Laman

Selasa, 11 Desember 2012

Pernyataan resmi Mujahidin peserta pelatihan militer asal Aceh

BANDA ACEH  – Berikut rilis resmi para tertuduh teroris (mujahidin) asal Aceh yang mengikuti pelatihan militer (i'dad) di Jantho 2010 lalu. Pernyataan ini dibuat ketika mereka berada di dalam Rumah Tahanan Polda Metro Jaya. Menurut kabar, para mujahidin asal Aceh tersebut kini akan dipindahkan ke LP Tanjung Gusta Medan. Berikut pernyataan resminya sebagaimana dikutip dari situs Aceh Loen Sayang.



Bismillahirrahmanirrahim

PERNYATAAN RESMI SEBAGAI KLARIFIKASI ATAS BERBAGAI PEMBERITAAN DAN TUDUHAN

Segala puji bagi Allah, yang memuliakan Islam dengan pertolongan-Nya, menghinakan kesyirikan dengan kekuatan-Nya, mengatur semua urusan dengan perintah-Nya, mengulur batas waktu bagi orang-orang kafir dengan makar-Nya, yang mempergilirkan hari-hari bagi manusia dengan dengan keadilan-Nya, dan menjadikan hasil akhir sebagai milik orang-orang bertakwa dengan keutamaan-nya.
Shalawat dan salam terhatur selalu kepada Nabi Muhammad, manusia yang dengan pedangnya Allah tinggikan menara Islam. Amma Ba'du :

Sehubungan dengan diadakannya I'dad Tadrib 'Askary (Pelatihan Militer) di pegunungan Jalin Jantho pada bulan Februari 2010 yang lalu, serta munculnya berbagai pemberitaan dan tuduhan terhadapnya.
Maka, kami selaku putra-putra Aceh yang ikut serta didalamnya, ingin menerangkan beberapa hal, khususnya kepada masyarakat Aceh, sebagai berikut:
  1. Maksud dan tujuan yang sebenarnya dari diadakannya Tadrib 'Askary (Pelatihan Militer) tersebut sejak awal adalah semata-mata sebagai persiapan untuk menolong saudara-saudara kita kaum muslimin yang tertindas dan terjajah dengan keji di berbagai belahan bumi Islam dan kaum muslimin, terutama bumi suci Palestina, yang dilakukan oleh koalisi penjajah Amerika Serikat, Israel, dan sekutu-sekutu mereka. hal ini, sebagaimana telah diperintahkan oleh Allah Ta'ala didalam firman-Nya :
    "Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka, apa saja yang kalian sanggupi dari kekuatan, dan dari kuda-kuda yang ditambat, (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh-musuh Allah, musuh-musuh  kalian, dan orang-orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya akan tetapi Allah mengetahuinya". (Qs. Al-Anfal : 60)
  2. Adapun mengenai pemberitaan yang menyatakan bahwasanya maksud dan tujuan kami mengadakan I'dad Tadrib 'Askary tersebut adalah untuk melakukan penyerangan terhadap NGO-NGO (non-governmental organization / LSM, -red) asing yang ada di Aceh, maka dapat kami jelaskan sebagai berikut : Memang benar, ada di antara kami yang pernah mendengar pembicaraan mengenai NGO-NGO asing yang ada di Aceh ini dari beberapa pengurus program pelatihan militer. Namun sejauh yang kami ketahui adalah, pembicaraan ini muncul karena beredarnya isu mengenai adanya misi-misi ganda dari beberapa NGO asing yang ada di Aceh. Misi-misi ganda tersebut yaitu Balkanisasi Aceh, Eksploitasi kekayaan alam Aceh, dan Kristenisasi atau misi pemurtadan rakyat Aceh.
    Dan pada saat itu yang kami ketahui ada 2 point yang diambil oleh para pengurus pelatihan militer terkait dengan adanya isu-isu tersebut, yaitu :

    Pertama, kami akan mencari bukti yang kuat mengenai misi-misi ganda dari beberapa NGO asing ini. Karena kami mengetahui memang tidak semua NGO asing yang ada di Aceh memiliki misi-misi ganda. Ada NGO-NGO asing yang memang benar-benar murni ingin memberikan bantuan kepada rakyat Aceh yang tertimpa musibah gempa bumi dan gelombang tsunami. Namun, kita juga tidak bodoh seandainya ada diantara mereka yang ingin menipu kita. Maksudnya yaitu, mereka memberikan sedikit bantuan kepada kita, akan tetapi kemudian mereka memecah belah bangsa kita (Balkanisasi), merampok kekayaan alam kita (Eksploitasi), dan memurtadkan masyarakat kita /Kristenisasi.

