Laman

Minggu, 28 Oktober 2012

Sebuah bukti Muslim menjadi target senjata biologi as...?

senjata biologi as bocor muslim jadi targetSatu lagi makar kaum kafir Amerika terhadap umat islam bocor, muslim jadi target senjata biologi AS... Sebuah video Pentagon, dibocorkan oleh kelompok hacker Anonymous, merinci rencana militer AS untuk mengembangkan dan menyebarkan senjata biologis yang akan menghancurkan daya penerimaan orang terhadap agama yang ditargetkan untuk populasi Muslim. 
 
Senjata biologi yang diusulkan akan didistribusikan melalui vaksin flu di negara-negara Muslim. Ini akan mengubah ekspresi genom manusia untuk menghasilkan semacam " Lobotomi kimia," menghancurkan bagian dari otak yang berhubungan dengan religiusitas dan spiritualitas. 
 
Dengan kata lain, itu akan menurunkan korban ke dalam keadaan yang lebih rendah dari binatang, yang, tidak seperti manusia, tidak diciptakan dengan spiritualitas dan religiusitas sebagai fitur sentral dari keberadaan mereka. “Proyek ini jelas merupakan tindakan genosida menurut hukum internasional. Budaya masyarakat Islam adalah budaya sangat religius, memang, itu adalah religiusitas yang kuat yang dimiliki masyarakat ini bersama-sama. Pembunuhan ciri utama dari budaya 1,5 miliar orang akan menjadi genosida terburuk yang pernah dicoba atau bahkan dipikirkan.” 
 
Rencana Pentagon tidak hanya ancaman bagi masyarakat Islam, tetapi untuk seluruh umat manusia. Sentralitas religiusitas dan spiritualitas ke manusia telah dikonfirmasi oleh semua para nabi, orang-orang kudus, dan orang bijak dari setiap kebudayaan. Ini adalah mengapa kita diciptakan. Tuhan menciptakan kita dalam "bentuk yang paling indah," tapi itu berbalik bentuk untuk menjadi "yang paling rendah" kecuali kita memupuk sifat kita religius dan spiritual dengan "menjaga iman" dan "melakukan kebenaran." 
 
Dengan kata lain, manusia bisa lebih tinggi dari para malaikat, atau lebih rendah dari hewan. Semuanya tergantung pada apakah kita menerima agama secara benar dan menjaga iman (kata iman, juga dapat diterjemahkan sebagai "hati-pengetahuan") dan juga bekerja dalam kebenaran. Kata untuk kebenaran memiliki konotasi melakukan reformasi hal-hal atau menuntut keadilan - dengan kata lain, menjadi aktivis yang mencoba untuk memperbaiki keadaan. Jadi kita perlu berpegang teguh pada keyakinan agama (atau hati-pengetahuan) saat bekerja keras untuk membuat dunia lebih baik. Jika kita tidak melakukan kedua hal ini, kita jauh ke keadaan lebih rendah dari hewan terendah. Pentagon tampaknya ingin dunia yang dihuni oleh "manusia" yang lebih rendah dari hewan terendah. ingin menghancurkan agama dan spiritualitas. Mengapa? 
 
Karena agama dan spiritualitas menuntut kita berlaku adil. Orang religius sejati akan senang - bahkan gembira - untuk menjadi martir saat berperang melawan ketidakadilan (seperti invasi ke negara mereka). Pentagon, yang tugasnya adalah untuk membantai itu hanya atas nama orang fasik, akan senang - bahkan gembira - jika tidak ada satu yang tersisa di bumi yang peduli akan keadilan. Jika mereka tidak bisa membunuh keadilan, psikopat Pentagon akan dengan senang hati memberikan setiap orang lobotomy bio-kimia anti-spiritualitas sehingga tidak seorang pun akan pernah lagi bekerja untuk keadilan di dunia ini. Ini akan, tentu saja, menandakan akhir dari kemanusiaan. 
 
berikut terjemahan dokumen senjata biologi as yang bocor tersebut: Pembicara: "Pada bagian kiri di sini, kami memiliki individu yang fundamentalis terhadap agama, fanatik terhadap agama. Dan ini adalah ekspresi RTPCR, real-time PCR, ekspresi gen VMAT2. Di sini, kita memiliki orang yang tidak terlalu fundamentalis, tidak terlalu religius. Dan Anda dapat melihat ada banyak ekspresi tereduksi dari gen tertentu, gen VMAT2, bukti lain yang mendukung hipotesis kami untuk pengembangan pendekatan ini. " 
 
Audiens: "Jadi dengan menyebarkan virus ini, kita akan mencegah individu dari mengenakan rompi bom dan masuk ke pasar dan meledakkan pasar?" 
 
Pembicara: "Jadi hipotesis kami adalah bahwa ini adalah orang-orang fanatik, bahwa mereka memiliki over-ekspresi gen VMAT2, dan bahwa dengan vaksinasi terhadap mereka ini, kita akan menghilangkan perilaku ini. Jadi kita memiliki beberapa data yang sangat, sangat luar biasa pada slide berikutnya. Disini kita memiliki dua hasil scan otak - ini adalah FMRIs - ini adalah dua individu yang berbeda dengan dua tingkat yang berbeda dari ekspresi VMAT2. Di atas, ada individu yang fanatik agama, dan individu yang - seperti yang kita telah mengulangi berkali-kali - memiliki tingkat tinggi VMAT2. Sekarang ini individu di sini, yang memiliki tingkat rendah dari gen VMAT2, individu ini akan mengatur dirinya sendiri menggambarkan sebagai tidak religius. 
 
Dalam setiap kasus, individu-individu ini membaca sebuah teks keagamaan. Individu ini menerangi gyrus frontal kanan tengah, dan itu adalah bagian dari otak yang yang berhubungan dengan teori pikiran, bagian otak yang ada hubungannya dengan keyakinan yang kuat dan keinginan. Sebaliknya ditandai, inilah seorang individu yang tidak akan sangat menggambarkan diri sebagai agama. Dan ketika mereka membaca teks agama, apa yang Anda lihat adalah bahwa ini bagian dari otak, yang disebut lampu insula anterior atas. Ini adalah bagian dari otak yang yang berhubungan dengan jijik atau ketidaksenangan ketika mendengar sesuatu. " 
 
Audiens: "Apakah Anda menyarankan saya mengambil CT scan saya ketika saya sedang mengevaluasi orang memutuskan apakah atau tidak untuk menempatkan peluru di kepala mereka?" 
 
Pembicara: "Jadi data yang aku presentasikan di sini mendukung konsep yang kami ajukan. Dan saya berpikir bahwa kita tidak akan mengusulkan untuk melakukan CT scan atau FMRIs pada individu di daerah-daerah pedalaman Afghanistan. Virus ini akan mengimunisasi melawan gen VMAT2, dan itu akan memiliki efek yang Anda lihat di sini, yang pada dasarnya untuk mengubah fanatik menjadi orang normal. Dan kita berpikir bahwa yang akan memiliki efek besar adalah di Timur Tengah." 
 
Audiens: "Bagaimana Anda menyarankan bahwa hal ini akan tersebar. Dengan aerosol? "
Presenter: "Nah, agar rencana dalam tes yang kami lakukan sejauh ini, telah menggunakan virus pernapasan, seperti flu atau rhinoviruses, dan kami percaya itu cara yang memuaskan untuk mendapatkan eksposur dari bagian terbesar dari penduduk. 
 
Sebagian besar dari kita, tentu saja, telah terkena kedua virus tersebut. Dan kami cukup yakin bahwa ini akan menjadi pendekatan yang sangat sukses." audiens: "Ini yang menarik. Apa nama dari proposal ini? " 
 
Pembicara: "Ya, nama dari proyek ini adalah FUNVAX, yang merupakan vaksin untuk fundamentalisme agama." 
 
Audiens: "Apakah Anda sudah memiliki proposalnya?" 
 
