Laman

Jumat, 14 September 2012

PBNU kutuk keras film penista Nabi "Innocence of Muslims"


JAKARTA  - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengutuk keras film "Innocence of Muslims" yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Namun, kata Said Aqil di Jakarta, Kamis, film tersebut tidak perlu disikapi berlebihan, apalagi dengan tindakan yang justru kontraproduktif.
"Dari dulu sampai sekarang, selalu ada orang yang tidak suka kepada Rasulullah, tetapi kita jangan sampai menghabiskan energi untuk itu, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa," katanya sebagaimana diberitakan Antara.

Kiai bergelar doktor alumni Universitas Ummul Qura, Mekkah itu menegaskan, Nabi Muhammad SAW merupakan figur yang mulia dan sempurna.
"Allah akan menjaga nama baik beliau, baik ketika masih hidup atau sesudah wafat," kata Said Aqil.

"Innocence of Muslims" merupakan film amatir yang dibuat oleh seseorang yang menggunakan nama samaran Sam Bacile. Potongan film tersebut selanjutnya diunggah di "youtube" dalam versi bahasa Arab yang akhirnya memicu kemarahan umat Islam di Libya dan Mesir.
Sekitar 3.000 orang berunjuk rasa di kantor Kedubes AS di Mesir dan menuntut film tersebut ditarik dari peredaran. Sementara aksi demonstrasi di Benghazi, Libya telah menewaskan Duta Besar AS dan tiga stafnya. 

source
arrahmah/jum'at,28syawal1433H/14september2012

MUI kutuk keras film penghina Nabi "Innocence of Muslim"


JAKARTA  - Majelis Ulama Indonesia mengutuk keras pembuatan film Innocence of Muslims karena semangat film ini adalah penistaan kepada umat Islam dan Nabi Muhammad. MUI menilai pembuatan materi yang menghina Islam sudah kerap dilakukan dengan dalih kebebasan berekspresi. "Padahal, semangatnya penistaan kepada Islam," kata Ketua MUI, Amidhan, seperti dilansir Tempo, Jumat, 14 September 2012.

Amidhan menilai pembuatan film ini tidak lepas dari peringatan tragedi 11 September beberapa waktu lalu. Setahun sebelumnya, kata dia, tragedi 11 September diperingati dengan pembakaran kitab suci Al-Quran. "Sekarang dengan penyebaran film ini," kata dia.
Dia mencibir alasan pembuatan film ini dengan dalih kebebasan berekspresi. Menurut dia, kebebasan berekspresi ini seharusnya juga menghormati agama lain dan tidak mengobarkan semangat kebencian. Namun, Amidhan mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang dengan segera menutup konten film ini di Youtube. Dia juga meminta umat Islam di Indonesia tidak ikut-ikutan menyebar video ini kepada pihak lain. "Jangan latah untuk ikut menyebar," ujarnya.

Terkait dengan penyerangan terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat, MUI meminta media tidak secara sepihak menyimpulkannya sebagai akibat adanya film ini. Menurut dia, terlalu naif penyerangan brutal itu dipicu hanya karena sebuah film. "Ini pasti karena kebencian yang mendalam," ucapnya.
Film Innocence of Muslims berdurasi selama dua jam. Film ini sempat beredar di Youtube sebelum akhirnya ditutup di Indonesia karena permintaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pembuatan ini menyebabkan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Libya diserang dengan roket dan menyebabkan duta besar dan tiga stafnya tewas. 
 
source
arrahmah/jum'at,28syawal1433H/14september2012

Ponpes Ngruki : Tuduhan terorisme penzaliman kepada kami

JAKARTA - Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Solo, kerap dikait-kaitan dengan kasus terorisme yang ada di Indonesia. Pengurus pesantren ini merasa terzalimi dan dirugikan dengan segala tudingan dan tuduhan tersebut.