    Kedua, jika memang kami bisa mendapatkan bukti yang yang kuat, maka tujuan kami adalah ingin menggagalkan misi-misi ganda dari beberapa NGO asing tersebut. Dan pada saat itu sama sekali belum ada pembicaraan mengenai bagaimana cara menggagalkannya jika memang misi ganda tersebut terbukti benar adanya. Jadi, jika dikatakan kami sudah merencanakan penyerangan terhadap NGO-NGO asing yang ada di Aceh, maka ini adalah sebuah kebohongan besar. Karena kami mengetahui dengan pasti, bahwasanya kebanyakan yang bekerja pada NGO-NGO asing yang ada di Aceh saat ini adalah rakyat Aceh sendiri, sehingga mustahil bagi kami melakukan sesuatu yang akan menyebabkan jatuhnya korban dari rakyat Aceh sendiri.
    Inilah yang kami ketahui dari program pelatihan militer di Jantho yang mana kami ikut serta didalamnya. Sesungguhnya kami bukan ingin berbuat zhalim ataupun teror, namun justru kami menginginkan agar penjajahan (khususnya terhadap umat Islam) dihapuskan dari muka bumi ini. Kami bukan ingin membuat kerusakan, namun justru kami ingin menjaga kekayaan alam dari tangan-tangan asing yang ingin merampasnya. 
    Inilah kami apa adanya. Kami telah berijtihad menurut kemampuan dan pemahaman kami pada saat itu. Dan jika ternyata ijtihad yang kami ambil ini adalah salah, maka kami memohon kepada Allah 'Azza Wa Jalla agar sekiranya berkenan mengampuni dosa-dosa dan kesalahan kami, serta memperbaiki keadaan kami.
  3. Di sini kami juga ingin menyampaikan, bahwasanya Pemerintah Aceh telah menolak kehadiran kami untuk menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang ada di Aceh. Kepulangan kami dianulir oleh Pemerintah Aceh di detik-detik akhir ketika kami akan dipulangkan, padahal Pemerintah Pusat sendiri telah menyetujui bahkan mendesak Pemerintah Aceh untuk menerima penempatan kami di Lembaga Pemasyarakatan (LP) di Aceh. 
    Namun, Pemerintah Aceh tetap bersikeras untuk menolak, dan "membuang" kami ke LP Tanjung Gusta Medan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Padahal lokasi kejadian kami di Aceh, persidangan kami di Jakarta, lalu mengapa kami harus "dibuang" ke Medan? Apakah ini semua karena Pemerintah Aceh takut kehadiran kami di Aceh akan berpengaruh kepada masuknya investor asing ke Aceh.
    Jika memang benar demikian, maka Pemerintah Aceh tega mengusir putra-putranya sendiri demi mencari muka dan menghiba sedikit harta dunia dari para investor asing tersebut. Padahal kita belum mengetahui dengan pasti, apa misi sebenarnya dari para investor asing tersebut di Aceh? Mengapa mereka sangat tertarik kepada Aceh? 
    Tapi, yang sudah pasti dan terlihat dengan jelas dihadapan kita adalah, para investor asing tersebut tidak pernah rela jika Syari'at Islam di Aceh diterapkan secara Kaffah. Dan sungguh, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh ini mengingatkan kami kepada salah satu lembaran sejarah kehidupan Nabi kita yang mulia, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu ketika para pemuka Quraisy mengambil sikap tidak mengizinkan beliau untuk kembali ke Mekkah karena keimanan beliau kepada ayat-ayat Allah.
  4. Imam Asy-Syafi'i (Rahimahullah) pernah berkata : "Kalaulah mencintai Ahlul Bait dikatakan sebagai rafidhi (Syi'ah), biarlah aku dikatakan rafidhi (Syi'ah)".
    Maka, di sini pun kami akan berkata :
    "Jika ingin menolong umat Islam yang terjajah dengan keji oleh aliansi zionis-salibis, jika ingin menerapkan Syari'at Islam di Aceh secara kaffah, jika ingin menjaga kekayaan alam Aceh dari tangan-tangan asing penjajah, jika itu semua dikatakan Teroris, maka biarlah seluruh dunia dan masyarakat Aceh menyaksikan, BAHWASANYA KAMI ADALAH TERORIS."
  5. Terakhir, sebelum kami menutup lembaran ini, kami ingin menyampaikan sesuatu :

    Pertama, kepada kedua orang tua dan keluarga kami : Bersabarlah wahai ayah dan ibu. Mungkin takdir Allah memang belum menghendaki untuk segera mempertemukan kita, atau bahkan mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi di dunia ini. Namun percayalah, Allah Ta'ala Rabb kita tidak pernah tidur dan Maha Mengetahui atas kezhaliman yang kita terima. Dan setiap kezhaliman, sekecil apapun pasti menuai balasannya cepat atau lambat, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

    Kedua, kepada masyarakat Aceh : Mari kita terapkan Syari'at Islam di Aceh secara kaffah sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah karena hal itu adalah kewajiban yang dibebankan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada kita semua. Dan senantiasalah waspada terhadap makar musuh-musuh Allah dari aliansi Zionis dan Salibis yang ada di negeri kita. Karena sesungguhnya, penjajahan terselubung mereka terhadap negeri-negeri umat Islam, bukanlah sebuah rahasia lagi bagi kita semua. Demikianlah klarifikasi yang dapat kami sampaikan.  Akhir kata, Alhamdulillahi rabbil 'alamin..
ttd,
Peserta Tadrib 'Askary (Pelatihan Militer) Asal Aceh 

source
arrahmah/senin,26desember2011

Apa Makna Daftar Teroris bagi AS, Suriah, PBB dan Jabhah Nushroh?

APA MAKNA DAFTAR TERORIS BAGI AS, SURIAH, PBB DAN JABHAH NUSHROH?
Oleh Fauzan Al-Anshari
(Direktur Lembaga Kajian Politik dan Syariat Islam/LKPSI)

Rabu (5/12) lalu ‘Borok’ Obama kembali merilis kelompok jihad Islam sebagai organisasi teroris. Kali ini organisasi teroris yang dimasukkan untuk memperpanjang DAFTAR ORGANISASI TERORIS VERSI FOREIGN TERRORIST ORGANIZATION  (FTO) DEPARTEMEN LUAR NEGERI AS sejak Oktober 2001 pasca WTC (9/11) adalah Jabhah Nushroh (JN). 

JN adalah salah satu kelompok jihad yang membela rakyat Suriah dari kebiadaban Assad, rezim Suriah pendukung setia Israel sejak lebih empat puluh tahun silam. Tak ada satupun peluru, apalagi roket, yang ditembakkan Assad untuk mengusir zionis, perampok tanah Islam Palestina. Justru Assad menjadi perisai bagi kejahatan kemanusiaan zionis untuk menancapkan kuku-kukunya menjajah tanah wakaf palestina.

Sejak satu setengah tahun yang lalu ketika revolusi rakyat Suriah bergolak, kini sudah lebih 40 ribu jiwa rakyat tak berdosa melayang oleh serangan rudal membabi-buta Assad. Bahkan ia sesumbar untuk menggunakan senjata kimia jika asing mulai masuk mengintervensi Suriah. Apakah ancaman Assad akan direalisasikan, sementara kapal induk AS sudah tiba di perairan pantai Suriah? Mari kita telaah bersama terkait dengan dimasukkannya JN dalam daftar teroris tersebut.

Kasus HAMAS
Ketika HAMAS memenangkan pemilu 2001 sehingga memerintah di Gaza menggantikan PLO (Fatah), buru-buru George Walker Bush laknatullah menyiarkan daftar teroris yang berisikan 35 organisasi asing (luar Amerika) yang akan mendapatkan sejumlah sanksi politik dan ekonomi. Diantaranya, pemboikotan ekonomi dan politik, penyitaan asset, dan larangan hubungan diplomatic. Kontan saja, HAMAS yang telah memenangkan pemilu secara demokratis meradang. HAMAS sudah mengikuti genderang yang ditabuh AS dan PBB. Bahkan sampai detik ini HAMAS terus merajuk supaya diakui sebagai sebuah Negara merdeka dan dimasukkan menjadi anggota PBB.