Pembicara: "Usulan ini baru saja disampaikan. Dan saya pikir bahwa data saya telah menunjukkan anda hari ini akan mendukung pengembangan proyek ini. Dan kami pikir ini sangat menjanjikan "?"-(muttaqien post) sumber:http://berita.muslim-menjawab.com/2012/09/muslim-jadi-target-senjata-biologi-yang.htm
 
source
bmmuttaqien/28oktober2012
 

Tokoh Hindu minta umat Islam Bali tidak menyembelih Sapi pada hari Raya Idul Adha

JAKARTA - Kebebasan Ibadah Kaum Muslimin kembali terusik di Bali, dimana umat Islam minoritas jumlahnya,  kerapkali umat Islam dengan seenaknya tidak diizinkan mengumandangkan azan pada Hari Raya Nyepi. kali ini, Umat Islam diminta pula untuk tidak menyembelih Sapi pada perayaan Idul Adha.

Hal ini diungkapkan oleh Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, President The Hindu Center Of Indonesia yang juga Raja Majapahit Bali, di sela – sela dialog Islam – Hindu di Jawa Tengah, seperti yang tertulis dalam rilis seperti dilansir Tribunnews.com, Rabu (24/10/2012).

"Dalam rangka Idul Adha 2012 nanti, saya menghimbau semeton Islam agar tidak menyembelih sapi sebagai kurban. Mungkin bisa diganti dengan dengan hewan lainnya. Ini penting, karena di Bali, Sapi adalah hewan yang disucikan, dan juga dipercaya sebagai kendaraan Dewa Siwa. Dan mayoritas orang Bali adalah penganut Siwaisme," katanya.

"Saya juga minta Desa Adat di Bali juga memberi pemahaman pada semeton Islam. Sehingga tanah Bali ini tetap sakral dan suci. Ya ibaratnya, dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung seperti yang dilakukan Sunan Kudus yang sangat toleran."ungkap Dr.Arya Wedakarna.

"Saya juga mengimbau agar perusahaan di Bali dan para pejabat di Bali CSR jika ingin menyumbang,jangan memakai hewan sapi. Karena umat Hindu harus memberi contoh dan teladan sebagaimana tatwa yang diajarkan Sang Sulinggih.Mari hargai perasaan umat Hindu sehingga persatuan bisa dijaga," ungkap President World Hindu Youth Organization (WHYO) ini.
 
Ia berdalih, permintaannya tersebut sesuai dengan tradisi pada zaman Sunan Kudus saat menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, ada sebuah kebijakan yang diambil untuk menghargai penganut agama Hindu Majapahit, yakni dilarangnya seluruh umat Muslim untuk menyembelih hewan sapi atau kerbau di seluruh wilayah Kudus, Jawa Tengah. Kepercayaan ini menurutnya, dilakoni hingga saat ini dan hal itu ingin terus disosialisasikan. 
 
source
arrahmah/kamis25oktober2012 

MIUMI : Raja Bali harus belajar toleransi, jangan Eksklusif

JAKARTA - Pernyataan Raja Bali, Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III  terkait himbauan kepada umat muslim untuk tidak menyembelih sapi saat Idul Adha. Menurutnya Wasekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ustadz Fahmi Salim menunjukkan Raja Bali belum memahami substansi toleransi, keanekaragaman dan kebebasan beribadah.

"Raja Bali sebaiknya diajari makna toleransi dan multikulturalisme, belajar memaknai dan merayakan kebhinnekaan dan hak umat beragama menjalankan ibadah sesuai syariat masing-masing," ujarnya kepada arrahmah.com, Jakarta, Kamis (25/10).

Dia mewanti-wanti, agar Arya menyadari bahwa Bali masih berada diwilayah kedaulatan Indonesia yang tidak bisa melakukan tindakan semaunya.
"Ingat Bali itu bagian NKRI tidak boleh eksklusif jadi provinsi Hindu harusnya menghargai kebhinnekaan agama dan budaya di Indonesia dan masyarakat di daerahnya yg beragam," tegas ustadz Fahmi.

Sebab di daerah yang mayoritas penduduknya muslim pun, tidak pernah ada pemaksaan umat non Muslim untuk mengikuti ritual-ritual dan kewajiban Islam.
 "Kita tidak pernah memaksa orang non muslim untuk tidak mengkonsumsi atau memasak daging Babi yang haram dalam Islam atau melarang mereka keluar rumah pada saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha atau memaksa wanita non muslim harus berpakaian tutup aurat sesuai syariat Islam," tutur Ustadz Fahmi.

Setelah kebijakan Hari Raya Nyepi umat muslim dihimbau tidak beraktifitas jamaah, maka sebaiknya jangan pula mengatur atau intervensi syariat internal agama orang lain harus sesuai keinginannya.
"Tanpa dihimbau pun umat islam Bali cukup peka dan toleran sehingga mereka berkurban dengan ternak selain sapi," pungkasnya.

source
arrahmah/kamis25oktober2012
 

Retas situs pemerintah, Mujahidin kirim kembali surat tantangan kepada Densus 88

JAKARTA - Tidak hanya dikirimkan ke forum-forum Jihad dan media massa, tantangan terbuka Mujahidin Indonesia Timur juga dilakukan dengan cara meretas (Hack) 4 situs pemerintahan. 

Situs-situs tersebut sebagian tidak bisa terbuka dan sebagian lagi terpampang surat Tantangan tersebut dengan background bendera tauhid berwarna hitam.
Mujahidin yang menamakan dirinya pula sebagai Sariyatu Tsa'ri wad Dawaa' (Pasukan Kecil untuk Pembalasan dan Obat Penawar) itu melakukan hacking (meretas) ke situs Pemprov Kaltim, Senin (15/10) malam.

Diantara situs tersebut, http://korpri.kaltimprov.go.id/, http://dispenda.kaltimprov.go.id/, http://arsip.kaltimprov.go.id/ dan http://blh.kaltimprov.go.id/.

Hingga kini, belum ada tanggapan dari pihak pemerintah, baik pemprov Kaltim maupun pihak aparat kepolisian terkait serangan terhadap 4 situs tersebut.

Sebelumnya, Sariyatu Tsari' wad Dawaa' sudah beberapa kali mengeluarkan statement pengakuan operasi serangan, statement pertama dilakukan mengkonfirmasi pertanggung jawaban serangan di Solo dan ketika terjadi penembakan Farhan di Solo. Selanjutnya dilakukan pula konfirmasi terhadap aksi-aksi di Poso.

source
 arrahmah/selasa16oktober2012

Aparat kewalahan di Poso, BNPT beralasan faktor alam


JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanganan Teroris (BNPT) Arsyad Mbai mengatakan salah satu kendala dalam penanganan yang dia sebut sebagai aksi teror di Poso adalah bentangan alam yang terdiri atas pegunungan dan hutan.

Faktor alam mempersulit gerak aparat keamanan termasuk dalam mengejar buronan aksi-aksi kekerasan yang terjadi sehingga diharapkan semua pihak termasuk masyarakat bisa saling bekerja sama dalam menghadapi kasus kekerasan yang akhir-akhir ini terjadi, katanya di sela-sela konferensi internasional pencegahan aksi teror dan kontra radikalisasi, di Jakarta, Rabu (24/10) seperti dilansir Antara.

"Karena ada hambatan fisik secara geografis, Poso itu geografisnya gunung hutan lebat," tukas dia.
Ia mengatakan beberapa buronan yang dia sebut sebagai teroris seperti Santoso diyakini masih beroperasi di wilayah itu dan aparat keamanan masih melakukan pengejaran. Meski aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan mengenai sejumlah aksi kekerasan yang terjadi di wilayah itu, termasuk pembunuhan terhadap dua orang petugas kepolisian.

Namun Arsyad mengatakan dari sisi intelijen ia melihat ada hubungan antara rangkaian kejadian kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut akhir-akhir ini.
Ansyaad memaparkan metode yang digunakan pelaku kekerasan di Poso adalah memancing agar konflik yang pernah terjadi di wilayah itu bisa kembali terjadi melalui upaya memanaskan situasi termasuk dengan adanya pembakaran gereja dan sejumlah aksi kekerasan lainnya.

Ia memberikan apresiasi pada masyarakat di Poso yang sudah mengetahui upaya-upaya itu dan tidak terpancing ke dalam skenario pelaku kekerasan itu.
Meski demikian ia terus mengajak semua pihak untuk terus bersama-sama mencegah upaya aksi kekerasan dan aksi terorisme, menolak ideologi radikal dan juga bekerja sama dengan aparat keamanan sehingga mempersempit ruang gerak pelaku aksi kekerasan itu.

