Laman

Senin, 13 Februari 2012

Cacian Syi'ah Terhadap 'Aisyah Dalam Kitab-kitab Mereka

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.

Warga Muhammadiyah jelas tak mungkin bisa bersatu dan bergandengan tangan dengan Syi'ah. Kenapa? Karena Syi’ah mencaci-maki para shahabat termasuk Aisyah Radhiyallahu 'Anha, istri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, sementara Muhammadiyah sangat menghormati Aisyah. Demikian diungkapkan Dr Ahmad Zain An-Najah MA di hadapan peserta kajian Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta, yang mengusung tema, “Bahaya Syi’ah terhadap Ideologi Muhammadiyah, ”Rabu malam (8/2/2012) di Masjid At-Taqwa, Jalan Kramat Raya 49 Jakarta Pusat.

Alasan lainnya yang diungkapkan Doktor Zain, bahwa nama organisasi perempuan di Muhammadiyah adalah Aisyiyah, yang dinisbatkan kepada Aisyah Radhiyallahu ‘Anha. Sementara Syi'ah menghina dan mencaci maki 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha. Sehingga ini menjadi persoalan sangat serius bagi organisasi yang sudah berumur seratus tahun ini.

Menguatkan kesimpulan Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Mesir periode 2007-2009 di atas, kami suguhkan beberapa bukti kongkrit dari kutub syi'ah yang menjadi sandaran dalam keagamaan mereka. Ini sekaligus sebagai bantahan bagi mereka yang menolak tuduhan telah mencaci para sahabat, khususnya 'Asiyah Radhiyallahu 'Anha.
... nama organisasi perempuan di Muhammadiyah adalah Aisyiyah, yang dinisbatkan kepada Aisyah Radhiyallahu ‘Anha...

Syi'ah Menuduh Aisyah dan Hafshah telah Meracuni Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
Syi'ah menuduh 'Asiyah dan Hafshah Radhiyallahu 'Anhuma yang telah meracuni suaminya sendiri, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelang wafatnya. Hal ini, menurut 'alim Syi'ah terdapat dalam firman Allah Ta'ala, QS. Ali Imran: 144:
Dari Abdush Shomad bin Basyir, dari Abu Abdillah 'Alaihis Salam berkata:
تدرون مات النبي (صلى الله عليه وآله) أو قُتل؟ إن الله يقول: أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ، فُسَمَّ قبل الموت! إنّهما سقتاه! فقلنا: إنهما وأبويهما شرّ من خلق الله
"Tahukah kalian, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Aalihi meninggal atau terbunuh? Sesungguhnya Allah berfirman: 'Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?' beliau diracuni sebelum meninggal. Keduanya (Aisyah dan Hafshah) telah meminumkannya! Maka kami katakan: Sesungguhnya keduanya dan kedua bapaknya (maksudnya: Abu Bakar dan Umar) adalah seburuk-buruk makhluk ciptaan Allah." (Muhammad al-'Ayyasyi, Tafsir al-'Ayyasyi, Juz I, (hal. 342)

Catatan Penulis: Orang yang mengetahui hal ihwal Abu Bakar, Umar bin Khathab, 'Aisyah dan Hafshah (mereka adalah mertua dan istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam), sifat mereka, keutamaan dan kedekatan mereka dengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam serta kesitimewaan mereka pasti akan mengatakan dengan lantang: INI ADALAH KEDUSTAAN YANG SANGAT JELAS!.

Syi'ah Menuduh 'Aisyah Benar-benar Melakukan Serong
Kaum Syi'ah juga berpendapat bahwa Ummul Mukminin, 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha benar-benar melakukan serong, sebagaimana tuduhan orang-orang munafik. Dan Allah belum membebaskannya dari tuduhan zina. Sedangkan firman Allah 'Azza wa Jalla,
أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ
"Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu)." (QS. Al-Nuur: 26), tidak menunjukkan pembebasannya dari segala tuduhan miring tersebut.
Ali al-'Amili al-Bayadhi dalam al-Shirath al-Mustaqim Ila Mustahiqqii al-Taqdiim, (II/165) berkata: "Kami katakan: "Itu adalah penyucian bagi nabi-Nya dari perbuatan zina, bukan untuknya ('Aisyah) sebagaimana yang disepakati oleh mufassirin."