"Kami tidak rela ada upaya penzaliman tuduhan terorisme. Kami selalu dikaitkan, kalau ada alumni yang melakukan dikaitan ke pesantrennya, padahal banyak juga alumni universitas yang melalukan pelanggaran," kata Direktur Pondok Pesantren Islam Al Mukmin, Ngruki, Ustad Wahyudin dalam jumpa pers di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (13/9) dikutip detikcom.

Pertemuan dengan wartawan itu digelar di ruangan pers yang terletak di lantai dasar Masjid Istiqlal. Pada jumpa pers itu Wahyudin didampingi oleh Wamenag Nasaruddin Umar dan sekitar 5 orang alumni Ponpes Al Mukmin.
Wahyudin mengatakan, jumpa pers yang diadakan di Masjid Istiqlal adalah sebagai bentuk tanggung jawab terhadap santri, alumni dan juga kepada wali santri. Hal ini disebabkan alumni pesantren Ngruki sudah tersebar di banyak wilayah.

"Kalau ada pencitraaan buruk kami khawatir menggangu mereka dan ini tanggung jawab kami kepada wali santri itu lah yang mendorong kami," kata Wahyudin yang mengenakan jas hitam dan kopiah hitam ini.
Wahyudin menilai terlalu banyak kepentingan dalam kasus terorisme sehingga penanggananya banyak yang tidak tepat. "Tentunya penangan harus proporsional, tapi kalau tujuannya terselubung pasti dampaknya akan susah dihadapi," kata pria berkacamata ini.

Ketika ditanya mengenai penanganan yang proporsional, Wahyudin mempertanyakan apakah harus terduga teroris langsung dihabisi. "SOP-nya apa memang begitu ? Bahwa yang terindikasi langsung dihabisi? Seperti misalnya di Ciputat kami dengar mereka langsung ditembak," kata ustadz Waahyudin yang berjanggut putih ini.

Menurut Ustad Wahyudin, tindakan para teroris memang keliru, karena itu mereka butuh pembinaan untuk kembali ke jalan yang benar. Sebab bila orang-orang seperti itu dengan serta merta dihabisi maka akan muncul dendam berkepanjangan.
"Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) menjadi momok yang disegani, ditakuti, bahkan dibenci. Kita tidak mau ada penzaliman, orang yang belum tentu bersalah sudah diadili," lanjut pria berjenggot putih ini.

Dia juga menolak siapapun yang berniat menunggangi Ponpes Al Mukmin dengan aneka kepentingannya. "Kita sudah punya khittah, apapun yang membelokkan, menghalangi kegiatan pendidikan kami, kalaupun mau berubah harus melalui rapat musyawarah,jadi kami menolak ditunggangi," tutur Ustad Wahyudin.
Farhan Mujahid dan Muchsin Tsani, tersangka teroris yang tewas saat baku tembak dengan polisi, diketahui pernah bersekolah di ponpes ini. Namun Ustad Wahyudin menegaskan pihaknya tidak pernah mengajarkan dan mengarahkan kekerasan kepada para santri.

Menurutnya, Farhan belum lulus pendidikan Ponpes Al Mukmin. Sebab Farhan baru menyelesaikan pendidikan hingga SMP. Sedangkan yang dimaksud lulus adalah bila menyelesaikan pendidikan sampai SMA.
"Setiap santri yang tamat, kami kembalikan kepada bapak ibunya dan menjadi tanggungan individu. Tapi kalau 3 tahun itu belum tamat. Saya juga tidak tahu dia keluar mendapatkan pelatihan di Moro atau di mana," papar Ustad Wahyudin yang mengenakan jas hitam dan berpeci hitam ini.
Sedangkan Muchsin, imbuhnya, pemuda itu baru saja lulus. Dia menyayangkan aparat yang terburu-buru menembak mati Muchsin.