Ia juga menggarisbawahi masih lemahnya pengawasan jalur-jalur penyelundupan senjata seperti di kawasan Sangihe Talaud dan juga Nunukan dan mengharapkan pengawasan terus menerus terhadap jalur tradisional penyelundupan senjata itu dapat ditingkatkan melalui kerjasama semua pihak. 

source
arrahmah/Rabu, 24 Oktober 2012 

Ustadz Fauzan: Densus Keder atau cuma Kumpulan Para Banci?

JAKARTA - Aktivis Masyarakat Peduli Syariah (MPS), ustadz Fauzan Al-Anshari mempertanyakan operasi Densus 88 yang tak berani melawan Mujahidin Indonesia Timur di Poso namun hanya menangkapi para aktivis yang tak bersenjata.
“Kok Densus ngga berani lawan mujahidin di Poso sih?” ujar ustadz Fauzan kepada voa-islam.com, Jum’at (27/10/2012).

Ia pun mengaku heran, padahal Mujahidin Poso sudah menantang Densus 88 untuk berperang sampai mati.
“Saya heran kenapa densus tidak menjawab tantangan mujahidin Poso yang jelas-jelas menantang perang sampai mati, kok malah nangkepin terduga 'teroris' yang tidak bersenjata? Apakah Densus keder? Atau cuma kumpulan para banci seperti kata mereka?” kata pengasuh Pondok Pesantren Anshorullah Ciamis itu.
...kok malah nangkepin terduga 'teroris' yang tidak bersenjata? Apakah Densus keder? Atau cuma kumpulan para banci seperti kata mereka?

Selain itu, ia menilai jika operasi Densus 88 yang melakukan penangkapan serentak di 4 kota berbeda; Madiun, Solo, Bogor dan Jakarta merupakan pengalihan opini lantaran panik menghadapi tantangan mujahidin Poso.
“Densus sudah panik menghadapi tantangan mujahidin Poso sehingga mengalihkan opini dengan membangun poros baru terorisme Madiun sampa dengan Bogor,” pungkasnya. 

source
voaislam/ahad28oct2012
 

Press Release HASMI terkait tuduhan terorisme

 

JAKARTA - Menyikapi tudingan media massa yang mengait organisasi Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islami (HASMI) dengan aksi yang mereka sebut sebagai terorisme, DPP HASMI mengeluarkan prees release membantah kebenaran informasi dan berita yang beredar tersebut, berikut rilisnya :

PRESS REALEASE DPP HASMI TENTANG PEMBERITAAN
KELOMPOK TERORIS YANG MENAMAKAN "HASMI" DI MEDIA ELETRONIK
TERTANGGAL 27 OKTOBER 2012
Terkait dengan pemberitaan yang dimuat di media elektronik dan online pada hari Sabtu tertanggal 27 Oktober 2012 terkait dengan press realease Mabes Polri tentang adanya kelompok teror baru yang mengatas namakan "Harakah Sunni Untuk Masyarakat Indonesia " (HASMI)" yang terkait dengan jaringan teroris, maka dengan ini kami dari ormas resmi HASMI ( Harakah sunniyyah untuk masyarakat Islami ) BUKAN YANG DIMAKSUDKAN OLEH PEMBERITAAN TERSEBUT yang memiliki kemiripan nama dengan yang disebutkan Mabes polri perlu memberikan penjelasan berkaitan dengan pemberitaan tersebut sebagai berikut :
  1. Bahwa HASMI  ( Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami ) merupakan Ormas Islam resmi yang terdaftar di Kemdagri dirjen kesbangpol dengan no 01-00-00/0064/D.III.4/III/2012 yang didirikan sejak tahun 2005 yang berdomisili di jalan raya  Cimanglid Gang Purnama RT 05/01 Sukamantri Tamansari Bogor bergerak dalam bidang dakwah umum,sosial dan pendidikan.
  2. Kami atas nama DPP HASMI ( Harakah sunniyyah untuk masyarakat islami) menegaskan bahwa nama organisasi hasmi sebagaimana yang telah disebutkan dalam pemberitaan oleh media elektronik sama sekali bukan  organisasi  kami
  3. Bahwa kami adalah ormas islam yang berkonsentrasi pada dakwah umum dan pendidikan resmi dan dalam kegiatan dan syiarnya senantiasa mengajak untuk berdakwah dengan cara damai dan anti tindakan kekerasan
  4. Bila ada masyarakat yang ingin mendapatkan kejelasan bisa mengakses website kami di www.hasmi.org dan menghubungi telpon kami di 0251 8389 788 dan 0813 8026 1991
  5. Kepada anggota dan simpatisan Hasmi agar tetap tenang dan bertindak proporsional dalam menyikapi berita ini
  6. Kepada pihak media, kami harapkan bisa menjalankan kode etik pers dengan memberikan pemberitaan secara berimbang dan adil.
  7. Kami terbuka untuk diwawancarai dan dimintai keterangan tentang pemberitaan tersebut oleh pihak manapun
Demikian penjelasan kami, mudah-mudahan bisa dipahami oleh semua pihak dan masyarakat. Dan semoga Alloh subhanahu wa ta'ala  senantiasa memberkahi kita semua.
Wassalamualaykum Warohmatulloh wabarokatuhu
Bogor, 27 Oktober 2012
DPP Hasmi
Dr.Muhammad Sarbini.M.H.I
Ketua
 Sumber: hasmi.org 

source
arrahmah/ahad28oktober2012

Menuding HASMI sebagai jaringan teror : Sandiwara apalagi?*

Jum'at, 27 Oktober 2012. Berita hari tersebut terdengar cukup menyentak. Densus mengangkap 11 orang terduga "teroris" pada hari yang sama dan tempat yang berbeda. Sekali lagi cukup anda perhatikan, penekanan disini adalah "terduga", bukan tersangka. Tapi mudah saja, toh status "terduga" nantinya juga dengan mudah dikonversi menjadi tersangka. Bukankah tidak ada yang mustahil di negeri ini?

Anda juga tidak perlu menebak atau bertaruh siapa sosok para "terduga tersebut". Ini adalah kalimat retorik yang tak pantas dijawab, karena sudah mafhum bahwa semua tertuduh, terduga dan tersangka "terorisme" adalah seorang muslim. 

Juga tak usah diperdebatkan bahwa selama masa hidupnya, dalam lembaran sejarah Densus 88, pekerjaan mereka adalah menangkapi "teroris" dari kalangan Islam saja. Anda tak percaya? Coba saja buka lembaran-lembaran sejarah penangkapan para teroris. Mana itu para pelaku separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang diserbu Densus lantaran telah membunuh elemen-elemen pengaman NKRI macam Polisi dan TNI? Mana pula peluru Densus yang bersarang ditubuh separatis RMS? Minimal dikaki bukan di jantung.

Saya rasa, Densus dengan segala peralatan canggih, pengaman tingkat expert, dan pendidikan aksi militer contra terrorism hasil didikan AS tak bakal membuat mereka tega  untuk menangkap mereka yang  secara hakiki berstatus tersangka (bukan tertuduh). Apalagi melukai mereka meski dalam taraf mencubit, saya pikir. Toh selama mereka bukan muslim, kegiatan militer para separatis itu, aksi terror para pengacau tatanan Negara itu, tak bakal disebut sebagai kegiatan terror dan pelakunya bukan terduga teroris, apalagi tersangka teroris. Kegiatan mereka hanya sebatas kriminal, bukan terror. Pelakunya pun punya status sebagai seorang kriminal, bukan teroris. Begitu media bilang.

Berita penangkapan 11 orang terduga teroris itu tidak spektakuler bagi saya meski spektakuler bagi mereka. Apanya yang spektakuler? Selama para separatis OPM dan RMS itu masih berkeliaran dan tidak juga mereka tindak. Saya sangat mengapresiasi Densus apabila mereka mampu menindak Organisasi teror non Islam secara opressive, sebagaimana tindakan mereka terhadap orang-orang tertuduh teroris ini. Organisasi Negara patut kita beri apresiasi, tapi tak semua kinerja lantas kita apresiasi begitu saja.

Tulisan diatas adalah pengantar kekesalan saya hari ini. Kekesalan karena media begitu "bodohnya" dalam pemberitaan. Begitu juga, kekesalan ini lahir akibat ceteknya "kacamata keadilan" dan teorama berpikir para jurnalis. Begitu mudah memberitakan ini dan itu, tapi kadangkala seringkali dihinggapi pemberitaan berdasar egositas dan jauh dari kadar objektivitas yang seharusnya mereka junjung tinggi-tinggi.