Alim Syi'ah ini berpendapat bahwa Allah belum membebaskan 'Aisyah dari tuduhan yang dilontarkan orang-orang munafikin. Sedangkan Allah berfirman, "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." (QS. Al-Nuur: 26)

Dalam tafsir yang dipegang kaum muslimin sepanjang zaman, ayat tersebut adalah turun mengenai pembebasan 'Aisyah dari segala tuduhan miring. Dan mereka menjadikannya sebagai landasan bersihnya beliau dari tuduhan hina tersebut. Maka jelaslah bahwa Syi'ah memang benar-benar berbeda dengan Islam dan kaum muslimin, bukan hanya dalam maslaah furu' tapi juga berkaitan dalam masalah-masalah pokok yang menetukan sahnya keimanan.

'Asiyah Akan Dibangkitkan Saat Imam Mahdi Syi'ah Keluar Untuk Menerima Hukuman dan Pembalasan dari Fathimah
Penghinaan terhadap Ummul Mukminin, 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, diungkapkan oleh kitab Syi'ah, bahwa saat Imam Mahdi Syi'ah keluar, ia akan menegakkan had atas Ummul Mukminin. 
Al-Shaduq dalam 'Ilal al-Syara-i, (hal. 303), dari Abdurrahim al-Qushahir berkata: Abu Ja'far 'Alaihis Salami berkata kepadaku:
أما لو قام قائمنا، وردت إليه الحميراء، حتى يجلدها الحد وحتى ينتقم لابنة محمد فاطمة عليها السلام منها
"Ketika imam kami sudah bangkit, maka Humaira' ('Aisyah) akan dibawa kepadanya sehingga mencambuknya sebagai hukuman had dan membalaskan dendam untuk anak Muhammad, Fathimah 'Alaihas Salam." (Lihat juga: Bihar al-Anwar: 52/314)
Aku (Abdurrahim al-Qushahir) berkata: "Aku Jadikan diriku tebusanmu, kenapa ditegakkan had atasnya?" Dia berkata: karena ia menfitnah ibu Ibrahim.
Aku bertanya, "kenapa Allah akhirkan hukuman dia untuk al-Qaim (Imam Mahdi)?" Maka ia berkata, "Karena Allah Tabaraka wa Ta'ala mengutus Muhammad (SAW) sebagai rahmat dan mengutus al-Qaim (imam Mahdi) 'Alaihis Salam sebagai penyiksa." (Lihat juga: Bihar al-Anwar: 52/315)
Catatan Penulis: bukankah ini bentuk penghinaan terhadap kehormatan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا
"Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan." (QS. Al-Ahzab: 57)

Syi'ah Mengafirkan Para Sahabat
Lebih dari itu, keyakinan Syi'ah menyebutkan bahwa para sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam semuanya murtad sepeninggal beliau kecuali hanya segelintir orang saja.
Al-Kulaini dalam al-Raudhah min al-Kaafi (VIII/245), disebutkan: dari Abu Ja'far 'Alaihis Salam, ia berkata: "Semua manusia telah murtad sepeninggal Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam." Lalu ditanyakan kepada beliau siapa saja mereka, beliau menjawab: "Miqdad bin al-Aswad, Abu Dzar al-Ghifari, dan Salman al-Farisi, -semoga rahmat dan keberkahan Allah terlimpah kepada mereka."

Keyakinan Syi'ah ini sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam gagal membina para sahabatnya padahal beliau tinggal bersama mereka selama 23 tahun. Beliau juga mengabarkan bahwa umatnya menjadi umat terbanyak yang masuk surga. Sekitar dua sepertiga penghuni surga adalah umat beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Lalu bagaimana bisa hanya tiga yang masih sah imannya sepeninggalnya?
Lebih jelasnya silahkan baca tulisan kami sebelumnya: Kitab Syi'ah Melaknat dan Mengafirkan Abu Bakar, Umar dan 'Aisyah.

