Laman

Rabu, 30 Mei 2012

Bantah tudingan barat, KH.Hasyim Muzadi : Indonesia negara Muslim paling toleran

JAKARTA  - Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi membantah tudingan sejumlah negara barat yang mempersoalkan toleransi beragama di Indonesia, menurutnya Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim memiliki tingkat toleransi beragama yang tinggi dan justru dibeberapa negara baratlah yang mempraktekkan intoleransi.

"Selama berkeliling dunia, saya belum menemukan negara Muslim mana pun yang setoleran Indonesia," kata kiyai Hasyim di Jakarta, Rabu (30/5).

Bahkan, menurut Kiyai  Hasyim, Indonesia juga memiliki toleransi beragama yang lebih baik dibanding sejumlah negara di Eropa. Ia lantas membandingkan dengan Swiss yang sampai sekarang tidak memperbolehkan pendirian menara masjid, juga Prancis yang masih mempersoalkan jilbab.

Karena itu, ia sangat menyayangkan penilaian sejumlah delegasi negara anggota Dewan HAM PBB yang menyebut Indonesia intoleransi dalam beragama dalam sidang tinjauan periodik universal II (Universal Periodic Review - UPR) di Jenewa, Swiss.

"Selaku Pesiden WCRP, saya sangat menyayangkan tuduhan intoleransi agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu pasti karena laporan dari dalam negeri Indonesia," kata Hasyim.

Kiyai Hasyim yang juga Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) itu lantas mempertanyakan ukuran intoleransi beragama yang dituduhkan oleh peserta sidang PBB di Jenewa Swiss.

“Kalau yang dipakai ukuran adalah masalah Ahmadiyah, memang karena Ahmadiyah menyimpang dari pokok ajaran Islam, namun selalu menggunakan stempel Islam dan berorientasi politik barat. 

Seandainya Ahmadiyah merupakan agama tersendiri pasti tidak dipersoalkan oleh umat Islam Indonesia,” katanya.

Kasus GKI Yasmin Bogor, kata Hasyim, juga juga tidak bisa dijadikan ukuran Indonesia intoleransi beragama. “Saya berkali- kali ke sana, namun tampaknya mereka tidak ingin selesai. Mereka lebih senang Yasmin menjadi masalah nasional dan dunia untuk kepentingan daripada masalahnya selesai. 

Kalau ukurannya pendirian gereja, faktornya adalah lingkungan. Di Jawa pendirian gereja sulit, tapi di kupang (batuplat) pendirian masjid juga sangat sulit. Belum lagi pendirian masjid di papua. ICIS selalu melakukan mediasi,” katanya.

Selanjutnya, katanya, jika yang dijadikan ukuran adalah protes terhadap konser Lady Gaga dan Insyad Manji, kata Hasyim, tidak ada bangsa di dunia ini yang mau norma-normanya dirusak orang lain.

“Bangsa mana yang ingin tata nilainya dirusak, kecuali mereka yang ingin menjual bangsanya sendiri untuk kebanggaan intelektualisme kosong? Kalau ukurannya HAM di Papua, kenapa TNI, Polri, dan imam masjid berguguran tidak ada yang bicara HAM ?,” katanya.

Lebih lanjut, pengasuh pondok pesantren Al-Hikam Malang dan Depok ini mengatakan, Indonesia lebih baik toleransinya ketimbang Swiss yang sampai sekarang tidak memperbolehkan pendirian menara masjid. 

Indonesia, katanya, juga lebih baik dari Perancis yang masih mempersoalkan jilbab, dan lebih baik dari Denmark, Swedia dan Norwegia yang tak menghormati agama karena di sana ada UU perkawiman sejenis.

“Agama mana yang memperkenankan perkawinan sejenis? Akhirnya kembali kepada bangsa Indonesia dan kaum muslimin sendiri yang harus sadar dan tegas, membedakan mana HAM yang benar humanisme  dan mana yang sekedar westernisme,” tandasnya

Source
Bilal / Arrahmah
Rabu, 30 Mei 2012 16:54:48

HTI siapkan aksi menentang kekejaman rezim Syi’ah Nushairiyah Suriah

JAKARTA - Hizbut tahrir Indonesia akan melakukan aksi kesekian kalinya untuk menentang kekejaman yang dilakukan Rezim pemerintahan Suriah Bashar Assad terhada rakyat Sunni Suriah, pada kamis besok (31/5).

“Besok kita melakukan melakukan aksi di kedutaan suriah” Kata Juru Bicara Hizut Tahrir Indonesia Ustadz Ismail Yusanto kepada arrahmah.com, Jakarta, Rabu (30/5).

Menurut Ustadz Ismail, perlakuan Bashar terhadap kaum Muslimin Suriah sudah melewati batas, sehingga Bashar pun tidak layak disebut Assad (singa).

“Ini rezim zholim, mereka sudah kafir. Bahkan kita mengangap bashar sebagai Kalb (Anjing) Bashar. Mereka tidak sholat , tidak punya masjid, menghalalkan zina, bahkan dimasjid-masjid kaum Muslimin disuruh mengakui Bashar sebagai tuhan, dan menulis La Illah illa bashar ( Tiada tuhan melainkan Bashar)”tuturnya.

Ustadz Ismail, menghimbau kaum Muslimin melakukan sebuah resistensi terhadap pemerintahan Bashar yang didukung beberapa negara kafir.

“Kita harus melakukan perlawanan total, hanya saja memang Suriah didukung Rusia dan China yang memiliki alasan ekonomi, serta Iran yang mendukung dengan alasan Syi’ah. Iran lebih nyaman dengan pemerintahan Bashar yang Syi’ah Nushairiyah daripada diganti dengan pemerintahan sunni”bebernya.
Dia menambahkan, pemerintahan Bashar memang dikuasai sekte Syiah Nushairiyah yang sudah dikafirkan oleh para ulama, sehingga konflik di Suriah sendiri saat ini sudah memasuki ranah aqidah.

“Ini sudah konflik sektarian. Sebenarnya di Suriah itu 65 % adalah sunni, pemerintahannya dikuasai Nushairiyah, memang sejak Hafezh Assad masyarakat Sunni sudah ditindas” ujar Ustadz Ismail.

Rencananya, HTI akan melakukan aksi kedubes Suriah di Jakarta setelah mendatangi kedubes Pakistan terlebih dahulu. Dalam aksinya di kedubes Pakistan sedianya HTI berdemo sebagai solidaritas terhadap aktifis HT Pakistan yang banyak dizholimi pemerintahan sana.

“Kita datang dulu kedutaan pakistan, karena Pakistan  banyak melakukan penangkapan aktifis HT”terangnya.

Selain itu, militer Paksitan menurut Ustadz Ismail, telah menjadi kaki tangan Amerika dalam memerangi kaum Muslimin di Afghanistan, sehingga perlu ditentang tindak-tanduknya.

“ Jendera kiyani merupakan antek Amerika yang membantu operasi suplai pasukan Amerika ke Afghanistan dan dia juga yang membantu Amerika melakukan operasi di Abbottabad.”tutupnya.