Aksi penangkapan para "terduga" ini boleh saja benar demi pengamanan Negara. Hanya saja ada yang "menyentak" sebagaimana kata pada awal tulisan saya diatas. Bermacam media nasional secara massiv memberitakan bahwa HASMI, sebuah organisasi dakwah sebagai  "kelompok teroris" dan terkait dengan jaringan teroris. Benar saja, coba anda cek kembali berita-berita di detik, antara, tv One, metro, dan semacamnya. Tentu ini adalah hal yang aneh begitu melihat berita-berita tersebut, saya sampai berpikir "apa sandiwara apalagi dibalik semua ini?"

SOSOK HASMI
HASMI adalah sebuah organisasi dakwah Islam singkatan dari "Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami". Bukan "Harokah Sunni untuk Masyarakat Indonesia" sebagaimana hasil yang diungkap oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Suhardi Aliyus pada sabtu, 27 Oktober kemarin.

HASMI (Harokah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami) merupakan Ormas Islam resmi yang terdaftar di Kemdagri Dirjen Kesbangpol dengan no. 01-00-00/0064/D.III.4/III/2012 yang didirikan sejak tahun 2005. HASMI merupakan Ormas yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, dan dakwah umum. (press release ketua Hasmi, Dr. Muhammad Sarbini, M.H.I ,27 Oktober 2012)

Boleh jadi "HASMI", Harokah Sunni untuk Masyarakat Indonesia itu memang organisasi "terror" sebagaimana yang media sebutkan. Hanya saja, penyebutan akronim singkatan "HASMI" tanpa penjelasan pasti "HASMI" yang mana? membuat masyarakat setidaknya bisa mengalami generalisir terhadap organisasi dakwah HASMI dan bisa jadi menimbulkan efek trauma atau setidaknya phobia terhadap dakwah mereka. Islam adalah agama, tapi bukan berarti semua agama adalah Islam. Bukan begitu? Fallacies (sesat pikir) semacam ini sungguh luar biasa, belum lagi efek argumentum ad populum yang digunakan media secara general bisa menghasut masa secara luas.

Saya bukan anggota HASMI dan bukan berarti saya tidak mempunyai hubungan dengan mereka. Anda, teman anda, saudara anda juga bukan berarti tak memiliki hubungan dengan HASMI. Dakwah HASMI cukup meluas dan sepengatahuan saya, HASMI bukanlah organisasi radikal sebagaimana yang dicapkan oleh media, meski organisasi tersebut menolak mentah-mentah tudingan tak berasas tersebut.

Kasus ini saya pikir semacam kasus JAT (Jama'ah Anshorut Tauhid) yang digadang-gadang polisi sebagai organisasi yang memiliki hubungan dengan "teroris". Sekalipun memiliki hubungan sebab beberapa anggotanya terlibat dalam aksi terror, belum tentu organisasi itu telah bermutasi menjadi organisasi terror. Bukankah JAT juga selalu dikait-kaitkan dengan prejudice yang acak, ngawur, asal dan tak berdasar?

Saya tidak tahu secara pasti apakah trend 'menuding secara tendensius' ini memiliki tujuan-tujuan terselubung. Bukannya saya tidak tahu, tapi saya berharap bukan salah satu bagian dari mereka karena saya ikut-ikutan secara tendensius menuding mereka tanpa mengkaji terlebih dahulu. Hanya saja, 'trend' yang aneh ini muncul semuanya pada lembaga dakwah maupun organisasi dakwah. Minimal lembaga yang berkaitan dengan dakwah. Secara sederhana begitu. Bukankah kita semua telah menyaksikan tudingan terhadap Rohis, FPI, HTI,  JAT dan terakhir HASMI? Anehnya semua adalah ormas Islam. Semua organisasi itu (tanpa melibatkan rohis), merupakan pengusung ide penerapan hukum syari'ah dalam tatanan hukum Negara. Aneh, memang aneh.

Akhir-akhir ini apapun yang berhubungan dengan syari'ah mendapatkan tuduhan yang lumayan keji. Tempo memberitakan masalah hukum syar'I di aceh dengan "ngaco". Sekarang belum hilang hangat ingatan kita, memuncak lagi tudingan tak berdasar ini.  Apakah mereka-mereka itu memiliki tujuan lain selain memberangus dakwah islam? Intinya begitu, saya rasa tidak mungkin jika tujuan mereka-mereka ini bukanlah hendak mematikan dakwah islam, dakwah penerapan syari'ah dan apapun dalam tataran ideologis ummat Islam. Memang, bisa jadi ada kemungkinan lain pengaruh media dalam pemberitaan ini. 
Contohnya pengalihan isu, mana itu sekarang kasus hambalang, century yang telah basi, dan kasus simulator SIM yang terus menerus mengambang? Implisit dan laten memang. Tapi, toh telalu banyak mereka membuat hasutan-hasutan dimedia, artikel ngawur yang data dan faktanya tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan seribu satu penggiringan opini pada satu tujuan pokok. Memberangus dakwah, mengucilkan pelakunya dan orang yang berhubungan dengannya.

Aih, jikalau salah satu ayam yang terkena virus bukan berarti menyamakan asumsi bahwa semua ayam itu tanpa terkecuali terkena virus. Bukan begitu? Wallahu a'lam bis showwab

*Ditulis oleh :
Hamba Allah yang fakir, Afandi Satya .K
Mahasiswa Sastra Arab 2011
Universitas Indonesia


source
arrahmah/ahad,28oktober2012

Sabtu, 20 Oktober 2012

BNPT targetkan bentuk Forum anti terorisme di 15 provinsi tahun ini


BALI - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menargetkan untuk membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 15 provinsi pada sisa tahun ini, sebagai perpanjangan tangan dalam dalam upaya pencegahan aksi terorisme dengan melibatkan masyarakat.

Hingga kini BNPT telah membentuk FKPT di 11 provinsi, seperti Maluku, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Bali.

Menurut Ketua BNPT Ansyaad Mbai, FKPT adalah forum koordinasi yang berfungsi untuk mendiskusikan berbagai persoalan terkait pencegahan terorisme di daerah, dengan melibatkan pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan dan sejumlah unsur lainnya.

Ansyaad mengatakan pada Jumat (19/10) bahwa pembentukan FKPT pada tahun ini lebih diprioritaskan pada daerah yang rawan aksi radikalisme atau terorisme, seperti Bali.
"Bali ini tempat paling favorit bagi teroris kalau dia ingin melakukan aksi dan pesannya akan sampai ke seluruh pelosok dunia. Tetapi sadar akan situasi itu, masyarakat Bali yang paling peduli terhadap bahaya itu," ujar Ansyaad seperti dimuat Voice Of Amerika.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan seharusnya para pelaku teror malu jika ingin kembali melakukan aksi pengeboman di Bali, mengingat aksi bom Bali pada 12 Oktober 2002 dan 1 Oktober 2005 telah gagal membuat kekacauan dan kerusuhan di provinsi tersebut.
"Kelanjutan dari teror itu , biar ada kecurigaan, ada kemarahan ada dendam, itu tidak terjadi di Bali. Itu satu hal yang membuat mereka seharusnya para teroris atau calon teroris itu malu, karena peran masyarakat Bali sendiri tidak dendam, tidak marah, tidak benci dan tidak menyalahkan agama. Tetapi justru mereka introspeksi, apa yang salah dengan diri saya," ujar Mangku Pastika.

Sedangkan Direktur Nusa Institute Hamka Hasan mengingatkan yang perlu diantisipasi saat ini adalah para pelaku teror yang akan selesai menjalani masa hukuman pada 2014 mendatang. Jangan sampai mereka yang telah selesai menjalani masa hukuman kembali terlibat dalam aksi terorisme, ujarnya.
"Selama ini sudah ada 21 orang yang residivis, yang sudah ditangkap masuk di lapas, kemudian kembali untuk melakukan aksinya. Persoalannya banyak, diantaranya deradikalisasi jalan tetapi belum optimal. Pemerintah kita belum mampu untuk mendata, setelah mereka keluar itu dimana saja? Yang kedua masyarakat juga belum mampu menerima mereka," ujar Hamka.