Tidak sah Iman Syi'ah Kecuali Dengan Berbara' dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah, Hafshah dan Lainnya
Ulama Syi'ah yang bergelar al-'Allamah, Muhammad al-Baqir al-Majlisi dalam kitabnya yang berbahasa Persia "Haqqu al-Yakin" mengatakan,  "Aqidah kami (Syi'ah), dalam berbara' (berlepas diri): Sesungguhnya kami berlepas diri dari empat berhala: Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Mu'awiyah. (dan belepas diri dari empat wanita): 'Aisyah, Hafshah, Hindun, dan Ummu al-Hakam. Dan (berlepas diri) dari semua pengikut dan kelompok mereka. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk Allah di muka bumi. Dan sesungguhnya tidak sempurna iman kepada Allah, Rasul-Nya, dan para imam kecuali sesudah berlepas diri dari para musuh-musuh mereka." (Haqqu al-Yaqin, Al-Allamah Muhammad al-Baqir al-Majlisi: 519)

Ini merupakan bukti nyata penghinaan mereka terhadap istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, Ummul Mukminin Aisyah dan Hafshah Radhiyallahu 'Anhuma. Juga penghinaan terhadap bapak keduanya sekaligus mertua Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Penghinaan ini juga ditujukan kepada menantu Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Mereka adalah kaum yang menuduh bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam orang yang tidak mengetahui orang-orang yang buruk di sekitarnya sehingga beliau menjadikan sebagian mereka sebagai mertua, istri, dan menantu. Semoga Allah melaknat kaum Syi'ah yang melemparkan tuduhan hina kepada orang-orang mulia ini. Wallahu Ta'ala a'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Tulisan Terkait:
Promosikan produk anda voa-islam.c

Kutipan :
Badrul Tamam / VOA
Senin, 13 Feb 2012

Biang Rusuh, Gubernur & Kapolda Kalteng Dilaporkan Ke Mabes Polri



JAKARTA (voa-islam.com) - Front Pembela Islam (FPI) akan melaporkan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustinus Teras Narang ke Mabes Polri. Pasalnya, Teras Narang dinilai membiarkan kekerasan terjadi dalam sebuah acara deklarasi pembentukan FPI di Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (11/02/2012) lalu.

"FPI bersama FUI (Forum Umat Islam) serta tokoh Dayak Kalimantan Tengah datang ke Mabes Polri untuk melaporkan Gubernur Kalteng Teras Narang beserta Kapolda Kalteng Damianus Jacky," kata Ketua DPP FPI, Munarman Senin (13/2/2012).


Selain melaporkan dua pejabat penting di Kalteng itu, Munarman juga akan melaporkan orang-orang yang diduga penggerak kericuhan yaitu Yansen Binti, Lukas Tingkes, juga Sabran Syukron.

Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan warga Dayak kafir melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Besar yang menyatakan menolak keberadaan Front Pembela Islam (FPI) berada di Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.


Aksi unjuk rasa tidak hanya dilaksanakan di Bundaran Besar, tapi juga di Bandara Tjilik Riwut dengan tujuan menolak kehadiran pendiri FPI Habib Rizieq. Adapun Habib Rizieq tidak ikut dalam rombongan FPI tersebut dikarenakan kondisi kesehatannya.


Kutipan :
[widad/inl] / VOA
Senin, 13 Feb 2012

Mengapa Menolak Habib Riziq?

 
Habib Rizieq Syihab
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI)

Kemarin ribuan orang Dayak mengepung pesawat Sriwijaya Air yang mendarat di bandara Cilik Riwut, Palangkaraya. Mereka mengira pesawat Sriwijaya itu membawa rombongan FPI, yang dipimpin Habib Riziq.

Dengan kondisi keamanan yang sangat berbahaya, maka fihak Sriwijaya membatalkan empat penumpang dari FPI yang hendak mendarat di Palangkararaya itu.
Sementara itu, sebelum mendarat telah dibembuskan citra negatif terhadap FPI, sebagai organiasi yang selalu melakukan kekerasan.
Padahal, yang disebut dengan "kekerasan" oleh FPI itu bisa dihitung dengan jari. Dibandigkan dengan kader-kader partai politik, termasu PDI, masih banyak mereka yang melakukan kekerasan.
Di pilkada di Tuban, amuk kader PDI, beberapa waktu lalu, meluluhkan lantakkan pendopo Kabupaten Tuban, tetapi tidak ada yang menyebut PDI sebagai biang tindak kekerasan.

Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, adalah kader PDI, beragama Kristen, dan sangat fanatik. Telah membangun gereja terbesar di Kalimantan. Toleransi yang selama ini didengungkan di pusat, hanya slogan kosong belaka.
Kalau yang menjadi penguasa Kristen, sudah pasti tidak ada lagi yang disebut dengan toleransi. Deklarasi tokoh-tokoh agama tentang toleransi itu, hanyalah "bohong-bohongan" belaka. Karena tidak ada aplikasinya di lapangan.
Orang-orang Kristen kalau berkuasa tidak akan pernah menepati komitmennya dengan toleransi. Mereka menganggap orang-orang non-Kristen sebagai domba-domba yang sesat, dan harus diselamatkan (dikristenkan).
Tetapi,  bukan hanya itu, orang-orang Kristen dan Yahudi itu, selamanya adalah golongan yang paling keras memusuhi terhadap orang-orang Islam (mukmin), sepanjang sejarahnya. Tidak pernah sedetikpun mereka tidak memerangani dan memusuhi orang-orang Islam. Di mana saja mereka berada pasti berbuat makar terhadap orang-orang Islam.

Karena itu, orang-orang Islam yang mau diajak bersama melakukan kolaborasi dengan  agenda toleransi itu, hanyalah orang-orang Islam yang bodoh dan bebal, serta aqidah agamanya sudah rusak. Dirusak dan dijajah oleh pemikiran orang Kristen dan Yahudi. Sejatinya Kristen dan Yahudi telah tertanam sangat dalam di hanti mereka selalu berusaha menghancurkan orang-orang Islam.

Di Palangkara, orang-orang Dayak Kristen melakukan pembantaian terhadap ribuan orang Madura. Laki-laki, perempuan, anak, dan orang tua, tanpa belas kasihan. Secara biadab. Tetapi, tidak pernah dikutuk, tindakan yang dilakukan oleh orang-orang Dayak itu. Di Singkawang dan Sanggoledo, orang-orang Madura juga menjadi korban kekejaman, yang sangat terkutuk, ratusan orang Madura tewas, dan ribuan lainnya meninggalkan rumah-rumah mereka, dan dihancurkan oleh orang-orang Dayak.

Di Kalimantan Barat, sejak gubernurnya orang Kristen dan keturunan Cina, maka umat Islam terus dikikis dengan berbagai kebijakan. Padahal, di Kalimantan Barat, jumlah penduduknya yang beragama Islam mencapai 75 persen. Tetapi, sekarang mereka dihambat dalam melakukan aktivitas keislaman mereka. Umat Islam di Kalimantan Barat, di "bonsai" dengan sistematis, semantara kalalu acara kegiatan Kristen dan Konghuchu, seperti acara Gong Chi Pachai, saat Imlek, sangat luas biasa. Seperti barongsai.

Di Ambon, Umat Islam dihancurkan saat Idul Fitri, rumah dan masjid-masjid mereka dibakar, termasuk di Poso. Umat Islam selalu menjadi korban kekerasan mereka. Padahal, mereka masih minoritas jumlahnya. Bagiamana kalau golongan Kristen ini sudah jumlahnya mayoritas. Mungkin umat Islam akan dimusnahkan.
Sekarang para pendeta dan romo terus menyanyikan lagu : "Kasih dan toleransi". Karena mereka masih minoritas. Saat mereka sudah jumlahnya banyak, dan memiliki kekuasaan, maka tidak segan-segan mereka akan memusnahkan orang-orang Islam dengan menggunakan kekuasaan yang mereka miliki.

Betapa bodohnya orang-orang Islam yang mau tertipu dengan nyanyian pada pendeta dan romo, tentang "Kasih dan toleransi" itu. Karena sepanjang sejarahnya tidak pernah akan yang namanya "kasih dan toleransi" dala agama Kristen itu. Mereka memang membuat manuver-manuver dalam rangka mengandangi orang-orang Islam dan para tokohnya, melalui jeratan "toleransi", di saat mereka masih minoritas.

Semuanya sudah dibuktikan dengan empirik. Siapa yang membantai Muslim Bosnia di Srebenica? Serbia Kristen. Siapa yang membantai umat Islam di Afghanistan? Penguasa Amerika yang Kristen. Siapa yang membantai umat Islam di Irak? Penguasa Amerika yang Kristen. Siapa yang membantai umat Islam di Palestina? Komplotan Zionis-Israel dengan Amerika Serikat. Komplotan Zionis-Kristen. Siapa yang mengkampanyekan tentang ancaman terorisme secara global. Para penguasa Kristen Barat. Kemudian ribuan orang dijebloskan ke dalam penjara, dan sebagian diantara mereka telah dibunuh. Siapa yang mengusir para imigran Muslim dari Eropa? Siapa yang membuat penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi Shallalhu Alaihi Wasssalam? Para penguasa Kristen Barat. Siapa yang melakukan pembantaian terhadap Muslim di Philipana? Penguasa Kristen Philipine.