Sebagaimana diberitakan, Militer rezim Nushairiyah Suriah kembali melakukan pembantaian biadab terhadap warga sipil muslim Suriah di distrik Houla, propinsi Homs pada hari Jum’at (25/5/2012). 
Sedikitnya 133 warga sipil muslim gugur dan ratusan lainnya terluka parah dalam peristiwa pembantaian tersebut. Lebih dari 50 warga yang gugur adalah anak-anak kecil. Peristiwa ini memicu kejaman dunia international karena dilakukan ditengah gencatan senjata ang diawasi PBB.

Peristiwa ini menambah daftar panjang korban akibat kekejaman Bashar, setidaknya Lebih dari 13.000 orang tewas di Suriah sejak pemberontakan anti-rezim Alawite pimpinan Assad pecah pada Maret tahun lalu, seperti dilaporkan LSM Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. 
 
Source :
Bilal / Arrahmah
Rabu, 10 Rajab 1433 H / 30 Mei 2012 / 10:28:11



Intelektual Muslim Patahkan Gelombang Liberalisasi dan Westernisasi

JAKARTA  – Kehadiran INSIST dan MIUMI ternyata membuat kaum liberal menjadi gerah. Karena para intelektual dan ulama muda, seperti Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, Dr. Adian Husaini, Dr. Adnin Armas, Dr. Fahmy Salim, Dr. Henry Muhammad dan peneliti muda lainnya, sangat concern dalam menekuni bidang filsafat dan pemikiran, sehingga dengan sangat mudah mematahkan pemikiran batil kelompok liberal yang selama ini kerap memarginalkan Islam.

Dalam konferensi pers di Gedung Bukopin, Jakarta Timur, sebelum launching buku berjudul “Misykat: Refleksi tentang Islam, Westernisasi & Liberalisasi”, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi mengatakan, seiring akan disahkannya Rancangan Undang-undang Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG) oleh DPR, tanpa disadari telah terjadi gelombang liberalisasi dalam segala hal. Sosok feminis seperti Irshad Manji yang membawa ide lesbianisme dan Lady Gaga yang mempertontonkan kevulgaran dan ritual setan dalam setiap panggungnya terus mencoba “mengotori” bumi yang dihuni umat Islam terbesar di dunia ini, Indonesia.

Munculnya kelompok pembela Irshad Manji dan Lady Gaga membuat kita bertanya, ada apa ini? Dikatakan Gus Hamid, begitu ia akrab disapa, gelombang westernisasi dan liberalisasi begitu deras menginvansi negeri ini, sehingga umat Islam Indonesia selalu dibuat cemas. “Kita prihatin, ada tokoh Komnas HAM yang ternyata seorang homo. Setelah Irshad Manji dan Lady Gaga, tokoh homo dan lesbi siapa lagi yang akan didatangkan kelompok liberal ke Tanah Air?”.

Dari fenomena liberalisasi dan westernisasi ini, buku berjudul Misykat ditulis oleh Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, menjadi jawaban untuk mencounter penyesatan yang dilakukan kelompok liberal, meski ia tidak menjawabnya secara spesifik. “Saya hanya menjawa dari aspek pemikiran,” ujar Gus Hamid.  

Ada lima gelombang yang selama ini menjadi doktrin kaum liberal kepada umat Islam, yakni: 
1) Nihilisme (menihilkan nilai-nilai) 
2) Pluralisme 
3) Desakralisasi 
4) Equality, 
5) Demokratisasi. 
Ke semua gelombang itu akan bermuara pada marginalisasi agama dan nilai-nilai luhur suatu bangsa. Ini berbahaya bagi generasi muda, khususnya generasi muda Islam.

Ketika kaum liberal mengkampanyekan, bahwa kebenaran menjadi relatif, akhirnya kita tidak boleh lagi bicara baik dan buruk. Pada saat “kekerasan atas nama agama” dianggap suatu hal yang serius, tapi giliran kekerasan seperti mutilasi, yang dilakukan bukan dari kalangan agama, seolah dianggap biasa, bahkan dinilai sebagai bentuk kekerasan yang bisa ditolerir.Ada apa ini? Kenapa agama dianggap jahat, sedangkan mutilasi dianggap biasa? Inilah era liberalisasi dan globalisasi.

Kata-kata yang sering dilontarkan seperti: jangan bawa-bawa agama ke ranah politik, jangan merasa benar sendiri, sesungguhnya ini pernyataan yang menyudutkan agama. 

Gelombang deskralisasi atau dekonstruksi  menyebabkan hilangnya nilai-nilai dan tidak ada lagi yang sakral. Gedung Gelora Bung Karno (GBK) yang selama ini dijadikan “tempat yang sakral” untuk menggelar sebuah event religius dan hal-yang bersifat nasional, bergeser menjadi panggung yang bernuansakan porno.

“Ini adalah pengghinaan sebuah tempat yang agung dan sacral, seolah sudah tidak ada lagi budaya yang luhur di negeri ini. Indonesia yang katanya berideologi Pancasila, justru dilabrak oleh aktivitas yang mengatasnamakan kebebasan berekspresi. Agama tidak diberi tempat untuk menyikapi suatu masalah, ini akibat liberalisasi dan westernisasi telah mengepung kita,” kata Gus Hamid

FPI dianggap sebagai simbol kekerasan, padahal elemen bangsa lain seperti MIUMI, Muhammadiyah, MUI, INSIST juga melakukan penolakan  terhadap Lady Gaga tanpa melakukan kekerasan.

Penyebaran Liberalisasi
Yang lebih memprihatinkan adalah wacana sekularisme, liberalisme dan pluralism kini telah memasuki ranah perguruan tinggi. Hari ini pendidikan di negeri ini telah terkontaminasi pemikiran liberal, pluralisme agama, dan relativisme. “Soal toleransi, umat Islam tak perlu diajari. Saya sudah keliling Eropa, ternyata toleransi yang terbaik adalah di Indonesia. Toleransi tidak akan ditemui di Barat.”

Gus Hamid berharap buku “Misykat” yang bernuasakan filosofis ini memberi kontribusi pemikiran yang mencerahkan, sehingga identitas bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Kita dihadapi oleh tantangan dari luar. Gelombang pemikiran dan kebudayaan harus dihadapi dengan cara yang sama.

“Itulah sebabnya, invansi pemikiran liberalisasi dan westernisasi sebagai lifestyle harus dihadapi dan diselesaikan dengan cara intelektual dan pemikiran juga. 

Ketika kaum liberal hendak memarginalkan agama, maka kita patahkan mereka dengan intelektual dan keimanan yang kokoh. Sehingga ke depan Indonesia menjadi bermartabat,” jelas Gus Hamid yang juga Ketua Umum MIUMI.   