"Kalau Muchsin, anak itu kan baru lulus kok bisa ditembak mati. Karena kami melihat Muchsin itu kalau dimarahi saja langsung menangis. Apa karena prosedur? Di situ kejanggalan," ucap Ustad Wahyudin.

source
arrahmah/jum'at,28syawal1433H/14september2012

FPI Bantah SMS Ahok Masuk Islam 'Muallaf Politik'

JAKARTA- Ketua FPI DKI Jakarta, Habib Salim Alatas atau yang biasa dipanggil Habib Selon mengklarifikasi beredarnya pesan singkat tentang masuk Islamnya Ahok jelang Pilkada DKI putaran ke-2 dengan judul ‘muallaf politik’.

Untuk diketahui isi pesan singkat tersebut; “pada hari Kamis 6 September 2012. Djan Farid (Menteri Perumahan Rakyat) dan Habib Mahdi Condet meminta kepada Habib Selon FPI (tawaran uang miliaran rupiah) dalam rangka kemenangan Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI putaran ke-2, supaya mengislamkan Ahok dan dipublikasikan oleh media Jakarta,” demikian kutipan pesan tersebut.
...Saya maupun Habib Rizieq tidak pernah buat SMS provokatif tentang ‘muallaf politik’ tersebut
Atas maraknya pesan singkat tersebut yang menyebut namanya, maka Habib Selon menegaskan bahwa ia tak pernah membuat apalagi menyebarkan SMS tersebut.  
“Assalamu’alaikum. Saya maupun Habib Rizieq tidak pernah buat SMS provokatif tentang ‘muallaf politik’ tersebut,” ungkapnya melalui pesan singkat yang diterima redaksi voa-islam.com, Kamis (13/9/2012).
...Soal saya ditawari uang milyaran, itu benar, memang sejak dari awal hingga kini tapi saya tolak mentah-mentah dan saya sudah lapor ke Habib Rizieq
Namun demikian, ia tak menyangkal jika dirinya pernah ditawari uang miliaran rupiah tapi ia tolak mentah-mentah.
“Soal saya ditawari uang milyaran, itu benar, memang sejak dari awal hingga kini tapi saya tolak mentah-mentah dan saya sudah lapor ke Habib Rizieq,” jelasnya.
Ia juga tak tahu-menahu soal Ahok yang ingin masuk Islam (menjadi muallaf) meskipun pernah ada yang mendatangi Habib Rizieq dan mengaku orang dekat Ahok bertanya-tanya tentang Islam.  
“Soal Ahok mau masuk Islam saya tidak tahu, hanya saja memang ada orang datang ke Habib Rizieq mengaku orang dekat Ahok nanya-nanya soal Islam, apa dan bagaimana? Itu saja. Semoga ini jadi klarifikasi semua pihak. Syukron,” tutupnya. 

source
voaislam/jum'at,14sep2012

Hanung Bramantyo Bikin Film ''Santri Homoseks''

JAKARTA- Hanung Bramantyo kembali meresahkan umat Islam lewat film yang dibuatnya. Kali ini Hanung memproduksi film kisah 2 orang gay yang diangkat dari sebuah puisi esay, karya karya Danny JA.
Film dengan inisial CTBDR ini menceritakan percintaan sejenis (homo seks) dua orang santri bernama Amir dan Bambang. Di pesantren, Amir dan Bambang selalu bersama hingga akhirnya mereka saling jatuh cinta.

Rencananya film ini secara luas akan diputar pada bulan Oktober 2012 untuk menyambut Hari Anti Diskriminasi Nasional, namun sebuah organisasi yang memayungi Lesbian, Gay, Biseks dan Transeksual/Transjender (LGBT) yang bergerak di bidang media, telah memutar film ini dalam komunitas LGBT. Ironisnya pemutaran film tersebut dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2012 jelang 10 hari terkhir di bulan Ramadhan.
...Kalangan pondok pesantren sudah mesti melakukan protes dan juga menuntut supaya film ini dibatalkan
Menyikapi film homo karya Hanung Bramantyo itu Sekjen FPI, KH. Ahmad Shabri Lubis menyerukan kepada seluruh kalangan pondok pesantren untuk protes terhadap pemutaran film tersebut.
“Kalangan pondok pesantren sudah mesti melakukan protes dan juga menuntut supaya film ini dibatalkan,” tegasnya saat dihubungi voa-islam.com, Kamis (13/9/2012).