Sebelumnya, FATAH, saingan HAMAS telah lebih dulu diakui oleh PBB. Pengakuan PBB itu segera diperoleh Fatah lantaran ia mengakui eksistensi Israel sebagai perampok ‘sah’ tanah Palestina. Bahkan Abbas pun enggan kembali ke kampungnya sendiri karena di sana sudah berdiri perkampungan yahudi. Fatah dapat ‘berdiri tegak’ di depan dunia (PBB) dengan mengorbankan aqidah mengakui perampok dan penjajah negerinya sendiri yang hal itu tidak akan bisa diterima oleh akal sehat manapun, apalagi menggunakan dalil syar’i. Namun, karena dunia lebih mereka sukai daripada akhirat, maka aqidah dijadikan barter dunia (annahl 107).

Pertanyaannya, pertama, apakah HAMAS akan menyusul Fatah? Kalau menilik statemen terakhir Khalid Mish’al yang kini telah kembali ke Gaza setelah 45 tahun dipaksa mengungsi adalah bahwa Hamas tidak akan merelakan seinci pun tanah Palestina untuk dijarah zionis. Ini artinya, perjuangan senjata menjadi satu-satunya solusi untuk memerdekakan Palestina dari cengkeraman yahudi. Namun melihat sepak terjang Abbas yang diamini oleh para petinggi Hamas ketika palestina ‘naik kelas’ menjadi pengawas non-anggota PBB, mereka ramai-ramai bersyukur. Bahkan PKS di Indonesia mengadakan syukuran ‘kenaikan kelas’ Palestina di mata PBB.

Pertanyaan kedua, apakah faksi militer Hamas, Izzuddin Al-Qassam, juga sepakat seratus persen dengan kebijakan politik Hamas masuk menjadi anggota PBB? Nampaknya tidak sepakat sepenuhnya apalagi kini telah muncul sejumlah kelompok jihad di luar status quo yang mulai ditakuti Israel, seperti Majelis Syuro Mujahidin Syam. Oleh sebab itu, ke depan ini nampaknya Hamas akan menghadapi dilematika perjuangan; jika ia ingin diakui PBB secara penuh maka syaratnya ia harus mengakui entitas Israel dan meninggalkan jihad, sebagaimana hal itu sudah dilakukan oleh Fatah.

Dimasukkannya Hamas ke dalam daftar teroris lebih sepuluh tahun yang lalu dimaksudkan agar dunia lewat PBB bisa menekan secara legal walau sangat zalim. Hasilnya, rakyat Palestina pecah jadi dua kubu kian meruncing: Fatah vs Hamas. Setiap upaya rekonsiliasi tidak akan pernah membuahkan hasil, karena secara ‘aqidah’ kedua faksi tersebut berbeda secara diametral, bagai arah barat dan timur atau utara-selatan yang mustahil bertemu, kecuali di satu titik keberangkatan ‘perjuangan’ membebaskan Palestina. Daftar itu sangat menguntungkan Israel dan juga Fatah, karena mereka memetik buah dari dampak daftar tersebut. Pimpinan Fatah bisa keluar masuk PBB dan membuka kedutaan di sejumlah Negara, termasuk Indonesia. Dunia pun diharapkan memusuhi Hamas. Tetapi makar mereka tidak sepenuhnya sukses, malahan AS dan Israel kini mulai dikucilkan dunia akibat persekongkolan mereka.

Maka marilah kita cermati nubuwat Nabi saw terkait pembebasan Al-Aqsho oleh pasukan pembawa bendera hitam bertuliskan kalimah syahadat.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ ر.ض قَالَ: قَالَ النَّبِى ص.م: يَخْرُجُ مِنْ خُرَسَانِ رَايَاتُ سُوْدٍ فَلاَيَرُدُّهَا شَـيْـئٌ حَتَّى تَنْصُبَ بِإِيْلِيَآءِ. رواه أحمدوالترميذ ونعيم بن حماد 
Sabda Nabi saw: “Akan muncul dari Khurasan bendera-bendera hitam, maka tidak ada seorang pun yang mampu mencegahnya, sehingga bendera-bendera itu ditancapkan di Eliya (al-Quds)“. [HR. Ahmad, Tirmidzi dan Nu’aim bin Hammad]

Sejumlah ulama ahluts-tsugur menafsirkan Khurasan adalah Afghanistan. Realitanya dari sanalah muncul bendera-bendera hitam bertuliskan kalimat syahadat yang menggelorakan jihad global melawan rezim kufur dunia, karena ada pula pembawa bendera hitam mirip mereka tetapi tidak ikut serta dalam jihad perang melawan Uni Sovyet (Warsawa) maupun NATO dan sekutunya sampe sekarang. Realita di Palestina sendiri muncul bendera hitam penggelora jihad yakni Majelis Syuro Mujahidin Syam yang amirnya baru saja syahid (insya Alloh) karena berhasil dirudal zionis. Semoga makna hadits ini segera terrealisasi di depan mata kita sekarang supaya menghapus semua fitnah yang membutakan mata hati kaum muslimin sehingga semua manusia tunduk kepada hukum Islam.

Kasus Jabhah Nushroh
Yang paling menarik dari gelombang revolusi Suriah adalah masuknya para mujahidin dari luar Suriah yang berhasil merontokkan kehebatan tentara rezim Assad yang konon disebut sebagai kekuatan terbesar kedua setelah Israel di Jazirah Arab. Ternyata gebrakan JN berhasil menciutkan nyali Assad, bahkan dunia (PBB), sehingga buru-buru ‘Borok’ Obama mengumumkan lagu teroris yang berjudul: susunan daftar teroris dunia. Namun suara si ‘Borok’ sangat parau dan fals sehingga rakyat Suriah berbondong-bondong mentertawakannya. Bahkan ribuan rakyat Palestina ikut mentertawakan dagelan si ‘Borok’ yang tidak lucu itu.

Maksud dimasukkannya JN ke dalam daftar thoghut tersebut mirip dengan dimasukkannya Hamas dll ke dalam daftar tersebut. Pertama, ingin memecah belah barisan oposisi Suriah. Kedua, ingin mengucilkan JN dari dunia. Ketiga, ingin membangun permusuhan antara rakyat Suriah vs JN. Keempat, ingin menyelamatkan rezim Assad dari laknat dunia karena Assad justru berjasa memerangi teroris sebagaimana kampanye AS yang diamini mayoritas dunia.