Kutipan :
Desastian / VoA-Islam
Selasa, 29 May 2012

Hamid Fahmy Zarkasyi: Liberal yang Sekarang Lebih Parah dari Cak Nur

JAKARTA – Dalam konferensi pers di Gedung Bukopin, Jakarta, Voa-Islam mendapatkan kesempatan bertanya, apakah pemikiran sekuler seorang Nurcholish Madjid alias Cak Nur merupakan sumber malapetaka bagi proses terjadinya liberalisasi di Indonesia?

Ketua Umum Majelis Intelektual dan Ulama Muda (MIUMI) Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi menjawab, mungkin terlalu sadis menyebut Cak Nur dengan istilah sumber malapetaka. Tapi harus diakui, pemikiran yang dibawa tokoh sekuler itu menjadi daya tarik banyak orang, meski Cak Nur telah mengelirukan banyak orang juga.

“Keliru dalam pemikiran juga hal yang serius. Jika pemikiran Cak Nur mengusung sekularisme, sekarang di bawahnya ada generasi yang membawa gagasan Islamisasi adalah Sekularisasi, padahal itu menyesatkan,” ujar Gus Hamid yang malam itu melaunchingkan buku ia tulis berjudul “Misykat: Refleksi tentang Islam, Westernisasi dan Liberalisasi”.

Saat Voa-Islam bertanya lagi, apa status kaum liberal, apakah sudah bisa dikatakan telah keluar dari Islam? “Mengutip peneliti MIUMI Henry Mohamad, liberal di zaman Cak Nur masih terbilang lumayan, dari sisi ubudiyahnya masih bagus, masih melaksanakan shalat. Tapi liberal yang sekarang sudah tidak shalat lagi. Mereka meninggalkan syariat. Ketika wacana dekonstruksi syariah diusung sebagai gagasan, mereka mengatakan bahwa kebenaran itu menjadi relatif, tidak absolute, hanya Al Qur’an yang absolute. Akibatnya, pemikiran sesat itu berkembang dalam perilaku.

“Orang liberal malah mengatakan, syariah itu produk ulama abad ke-3 H. Ketika mereka mendekonstruksi syariah, maka tidak ada lagi halal-haram. Pemikiran Irshad Manji dan perilaku Lady Gaga pun menjadi halal. Ini akibat liberalisasi budaya,” kata Hamid, putra dari Pimpinan Ponpes Modern Gontor KH.Ahmad Sukri Zarkasyi.

Perselisihan atau perbedaan pendapat terdiri dari tiga ranah: 1) Ranah fiqih tentang benar dan salah 2) Berselisih dalam ranah hak dan batil. 3) Berselisih dalam ranah muslim - kafir. Adapun orang liberal, menurut Gus Hamid, masih dalam ranah hak dan batil. “Tidak mudah menghukumi seseorang. Dan kita tidak bisa mengkafirkan begitu saja. Yang bisa mengkafirkan hanyalah  Al Qur’an Pemikiran orang liberal bisa dikatakan sesat menyesatkan.”

Saat ini kita bertarung dengan kelompok liberal dalam ranah filsafat. Pluralisme agama adalah termasuk wacana filosofis. Setidaknya, ada dua aliran pemikiran: global theologi dan transendental  of religion. Dua aliran ini menggelindingkan wacana nikah beda agama, dan wacana semua agama bermuara dari tuhan yang sama.

Tatkala kebenaran sebagai sesuatu yang relatif, orang posmo, mereka berpandangan bahwa yang absolut hanyalah tuhan. Adapun yang dikatakan oleh manusia adalah relatif. Bicara baik-buruk dan moralitas,bukan manusia yang menentukan, tapi tuhan, karena bagi orang liberal, kita tidak tahu apa yang dikatakan tuhan sebenarnya, inilah relativisme.

Bagi kaum liberal, menilai penampilan wanita itu sebagai sesuatu yang porno adalah relatif.  Ironisnya, mereka mengatakan, yang porno itu bukan orangnya, tapi yang melihatnya. “Jadi wanita yang berpenampilan seronok itu bukan porno. Justru laki-laki yang melihat wanita seksi dengan nafsu itulah yang dibilang porno. Terbalik. 

Wacana ini tidak dikenal dalam agama. Ukuran porno atau tidak, membuat masyarakat bingung. Sehingga tidak bisa lagi menentukan baik-buruk, betul-salah, halal-haram. Sungguh memperihatinkan kita semua!”   


Kutipan :
Desastian  / VoA-Islam
Selasa, 29 May 2012

Meski Gagal Konser, dengan Trik Menipu Promotor Big Daddy Tetap Untung

JAKARTA - Konsekuensi dari pembatalan konser Lady Gaga, mengharuskan pihak promotor mengembalikan lebih dari 50.000 lembar tiket yang sudah habis terjual. Big Daddy sebagai promotor berjanji akan mengembalikan tiket 100% kepada mereka yang sudah membeli. 

Sebuah media online memperkirakan, pihak Bid Daddy harus mengembalikan uang sekitar Rp23,25 miliar sampai Rp112,5 miilar kepada penonton.

"Yang pasti, 100 persen (tiket) akan kami kembalikan," terang Presiden Direktur Big Daddy, Michael Rusli, saat menggelar konferensi pers di Senayan City, Jakarta, Ahad (27/5/2012) lalu.

Namun, pihak Lady Gaga baru akan memberikan keterangan mengenai pengembalian tiket setelah 30 Mei. Bicara rugi, bisa dihitung saat pihak promotor telah mengangkut perlengkapan konser Lady Gaga sebanyak 70 kontainer melalui udara dan laut ke Jakarta. Sebanyak 40 konteiner yang melalui laut sudah sampai di Jakarta.

Seperti diberitakan sebelumnya, atas nama manajemen Big Daddy, dengan berat hati menyampaikan bahwa konser Lady Gaga yang akan dilaksanakan 3 Juni 2012 tidak dapat diselenggarakan.

Pengacara promotor Lady Gaga, Minola Sebayang mengatakan, manajemen Lady Gaga mempertimbangkan kontroversi yang terjadi. Selain adanya ancaman keamanan jika konser itu dilaksanakan, pihak promotor tak ingin ada yang terluka atau menjadi korban saat konser. Adapun tiket konser pun telah ludes terjual. Harga tiketnya Rp 465 ribu hingga Rp 2,25 juta per lembar.

Promotor Tetap Untung
Menurut promotor musik Marcel Permadi yang juga Account Director Berlian Entertainment, Lady Gaga merupakan artis termahal saat ini. Kisaran harga untuk bisa mendatangkan artis penyanyi sekaligus penulis lagu itu US$ 2-3 juta atau sekitar Rp 20 miliar.

Dengan tarif Gaga sebesar itu, dipastikan promotor tetap untung. Apabila tiket benar terjual 50 ribu lembar, panitia konser sedikitnya sudah mengantongi hasil penjualan karcis sekitar Rp 67 miliar. Wajar jika promotor tetap berjuang mendapatkan izin konser Gaga.

Namun promotor musik Adrie Subono tidak menghitung pengembalian uang tiket sebagai sebuah kerugian dari sebuah konser yang batal. Adrie memastikan, sebulan menjelang konser, pihak promotor biasanya sudah mesti melunasi sisa uang muka sebesar 50 persen ke pihak manajemen artis.