“Ini adalah agenda untuk merusak citra pondok pesantren,” tambahnya.
Ustadz Shabri menyatakan jika pelecehan terhadap Nabi Muhammad di luar negeri saja umat Islam bisa marah, maka jangan sampai ada film yang merusak citra Islam yang membuat umat Islam di Indonesia marah.
Selain itu, ia juga meminta ketegasan pemerintah khususnya Lembaga Sensor Film jika film yang seperti itu masih beredar maka  FPI akan menggugatnya.
 
“kita minta ketegasan pemerintan dan Lembaga Sensor Film, jika film seperti ini yang merusak akhlak, mengandung pelecehan pondok pesantren dan santri masih beredar akan kita gugat,” tutupnya.

source
voaislam/kamis,13 Sep2012

Membedah Isi Otak Said Agil Siraj Lewat Buku Tasawufnya yang Liberal

JAKARTA  – Dalam perbincangan dengan VoA-Islam, mantan Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi di pesantrennya di bilangan Depok, Ramadhan lalu, pernah membenarkan, bahwa Ketua Umum PBNU yang sekarang (KH. Said Aqil Siraj) memang berpikiran liberal. Meski, KH. Hasyim tidak menjelaskan secara panjang lebar apa saja pemikiran Said Aqil yang liberal itu.

Itulah sebabnya kenapa para habaib dan ulama besar NU mendesak Rois Aam PBNU agar meninjau ulang jabatan Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU. Surat teguran itu ditandatangani oleh delapan habib dan ulama kharismatik NU Jakarta, antara lain: KH Maulana Kamal Yusuf, KH Abdur Rosyid Abdullah Syafi’i, Habib Abdurrohman Al-Habsyi, Habib Idrus Hasyim Alatas, KH Saifuddin Amsir, KH Fachrurrozy Ishaq, KH. M. Rusydi Ali dan KH Manarul Hidayat.

Seperti dberitakan sebelumnya, surat yang ditandatangani oleh delapan ulama itu disampaikan langsung kepada Rois Aam PBNU, KH. Sahal Mahfudz. “Seiring akan dilaksanakannya MUNAS Alim-Ulama NU dan Konbes NU di Cirebon tanggal 14-17 September 2012, kami Ulama dan Habaib DKI Jakarta menghimbau kepada Ro’is Aam PBNU untuk menegur dan meninjau kembali kembali keberadaan Dr KH Aqil Siradj sebagai Ketua Tanfidziyah PBNU,” desak para ulama, Rabu (12/9/2012).

Menyimak pemikiran Said Agil Siraj lewat buku-bukunya atau pun ucapannya dalam forum-forum tertentu, acapkali menimbulkan kontroversial di tengah umat. Tak heran, jika banyak pihak menilai, termasuk kiai-kiai NU sendiri, bahwa Said Agil adalah pewaris pemikiran Gus Dur yang liberal.

Sebagai contoh ia mendukung diresmikannya Abdurrahman Wahid Center (AWC) di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat. Setelah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, para pengasong liberal hendak menebar dan menghidupkan kembali pemikiran sesat Gus Dur di  Kampus UI Depok.

Juga masih segar dalam ingatan, ketika Ketua Umum PBNU itu bersikap tidak jelas, saat menyikapi  Lady Gaga. Ia katakan, sejuta Lady Gaga, iman warga NU tidak akan berubah.  Begitulah statemen seorang kiai yang ternyata tidak dipatuhi oleh warganya sendiri.
Dan benar saja, ternyata Said Aqil adalah seorang yang sekuler dan liberal. Betapa ia begitu anti dengan simbol-silmbol Islam, terjangkit syariat Islam Phobia, dan mengagung-agungkan sosok seperti al-Hallaj, Ibn Arabi, hingga Syekh Siti Jenar. Pemikirannya dibingkai atas nama tasawuf.