Pertanyaannya, apakah JN akan mengikuti jejak Hamas yang kian bingung memilih jalan (manhaj) perjuangan membebaskan Palestina? Apakah setelah Hamas menjadi anggota PBB otomatis palestina merdeka? Apakah setelah mengakui Israel sebagai perampok yang sah dan Negara yang berdaulat berdampingan dengan korban perampokannya akan secara otomatis mengembalikan hak-hak rakyatnya yang terusir? Hanya orang bodoh bin tolol yang meyakini bahwa PBB akan memberikan nushroh (pertolongan) kepada rakyat Palestina untuk kembali ke kampong halamannya. Jika itu bisa dilakukan PBB, mengapa menunggu waktu sampai Israel benar-benar kokoh (tamkin) di negeri Palestina? Kenapa tidak sejak awal berdirinya Israel dicegah oleh PBB supaya pindah dari Palestina, misalnya ke salah satu Pulau Seribu di Indonesia karena masih banyak yang kosong tidak terurus. Daripada pulau-pulau itu dihuni setan, maka sebaiknya beberapa pulaunya dihadiahkan kepada zionis untuk menampung bangsa monyet dan babi tersebut. Maka jangan mau ditipu oleh PBB, kecuali ‘kambing congek’.

JN telah melukis perjuangannya dengan darah segar dan keberanian yang diakui oleh semua kelompok jihad di Suriah, bahkan mayoritas rakyat Suriah membela mati-matian JN walaupun mereka bukan orang-orang asli Suriah. Mereka berbicara dengan bahasa asing, tetapi mereka muncul ketika dibutuhkan rakyat Suriah yang tengah dibombardir Assad laknatullah. Sementara itu, kelompok oposisi yang hanya berpindah-pindah dari hotel mewah ke hotel mewah lainnya di luar negeri cuma pintar sesumbar dan di-blow up media-media dunia seolah-olah mereka adalah pejuang pembebas rakyat Suriah dari kezaliman Assad.

Kelompok oposisi pun membentuk front jihad yang menolak hadirnya para mujahid dari luar Suriah dan menolak agenda-agenda asing diluar kehendak mereka, namun front ini juga tidak laku, walaupun mereka ikut berperang melawan Assad. Namun karena front ini ingin menafikan jasa besar JN dan kelompok-kelompok jihad lainnya yang tergabung dalam FSA (Free Sirian Army) maka kehadirannya hanya seumur jagung. Nampaknya rakyat Suriah bahkan dunia semakin paham siapa itu JN? Apakah mereka sang pembawa bendera-bendera hitam (memang bendera mereka persis yang dikatakan hadits di atas dan sifat-sifat mereka) atau ada lagi kekuatan lain? Yang jelas, ideology JN sama persis seperti dengan apa yang dianut oleh Alqaeda pimpinan asy-syahid (insya Alloh) Syekh Usamah bin Laden rohimahullah yang bersumpah akan membebaskan Palestina dengan pedang.

Si ‘Borok’ Obama ingin dengan dimasukkannya JN ke dalam daftar teroris, maka JN akan merajuk supaya dimasukkan ke dalam anggota PBB dan mendapatkan hak-haknya sebagai Negara merdeka versi PBB dan mengesampingkan syariat Islam sebagai dasar Negara lalu menggantinya dengan pondasi demokrasi seperti yang mereka kehendaki. Apakah JN akan bergeming dengan daftar teroris versi AS? Mari kita saksikan gebrakan JN berikutnya yang akan mematikan orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit kedengkian dan kebusukan, siapapun dia.

Ya Allah, segerakanlah tibanya bendera-bendera itu ditancapkan di Al-Aqsho sehingga bangsa babi dan monyet itu segera musnah, karena memang mereka berhak dimusnahkan oleh sebab kejahatan mereka yang tak terperikan.


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
   35

Abu Nidal Organization (ANO)
Abu Sayyaf
Al-Aqsha
Armed Islamic
Asbat Al-Anshar
Aum Shin Rikyo
Basque Fartherland and Liberty (ETA)
Gamaal al Islamiyah (Islamic Group)
Islamic Resistance Movement (Hammas)
Harakatul Mujahidin (HUM)
Islamic-Movement-of-Uzbekistan-(IMU)
Hizbullah (Party of God)
Jaisyl Muhammad (JEM) – (Army Of Muhammad)
Al-Jihad (Egyptian Islamic Jihad)
Kahane Chai ( Kach)
Kurdisran Workers Party ( PKK )
Lasykar-e-Thayyibah (Army Of  The Righteous)
Mujahidin – e Khala Organization MEK
Liberation Tigers Of  Tamiet Eclon ( LTTE )
National Liberation
Palestinian Islamic Jihad ( PIJ )
Palestine Liberation Front ( PLF )
Popular Front For The Liberation Of Palestine (PFL)
LPFP- General Command (PLFP – OC)
Al-Qaeda
Real IRA
Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC)
Revolutionary Organization 17 November
Revolutionary Peoples Liberation Army /Front (BHKP/C)
Salafist Group For Call And Combat (GSPC)
Sliming Path / Sendero Luminoso (SL)
Sliming Path / Sendero Luminoso (AUC)
United Self – Defenes Forces Of Colombia
Comumunist Porty Of The Philippines/New People´S Army
Jama´ah Islamiyah

Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
?
?
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
?
Islam
Islam
Islam
?
?
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Katolik
?
?
?
   Islam
?
?
?
Komunis
Islam

Sumber :  Media Indonesia (25 – 10 – 2002) diolah.
DAFTAR TERORIS VERSI AS

source
voaislam/selasa,11dec2012

GP Ansor Meradang ada LKS Sebut Gus Dur Dipecat Karena Korupsi

GRESIK - GP Ansor Jawa Timur kembali meradang. Setelah beberapa waktu lalu politikus Partai Demokrat Sutan Bhatoegana dituduh melecehkan Gus Dur, kini muncul Lembar Kerja Siswa (LKS) SMA dan Madrasah Aliyah (MA) di Gresik, yang menyebut Gus Dur (KH Abdurahman Wahid) dilengserkan dari kursi presiden karena skandal kasus korupsi.

Tuduhan Gus Dur terlibat skandal kasus Bruneigate dan Buloggate itu, terdapat di halaman 35 pada LKS terbitan percetakan di Jalan Majapahit III/74 Nayu Barat, Nusukan, Surakarta, Jawa Tengah.