Ia menambahkan selama 2002 hingga 2012 tercatat 784 teroris telah ditangkap di Indonesia. Dari jumlah tersebut 318 orang saat ini sedang menjalani hukuman dan 50 persennya akan bebas pada 2014 mendatang, ujarnya. 

source
arrahmah/sabtu,5zulhijjah1433h/20oktober2012

Jumat, 19 Oktober 2012

Surat tantangan Mujahidin kepada Densus 88

JAKARTA - Forum Islam Al Busyro kembali merilis sebuah statement, tidak seperti biasanya  yang berisi seruan jihad atau klaim terhadap beberapa aksi yang terjadi di Tanah Air.

Kali ini, statement dikeluarkan berkaitan tantangan terbuka kepada aparat kepolisian Indonesia khususnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror. Menariknya statement tersebut dilansir pula didalam situs milik kepolisian RI di http://sumbar.polri.go.id/pengumuman/6/surat-tantangan-mujahidin.html.


Capture halaman website Polri yang berisi surat tantangan mujahidin
Statement itu sendiri, ditulis mengatasnamakan Komandan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso yang disebut-sebut sebagai buronan pihak kepolisian. Berikut statement tantangan tersebut :

بسم الله الرحمن الرحيم
Sariyatu Tsa'ri wad Dawaa'
bekerjasama dengan
Forum Islam Al-Busyro
mempersembahkan
Surat Tantangan
Terbuat dari :
KOMANDAN MUJAHIDIN INDONESIA TIMUR
Kepada
DENSUS 88 ANTI TEROR
Kami selaku Mujahidin gugus tugas Indonesia Timur MENANTANG kepada Densus (Detasement Khusus) 88 Anti Teror untuk BERPERANG secara Terbuka dan Jantan…!!!
Mari kita berperang secara laki-laki…!!! Jangan kalian Cuma berani menembak, menangkapi anggota kami yang tidak bersenjata…!!! Kalau kalian benar-benar Kelompok laki-laki, maka hadapi kami…!!! Jangan kalian menang tampang saja tampil di TV…!!!
Buktikan bahwa kalian Pasukan Elit yang terlatih secara professional dengan Senjata lengkap dan Pelatih yang didatangkan langsung dari USA…!!!
Kenapa kalian menghadapi kami saja takut yang jumlahnya sedikit, serta Senjata Rakitan…??? Kalian undang TNI (Tentara Nasional Indonesia) untuk menghadapi kami, ataukah kalian ini hanya kumpulan Banci-banci saja…???
Kepada TNI, biarkan kami selesaikan Urusan ini…???
Biarkan DENSUS vs MUJAHIDIN bertempur sampai siapa yang kalah dan siapa yang menang, jadilah anda Penonton yang baik…!!!
Jangan mau anda dibodohi Densus, mereka yang banyak makan uang, anda yang harus susah harus berperang dengan kami, sedangkan mereka enak-enak menonton anda…!!!
Biarkan Rakyat Indonesia tau siapa sebenarnya Densus 88 Anti Teror…!!!
Mereka hanya pemakan Uang Rakyat dengan alasan Pemberantasan Terorisme, padahal mereka sendiri yang membikin Teror, supaya dilihat memang betul ada Teroris, padahal itu semua akal liciknya mereka supaya mendapat pangkat dan kedudukan, dengan mengorbankan Anak Bangsa yang tidak tau persoalan dan dibodohi oleh mereka.
Padahal seharusnya kamilah MUJAHIDIN yang mereka harus lawan, tapi ternyata mereka hanya berani melawan orang tak bersenjata.
Oleh karena itu, kami MENANTANG secara Terbuka kepada Densus 88 Anti Teror untuk Berperang. Jangan kalian tangkapi orang-orang yang lemah lagi, LAWANLAH KAMI…!!!
KEDATANGAN KALIAN KAMI TUNGGU…!!!
Demikian Surat Tantangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Atas Nama
Komandan Mujahidin Indonesia Timur
Abu Mus'ab Al-Zarqawi Al-Indunesi
ABU WARDAH aka SANTOSO aka ABU YAHYA
Allahu Akbar......
{Dan Kemuliaan itu milik Allah, Rasul-Nya dan Orang-orang yang Beriman, akan tetapi orang-orang Munafik tidak mengetahuinya}

Jangan lupa untuk selalu mendoakan Para Mujahidin dalam Doa-doa Khusyu' kalian
Ahad, 14 Oktober 2012 28 Dzulqo'dah 1433 H
Dari Ikhwan kalian di :
Sariyatu Tsa'ri wad Dawaa' Sariyah Pembalasan dan Obat Penawar dan
Forum Islam Al-Busyro Di sini kita bermula, di Ma'rokah kita kan berjumpa


source
arrahmah/senin,15oktober2012 

Pernyataan dari Poso: TNI diminta tidak ikut campur pertempuran mujahid vs Densus 88

JAKARTA - Menyikapi perkembangan pertempuran di Poso antara aparat TNI/Polri dengan kelompok yang menamakan diri Mujahidin Indonesia Timur, sejumlah catatan terkait situasi di Poso beredar di dunia maya melaui facebook dan forum-forum jihad.
 
Berikut salah satu penuturan catatan tersebut :

Pesisir Sabtu-Ahad 13-14 Oct 2012 :
Ternyata densus 88, hanya berani pada orang lemah tak bersenjata, kalo memang berani dan jantan hadapi kami,!!! kami tunggu

kamu tau kita ada di mana jangan pura-pura tidak tahu, atau kamu kumpulan orang-orang banci, kamu ini menang tampang saja, dan gaya saja
hai "densus kami tantang kamu untuk berperang dengan mujahidin di poso, belum apa apa kamu sudah bawa TNI, dasar banci

saya tantang kamu MUJAHIDIN VS DENSUS 88, jangan minta bantuan kamu sama TNI, bukan kamu yangg mau perang sama torang"
pada para mujahidin yang masih di luar doa akan kami, jadikan darah kami sebagai pemicu semangat kalian...

pada saudara-saudara ku yang dalam penjara, doa kan kami, kami balas apa yang menimpa kalian, kami tinggikan ijah MUJAHID
densus 88, ini adalah pernyatan tantangan perang secara terbuka untukmu aku tunggu kedangan mu" kita perang sampai mati

TNI tolong jangan ikut campur urusan ini, jadilah penonton yang baik ini urusan MUJAHIDIN VS densus jangan mau di bodohi
TNI kita liat pasukan kusus bikinan USA apa dia mampu dan berani menghadapi kami, kami akan buktikan densus pengecut
thogut siapkan 700 orang untuk membunuhku, baru 4 truk TNI yang masuk, aku harap densus 88 yang masuk, supaya terbayar utangku

kami bukanlah kumpulan pemberani ''kami bukanlah orang-orang kuat" kami bukanlah banyak senjata "kami bukan ta'takut mati,
hanya satu tujuan kami, mengembalikan harga diri MUJAHIDIN yang telah di perlakukan aniyaya oleh densus laknatullah
kami hanya mengharap pertolongan Allah, kami hanya memohon kekuatan darinya, yaa ikhwah mujahidin doa akan kami

Wahai Kaum Muslimin,,,,,
Wahai Para Ikhwah Mujahidah di manapun kalian berada, khususnya yang ada di Nusantara ini,,,
Tengoklah saudara kalian ini,,,
Lihatlah teman seperjuangan kalian ini,,,
Ia persembahkan Jiwa dan Raganya untuk membela kalian,,,
Ia rela meregang nyawa untuk mengembalikan harga diri kalian,,,
Tak patutlah bagi kita,,,
Apabila kita tak mendoakan mereka [minimal]...

Beberapa waktu tak lama sebelumnya...
Syaikh Abu Wardah aka Santoso hafidzohullah selalu berujar...
Sekarang ini tak lain doa kita adalah,,,
"Yaa Allah, mudahkanlah kami untuk membantai Para Thoghut..."
Bagi yang mempunyai Kekuatan,,,
Seranglah mereka dengan kekuatan kalian...
Bagi yang ingin Istisyhadiyah,,,
Perbanyaknya membaca Al-Qur'an...
Subhanallah,,, doa itu kini hampir menjadi realita...
 
Saat Pasukan Thoghut sudah mulai naik menyisir keberadaan mereka...
Mari kita berkhusnu-dhon kepada Allah Ta'ala...
Semoga Do'a ini mendapatkan ISTIJABAH dari-Nya subhanahu wa Ta'ala...
Dan mari kita bersama2 pula...
Untuk terus dan selalu mendoakan mereka...