Saat mendeklarasikan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) di Gedung PBNU, Said membagi-bagikan buku berjudul “ Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi”. Buku setebal 472 halaman tersebut diterbitkan oleh SAS Foundation bekerjasama dengan LTN PBNU. Buku itu isinya begitu sangat liberal dan menyesatkan.

Salah satu contoh, betapa bangganya Said Aqil Siraj ketika PBNU tidak ikut-ikutan membuat fatwa sesat Ahmadiyah, seperti yang difatwakan oleh MUI Pusat. Sungguh aneh, jika Said justru berempati pada Ahmadiyah. Ia justru melempar tuduhan, kelompok Islam yang mengawal fatwa MUI tentang sesatnya Ahmadiyah, dengan ungkapan: “Islam, dengan kata lain, sudah menjadi agama pembenaran bagi segenap tindakan yang tidak bermoral dan tidak beradab, dan bukan lagi sebagai sebuah “hikmah” atau moralitas..” (hal 28).

Kiai yang satu ini juga menolak perda yang bernuansakan syariat Islam. Bisa disimak dari tulisannya: “Singkatnya, semangat dasar dari syariat Islam adalah moralitas, dan bukan syariat yang identik dengan perda-perda (peraturan daerah) di era otonomi daerah seperti sekarang ini.” (hal 30).

Said Agil bahkan menolak fatwa MUI soal haramnya paham sepilis. Ia katakana begini: “… Jadi, tidak perlu misalnya dengan mengeluarkan fatwa-fatwa halal-haram, yang justru kian membuat bingung umat,” ungkap Said. (hal 291). Pada halaman 363, Said mengatakan, sekulerisasi dalam Islam lebih dekat dengan pengertian “islahuddin” atau pembaharuan agama. (hal 363).

Inilah pernyataan yang paling parah dari buku tersebut: Bicara soal Tuhan, Said Aqil menyatakan, agama manapun di muka bumi, pasti meyakini dan mengimani adanya Zat Mahakuasa yang menciptakan alam semesta dan seisinya. Perbedaan penyebutan nama Tuhan, apakah itu Allah, Sang Hyang Widi, Dewa, Thian ataupun lainnya, bukanlah penghalang bagi keimanan seseorang. Substansi Tuhan, sungguh pun disebut dengan beribu-ribu nama, hakikatnya satu, yaitu Zat Pencipta alam semesta dan seisinya, yang mengatur roda kehidupan segala makhluk di dunia hingga di akhirat kelak.” (hal 263).

“Tuhan pun tidak akan marah seandainya tidak dipanggil Allah, seperti halnya orang Jawa yang memanggil “Pangeran” atau “Gusti Allah”. Semua symbol dan realitas lahiriah bukanlah tujuan beribadah dan beragama. Terminal akhir dalam beragama dan beribadah adalah komitmen seseorang untuk menghambakan diri kepada Tuhan. Tidak sedikit orang yang mengatasnamakan agama, tapi hakikatnya justru mentuhankan diriny dan melalaikan Allah.” (hal 310)
 
Sudah sangat jelas, apa isi otak seorang Said Aqil Siraj. Masih bisa disebut sebagai ulama kah?? 
 
source
voaislam/jum'at,14sep2012

Apakah Said Aqil Siradj Ulama Penyesat yang Dikhawatirkan Nabi?

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada sayyidil anam, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.

Keberadaan ulama su' (ulama buruk) sangat menghawatirkan keutuhan dien umat Islam. Melalui fatwa dan statemennya yang menyimpang dan penuh kedustaan akan menjauhkan umat dari kebenaran. Ia menipu umat dengan menyembunyikan kebenaran yang telah dibawa para rasul dan menampilkan kebenaran palsu menurut pesanan dan kepentingan. Sehingga pituduhnya adalah kesesatan. Siapa yang mengikutinya akan menemui kehancuran. 