Kalimat tuduhan terhadap Gus Dur di lembar LKS Sejarah yang kini terlanjur beredar di kalangan pelajar tersebut, diulangi lagi pada soal tanya jawab di halaman 40, tepatnya pada soal nomor 9 dan 15.
Pada soal multiple choice pada LKS yang diperuntukkan pelajar SMA dan MA kelas XII itu berbunyi: “Kasus korupsi yang menimpa Abdurahman Wahid sehingga dipecat dari kursi kepresidenan yaitu?” Kemudian di bawahnya terdapat pilihan jawaban di antaranya, Pertaminagate, Buloggate, Pelnigate, Garudagate dan Presidentgate.

Dikonfirmasi Selasa (11/12/2012) terkait masalah ini, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Harun, mengatakan pihaknya telah  menerjunkan tim untuk mengusut peredaran LKS terbitan CV Hayati Tumbuh itu hari ini, Selasa, 11 Desember 2012. Termuat di dalam LKS itu, pelengseran Gus Dur terkait dengan kasus Brunei dan Bulog.

"Sejauh ini LKS tersebut memang belum ditarik karena tim baru berjalan pagi tadi. Jika LKS tersebut terbukti ada pelanggaran seperti yang dimaksud, maka LKS tersebut akan ditarik dari peredaran," kata Harun.

Harun menegaskan bila terbukti buku yang beredar itu keluar dari konteks maka akan ditarik. Jika ditemukan ada pelanggaran, maka yang bertanggung jawab juga akan dikenakan sangsi.
"Apakah dari kepala sekolah atau penerbit ataukah justru UPTD setempat," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris PC GP Ansor Gresik, Agus Junaidi mendesak agar Dinas Pendidikan Jawa Timur segera menarik Lembar Kerja Siswa (LKS) yang menghina Gus Dur.
Agus menegaskan, Pemud Ansor akan mengambil langkah keras bila LKS menghina Gusdur itu tidak ditarik.
"Kami meminta segera dicabut dan ditarik. Kalau tidak ditarik, kami akan mengerahkan kekuatan anggota Ansor dengan Banser-nya. Bila perlu semua kekuatan NU kami kerahkan mengepung Kantor Disdik Gresik," tandasnya
 
source
voaislam/selasa,11dec2012 

MUI Jatim : Waspadai perkembangan syi'ah

JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) meminta masyarakat mewaspadai aliran Syiah agar tak berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Menurut Ketua MUI Jawa Timur KH Abdussomad Bukhori, kelompok Syiah boleh diakui eksistensinya tapi jangan diberikan fasilitas untuk berkembang.

"Aliran Syiah jangan berkembang dan merembet ke tempat lain. Indonesia itu isinya orang Sunni walaupun NU, Muhammadiyah, Al-Irsyad semuanya sunni. Syiah itu kelompok kecil harus mengerti-lah," kata Abdussomad  di Kompleks Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (30/12) seperti dilansir Okezone.

Kendati demikian, dia mengaku tidak sepakat dengan aksi kekerasan yang terjadi di Pesantren Syiah, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben Kabupaten Sampang, kemarin. Abdussomad juga berharap tidak ada pihak-pihak yang memancing di air keruh terkait insiden tersebut.

"Mengembangkan Syiah di Madura tentunya sangat berat. Kita kekerasan tidak setuju tapi jangan ada yang mancing-mancing agar terjadi kekerasan itu," katanya.

MUI sendiri, tegasnya, sudah melakukan beberapa langkah-langkah terkait kasus di Sampang itu. Meski belum sampai pada tahap fatwa haram terkait keberadaan Syiah di Indonesia.
Sebab, jika kekuatan Syiah berkembang setara dengan kekuatan Sunni di Indonesia, dia khawatir sering terlibat kerusuhan mengingat kedua aliran ini memiliki kekuatan yang sepadan, mirip dengan kondisi di Irak dan Iran.
"Saya kira Jawa Timur ini adalah kondisi yang sangat pas. Akhirnya kondisinya menjadi kondusif," katanya.

Tambah KH Abdussomad Bukhori , jika sebuah negara terdapat dua aliran ini dengan kekuatan yang sama,maka negara tersebut tidak akan tentram.
"Sunni dan Syiah memang tidak bisa ketemu. Rukun Imannya saja berbeda," jelas Abdussomad.

Dia menjelaskan, ada beberapa perbedaan yang menonjol di Syiah dengan umat Islam pada umumnya. Azan saja berbeda di Syiah, lantunan Azan diubah ada tambahan dua bait.
"Di Syiah salat saja berbeda, yakni salat Zuhur dan Asar digabung jadi satu. Kemudian salat Maghrib dan Isya. Perbedaan itulah yang tidak bisa ketemu dengan umat Islam pada umumnya," jelasnya.

Dia menambahkan nikah mut'ah (nikah kontrak) diperbolehkan di Syiah.
Abdussomad menjelaskan Syiah terbagi menjadi beberapa sekte. Ada sekte beraliran ekstrem dan moderat. "Sekte yang lunak ini ajarannya tetap bertentangan dengan umumnya umat Islam," tukasnya.

Apa yang membuat kekhawatiran ulama terhadap syiah jika hidup berdampingan dengan sunni? Hal tersebut dikarenakan syi'ah mempunyai pandangan yang burk terhadap ahlu sunnah atau sunni. Pandangan buruk tersebut terkait keyakinan mereka bahwasanya kaum muslimin atau ahlus sunnah wal jama'ah adalah kafir dan harus diperangi. Keyakinan tersebut dapat kita lihat pada kitab-kitab pegangan kaum syiah.

Al-Majlisi, ulama Syi'ah kenamaan, yang menyusun kitab Biharul Anwar –ensiklopedi hadits Syi'ah yang terdiri dari 110 jilid–. Pada jilid ke 30, hal. 399, dia menyatakan:
"Saya katakan: Dalil yang menunjukkan bahwa Abu Bakar, Umar dan orang yang sejalan dengan mereka adalah kafir, juga menunjukkan pahala melaknat dan memusuhi mereka, yang menunjukkan bid'ah mereka, terlalu banyak untuk disebutkan dalam satu jilid atau berjilid-jilid buku, apa yang telah kami nukilkan di atas sudah cukup bagi orang yang diberi petunjuk Allah ke jalan yang lurus."
Wallahu'alam bishshowab.

source
arrahmah/sabtu,31desember2011  

Sejarah keji agama Syi'ah Rafidhah

Banyak kaum muslimin yang tertipu oleh 'kegarangan' negara Syiah Rafidhah Iran terhadap Barat. Mereka menyangka Syiah Rafidhah adalah bagian dari Islam, bahkan pahlawan yang membela kaum muslimin. Padahal Syiah Rafidhah adalah agama tersendiri di luar Islam. Syiah Rafidhah juga tidak membela kaum muslimin. Justru sejarah Syiah Rafidhah sejak pertama muncul hingga hari ini selalu bersekongkol dengan musuh-musuh Islam dalam memerangi kaum muslimin.