Semoga Allah berikan mereka Kemenangan dan Keistiqomahan...
Allahumma laa tuharrimnaa Nashru-Ka wa Tamkienu-Ka fie Nusantara...
AMZ melaporkan untuk THORIQUNA

Sumber : Forum Islam Al-Busyro

source
arrahmah/selasa,16oktober2012 

Menteri Agama jadi Korban Dusta Aliran Sesat LDII?

Menag jadi korban dusta LDII atau justru pelaku?

Maunya memperbaiki pelayanan haji, justru menodai


Menteri Agama yang sekaligus jadi Amirul Haj (pemimpin haji) Indonesia tampaknya ingin berupaya meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji. Buktinya, dia mengatakan agar paspor haji palsu diusut, karena menyesatkan jamaah haji dan melanggar hukum.

Upaya yang baik itu telah berhasil membatalkan sekian paspor haji palsu. Namun sayangnya, justru Menag Suryadharma Ali mengangkat dedengkot aliran sesat LDII Abdullah Syam sebagai salah satu anggota Amirul Haj. Padahal LDII jelas-jelas terbukti masih kelanjutan dari Islam Jamaah ajaran Nurhasan Ubaidah yang dilarang Jaksa Agung 1971. Dan Menag bahkan berkilah, bahwa mereka itu sudah berubah dengan paradigma baru maka tidak perlu dipersoalkan lagi.
Astaghfirullah…
\
Bagi Menag paspor haji palsu itu menyesatkan, tapi aliran sesat LDII tidak perlu dipersoalkan
Menteri Agama Suryadharma Ali minta penggunaan paspor palsu untuk menunaikan haji diusut karena selain telah menyesatkan jemaah, juga pelakunya jelas-jelas melanggar hukum.
Sementara itu Menag dalam menyikapi protes keras atas “kecerobohan” dia dalam mengangkat dedengkot aliran sesat LDII, Abdullah Syam, sebagai anggota Amirul Haj 1433H/ 2012, Menag SDA hanya berkilah: 
“Saya kira masalah itu tidak perlu dipersoalkan, karena LDII sendiri sudah berubah paradigmanya,” ujar Menag Suryadharma Ali kepada Suara Islam Online. (SI Online, | Rabu, 17 Oktober 2012 | 20:53:31 WIB).
Jawaban kepada wartawan itu diucapkan menjelang keberangkatan Menag beserta para pendampingnya termasuk dedengkot aliran sesat LDII yang dalam berita tercatat ikut pula, Rabu 17 Oktober 2012 siang. Di antaranya ikut serta pula Sekjen Depag Bahrul Hayat .

Sebelumnya, Sekjen Depag Bahrul Hayat telah menerima para pemrotes yang menuntut agar Menag membatalkan dedengkot aliran sesat LDII sebagai anggota Amirul Haj. Bahrul menyatakan akan menyampaikan persoalan ini kepada Menteri Agama sesegera mungkin, karena Menteri Agama sebagai Amirul Haj Indonesia harus sudah berada di Tanah Suci Mekkah seminggu sebelum hari Idul Adha.

Lebih percaya kepada dedengkot aliran sesat?
Jawaban Menag tersebut menunjukkan dirinya lebih percaya kepada dedengkot aliran sesat LDII. Padahal bukti-bukti masih sesatnya LDII bahkan perkataan Abdullah Syam pun telah diberikan oleh pemrotes dalam surat yang diantar ke Kemenag, Senin 15 Oktoher 2012.

Di antara pernyataan Abdullah Syam, yang diucapkan tahun 2011, jauh sesudah pengakuan (dusta) LDII bahwa mereka sudah berubah dengan apa yang mereka sebut paradigm baru sejak 2007, adalah tetap menganggap selain jamaah (maksudnya selain LDII/ Islam Jama’ah kelanjutan ajaran Nur Hasan Ubaidah) adalah masuk neraka, walau ibadahnya secara terori praktek sesuai al-Qur’an dan hadits.

Pernyataan itu lebih menyesatkan dibanding sekadar paspor haji palsu yang oleh Menag SDA harus diusut karena menyesatkan jamaah haji dan melanggar hukum. Apakah pernyataan Abdullah Syam itu tidak menyesatkan dan tidak melanggar hukum?

Dalam surat FRIH yang didukung sejumlah tokoh dan Ormas Islam, dicantumkan fakta bahwa Abdullah Syam ketua umum LDII sejatinya tetap meneruskan ajaran Islam Jamaah Nurhasan Ubaidah yang telah difatwakan sesat oleh MUI dan dilarang oleh Jaksa Agung 1971.

Bapak Abdullah Syam adalah warga IJ (Islam Jamaah)  yang masih menggandrungi ajaran H. Nurhasan. Contohnya pada acara CAI 2011 (Cinta Alam Indonesia , organisasi generasi penerus IJ) di Wonosalam Jombang  Jatim, beliau memberi nasehat didepan peserta CAI diantaranya seperti ini : ”memperkuat ijtihad nasehat bapak imam kita, ....mengepolkan ajaran  Qur’an Hadits jamaah yang dibawa H. Nurhasan Al Ubaidah , beruntung jadi jamaah karena ibadahnya pasti diterima kalau salah diampuni. Sedangkan orang luar IJ walaupun ibadahnya sudah benar  secara teori praktek sesuai qu’an hadits tapi tidak berjamaah ( menjadi jamaah IJ ) maka ibadahnya tidak diterima dan matinya masuk neraka ....” (Surat FRIH).

LDII qiyaskan ummat Islam Indonesia dengan kafirin Quraisy
Bukti lain lagi, dari pentolan LDII pula, yang khabarnya dia sebagai pejabat yang kini diduga tersangkut hal yang berkaitan dengan korupsi. Berikut ini kutipan sms-sms antara seorang suami (pentolan di jajaran Pusat LDII Jakarta) dengan salah sorang isterinya yang keluar dari LDII.
Sms seorang suami (tokoh LDII Pusat) kepada isterinya yang keluar dari LDII.
SMS dr A Kntjr, (suami, tokoh di kepengurusan pusat LDII)
Tue, 20 Maret 2012 03:34:51

Utk umi ketahui, bahwa Nabi pada saat melakukan Amar Ma’ruf Nahi munkar atas Kenabian dan Ke Amirannya, di Mekah dg cara ‘DIAM2’, tidak pernah terbuka karena berstrategi utk menghindari dibunuh oleh kaum Kafir Quraisy, sama dg jamaah, berstrategi agar tidak dicurigai pemerintah sbg upaya ingin membuat Negara Islam spt Darul Islam, Kahar Muzakar, Gerakan Karto Suwiryo dll, persis yang dilakukan Nabiyullah Muhammad SAW pd saat di Mekah, semoga ALLAH SWT melindungi Jamaah illa yaumil Kiyaamah, dan seluruh rakyat Indonesia menerima Amar Ma’rufnya, sehingga menjadi Negara yang diridhoi ALLAH SWT, Baldatun Thoyibatun war Robun Ghofur, Aamiin

Sms jawaban (Isteri yang keluar dari LDII) s erl,
Tue, Mar, 2012 at 10.45 AM  
Subhanallah, syubhat dr mana lg ini?! Sungguh syetan telah menggelincirkan pemahaman spt ini, saat dimekkah yang islam hanya nabi dan para sahabat yang jumlahnya sedikit……..YG DIHADAPI ADALAH ORANG2 KAFIR (KAFIR ASLI) lha kalau di indo? Siapa itu yang selain jokam? Mrk kaum muslimin….. BUKAN KAFIR.
SMS Jawaban A K (suami)

Tue, Mar, 2012 at 11:37 AM
Umi gak usah Amar munkar Nahi ma’ruf sama mas deh, cari aja yg lain, mas cukup ISTIRJA dg faroqolnya istri mas, itu sudah cukup membuat mas KECEWA dan SAKIT HATI sekali atas PENgKHIANATAN istri mas erlina tsb…. Cukup ALLAH sbg Pelindung mas, “HASBUNALLOHA WA NI’MAL WAKIL”.
Jawaban s erl, (isteri yang keluar dari LDII)
Mar 20, 2012 10:57
Hal yg Mas sebutkan itu dinamakan “qiyas ma’al fariq’ yakni, melakukan hukum perbandingan, tp sayang tidaklah sama antara yg dibandingkan dengan yg menjadi pembanding. SBY itu bukan ORG KAFIR, kalo mau buat perbandingan HARUS APPLE to APPLE, Mas. Pake akal sehat dan hati yg bersih, Mas. DAN nabi melakukan hal tsb selama 3 TAHUN saja!!!! Ga terus2an dr thn 1941 smp 2012???!!! Yg bener aja???!!! Ini ngawur!!!