Oleh sebab itu, wajarlah, jika Allah mengancam ulama yang demikian ini dengan laknat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati." (QS. Al-Baqarah: 159)

Berdasarkan ayat di atas, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berfatwa tentang status ulama su' ini,
ومتى ترك العالم ما علمه من كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم واتبع حكم الحاكم المخالف لحكم الله ورسوله كان مرتدا كافرا يستحق العقوبة في الدنيا والآخرة
"Kapan saja seorang alim (ulama) meninggalkan apa yang telah diketahuinya dari kitabullah dan sunnah Rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam; dan mengikuti keputusan hakim yang menyimpang dari hukum Allah dan Rasul-Nya, sungguh saat itu ia telah murtad lagi kafir, wajib disiksa di dunia dan akhirat." Majmu' Fatawa: 35/372-373)

Peringatan Nabi dari Ulama Penyesat
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah meperingatkan umatnya akan bahaya mereka. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda -setelah menyebutkan jangkauan kekuasaan umatnya-,
إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّيْنَ
"Sesungguhnya yang aku khawatirkan terhadap umatku tiada lain adalah para pemimpin yang menyesatkan." (HR. al-Darimi dalam Shahihnya dari haidts Tsauban, Imam Abu Dawud al-Thayalisi dari hadits Abu Darda')

Hadits di atas diungkap dengan huruf Innama, sebagai penjelasan kekhawatiran yang amat sangat dari beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam terhadap umatnya dari perilaku para pemimpin yang menyesatkan itu. Dan apa yang terjadi pada diri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tersebut tiada lain karena berita ghaib dari Allah Ta'ala kepadanya bahwa akan terjadi, seperti apa yang disebutkan dalam hadits sebelumnya, yaitu sabda beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Sungguh, kamu akan mengikuti tradisi-tradisi orang sebelum kamu, . ."

Al-Aimmah al-Mudhillin (pemimpin penyesat) mencakup penguasa perusak yang tidak menerapkan syariat Allah, ulama penyimpang dari kebenaran, dan ahli ibadah yang sesat (ngawur). Keberadaan mereka menggiring umat kepada kesesatan, menghancurkan agama mereka, dan menimbulkan kerusakan dalam kehidupan mereka. Karena umat (masyarakat) menjadi pengikut mereka. Karena itu jika ulama dan umara itu baik, maka masyarakat juga akan mengikuti kebaikan mereka. Ini merupakan realitas di tengah-tengah kehidupan manusia. Sebaliknya, jika ulamanya sesat, maka karena sebab kesesatannya itu masyarakat juga akan tersesat.
. . . Al-Aimmah al-Mudhillin (pemimpin penyesat) mencakup penguasa perusak yang tidak menerapkan syariat Allah, ulama penyimpang dari kebenaran, dan ahli ibadah yang sesat (ngawur). . .
Baru-baru ini para ulama dan habaib memberikan teguran keras kepada Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 karena menilainya telah meresahkan umat Islam lewat berbagai statement yang dilontarkannya.

Dalam surat teguran dan peninjauan kembali yang ditandatangani 8 orang Ulama dan Habaib, - KH Maulana Kamal Yusuf, KH Abdur Rosyid Abdullah Syafi’i, Habib Abdurrohman Al-Habsyi, Habib Idrus Hasyim Alatas, KH Saifuddin Amsir, KH Fachrurrozy Ishaq, KH. M. Rusydi Ali dan KH Manarul Hidayat- disebutkan bahwa pernyataan-pernyataan Said Aqil Siradj kerap menyudutkan umat Islam bahkan merusak aqidah Islam.

Tak main-main, seiring diselenggarakannya MUNAS dan KONBES Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, 15–17 September 2012 besok, para ulama tersebut mengirimkan surat teguran dan peninjauan kembali jabatan Said Aqil Siradj sebagai Ketua PBNU.