Menurut dia, itulah yang membebani Big Daddy Entertainment selaku promotor konser. "Kalau pembatalan dari pihak promotor Indonesia, uang yang sudah dibayarkan tidak kembali,” katanya.

Sebelulmnya, konser Lady Gaga juga mendapat protes keras di Korea Selatan dan Filipina. Namun, konser di kedua negara itu tetap berlangsung. Pemerintah Korea Selatan memberlakukan pembatasan usia penonton, sementara pemerintah Filipina menjamin keamanan selama konser berlangsung. Indonesia merupakan satu-satunya Negara yang membatalkan konsernya.

Disambut Sejumah Ormas Islam
Kabar pembatalan ini disambut gembira oleh sejumlah ormas Islam yang sejak awal menolak Lady Gaga, seperti Front Pembela Islam (FPI), Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Forum Umat Islam (FUI) dan ormas Islam lainnya.

Menurut Sekjen MIUMI Ustadz Bachtiar Nasir, LC, gagalnya konser setan Gaga ini tak lepas dari peran pemerintah. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak termasuk pihak kepolisian, yang dianggapnya mendukung upaya menyelamatkan anak bangsa.

Media massa memberitakan, Polda Metro Jaya  memberi waktu kelengkapan berkas izin dari promotor konser Lady Gaga sampai Senin, 28 Mei 2012. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan, syarat yang belum dilengkapi promotor adalah izin dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, lalu izin dari Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta. 

Sementara rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama sudah pasti tidak diperoleh. Sebab kedua instansi itu telah mengeluarkan keputusan resmi menolak konser Lady Gaga.

Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab, mengeluarkan lima sikap FPI atas batalnya konser Iblis Gaga :  

Pertama, FPI mensyukuri pembatalan konser Lady Gaga, tapi FPI tetap waspada dan akan berjaga hingga hari H untuk memastikan pembatalan tersebut.
Kedua, FPI berterima-kasih kepada Pemerintah, khususnya Kapolri dan Kapolda Metro Jaya, serta Menag dan Mendagri yang telah mengakomodir aspirasi umat Islam terkait Konser Lady Ga Ga.
Ketiga, FPI mengapresiasi dengan penghargaan yang tinggi untuk MUI dan MIUMI serta segenap Ormas dan Partai Islam yang tergabung dalam FUI, dan seluruh Tokoh dan Ormas Islam serta masyarakat yang telah ikut andil dalam Penolakan konser Lady Gaga.
Keempat, mendesak Polri untuk memproses secara hukum semua pihak yang terlibat dalam rencana konser Gaga, karena telah melakukan penipuan dengan menjual 50.000 (lima puluh ribu) tiket sebelum mendapatkan izin dari yang berwenang,sekaligus telah mengganggu stabilitas nasional dengan menguras energi bangsa dan menciptakan keresahan secara masif/meluas di seluruh Indonesia.
Kelima, FPI menyerukan kepada para pejuang dalam penolakan konser Lady Gaga untuk sujud syukur, dan kepada para pecundang yang mendukung konser Lady Gaga untuk bertaubat.  



Kutipan :
Desastian / VoA-Islam
Selasa, 29 May 2012

Habib Rizieq Syihab: Jangan Benturkan Dakwah, Hisbah dan Jihad

DEPOK  – Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab menegaskan, medan juang Islam terdiri dari tiga bagian, yakni: Dakwah, Hisbah, dan Jihad. Ketiga medan juang ini hendaknya jangan dibenturkan. Ktiga medan ini wajib disinergikan. Jangan mimpi meraih kejayaan Islam, jika diantara kita meninggalkan satu medan juang tanpa alasan yang jelas.

“Setiap medan memiliki ciri khas dan perannya masing-masing. Dalam pelaksanaannya, aktivis dakwah harus menggeluti medan juang yang menjadi pilihannya, sesuai kapasitas keilmuan dan kemampuan yang dimiliki,” kata Habib Rizieq dalam tausyiahnya di Balai Kota Depok, Sabtu (26/5) saat memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, yang disertai dengan pengukuhan pengurus DPW dan DPC FPI se-Kota Depok.

Lebih jauh, Habib Rizieq menguraikan satu per satu medan juang umat Islam yang harus dijalani. Khusus medang juang di bidang dakwah, seorang aktivis dakwah yang mengajak untuk suatu kebaikan, harus berperilaku ramah, sopan, lemah lembut, arif dan bijak, serta menjadi suri tauladan. Setiap aktivis yang menggeluti dakwah, tidak boleh bengis, garang, dan kasar. Jika bengis, tentu orang yang akan diajak menuju kebaikan akan lari meninggalkan pendakwah.

“Al Qur’an telah memberi panduan bagaimana cara berdakwah kepada ahli kitab. Seorang yang memilih medan juang dakwah, selain memiliki ilmu yang bermanfaat, juga harus sesuai antara ucapan dan perbuatan. Jika suatu kaum menantang untuk berdialog, maka debatlah dengan cara yang baik. Contoh akhlak Nabi. Jika dengan orang kafir saja diajarkan untuk berdialog secara baik, apalagi dengan sesama Muslim,” ungkap Habib.

Medan Juang Hisbah
Adapun medang juang Hisbah adalah upaya menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Menurut Habib Rizieq, amar ma’ruf itu berbentuk seruan dan instruksi yang tegas kepada masyarakat untuk berbuat kebaikan. Nabi Saw ketika menyampaikan amar ma’ruf bak komando pasukan tempur, suaranya lantang dan matanya sampai terlihat memerah.

“Mengajak anak shalat, mentradisikan mematikan televisi saat Maghrib, melarang untuk merokok adalah bentuk amar maruf. Karena itu orang tua harus memberi teladan,” jelas Habib.

Jika medang juang dakwah dituntut untuk bersikap lembut, amar ma’ruf  bersikap tegas, sedangkan nahi mungkar lebih tegas lagi. Dulu, Nabi Saw pernah memecahkan gentong-gentong miras, meninju orang mabuk di pasar karena meresahkan warga di sekitarnya, termasuk memerintahkan untuk membakar masjid dhiror. 

“Masjid yang dibangun untuk memecah belah kaum muslimin saja dibakar, apalagi tempat kemaksiatan yang lain. Jika Nabi hidup di masa kini, bukan tidak mungkin, sarang judi, tempat pelacuran, pabrik miras, dan tempat kemaksiatan akan diperintahkan untuk dibakar. Dalam konteks sekarang, aparat pemerintahlah yang harus tegas menutup (segel) tempat maksiat seperti itu,” ungkap Habib.

FPI, kata Habib, bukan untuk mengambil atau mendahului wewenang pemerintah dan aparat kepolisian, tapi mendorong pemerintah untuk menegakkan hisbah (amar maruf nahi mungkar). Sebagai umat Islam, dalam menyikapi kemungkaran hendaknya jangan menjadi penonton, tapi ambil bagian untuk itu.