Sms dr s erl 2012/3/24
Ya, cinta. Kalo ternyata Islam Jamaah salah, mohon maaf, umi tidak bs kembali ke LDII. Ketetapan atas qodar yg lain. Umi serahkan kpd Allah سبحانه وتعالى

Jawaban A K 2012/3/24 (suami, tokoh di kepengurusan LDII Pusat)
Ok umi, mas ihlas saja kalau kamu akhirnya hrs mas thalak ke 3 –(3), krn ALLAH, krn kamu tidak kembali dalam IJ, karena mas lebih cinta pd ALLAH, RASUL dan IMAM dibanding apapun, krn ALLAH…nanti mas buka apa doa mas utk kamu waktu di Mekah, setelah awal April, berita dr Mekah sampai, apapun isinya!!

Jawab sms erl 2012/3/24
Ya Mas,Umi ga akan kembali ke IJ, kalau fatwa dari Syaikh yahya mengatakan bahwa IJ lah yg sesat. Umi lbh mencintai Allah, Rosul drpd iman kpd Imam LDII yg bathil. Umi. (dari dokumen FRIH)
***
Demikian kutipan bagian akhir dari sms-sms panjang antara seorang suami yang duduk dalam jajaran pusat LDII di Jakarta, seorang pejabat yang khabarnya kini diduga tersangkut kasus hal yang berkaitan dengan korupsi, dengan salah satu isterinya yang keluar dari aliran sesat LDII dan akhirnya sang isteri itu ditalak 3 karena tidak mau kembali ke IJ (Islam Jamaah) LDII.  Itu benar-benar kenyataan bahwa LDII masih berkeyakinan Islam Jamaah yang telah dilarang pemerintah sejak 1971. (Data didapat dari dokumen FRIH).

Dengan bukti-bukti ini dan bukti lainnya, maka pertanyaan selanjutnya, Menteri Agama mengangkat pentolan aliran sesat LDII Abdullah Syam sebagai anggota Amirul Haj, dan berkilah agar LDII tidak dipersoalkan lagi karena sudah paradigm baru; itu apakah Menag terjebak jadi korban kedustaan LDII, atau justru sekaligus sudah jadi korban kemudian jadi pelaku untuk ikut berdusta pula?

Dua-duanya (baik jadi korban maupun plus jadi pelaku) benar-benar merupakan sikap yang sangat memalukan, dan bahkan mengorbankan agamanya demi dunia. Betapa memalukan dan memilukannya, serta ruginya!
Janganlah kami Ummat Islam Indonesia didustai. Dan siapapun pemimpin yang berdusta, maka perlu takut ancaman Allah Ta’ala yang mengerikan ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ – قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ – وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ . صحيح مسلم
 “Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang berumur tua yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong,” (HR Muslim).
Ancaman lain pun ada.
Bahkan untuk para pendukung sang durjana.
Camkanlah hadits ini.
Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallambersabda:
سَتَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ ، مَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ ، وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ ، وَلَيْسَ يَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ ، وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ ، وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ ، وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ ، وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ.
(النسائى في كتاب الإمارة)
 “Akan ada setelah (wafat)ku (nanti) umaro’ –para amir/pemimpin—(yang bohong). Barangsiapa masuk pada mereka lalu membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan membantu/mendukung kedhaliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak (punya bagian untuk) mendatangi telaga (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka (umaro’ bohong) itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kedhaliman mereka, maka dia adalah dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telaga (di hari kiamat). (HR An-Nasaa’i dalam kitab Al-Imaroh dishahihkan oleh Al-Albani). 

Oleh Hartono Ahmad Jaiz

source
arrahmah/18oktober2012  

Ketua Sekte Sesat LDII Jadi Amirul Haji, Mau Dibawa Kemana Umat Islam?

JAKARTA - Pakar dan peneliti aliran sesat, ustadz Hartono Ahmad Jaiz memprotes keras sikap Menteri Agama, Suryadharma Ali yang mengangkat Abdullah Syam selaku Ketua Umum aliran sesat LDII sebagai anggota amirul haj pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

Menurut ustadz Hartono ada beberapa masalah dalam mekanisme penyelenggaraan ibadah haji oleh pemerintah RI saat ini, sebab di zaman orde baru, amirul haj cukup satu orang lalu didampingi para ulama, sehingga tak ada yang namanya anggota amirul haj.
...haji yang sah itu hanya yang ikut jamaah itu, yang lain walau pun sesuai Al-Qur’an dan Hadits karena tidak ikut Islam Jamaah atau LDII tidak sah dan masuk neraka
Disisi lain, pengangkatan sejumlah anggota amirul haj oleh pihak Kementerian Agama bisa jadi mengandung kezaliman terhadap para peserta haji yang telah lama mendaftar lantaran saat ini diberlakukan sistem kuota haji.
“Sekarang ini orang malah mengantri, seandainya anggota amirul haj yang sebelas orang itu diberikan kepada yang lain, yang sudah nabung dari awal, sudah sakit-sakitan menunggu, itu kan berpahala sebab  mereka punya hak. Tapi kalau kuota itu dikurangi sebelas untuk anggota amirul haj ada kezaliman di situ. Kalau alasannya itu adalah hadiah dari pemerintah Saudi, bukankah lebih bagus dihadiahkan kembali,” tuturnya saat dihubungi voa-islam.com, Senin (15/10/2012).

Bahkan, kezaliman Kementerian Agama diperparah dengan masuknya Ketua Umum aliran sesat LDII, Abdullah Syam sebagai anggota amirul haj.
“Yang jelas kita protes. Kesaksian dan bukti-bukti dari para mantan LDII sudah jelas. Ketua Umum LDII, Abdullah Syam dalam acara Cinta Alam Indonesia (CAI) yaitu semacam jambore untuk para pemuda-pemuda LDII di  Wonosalam, Jombang pada tahun 2011 yang lalu, jelas-jelas masih menegaskan keimamannya Nurhasan Ubaidah untuk ditiru, lalu haji yang sah itu hanya yang ikut jamaah itu, yang lain walau pun sesuai Al-Qur’an dan Hadits karena tidak ikut Islam Jamaah atau LDII tidak sah dan masuk neraka,” jelasnya.
...justru mereka ini lebih dari memecah belah. Mereka ini mengkafirkan kita, kok malah diangkat jadi anggota amirul haj
Ia juga menampik tudingan bahwa maraknya pemberitaan bahwa LDII sebagai aliran sesat telah memecah belah persatuan dan kesatuan.
“Jadi kalau mereka mengatakan; ini adalah memecah belah, justru mereka ini lebih dari memecah belah. Mereka ini mengkafirkan kita, kok malah diangkat jadi anggota amirul haj,” tegasnya.
Oleh sebab itu ia menyerukan agar umat Islam melancarkan protes kepada Kementerian Agama atas pengangkatan pimpinan aliran sesat sebagai amirul haj. bahkan ia mempertanyakan jika seandainya ada pihak-pihak yang mengerti permasalahan ini namun diam saja.
“Maka benarlah orang yang protes, jadi kalau sudah tahu lalu tapi tidak mau protes, harus dipertanyakan; ada apa ini?” ucapnya.
...Jadi tidak mungkin Departemen Agama itu tidak tahu. Memang kebijaksanaan bisa saja salah, tapi untuk yang satu ini memang disengaja
Ustadz Hartono sendiri menilai, mustahil jika Kementerian Agama tidak mengetahui permasalahan sesatnya LDII, sebab Litbang Depag pernah meneliti aliran sesat ini.
“Litbang Kementerian Agama seperti dikatakan oleh Mazmur yang mengadakan penelitian sendiri menyatakan LDII adalah Islam Jamaah. Jadi tidak mungkin Departemen Agama itu tidak tahu. Memang kebijaksanaan bisa saja salah, tapi untuk yang satu ini memang disengaja,” ungkapnya.