Syiah Rafidhah bersekongkol dengan pasukan salibis Eropa dalam menginvasi Palestina dan Syam pada masa perang Salib. Setelah itu Syiah Rafidhah bersekongkol dengan pasukan Mongol dalam menjatuhkan daulah Abbasiyah dan mencaplok wilayah Islam. Negara Syiah Rafidhah Shafawiyah Iran juga bersekongkol dengan Inggris, Perancis, Spanyol, Portugis, dan Barat dalam memerangi daulah Utsmaniyah.

Kini, Syiah Rafidhah Iran bersekongkol dengan Syiah Yaman dan Syiah Nushairiyah dalam membantai kaum muslimin. Untuk menutupi kedoknya, Syiah Rafidhah Iran menampakkan diri seakan-akan memusuhi Israel dan AS. Padahal banyak bukti menunjukkan persekongkolan mereka di belakang layar demi memerangi kaum muslimin.

Berikut ini ringkasan sejarah agama Syiah Rafidhah, kanker umat dan penyakitnya yang ganas. Dengan izin Allah, kami menjelaskan peristiwa-peristiwa paling penting yang memiliki kaitan langsung dengan sejarah Syiah Rafidhah dalam memerangi kaum muslimin. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin secara umum.

Dengan nama Allah, saya memulai:

14 H: Tahun ini merupakan asal muasal cekikan kelompok Rafidhah terhadap Islam dan kaum muslimin. Hal itu dikarenakan pada tahun ini terjadi perang Qadisiyah, di mana kaum muslimin meraih kemenangan telak atas nenek moyang kelompok Rafidhah, yaitu bangsa Persia Majusi. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Umar bin Khathab RA.

16 H: Ibukota imperium Persia, Madain, jatuh ke tangan kaum muslimin. Peristiwa ini meninggalkan kekecewaan, kemarahan, dan kebencian yang mendalam dalam hati kelompok Rafidhah.

23 H: Abu Lu'luah al-Majusi membunuh khalifah Umar bin Khatab RA. Kelompok Rafidhah memberi Abu Lu'luah gelar Baba Alauddin, sebagai symbol dan tokoh penting mereka dalam memerangi Islam.

34 H:  Abdullah bin Saba' seorang Yahudi dari Shan'a yang bergelar Ibnu Sauda' muncul dan menampakkan dirinya masuk Islam secara lahir meski dalam hatinya memendam kekafiran. Ia mulai menggerakkan kelompok-kelompok untuk melawan khalifah Utsman bin Affan. Provokasinya berhasil dan orang-orang yang menjadi pengikutnya membunuh khalifah Ustman bin Affan pada tahun 35 H.
Aqidah Abdullah bin Saba' memiliki akar pada ajaran Yahudi, Nasrani, dan Majusi yaitu penuhanan Ali bin Abi Thalib, pewasiatan kepemimpinan baginya, raj'ah (Ali akan hidup kembali di akhir zaman untuk menghukum lawan-lawan politiknya), wilayah, imam, bada', dan lain-lain.

36 H: Satu malam sebelum terjadinya perang Jamal, kedua belah pihak sahabat berdamai dan bermalam dengan tenang. Adapun Abdullah bin Saba' dan para pengikutnya tidak tinggal diam. Mereka melakukan kekacauan di kedua belah barisan sehingga mereka berhasil menyebabkan kesalah pahaman dan peperangan di antara kedua belah pihak. Pada masa kekhalifah Ali bin Abi Thalib, para pengikut Abdullah bin Saba' (Saba'iyah) mendatangi Ali dan menyatakan secara terus terang bahwa Ali adalah Tuhan yang menciptakan dan memberi rizki mereka. Ali meminta mereka untuk bertaubat namun mereka tidak mau bertaubat, maka Ali menghukum mati mereka dengan hukuman bakar.

41 H: Tahun yang paling dibenci oleh kelompok Rafidhah, di mana kaum muslimin bersepakat untuk mengakui satu khalifah yaitu Mu'awiyah bin Abi Sufyan RA. Hasan bin Ali mengundurkan dirinya dari jabatan khalifah dan tahun tersebut dikenal dengan nama tahun jama'ah. Makar Rafidhah untuk memecah belah kaum muslimin gagal.

61 H: Husain bin Ali RA terbunuh pada tanggal 10 Muharam setelah para pengikutnya mengkhianatinya dan membiarkannya sendirian menghadapi pasukan daulah Umawiyah.

260 H: wafatnya Hasan Al-Askari yang dianggap sebagai imam ke-11 kelompok Rafidhah. Maka muncul kelompo Rafidhah Itsna Asyariyah yang meyakini imam mereka adalah imam yang ditunggu-tunggu karena masih bersembunyi di sebuah gua di Samira, yaitu Muhammad bin Hasan al-Askari. Padahal Hasan al-Askari meninggal tanpa memiliki anak. Rafidhah Itsna Asyariyah meyakini imam Muhammad bin Hasan al-Askari adalah imam Mahdi yang akan keluar untuk menegakkan kerajaan Rafidhah dan menghukum lawan-lawan politiknya.

277 H: Di kota Kufah muncul kelompok Qaramithah Rafidhah, dipimpin oleh Hamdan bin Asy'ats yang bergelar Qarmith.

278 H: Di Ahsa' dan Bahrain muncul kelompok Qaramithah Rafidhah di bawah pimpinan Abu Sa'id al-Janabi ar-Rafidhi.

280 H: berdiri kerajaan Syiah Zaidiyah Rafidhah di Sha'dah dan Shan'a, Yaman, dengan pemimpinnya Husain bin Qasim ar-Rasi.

297 H: Berdiri kerajaan Ubaidiyah Rafidhah di Mesir dan Magrib (Maroko dan Afrika Utara), di bawah pimpinan Ubaidullah bin Muhammad al-Mahdi. Mereka menipu kaum muslimin dengan mengklaim sebagai keturunan ahlul bait dan mereka menamakan kerajaan mereka kerajaan Fathimiyah.

