itu kemuliaan…”
Kini, setelah Jabhah Nushrah bersama pejuang pembebasan lainnya yang hidup bersama sakyat Suriah berkorban bersama, banyak pihak yang terkejut setelah mengetahui siapa sosok yang disegani itu. Yaitu ketika Pimpinan Jabhah Nushrah, Syaikh Muhammad Al-Jaulani menyatakan sumpah setianya kepada Amir Al-Qaeda, Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri.
Ulama terkenal Yousuf al-Qaradawi sebagai Pimpinan Persatuan Ulama Muslim Internasional pada hari senin (22/4/2013) menyatakan desakannya agar Jabhah Nushrah meninggalkan sumpah setianya kepada Al-Qaeda. Sebagaimana yang dilansir Voa-Islam.com 23/04/2013.
“Jabhat Al-Nuarah, yang telah melakukan dengan sangat baik dalam jihad melawan rezim tiran Damaskus, harus … tetap dalam jajaran Tentara Pembebasan [Suriah], untuk mempertahankan kesatuan.”


Berbeda dengan ini, sepertinya keadaan rakyat Suriah bertolak belakang dengan Persatuan Ulama Muslim International. Sebab, bagi rakyat Suriah Jabhah Nushrah adalah pahlawan yang selalu menyertai kesusahan mereka.
Sebagaimana yang dilansir oleh arrahmah.com, Kantor media Koordinasi Revolusi Ghautah Timur, propinsi Pinggiran Damaskus melaporkan bahwa para demonstran dengan bangga dan berani membawa spanduk bertuliskan, “Kepada (rezim) Arab dan para “ekor” kaum sekulernya… kami semua adalah Jabhah Nushrah. Kami semua adalah teroris. Bagi kami itu kemuliaan, pada Jum’at (26/4/2013).
Perjuangan terus berlanjut, dan Alloh akan menunjukkan siapa yang ada diatas JalanNya. Menyongsong peperangan akhir zaman. [bw]