Inilah fakta-fakta sejarah yang sangat panjang dalam kehidupan. Maka perlu kaum Muslimin memahami sejarah ini. Tidak mungkin mereka dapat bertoleransi. Karena memiliki perbedaan yang sangat fudamental. Yaitu terkait dengan aqidah. Mereka orang kafir musyrik, Yahudi dan Nasrani, selalu berorientasi kepada kabhatilan. Sementara orang-orang mukmin, selalu berorientasi kepada al-haq. Tidak akan pernah bertemu selamanya.

Wajar para penguasa Kristen itu memusuhi terhadap orang-orang Islam, seperti yang dilakukan oleh Teras Narang yang menjadi penguasa di Kalimantan Tengah. Karena mereka itu, memiliki kebencian terhadap orang-orang Mukmin.

Hanyalah orang-orang Islam dan Mukmin yang bodoh, mereka masih percaya bahwa Yahudi dan Nasrani, layak diajak menjadi kawan dan sahabat. Sehingga, ada orang-orang Islam yang masih mau diajak menyanyikan lagi tentang : "toleransi". Padahal, nyanyian tentang "toleransi" itu, tak lain hanyalah nyanyian yang menipu dan palsu. Wallahu'alam.


Kutipan :
VOA
Senin, 13/02/2012 10:05 WIB

Dayak Kafir Ndeso! Bernafsu 'Bunuh' Habib Rizieq Padahal Belum Kenal

PALANGKARAYA (voa-islam.com) – Para Dayak kafir sangat bernafsu 'membunuh' para pimpinan Front Pembela Islam (FPI), terutama Ketua Umum Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab. Anehnya, para dayak kafir itu sangat tidak mengenal sosok Habib, bahkan namanya pun mereka tidak tahu.
Begitu pesawat maskapai Sriwijaya Air mendarat di Bandara Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, massa bersenjata tajam mandau (senjata khas dayak) langsung mengepung landasan dan untuk mendekati pesawat.


Mereka mengira Habib Rizieq ada di dalam pesawat, padahal Habib Rizieq sedang berada di Jakarta. Karena sedang sakit, Habib digantikan empat pengurus FPI untuk menghadiri pelantikan FPI Palangkaraya. Empat Pimpinan Pusat FPI menggantikan Ketua Umum FPI itu antara lain: Ustadz Sobri Lubis (Sekjen FPI), Habib Muchsin Al- Attas (Ketua DPP FPI), Ustadz Awit Masyhuri (Ketua Bidang Dakwah FPI) dan Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman (Panglima Laskar FPI). “Kami memang menggantikan Ketua Umum yang sedang sakit. Itulah sebabnya, kami berempat ditugaskan untuk melantik pengurus FPI Kalimantan Tengah,” kata Ustadz Maman.

Peristiwa pengepungan terhadap empat pimpinan FPI ternyata tidak berhenti di Bandara Tjilik Riwut saja. Warga Dayak kafir yang terporovokasi melanjutkan aksinya menuju kota Kapuas. Tepatnya hari Sabtu (11/2/2012), ketika delegasi DPP FPI tiba di rumah Bupati Kapuas Ir H Muhammad Mawardi, MM.
Ratusan warga Dayak kafir Palangkaraya mengepung rumah Bupati Kapuas dengan membawa senjata tajam dan tercium bau minuman keras (miras) sambil berteriak menantang perang.


Himbauan Kapolres, Bupati dan pimpinan warga Dayak tidak didengar oleh pimpinan maupun massa Dayak kafir yang mabuk dan bernafsu untuk membunuh pimpinan FPI. Pada akhirnya, warga Dayak Muslim Kapuas bersama warga lainnya tetap melanjutkan acara Maulid di Kuala Kapuas, adapun Delegasi FPI dengan bantuan KODIM setempat meninggalkan lokasi menuju Banjarmasin.

 
Dalam aksi pengepungan, massa Dayak kafir membentangkan spanduk menantang bertuliskan: “Dewan Adat Dayak Kabupaten Gunung Mas Dengan Tegas Menolak Kehadiran FPI RIZIQ SIDIK di Bumi Tambun Bungai.”
Rupanya pada Dayak kafir itu tidak mengenal sosok Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab yang akrab disapa Habib Rizieq Shihab. Bahkan namanya tidak mereka kenal sehingga salah tulis menjadi Riziq Sidik. Kejanggalan ini menimbulkan tanda tanya: mereka terprovokasi, sedang mabok atau ndeso?