Habib Rizieq memberi apresiasi kepada Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Kapolda, MUI, PPP, PKS, dan PAN yang tidak memberi rekomendasi izin digelarnya konser Lady Gaga. Namun, Habib kecewa dengan ucapan Menko Polhukam yang mengatakan, yang mau nonton Lady Gaga silahkan, yang tidak mau nonton juga silahkan.

Kritik Menko Polhukam
Habib mengkritik statemen Menko Polhukam yang melontarkan kata “Alay”, Emang Gue Pikirin (EGP) saat menyikapi ormas Islam yang menolak Lady Gaga. Ucapan Menteri seperti itu sama saja mengatakan, yang mau berzina silahkan, yang tidak mau berzina juga silahkan.

“Inilah Menteri Germo! Seharusnya Menteri Polhukam bersikap tegas. Sebagai pejabat, tidak pantas mengeluarkan kata-kata seperti itu. Ini menunjukkan Menteri Polhukam tidak mendengar aspirasi masyarakat, pejabat yang rendah intelektual, dan pejabat yang rendah moral karena melindungi kemungkaran. Semoga Allah mencopot Menteri Polhukam,” ketus Habib.

Habib juga kecewa dengan statemen Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj yang mengatakan, “Sejuta Lady Gaga tidak akan mengubah iman warga NU.” 

Habib mengaku mendapat telepon dari sejumlah kiai NU di beberapa daerah,  salah satunya NU Jawa Timur. Kiai NU  yang protes itu menegaskan, ucapan KH. Said Aqil Siradj bukan representatif  NU. Justru NU tidak ridho dengan kemaksiatan. Itu ucapan ngawur dari seorang Said Aqil.

“Perlu Said Aqil Siradj ketahui, makhluk yang tidak bisa digoda adalah malaikat. Sedangkan Nabi Adam as saja terbujuk rayuan Iblis memakan buah khuldi, sehingga terusir dari Surga. Apalagi warga NU. Dan warga NU bukan malaikat yang tidak bisa digoda. Jika ada kiai yg mendukung Lady Gaga, maka sebut saja Kiai Gaga,” sindir Habib logis.

Seorang Setan Lady Gaga, tidak bisa dipercaya ketika promotor akan meminta penyanyi asal AS itu untuk memakai busana yang sesuai dengan budaya Indonesia. “Lady Gaga pake kebaya? Nggak sekalian nyanyi qosidahan. Siapa yang bisa menjamin Gaga tidak melempar BH dan celana dalamnya,” kata Habib disambut tawa para hadirin. 

Habib Rizieq mengaku siap bertanggungjawab dunia-akhirat untuk mengambil tindakan dengan caranya sendiri, jika konser Lady Gaga akan digelar.

 “Saya tidak peduli dengan tuduhan provokator. Silahkan tangkap saya. Demi Allah, lebih baik dipenjara, daripada membiarkan mereka merusak moral anak bangsa,” ujar Habib mengajak pemuda Islam untuk berjihad memerangi kemungkaran. 



Kutipan :
Desastian / VoA-Islam

Selasa, 29 May 2012

Syiah ( syiah melaknat Para sahabat Nabi bahkan sayidah Aisyah r.a)

Dunia Tak Berdaya Menghadapi Kekejaman Rezim Syiah di Suriah

Menurut laporan Lembaga Hak Asasi Manusia PBB, sudah lebih 20 ribu rakyat Suriah yang dibantai oleh rezim Syiah-Alawiyyin yang dipimpin Bashar al-Assad. Pembantaian itu terus berlanjut. Sepertinya al-Assad tak peduli dengan kamatian yang terjadi. Rakyatnya diperlakukan seperti binatang.

Dunia internasional tak mampu menghentikan semua kejahatan yang dilakukan al-Assad. 

Kekejaman yang tiada bandingnya sepanjang sejarah kemanusiaan. Seorang penduduk yang menyaksikan pembantaian di Houla, mengatakan, "Mereka membantai  penduduk seperti binatang", tukasnya.

Belum lama, rezim Syiah-Alawiyyin di Suriah dengan sangat menjijikkan membantai 108 penduduk Houla. Tanpa peduli. Kota Houla sebelumnya dihujani dengan tembakan senjata berat. Kemudian pasukan dan milisi Bashar al-Assad masuk, membantai perempuan, dan anak-anak, mereka di sayat-sayat dan dipotong. Kemudian mayat yang sudah dipotong-potong dibuang di jalan-jalan. Ini sebuah bentuk teror yang  dijalankan negara. Tujuannya menghentikan gerakan rakyat Suriah yang menginginkan rezim Alawiyyin itu segera pergi.

Juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, mengatakan bahwa sebagian besar 108 orang yang tewas, termasuk  49 anak-anak  di wilayah Houla Suriahsemuanya dieksekusi dengan cara-cara yang sangat mengerikan. Berbicara kepada pers di Jenewa, Rupert Colville, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa menurut saksi mata sebagian besar pembunuhan dilakukan "oleh pasukan rezim al-Assad, ujarnya, Selasa.

Pernyataan Collville muncul tidak lama setelah pertemuan antara utusan PBB Kofi Annan-Liga Arab  dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus, Selasa. "Penyelidikan sedang berlangsung, sekurang-kurangnya lebih dari 20 korban di desa Taldou tewas akibat tembakan artileri. Sebagian besar sisa korban di kota Houla dieksekusi," kata Colville. Colville juga mengatakan bahwa 49 anak dan 34 wanita di antara korban  pembantaian Houla.

Kofi Annan menyebut pembantaian di  Houla "sangat mengerikan dan akan membawa  konsekuensi besar", ujarnya sebelum Annan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem, Senin.

Berbicara kepada koresponden AA melalui internet, Abu Ubeyd, anggota Komisi Revolusi Suriah, mengatakan bahwa kunjungan Annan ke Suriah itu "tidak memiliki arti apa-apa". "Kunjungan Kofi Annan ke Damaskus sesudah pembantaian di Houla, tidak ada gunanya, karena rezim Alawiyyin setiap hari melanggar gencatan senjata", kata Ubeyd.

Rezim Syiah Alawiyyin sudah tidak dapat menerima bahasa politik, dan hanya mengerti bahasa kekuatan, tambah Ubeyd. Melihat terus berlangsungnya kejahatan yang dilakukan oleh Bashar al-Assad terhadap rakyatnya, menunjukkan bagaimana al-Assad menanggapi sikap dunia internasional atas segala kejahatan yang sudah dilakukannya. Assad tidak peduli lagi dengan dunia internasional. Rezim Syiah di Suriah, nampaknya tak peduli, dan tidak mau mendengarkan opini internasional.

Kekejaman yang dilakukan rezim Bashar al-Assad itu, benar-benar menjijjikan, dan mendapatkan dukungan dari Iran, Irak, dan Hesbollah  di Lebanon. Penerbangan terus berlangsung dari Bandara Meherabad-Iran, Irak, dan Lebanon, yang mengirimkan pasukan elite mereka membantu rezim Bashar al-Assad.