Ia pun menyayangkan kedekatakan Menteri Agama, Suryadharma Ali terhadap aliran sesat LDII dengan menghadiri sejumlah momen penting, hingga akhirnya mengangkat Ketua Umumnya sebagai anggota amirul haj.
“Tahun lalu SDA (Suradharma Ali) datang ke pusatnya LDII di Burengan Kediri, lalu pada April 2012 yang lalu ia ikut meresmikan rakernas LDII di Bogor, nah sekarang diangkat jadi anggota amirul haj. Ini perlu dipertanyakan, mau dibawa ke mana umat Islam?” tutupnya. 

source
arrahmah/18oktober2012 

Umar Abduh : Kerjasama deradikalisasi PBNU-LDII, proyek Said Aqil cari uang

JAKARTA - Kerjasama deradikalisasi PBNU dengan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) hanya proyek dari Said Aqil Siradj untuk mendapatkan uang.
"Itu proyek karena LDII duitnya banyak. Dengan kerjasama ini, PBNU mendapatkan duit dari LDII," kata pengamat terorisme dan intelijen, Umar Abduh seperti dilansir itoday, Senin (15/10).

Menurut Umar, kerjasama deradikalisasi PBNU-LDII justru memunculkan radikalisme baru. "Justru kerjasama ini blunder dengan memunculkan radikalisme baru. Ini bukan deradikalisasi tetapi memancing gerakan radikal," ujarnya.
Kata Umar, alasan memunculkan radikalisme dalam kerjasama ini karena di kalangan Nahdliyin, LDII itu sudah dianggap sesat. "LDII itu di kalangan Nahdliyin sudah sesat, dengan kerjasama ini justru memunculkan radikalisme warga Nahdliyin," papar Umar.

Selain itu, Umar juga mengatakan, pemerintah sengaja memunculkan radikalisme. "Produsen radikalisme itu BNPT atau pemerintah karena BNPT dibawah Menkopolhukam dan kerjasama ini artinya pemerintah memunculkan radikalisme," jelasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj melakukan kerjasama deradikalisasi dengan LDII.
"Sekuat apapun pemerintah tetap butuh civil soceity. Kami (NU) siap bekerja sama dengan siapapun, TNI, POLRI ataupun ormas lainnya," kata ketua umum Said Agil Siradj yang juga menjabat koordinator deradikalisasi BNPT usai penandatangan MoU, Minggu (14/10)

source
arrahmah/senin,15oktober2012 

LDII Dukung Deradikalisasi, Son Hadi: Wajar Sesama Setan Saling Dukung


JAKARTA - Program deradikalisasi yang disponsori Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus digencarkan oleh para pendukungnya.

Padahal program deradikalisasi tersebut terus menuai protes dari kalangan aktivis bahkan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Prof. Dr. dr. KH. Zainal Arifin Adnan, SpPD-KR, Ketua MUI Surakarta begitu mengkritisi program deradikalisasi BNPT lewat sebuah buku  putih berjudul “Kritik Evaluasi & Dekontruksi Gerakan Deradikalisasi Aqidah Muslimin di Indonesia.”

Dalam buku tersebut dikupas secara detail bahwa slide-slide yang dipaparkan BNPT ternyata tak lain hanya menghalang-halangi penerapan syariat Islam secara kaffah dengan segala cara, termasuk mengebiri akidah Islam, menyelewengkan ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Namun seolah tak menghiraukan adanya penyimpangan tersebut, Ketua PBNU, Said Aqil Siradj yang juga menjadi koordinator program deradikalisasi BNPT terus menjaring banyak pihak untuk bekerjasama. Bahkan kali ini pihak yang diajak kerjasama dalam penandatanganan MoU pada hari Ahad (14/10/2012) di Semarang itu justru aliran sesat LDII.
LDII sebenarnya dulu bernama Islam Jamaah lalu berubah menjadi LEMKARI dan sudah dikeluarkan fatwa sesat oleh MUI pusat. Kesaksian sesatnya LDII pun sebenarnya telah dikemukakan oleh para mantan aktivis LDII yang telah keluar dari aliran sesat tersebut dan kini terhimpun dalam “Forum Ruju’ Ilal Hal.”
...Ya sesama syetan kan harus saling dukung
Menanggapi kerjasama program deradikalisasi BNPT yang dilakukan antara PBNU dan aliran sesat LDII tersebut, Direktur JAT Media Center (JMC), ustadz Son Hadi mengaku tidak kaget.
“Tidak aneh kalo PBNU melakukan MoU semcam itu. Jangankan untuk deradikalisasi, untuk komunis saja mereka pernah sepakat. Dalam sejarah mencatat  gagasan Soekarno tentang NASAKOM yang mendapat dukungan dari NU,” ungkapnya melalui pesan singkat, kepada voa-islam.com, Senin (15/10/2012).  

Lebih tegas lagi, ustadz Son Hadi menyatakan bahwa program deradikalisasi adalah program setan yang digerakkan oleh BNPT maka wajar saja jika aliran sesat seperti LDII membantunya. “Ya sesama syetan kan harus saling dukung,” tambahnya.

source
 voa/jumat19oktober2012
 

Senin, 15 Oktober 2012

Ulama Suriah: Syiah membantai sunni dilatari kewajiban aqidah

YOGYAKARTA  - Syeikh Ghoyyats Abdul Baqi As-Suri, salah seorang tokoh Suriah menyatakan bahwa konflik yang sedang berlangsung di Suriah saat ini merupakan peperangan ideologis dan theologis bukan berlatar politik semata.

"Konflik Suriah adalah konflik yang dilandasi aqidah, bukan politik," ujarnya ditengah  acara "Tabligh Akbar dan Penggalangan Dana untuk Muslim Suriah" di Masjid Mujahiddin, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Minggu pagi (7/10) seperti dilansir forum-alishlah.com.

Konflik Suriah, lanjutnya didasari pula oleh kebencian Syi'ah Nushairiyyah pimpinan Bashar Assad terhadap masyarakat Sunni. Hal ini dibuktikan dengan adanya bantuan yang masif dari Iran dan militan Syi'ah dari Lebanon yakni "Hizbullah" (baca: Hizbullata), kepada Bashar Assad dan pasukannya. Oleh karena itu, ia pun meingatkan agar kaum muslim waspada terhadap kelompok Syi'ah.

"Orang-orang Syi'ah ketika dalam keadaan lemah mereka akan mengatakan kepada Ahlu Sunnah bahwa kita bersaudara. Namun sebaliknya, ketika mereka memegang tampuk kekuasaan mereka akan membantai Ahlu Sunnah," kata beliau.

Tambahnya, pembunuhan dan pembantaian yang dilakukan kaum Syiah kepada kaum Sunni berangkat dari pemahaman Aqidah mereka dan menurut orang-orang Syi'ah hal tersebut merupakan ibadah yang bernilai pahala. "Karena dalam aqidah yang mereka anut, membunuh Ahlu Sunnah adalah sebuah kewajiban," tegasnya.

Ia juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk membantu muslim Suriah dengan berbagai bantuan yang dimiliki, terutama dana dan relawan. Disamping itu, beliaupun berpesan agar umat Islam aktif menyebarkan berita penderitaan muslim Suriah melalui berbagai media yang ada.

Hal senada juga disampaikan oleh ketua Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), Angga Dimas Persahada. Pengalamanya ketika menjadi ketua tim relawan HASI untuk pengungsi Suriah di penghujung Juli 2012 lalu, meyakinkan Angga bahwa konflik yang terjadi di Suriah merupakan konflik yang didasari ideologi dan bukan konflik bermotif politik sebagaimana tersebar di berbagai media.

 "Konflik Suriah adalah konflik yang dilandasi aqidah, bukan politik," tambahnya.
Bahkan dengan mata kepala sendiri, para relawan HASI melihat secara langsung kebrutalan pasukan dan militer Syi'ah Nushairiyyah Rezim Bashar Al-Assad menembakkan roket-roketnya kepada rakyat sipil dan para warga yang berada di kamp pengungsian.

"Kami menyaksikan dengan mata kepala kami, roket-roket pasukan Assad menarget kamp-kamp pengungsian warga di wilayah Turki," pungkasnya. 

source
arrahmah/selasa,9oktober2012