Kutipan :
[A. Mumtaz] / VOA
Senin, 13 Feb 2012

8286 syahid, tentara rezim Suriah tembak mati setiap muslim yang bertakbir

DAMASKUS (Arrahmah.com) – Kebiadaban rezim Nushairiyah Suriah semakin menjadi-jadi. Tentara rezim Suriah menyerbu setiap rumah yang mengumandangkan pekikan ‘Allahu Akbar’ dan menembak mati setiap warga muslim yang bertakbir.

Senjata pertama yang menggerakkan demonstrasi di Suriah adalah pekikan ‘Allahu Akbar…Allahu Akbar’. Setiap kali pekikan takbir dikumandangkan, masyarakat muslim segera berbondong-bondong ke jalanan dan bergerak dalam aksi demonstrasi.
Untuk menghentikan aksi demonstrasi, tentara rezim Suriah yang didukung milisi Hizbul Lata Lebanon dan tentara khusus brigade Al-Quds Iran menyerbu setiap rumah yang mengeluarkan pekikan takbir. Tentara rezim Suriah juga menembak mati setiap muslim yang mengumandangkan takbir.

Semakin keras tentara rezim Suriah membungkam rakyat muslim, jumlah peserta demonstrasi semakin membludak. Tentara rezim kembali mempertontonkan kebiadabannya dan ribuan warga muslim gugur sebagai syuhada’. Pemakaman para syuhada’ diiringi oleh ribuan warga dan demonstrasi yang lebih besar selalu terjadi. Begitulah proses bergulirnya revolusi muslim Suriah. Dimulai dari propinsi Homsh, lalu Himah, sampai akhirnya merambah ibukota Damaskus.

Dewan Umum Revolusi Suriah telah mengumumkan hasil penghitungan korban kebiadaban tentara rezim Suriah sampai pekan kedua Februari 2012 adalah 8286 syuhada’, di antara mereka terdapat 534 anak-anak dan 463 wanita. Jumlah korban luka mencapai 35.000 orang. Jumlah korban penangkapan mencapai 212.000 orang dan sebanyak 35.000 orang dinyatakan hilang.

Para aktivis di Homsh menyebutkan pada Ahad (12/2/2012) bahwa tentara rezim Suriah menempatkan warga muslim yang mereka tangkap sebagai tameng di depan tank-tank militer saat menyerbu propinsi Homsh, untuk mencegah tentara kebebasan memberikan perlawanan terhadap kebiadaban tentara rezim Suriah.


Kutipan :

Muhib Al-Majdi
Senin, 13 Februari 2012 09:32:20

Masjid-masjid di Arab Saudi membaca qunut Nazilah selama sebulan untuk umat Islam Suriah


RIYADH (Arrahmah.com) – Para imam shalat dan khatib di seluruh Arab Saudi mulai membacakan doa qunut nazilah dalam shalat lima waktu dan khutbah untuk jangka waktu satu bulan penuh. Hal itu sebagai wujud dukungan terhadap kaum muslimin Suriah.

Hal itu ditegaskan oleh Dr. Taufiq bin Abdul Aziz as-Sudairi, wakil mentri urusan masjid, dakwah, dan bimbingan Islam Arab Saudi. Seperti dilaporkan oleh harian Ar-Riyadh, As-Sudairi menyatakan departemen urusan masjid, dakwah, dan bimbingan Islam secara resmi telah mengizinkan para imam masjid dan khathib untuk membaca doa qunut nazilah bagi umat Islam Suriah selama satu bulan penuh.

As-Sudairi menyebutkan hal itu sebagai pengamalan dari sunah Nabi Muhammad SAW. Saat terjadi musibah atas kaum muslimin, Nabi Muhammad SAW membaca doa qunut nazilah, memohon kepada Allah SWT agar menyelamatkan kaum muslimin yang tertindas dan menghancurkan kaum kafir yang berbuat zalim kepada umat Islam. 


Kutipan :
muhib al-majdi/arrahmah.com
Senin, 13 Februari 2012 09:49:19

Barbar!!! Dayak Kafir Sangat Bernafsu Bunuh Pimpinan FPI

JAKARTA (voa-islam.com) - Peristiwa pengepungan terhadap empat pimpinan FPI yaitu Ustadz Sobri Lubis (Sekjen FPI), Habib Muchsin Al- Attas (Ketua DPP FPI), Ustadz Awit Masyhuri (Ketua Bidang Dakwah FPI) dan Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman (Panglima Laskar FPI) ternyata tidak berhenti di Bandara Tjilik Riwut saja. Warga Dayak kafir yang terporovokasi melanjutkan aksinya menuju kota Kapuas.