Mereka dengan menggunakan pakaian sipil, seakan-akan mereka merupakan turis yang akan mengunjungi Suriah. Tetapi, mereka adalah pasukan elite Iran, anggota Brigade al-Mahdi yang merupakan pasukan milisi yang dipimpin Al-Sadr di Irak, dan Hesbullah, sekarang bahu-membahu dengan pasukan al-Assad, melakukan pembantaian penduduk Suriah, yang ingin menggulingkan rezim Alawiyyin itu.
 
Kekuatan Syiah yang membentang mulai dari Lebanon, Irak, Iran, Bahrain, sampai ke Yaman, benar-benar menjadi ancaman keamanan secara regional, di dunia Arab, yang sekarang  ini terus menciptakan instabilitas di negara-negara Timur Tengah, seperti Lebanon, Bahrain, Yaman, dan bahkan di  Saudi. Iran menjadi pemain dibalik semua situasi yang sangat krusial di Timur Tengah saat ini. Di tengah-tengah dunia Arab, yang sedang mengalami transisi politiki. Wallahu'alam.


Kutipan :
VoA-Islam
Rabu, 30 May 2012

Seorang penghina Rasulullah SAW di Rusia ditikam oleh pria tak dikenal

MOSKOW. Sumber kafir Rusia melaporkan bahwa Sergey Aslanyan, seorang jurnalis radio dari stasiun radio Mayak, yang pada (14/5/2012) menghina nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam pada saat on air pada Senin (28/5/2012) telah diserang oleh pria tak dikenal dengan menggunakan pisau di rumahnya di jalan Chertanova di bagian selatan Moskow, seperti dilansir forum Ansar Al-Mujahidin.

Sumber itu mengklaim bahwa Aslanyan mendapatkan 20 luka tikaman. Dia dibawa ke rumah sakir di rumah sakit Sklifosovsky, dikatakan bahwa lukanya cukup serius
Dalam sebuah wawancara Life News, Aslanyan mengatakan bahwa pria itu meneleponnya melalui interkompada 23:15 waktu setempat dan memintanya untuk ke luar ke jalan untuk mengobrol. 

"Saya pergi ke pintu masuk dan melihat pria disana. Dari penampilannya, dia terlihat seperti orang Tatar (Bulgar). Ketika saya mendekatiknya, dia menyerang saya dengan pisau, meneriakkan: "Anda adalah musuh Allah!"" kata Aslanyan, mengingat insiden itu.

Aslanyan mencoba untuk melarikan diri, tetapi pria Muslim itu terus menyerangnya, dan segera meninggalkan beranda.

Aslanyan yakin bahwa penyerangnya adalah orang Muslim, yang membalas dendam kepadanya atas penghinaannya terhadap nabi   Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam.

Sejak saat itu, Aslannyan merasa bahwa hidupnya tidak aman lagi dan merasa bahwa orang Islam tidak akan tinggal diam terhadapnya.

"Sekarang saya akan menjadi Budanov kedua, dan itu (serangan) akan terus berlanjut selama saya masih hidup," kata Aslanyan.

Budanov adalah seorang mantan kolonel Rusia yang memperkosa dan membunuh seorang Muslimah Elza Kungayeva di Chechnya. Akhirnya dia ditembak mati di Moskow pada 11 Juni 2011. 


Kutipan :
Siraaj / Arrahmah
Rabu, 30 Mei 2012 07:30:57

Amunisi Qatar untuk Suriah ditemukan di perbatasan Lebanon

BEIRUT  - Sejumlah kotak amunisi berlabel "Qatar Army" telah ditemukan di kapal Lufullah II, yang dicegat di Mediterania oleh Tentara Lebanon bulan lalu, sumber-sumber Lebanon mengatakan.

Lutfallah II, sebuah kapal kargo yang membawa kiriman besar senjata, termasuk granat roket dan amunisi kaliber berat, telah meninggalkan Libya dan sedang dalam perjalanan ke Lebanon utara menurunkan senjata yang mereka angkut sebelum akhirnya dibawa ke Suriah melalui transportasi darat.

Suriah telah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011. Kekerasan telah merenggut nyawa ratusan orang, termasuk pasukan keamanan.
Damaskus menyalahkan 'penjahat, sabotase, dan kelompok teroris bersenjata' atas kerusuhan yang menimpa negerinya, dan menyatakan bahwa kejahatan tersebut sedang diatur dari luar negeri.

Negara itu menuduh Qatar dan Arab Saudi memicu kekerasan dengan pendanaan dan mempersenjatai kelompok anti-Suriah. Hal ini telah berulang kali mengatakan bahwa senjata yang digunakan oleh kelompok teroris bersenjata melawan pemerintah Presiden Bashar al-Assad yang diselundupkan ke negara tersebut dari Turki dan Lebanon.

Mengutip sumber diplomatik Lebanon, harian Mesir Al Gomhuria juga melaporkan bahwa seorang pria berkewarganegaraan Qatar, Abdul Aziz Atiyeh, yang ditangkap bersama Shadi Al Mawlawi oleh pasukan keamanan Lebanon di Tripoli pada 12 Mei atas tuduhan memiliki hubungan dengan organisasi teroris, adalah salah satu pendukung utama jaringan Al-Qaeda di Lebanon dan Suriah.

Barat dan oposisi Suriah, bagaimanapun, menuduh pemerintah yang membunuh demonstran.
Sekelompok pengamat PBB sedang memantau gencatan senjata di Suriah yang mulai berlaku pada 12 April. Gencatan senjata ini merupakan bagian dari rencana perdamaian enam poin yang diusulkan oleh utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan pada bulan Maret.


Kutipan :
Althaf / Arrahmah
Jum'at, 25 Mei 2012 12:16:38

AS mengirim pasukan khusus ke Yordania, dalam persiapan jatuhnya rezim Assad?

Amerika Serikat (AS) nampaknya tengah mempersiapkan jatuhnya rezim Syi'ah Nushairiyah pimpinan Bashar Assad. CNN melaporkan, mengutip sumber AS bahwa jika rezim Suriah digulingkan, akan ada 'kebutuhan mendesak' untuk mengirim pasukan dengan alasan 'untuk mengontrol senjata kimia dan biologis'.

Keberadaan Baret Hijau AS di Yordania adalah bukti bahwa AS siap untuk menginvasi Suriah, dengan dalih 'melindungi negara Arab ini dalam perkembangan peristiwa yang tidak terkontrol'.

Laporan itu juga mengatakan bahwa Baret Hijau AS sedang melatih pasukan khusus Yordania dalam kasus sehubungan dengan jatuhnya rezim Alawiyah itu. Para tentara dari unit Angkatan Darat AS dengan melatih rekan-rekan mereka di Yordania untuk 'skenario situasi terburuk', termasuk hilangnya kontrol pasukan pemerintah di Suriah, lagi-lagi dengan dalih 'atas kekhawatiran gudang senjata kimia dan biologis'. 