Surat yang ditujukan kepada Rois Aam NU, KH. Sahal Mahfudz tersebut memuat beberapa statement Said Aqil yang provokatif dan kontroversial, diantaranya:
Pertama, pasca kejadian bom Solo Aqil Siradj membandingkan situs yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang dinilai radikal dengan situs porno. Dalam penilaiannya situs porno yang menampilkan gambar dan video porno atau cerita porno itu tidak berdosa untuk ditonton dan dilihat dan halal. Sedangkan situs Islam radikal lebih merusak iman ketimbang situs porno. (dalam siaran persnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 27 September 2011)

Kedua, ketika seluruh ulama dan Habaib menolak kehadiran dan konser Lady Gaga justru Aqil Siradj merestuinya dengan mengatakan seribu Lady Gaga pun tidak akan merusak aqidah warga NU, padahal penolakan konser Lady Gaga itu dalam rangka menegakkan amar ma'ruf nahi munkar

Ketiga, Aqil Siradj pernah mengatakan di media televisi yang sama bahwa Rasulullah SAW sangat berambisi untuk menyebarkan Islam sehingga beliau ditegur oleh Allah SWT. Dan Aqil Siradj juga mengatakan tidak ada perang suci semua perang kotor, dengan pernyataan ini jelas dia telah menghina Rasulullah SAW bahkan menghina Allah SWT, karena banyak peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat seperti perang Badar, Uhud, Khandaq dan sebagainya itu atas dasar perintah Allah SWT dan dia juga telah mengina para pahlawan nasional yang gugur di dalam peperangan mengusir penjajahan seakan-akan mereka adala orang yang kotor, sementara Allah SWT sangat mencintai dan memuji para syuhada.
. . . Aqil Siradj juga mengatakan tidak ada perang suci semua perang kotor, dengan pernyataan ini jelas dia telah menghina Rasulullah SAW bahkan menghina Allah SWT, . .
Keempat, kali ini ketika para Ulama dan Habaib melarang keras umat Islam untuk memilih pemimpin orang kafir sesuai dengan Surat An Nisa ayat 144, Al-Maidah ayat 51 dan Ali-Imran ayat 28 jutru Aqil Siradj membolehkannya. Bahkan memerintahkan kepada para Nahdliyin untuk memilih gubernur yang berbuat baik kepada NU seperti gubernur Kalbar Cornelis yang beragama Katholik dan wakilnya keturunan Cina yang beragama Kristen. Demikian pernyataan di Kompas.com, Senin 13 Agustus 2012, Pukul 21.02 WIB.
. . . surat teguran itu dilayangkan semata-mata untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin. Mereka khawatir jika sepak terjang dan pemikiran liberal Said Aqil Siradj dibiarkan, akan merusak citra NU dan kemurnian ajaran Islam. . .
Para ulama tersebut menegaskan, surat teguran itu dilayangkan semata-mata untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin. Mereka khawatir jika sepak terjang dan pemikiran liberal Said Aqil Siradj dibiarkan, akan merusak citra NU dan kemurnian ajaran Islam.

Umar bin Khathab Radhiyallahu 'Anhu pernah menjelaskan, ada tiga yang akan merobohkan Islam; yaitu penyimpangan ulama, debatnya munafik dengan Al-Qur'an, dan hukum para pemimpin penyesat." (Atsar Shahihi riwayat Ibnul Mubarak dalam al-Zuhud wa al-Raqaiq, al-Faryabi dalam Sifah al-Nifaq wa Dzam al-Munafikin, Ibnu Abdil Barr dalam Jami' Bayan al-'Ilmi wa Fadhlih, Al-Darimi dan selainnya. Dishahihkan al-Albani dalam al-Misyhkah)

Semoga Allah menyelamatkan umat Islam Indonesia, khsusnya, dari keberadaan para pemimpin penyesat yang merusak dunia dan agama umat. Baik mereka yang dari kalangan pemimpin kekuasaan, ulama penyimpang, dan ahli ibadah yang ngawur. Wallahu Ta'ala a'lam.

Oleh: Abu Misykah Tamam

source
voaislam/kamis,13sep2012