317 H: Pemimpin Qaramithah Rafidhah di Ahsa dan Bahrain, Abu Thahir ar-Rafidhi bersama kelompoknya berhasil menguasai kota Makkah pada hari Tarwiyah, 8 Dzulhijah. Mereka membantai jama'ah haji di masjidil haram, membuang mayat-mayat mereka ke sumur zam-sam, dan mencongkel Hajar Aswad kemudian mereka bawa ke Ahsa'. Hajar Aswad tetap mereka kuasai di Ahsa' sampai tahun 335 H. Adapun kekuasaan mereka di Ahsa' bertahan sampai tahun 466 H.
Pada tahun 317 H berdiri pula kerajaan Hamdaniyah Rafidhah di Maushil (Irak) dan Halb (Suriah). Kerajaan ini tumbang pada tahun 394 H.

329 H: Tahun ini oleh kelompok Rafidhah disebut tahun Ghaibah Kubra (persembunyian skala besar), di mana mereka mengklaim telah sampai kepada mereka sebuah surat dengan tanda tangan imam Mahdi yang mereka tunggu-tunggu. Menurut klaim mereka, dalam surat tersebut imam Mahdi menulis: "Telah terjadi ghaibah (persembunyian) secara sempurna maka tidak akan muncul kecuali setelah mendapat izin Allah. Maka barangsiapa mengklaim melihat aku niscaya ia adalah seorang pendusta yang mengada-ada." Surat palsu tersebut mereka buat karena para ‘dukun'mereka kewalahan menghadapi pertanyaan pengikut awam mereka tentang kapan waktu kemunculan imam Mahdi yang mereka tunggu-tunggu.    

334 H: berdiri kerajaan Buwaihiyah Rafidhah di Dailam dengan pemimpinnya Abu Syuja' ad-Dailami. Mereka melakukan perusakan di Baghdad dan pada masa mereka caci makian terhadap generasi sahabat beredar luas.

339 H: Hajar Aswad dikembalikan oleh pemimpin Qaramithah Rafidhah di Ahsa' ke Makkah atas perantaraan raja Ubaidiyah Rafidhah Mesir.

352 H: Penguasa kerajaan Buawihiyah yang mendominasi kerajaan Abbasiyah memerintahkan rakyat untuk menutup pasar-pasar pada hari Asyura, melarang jual beli, menyalakan lilin, para wanita keluar rumah dengan rambut terurai dan menampar pipi di pasar-pasar. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, di Baghdad dilaksanakan peringatan ratapan atas terbunuhnya Husain bin Ali.

358 H: Kelompok Ubaidiyah Rafidhah menguasai Mesir dan mendirikan kerajaan Ubaidiyah. Rajanya yang paling menonjol adalah Al-Hakim bi-Amrillah yang mengklaim dirinya sebagai Tuhan dan mempropagandakan ajaran reinkernasi. Dengan runtuhnya kerajaan Ubaidiyah ini pada tahun 568 H, berdirilah kelompok Druz Bathiniyah.

402 H:  Para ulama, pejabat, dan tokoh masyarakat di Baghdad berkumpul dan sepakat mengeluarkan fatwa tentang kepalsuan nasab penguasa Ubaidiyah Rafidhah Mesir, kecacatan akidah mereka, mereka adalah orang-orang zindiq dan kafir. Fatwa tersebut ditanda tangani oleh ulama, pejabat, dan tokoh masyarakat dari kalangan ahlus sunnah dan Syiah sendiri.

408 H: Penguasa Ubaidiyah Rafidhah Mesir, Al-Hakim bi-Amrillah mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Ia dua kali berencana membongkar makam Nabi SAW dan memindahkan jenazah beliau ke Mesir. Rencana pertama ditentang masyarakat Mesir. Rencana kedua, ia mengirim orang-orangnya dengan menyewa rumah di dekat masjid nabawi. Mereka mulai menggali terowongan ke arah makam Nabi SAW, namun usaha mereka terbongkar dan penduduk Madinah membunuh mereka.

483 H: Berdiri kelompok Hasyasyiyin yang mempropagandakan kekuasaan politik kerajaan Ubaidiyah Rafidhah Mesir. Pemimpinnya adalah Hasan ash-Shabah, yang memulai gerakannya dari propinsi Faris tahun 473 H.

500 H: Penguasa Ubaidiyah Rafidhah membangun bangunan makam di Mesir yang mereka namakan Tajul Husain (mahkota Husain). Mereka mengklaim di dalamnya ada kepala Husain bin Ali. Mereka berziarah ke bangunan makam tersebut sampai hari ini.

656 H: Pengkhianatan terbesar kelompom Rafidhah melalui pemimpinnya, Nashiruddin ath-Thusi dan Ibnu Alqami, yang bersekongkol dengan pasukan Mongol sehingga pasukan Mongol dipimpin Hulakho Khan berhasil meruntuhkan kerajaan Abbasiyah dan menghancur leburkan ibukota Baghdad. Pasukan Mongol membantai dua juta muslim, termasuk kalangan ahlul bait yang kelompok Rafidhah mengklaim secara dusta sebagai pecinta dan pembela mereka. Pada tahun ini pula muncul kelompok Nushairiyah Rafidhah di bawah pimpinan Muhammad bin Nuhsair ar-Rafidhi.

907 H: Berdiri kerajaan Shafawiyah Rafidhah di Iran di bawah pimpinan Shah Ismail bin Haidar ash-Shafawi ar-Rafidhi. Ia membantai satu juta lebih muslim ahlus sunnah di Iran karena mereka tidak mau dipaksa memeluk agama Rafidhah. Ketika ia mendatangi Baghdad, ia mencaci maki secara terang-terangan khulafa' rasyidin, membantai warga mulsim yang tidak mau memeluk agama Rafidhah, dan membongkar banyak makam ahlus sunnah, di antaranya makam imam Abu Hanifah.   
Di antara peristiwa yang menonjol dalam sejarah kerajaan Shafawiyah Rafidhah adalah pemimpinnya, Shah Abbas al-Kabir as-Shafawi memulai program haji ke Mashad Iran sebagai ganti dari berhaji ke Makkah. Pada masa Shafawiyah, muncul Shadruddin ash-Shairazi ar-Rafidhi yang membentuk agama Bahaiyah. Pengikutnya, Mirza Ali Muhammad ash-Shairazi ar-Rafidhi mengklaim bahwa Allah telah bersatu dengan jasadnya (manunggaling kawula lan gusti). Ia digantikan oleh muridnya, Bahaullah.
Jejaknya ditiru oleh Mirza Ghulam Ahmad di India, seorang boneka Inggris yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru, menerima kitab suci baru, dan mendirikan agama Qadiyaniyah. Kerajaan Shafawiyah runtuh pada tahun 1149 H.