PBB sendiri telah mengeluarkan solusi gencatan senjata untuk kerusuhan yang sedang berlangsung di Suriah. Namun solusi tersebut nyatanya tak membuat pasukan rezim berhenti melakukan pembantaian terhadap warga sipil.

Menurut para pengamat, mereka percaya bahwa ada tiga kekuatan pasukan yang tengah berseteru di Suriah, Mujahidin yang berafiliasi ke Al-Qaeda,  geng-geng Alawiyah yang setia kepada Assad,  dan para pemberontak yang didukung AS, Arab Saudi, Qatar dan Eropa.

Ribuan warga sipil Muslim Suriah, yang kebanyakan tak bersenjata, bahkan wanita dan anak-anak tak berdosa telah menjadi korban pembantaian dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang dirasa lebih aman. Pembantaian baru yang dilakukan oleh pasukan pro-Assad, yang terjadi pada hari Jum'at (25/5/2012) telah menewaskan sekitar 133 warga sipil, yang kebanyakan korbannya adalah anak-anak kecil. Hampir setiap hari korban dari kalangan kaum Muslimin berjatuhan.

Sementara itu, beberapa Ulama dan Mujahidin dari negara-negara tetangga, telah berdatangan ke Suriah untuk menolong saudara-saudara mereka yang sedang dizalimi itu. 

Kutipan :
Siraaj / Arrahmah
Senin, 28 Mei 2012 09:35:19

Kapal kargo Rusia menuju pelabuhan Suriah membawa sejumlah besar senjata

Sebuah kapal kargo Rusia yang dipenuhi oleh senjata tengah menuju ke Suriah, akan tiba di pelabuhan Tartus pekan ini, seperti dilansir Alarabiya pada Jum'at (25/5/2012).

Kapal Broviissour Katzman tersebut berlayar dari Pelabuhan St. Petersburg Rusia dan kini di Laut Mediterainia Timur. 

Kapal tersebut tidak menyatakan di manakah destinasinya akan terakhir, akan tetapi sumber menyebutkan bahwa kapal yang full senjata itu akan mendarat di Pelabuhan Tartus, Suriah.

"Kapal kargo Rusia itu membawa sejumlah besar senjata berencana untuk membongkar muatannya di pelabuhan Tartus Suriah," kata wartawan Alarabiya

"Kapal itu berusaha mencoba untuk menyembunyikan tujuan terakhir dengan cara yang mencurigakan."
Senjata yang dibawa disinyalir adalah pasokan untuk pasukan rezim Bashar Assad yang tengah memerangi 
kaum Muslimin Suriah.

Telah diketahui bahwa selama ini Rusian turut berada dibalik pembantaian yang dilancarkan di Suriah. Rusia telah mengatakan sebelumnya bahwa mereka mendukung 'solusi damai' atau upaya gencatan senjata yang dicanangkan oleh PBB, mendesak negara-negara untuk tidak memasok senjata ke Suriah. Mengingat bahwa Suriah termasuk salah satu pelanggan senjata terbesar Rusia. Karena upaya gencatan senjata dari PBB itu, membuat Rusia sulit untuk melihat celah bagaimana memasok senjata lebih untuk pasukan Assad.

Jika senjata dari kapal kargo tersebut benar-benar berlabuh di Suriah, artinya Rusia menentang solusi PBB tersebut dan kemungkinan besar peluru-pelurunya akan digunakan untuk membunuh warga sipil tak bersalah seperti yang telah terjadi sebelumnya. (siraaj/arrahmah.com)

Kutipan :
Siraaj / Arrahmah
Ahad, 27 Mei 2012 22:03:58

Liputan khusus koran Le Figaro tentang sebab militer Suriah membantai ratusan warga sipil muslim di Houla

PARIS  – Koran terbesar kedua di Prancis, Le Figaro pada Senin (28/5/2012) menurunkan liputan khusus menguak penyebab militer rezim Suriah membantai ratusan warga sipil muslim di distrik Houla, pinggiran propinsi Homs.

Militer rezim Nushairiyah Suriah kembali melakukan pembantaian biadab terhadap warga sipil muslim Suriah di distrik Houla, propinsi Homs pada hari Jum’at (25/5/2012). 

Sedikitnya 133 warga sipil muslim gugur dan ratusan lainnya terluka parah dalam peristiwa pembantaian tersebut. Lebih dari 50 warga yang gugur adalah anak-anak kecil.

Dalam sebuah liputan khusus, Jorge Malborno wartawan Le Figaro mengungkapkan penyebab kebiadaban militer rezim Bashar Asad di Houla. Menurut data-data yang berhasil dikumpulkannya, rezim Bashar Asad melakukan pembantaian tersebut sebagai balasan atas upaya gerilyawan untuk meracuni enam petinggi rezim Bashar Asad.

Sumber-sumber di pihak militer dan media massa Suriah menyebutkan Pasukan Kebebasan Suriah yang pro revolusi rakyat telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap enam tokoh kunci rezim Suriah pada pekan lalu. Pelaku percobaan pembunuhan tersebut adalah salah seorang pengawal pribadi sekjen partai Ba’ats Suriah, melalui racun yang dibubuhkan dalam makanan.

Keenam tokoh kunci rezim Suriah yang paling bertanggung jawab atas pembantaian warga sipil muslim Suriah tersebut adalah Ashif Shaukat wakil mentri pertahanan dan ipar sang presiden jagal Bashar Asad, sekjen partai Ba’ats Suriah Muhammad Sa’id Bakhtiyan, mentri pertahanan Muhammad Daud Rajihah, mentri dalam negri Muhammad Shi’ar, kepala Dewan Keamanan Nasional Hasan Turkmani, dan Hisham Bakhtiar.        

Pasukan Kebebasan Suriah pada 20 Mei 2012 mengumumkan telah sukses membunuh enam tokoh kunci Dewan Keamanan Suriah yang mendalangi pembantaian terhadap warga sipil muslim Suriah sejak revolusi rakyat meletus pada Maret 2011. Namun beberapa jam kemudian dua orang tokoh kunci tersebut muncul di stasiun TV nasional milik rezim Suriah.

Percobaan pembunuhan tersebut tidak sepenuhnya berhasil. Keenam tokoh kunci pembantaian segera dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif. Pasukan Kebebasan Suriah sendiri telah menyembunyikan dan melarikan pelaku percobaan pembunuhan ke wilayah yang aman di Turki.

Ashif Shaukat adalah suami dari saudari perempuan sang presiden jagal Bashar Asad, sekaligus kepala Dinas Intelijen Militer Suriah. Sumber-sumber di pihak militer Suriah menyebutkan, percobaan pembunuhan yang gagal inilah yang mendorong militer rezim Suriah melakukan pembantaian sangat biadab terhadap ratusan warga sipil muslim di Houla. 

Jika keenam tokoh kunci yang menjadi tangan kanan Bashar Asad tersebut tewas, boleh jadi pembantaian yang lebih biadab akan dilakukan oleh militer rezim Suriah di seluruh wilayah Suriah.