Tepatnya, hari Sabtu (11/2/2012) sore hari, delegasi DPP FPI melalui kota Banjarmasin tiba di Kuala Kapuas, malamnya diterima di rumah Bupati Kapuas Ir. H. Muhammad Mawardi, MM. Sehubungan adanya info bahwa puluhan truk mengangkut ratusan warga Dayak Palangkaraya menuju Kapuas, maka Bupati segera menghubungi Gubernur Kalimatan Tengah untuk mencegah hal tersebut, tapi Gubernur Kalteng lepas tangan.

Malam itu, Sabtu (11/02/2012), ratusan warga Dayak kafir Palangkaraya mengepung rumah Bupati Kapuas dengan membawa senjata tajam dan tercium bau minuman keras (miras) sambil berteriak menantang perang.
Himbauan Kapolres, Bupati dan pimpinan warga Dayak tidak didengar oleh pimpinan maupun massa Dayak kafir yang mabuk dan bernafsu untuk membunuh pimpinan FPI. Pada akhirnya, warga Dayak Muslim Kapuas bersama warga lainnya tetap melanjutkan acara Maulid di Kuala Kapuas, ada pun Delegasi FPI dengan bantuan KODIM setempat meninggalkan lokasi menuju Banjarmasin.


Menurut Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab, Bupati dan Kapolres serta Dandim Kapuas telah bekerja sangat baik, tapi Gubernur Kalteng Agustinus Teras Narang dan Kapolda Kalteng Brigjen. Pol. Damianus Jackie telah menjadi provokator.

Oleh karena itu, Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab menuntut pencopotan terhadap Gubernur dan Kapolda Kalimatan Tengah. Keduanya diduga kuat membiarkan peristiwa pengepungan di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sebagai ekses dari tindakan provokasi terhadap warga Dayak tersebut, rumah anggota FPI Habib Muhri bin Muhammad Bahasyim di Palangkaraya dihancurkan oleh massa.
“Copot Gubernur Kalteng dan Kapolda Kalteng! keduannya penjahat kemanusiaan yang telah membiarkan warga Dayak Palangkaraya merusak rumah tokoh Muslim H. Muhri Muhammad Bahasyim dan sejumlah warga Muslim lainnya di kota Palangkaraya, serta membiarkan pengepungan, bahkan masuk landasan Bandara, juga mengepung rumah Bupati Kapuas,” tegas Habib,  Ahad (12/02/2012).
Bukan hanya itu, Gubernur dan Kapolda Kalimatan Tengah diduga telah membiarkan rencana dan upaya pembunuhan terhadap Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI). Hal itu terbukti, ketika rapat massa pengacau dan pelepasannya justru muncul dari Komplek Kantor Gubernur Kalteng dengan sepengetahuan Gubernur dan Kapolda Kalteng.

“Gubernur dan Kapolda kalimatan tengah mebiarkan rencana dan upaya pembunuhan terhadap Pimpinan FPI sejak pagi hingga malam. Buktinya, rapat massa pengacau dan pelepasannya justru dari Komplek kantor Gubernur Kalteng dengan sepengetahuan Gubernur dan Kapolda Kalteng. Keduanya juga ditengarai terlibat konflik agraria yang telah merugikan dan menzalimi para petani warga Dayak Seruyan di Kalteng yang saat ini sedang dibela DPP FPI,” Lanjutnya.

Masih kata Habib, salah seorang tokoh Seruyan yang juga anggota DPRD saat ini juga dikabarkan sedang dalam perlindungan DPP FPI di Jakarta karena mau “dikerjai” oleh Gubernur dan Kapolda Kalteng. Direncanakan beberapa hari kedepan, DPP FPI akan mendampingi anggota DPRD tersebut mengadu ke DPR RI dan Komnas HAM serta instansi Pemerintah lainnya. Selanjutnya, Habib Rizieq menyerukan kepada semua pihak untuk terus membela rakyat tertindas. “Ayo, bela rakyat dan ganyang Pejabat jahat!”, tegasnya. 

Kutipan :
[widad/fpi] / VOA
Ahad, 12 Feb 2012