1218 H: Seorang Rafidhah yang keji datang dari Irak ke Dir'iyah (pusat pemerintahan kerajaan Arab Saudi waktu itu) dan menampakkan dirinya sebagai ahli ibadah yang hidup zuhud. Seperti halnya Abu Lu'luah al-Majusi yang pura-pura ikut shalat untuk membunuh khalifah Umar bin Khatab, orang Rafidhah Irak ini juga pura-pura ikut shalat Ashar di masjid Tharif di kota Dir'iyah. Saat raja Abdul Aziz bin Muhammad bin Sa'ud yang mengimami shalat sedang sujud, orang Rafidhah ini mencabut belati yang telah disembunyikan di balik bajunya dan menusukkannya kepada raja Abdul Aziz. Raja Abdul Aziz meninggal akibat peristiwa itu. Orang Rafidhah ini membunuh raja Abdul Aziz karena ia dan pasukannya meratakan bangunan makam Husain bin Ali di Karbala ketika menundukkan wilayah tersebut.

1289 H: Iran mencetak dan menerbitkan buku ‘Fashlul Khithab fi Itsbat tahrif Kitab Rabb al-Arbab karya ulama Rafidhah dari Nejef, Irak bernama haji Mirza Husain bin Muhammad Nuri ath-Thibrisi. Dalam buku tersebut, ia mengumpulkan seluruh pernyataan ulama Rafidhah yang menyatakan Al-Qur'an yang berada di tangan kaum muslimin adalah Al-Qur'an yang telah ditambah dan dikurangi, dan Rafidhah memiliki kitab suci tersendiri yang disebut Mushaf Fatimah, yang menurut pernyataan mereka tidak satu huruf pun dalam Al-Qur'an yang sama dengan isi mushaf Fatimah. Isi (jumlah surat dan ayat) mushaf Fatimah menurut keyakinan mereka tiga kali lipat dari isi Al-Qur'an.

1366 H: Terbit koran Rafidhah bernama Barjamul Islam, yang menyatakan Karbala' lebih mulia daripada Makkah. Shalat dan thawaf mengelilingi makam Husain di Karbala' menurut mereka lebih mulia daripada shalat di masjidil Haram dan thawaf mengelilingi Ka'bah di Makkah.

1389 H: Pemimpin agama tertinggi Rafidhah Iran, Ayatollah Khameini menerbitkan bukunya Wilayatul Faqih al-Hukumah al-Islamiyah. Di antara kekafirannya dalam bukunya tersebut terdapat pada hal. 35, Khameini menulis: "Sesungguhnya di antara perkara yang pasti dalam madzhab kami adalah keyakinan bahwa para imam kami memiliki kedudukan yang tidak mampu digapai oleh seorang malaikat yang dekat dengan Allah maupun seorang nabi yang diutus oleh Allah."

1399 H: Berdiri Republik Rafidhah Iran dengan pemimpin pertamanya Khameini setelah menggulingkan pemerintahan Shah Pahlevi. Di antara ciri khasnya adalah melakukan demonstrasi dan perusakan di kota suci Makkah pada musim haji setiap tahun dengan mengatas namakan revolusi Islam.

1400 H: Pada tanggal 15 Sya'ban Khameini menyampaikan khutbah dalam peringatan yang disebut ‘maulid imam al-mahdi'. Di antara isi khutbahnya saat itu adalah perkataannya, "Seluruh nabi datang untuk membina pondasi-pondasi keadilan di dunia namun mereka tidak berhasil. Bahkan Nabi SAW penutup para nabi yang datang untuk memperbaiki kondisi manusia dan merealisasikan keadilan, juga tidak berhasil melakukan hal itu pada masa hidupnya…sosok yang akan sukses dalam tugas itu dan membina pondasi-pondasi keadilan di seluruh penjur dunia serta meluruskan penyimpangan-penyimpangan adalah imam al-Mahdi al-muntazhar."

1407 H: Orang-orang Rafidhah yang berafiliasi ke negara Rafidhah Iran melakukan kekacauan dan perusakan di kota Makkah pada musim haji. Ribuan orang Rafidhah menyamar sebagai jama'ah haji Iran, melakukan demonstrasi pada hari Jum'at, melakukan penyerbuan, pembunuhan, dan perusakan di kota suci Makkah. Dalam peristiwa itu, mereka membunuh 402 orang, sebanyak 85 orang korban adalah polisi dan warga Saudi. Sisanya adalah jama'ah haji dari berbagai negara. Mereka juga menyerbu, menghancurkan, dan membakar toko-toko dan kendaraan-kendaraan beserta orang di dalamnya di Makkah. Tindakan biadab tersebut mencontoh jejak nenek moyang mereka, Qaramithah Rafidhah.

1408 H: Konferensi Islam III yang diadakan oleh Rabithah Alam Islami di Makkah mengeluarkan fatwa kafirnya Ayatollah Khameini.

1409 H: Orang-orang Rafidhah menyamar sebagai jama'ah haji memasukkan bahan peledak secara sembunyi-sembunyi ke wilayah Makkah. Pda sore tanggal 7 Dzulhijah, mereka meledakkan bom di sekitar masjidil Haram. Seorang jama'ah haji dari Pakistan meninggal akibat ledakan tersebut, sedangkan 16 jama'ah haji lainnya mengalami luka-luka parah. Investigasi aparat keamanan Saudi pada tahun 1410 H membuahkan hasil penangkapan, pengadilan, dan pelaksanaan hukuman mati terhadap 16 orang Rafidhah yang terlibat dalam peledakan tersebut.

1410 H: Pemimpin tertinggi Rafidhah Iran, Ayatollah Khameini meninggal. Rafidhah Iran telah membangun di atas makamnya bangunan dan ‘Ka'bah' yang menyerupai Ka'bah di Makkah. Mereka berthawaf di sekeliling Ka'bah Khameini tersebut.

*Muhib Al-Majdi
source
arrahmah/rabu,22februari2012