Kutipan :
Muhib Al-Majdi / Arrahmah
Selasa, 29 Mei 2012 10:40:20


Iran mengonfirmasikan telah mengirim pasukan ke Suriah untuk membantu Bashar al Assad


DAMASKUS  - Iran dilaporkan telah mengonfirmasi pada Minggu (27/5/2012) bahwa mereka telah mengirim pasukan untuk membantu tindakan keras rezim Bashar al Assad terhadap pendemo anti-rezim, menambahkan bahwa negara itu pasti akan lebih berdarah jika tidak ikut campur, lapor Al Arabiya, Senin (28/5).

Pengakuan langka bahwa Iran telah membantu rezim Damaskus datang dalam sebuah pernyataan dari Jenderal Ismail Qa'ani, wakil komandan Pasukan Garda Revolusi Iran, Quds Force.

"Jika 'Republik Islam' tidak hadir di Suriah, pembantaian sipil akan menjadi dua kali lebih buruk," klaim Jenderal Ismail kepada agen berita Tehran, ISNA.

Iran, tambahnya "secara fisik dan non-fisik akan menghentikan pemberontak dari membunuh lebih banyak orang-orang Suriah".  Meskipun berbagai media melaporkan bahwa pembantaian sipil dilakukan oleh rezim Assad itu sendiri, namun Iran sama halnya dengan rezim Assad, menyalahkan pejuang oposisi terkait kematian sipil dalam revolusi Suriah.

Namun selang beberapa jam setelah dipublikasikan di website ISNA, pernyataan Jenderal Ismail Qa'ani dihapus tanpa penjelasan apapun.

Walau begitu, telah banyak media online internasional yang mengutip pernyataannya.
"Saya pikir apa yang ia katakan tidak ia pelajari, ia tidak berkonsultasi dengan atasannya, itu hanya keluar dari mulutnya dalam sebuah kesempatan ketika ia seharusnya tidak mengatakan apapun mengenai partisipasi Iran di Suriah," ujar Alireza Nourizadeh, direktus Pusat Studi Arab dan Iran di London.

Pernyataan itu datang di saat ketegangan memuncak di Suriah setelah pembantaian sipil yang menewaskan sedikitnya 108 orang termasuk banyak anak dan kaum perempuan di Houla, sebuah pemukiman di provinsi yang diperangi, Homs.

Setelah pernyataan kontroversial Qa'ani dihapus, Iran pada Senin (28/5) mengutuk pembunuhan di Houla dan menyalahkannya kepada kelompok "teroris" daripada sekutunya rezim Damaskus dan menyerukan agar pelaku dihukum. 

Kutipan :
Hanin Mazaya
Selasa, 29 Mei 2012 14:18:02

PBB menduga kuat bahwa pembantaian Muslim di Houla dilakukan oleh militan loyalis Assad

HOULA  - Seorang pejabat tinggi PBB mengatakan pada selasa (29/5/2012), terdapat kecurigaan kuat bahwa sebuah milisi yang setia kepada presiden kriminal Suriah, Bashar al Assad, yang telah melakukan pembantaian di kota Houla yang memicu kecaman internasional.

"Ada kecurigaan kuat bahwa Shabiha terlibat dalam tragedi di Houla," ujar Herve Ladsous di markas PBB kepada para wartawan seperti yang dilansir Al Arabiya.

Ladsous juga menunjukkan bahwa pemerintah Suriah memainkan peran utama dalam pembantaian yang terjadi pada Jumat lalu di mana sedikitnya 108 orang tewas.  Shabiha adalah sebutan untuk anggota milisi yang setia kepada Assad.

PBB mengatakan korban yang berjatuhan dari serangan artileri menjadi tanggung jawab rezim Assad, karena hanya pasukan Assad yang memiliki tank dan artileri lainnya.  Ladsous menambahkan bahwa penggunaan pisau dan senjata lainnya sebagai bukti keterlibatan Shabiha.

Sebelumnya, seperti yang biasa dilakukan oleh rezim bengis pimpinan Bashar al Assad, mereka menuduh serangan itu dilancarkan oleh kelompok "teroris".  Iran, sekutu dekat Suriah juga menuduhkan hal yang sama.  Tuduhan yang sama sekali tidak memiliki dasar dan bukti yang kuat.  

Kutipan :
Hanin Mazaya / Arrahmah
Rabu, 30 Mei 2012 07:07:50

Komisi I Akan Serahkan Foto Mobil Mewah Berpelat TNI ke Panglima TNI

Jakarta Komisi I DPR akan mengagendakan pemanggilan Panglima TNI dalam waktu dekat. Salah satu agendanya adalah melaporkan penyalahgunaan pelat nomor TNI di kalangan pemilik mobil mewah.
"Yang saya punya akan saya cetak, akan saya sampaikan Panglima TNI. Kemungkinan rapat dengan Panglima TNI minggu depan,"kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, kepada detikcom, Rabu (30/5/2012).

Tubagus akan memberikan sejumlah foto-foto mobil mewah yang menggunakan pelat nomor TNI. Dia secara khusus juga akan menyerahkan foto mobil Fortuner berpelat TNI 92193 00 yang dipergokinya ditumpangi warga keturunan beberapa hari lalu.

"Saya akan mempertanyakan langsung ke Panglima TNI," kata Tubagus.

Simbol TNI masih kerap dipakai oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi. Salah satunya penggunaan pelat nomor TNI pada sejumlah mobil mewah. Mabes TNI sudah menegaskan penggunaan pelat nomor TNI sangat ketat. Mobil mewah yang memakai pelat TNI hanya Toyota Royal Saloon milik Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

Tapi fakta di lapangan, jauh berbeda. Imbauan TNI agar masyarakat tidak sembarangan menggunakan simbol TNI apalagi pelat palsu diabaikan. Sejumlah pembaca detikcom kembali memergoki sejumlah mobil mewah memakai pelat TNI.

Yang terbaru, di sebuah gedung di Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (29/5/2012) siang ini, sebuah mobil Toyota Vellfire memakai pelat TNI. Mobil mewah itu menggunakan pelat bernomor 93503-00. Pembaca detikcom yang lain juga memergoki sebuah Toyota Harrier memakai pelat TNI dengan nomor 9894-00. Kemudian juga sebuah Cadillac Escalade kedapatan menggunakan pelat TNI berwarna hijau dengan pelat TNI 9999-V.

Selain itu juga sebuah Lexus jenis sedan di sebuah gedung tampak memasang pelat TNI. Lexus itu menggunakan pelat bernopol 91134-00. Belum diketahui apakah pelat TNI yang digunakan mobil-mobil mewah itu menggunakan pelat palsu atau tidak.

Namun, bila mengutip perkataan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, diduga pelat itu digunakan kuat palsu. Karena jenis mobil itu bukan standar mobil dinas yang digunakan TNI. "Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan nomor-nomor yang tidak seharusnya digunakan di mobil pribadi," kata Agus usai acara Hari Pasukan Perdamaian Dunia atau Peacekeeper's Day Ke-64 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
 
Kutipan :
Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Rabu, 30/05/2012 05:59 WIB