Laman

Jumat, 17 Februari 2012

Konspirasi: FPI Jadi Korban, FPI Dihujat

Kalau jujur mau mengakui, di Indonesia ini banyak orang-orang aneh. Lihatlah kelakuan media-media yang kini gencar menyerang FPI. Mereka itu kelihatan pintar, intelektual, cerdas; tetapi moralitasnya ambruk. Sayang, sangat disayangkan sekali. Nas’alullah al ‘afiyah fid dunya wal akhirah.

Sudah jelas-jelas beberapa hari kemarin, saat kunjungan ke Kalimantan Tengah, beberapa tokoh FPI nyaris menjadi sasaran amuk massa dan pengepungan komunitas-komunitas Dayak anarkhis. Buktinya, DPP FPI melaporkan Gubernur dan Kapolda Kalteng ke mabes Polri untuk beberapa tuduhan sekaligus. Salah satunya, upaya pembunuhan pimpinan FPI.

Tapi aneh bin ajaib. FPI yang jadi korban, FPI juga yang dihujat. Dalam demo di Bundaran HI, Ulil Abshar dan kawan-kawan menyerukan agar FPI dibubarkan. Media-media massa, termasuk MetroTV dan TVOne, tidak segan-segan memberi CORONG GRATIS kepada siapa saja yang anti FPI, dengan tentunya -seperti biasa- mereka tinggalkan etika Cover Both Side. Kompas malah sangat kacau (kalau tidak disebut rusak nalar), media itu mengutip pernyataan Din Syamsuddin yang katanya menolak ormas anarkhis. Padahal dalam perkataan Din, tidak ada pernyataan ormas anarkhis.

Paling parahnya, SBY juga ikut-ikutan menyudutkan FPI. Dia meminta agar FPI instropeksi diri. Orang ini aneh sekali. Masalah hukum soal “ancaman pembunuhan” tokoh-tokoh FPI belum dia bahas, malah sudah meminta FPI instropeksi diri. Hal begini ini kan sangat kelihatan kalau kasus FPI itu sebagai pengalihan isu, ketika Partai Demokrat sedang dilanda “Tsunami Besar” akibat kasus-kasus korupsi yang melibatkan elit-elit mereka. Kita mesti ingat, di masa-masa sebelum, setiap ada masalah besar menimpa Pemerintah SBY, selalu saja ada “jalan keluar” berupa kasus-kasus terorisme, kerusuhan agama, dan lainnya.
Nah, disinilah kita saksikan betapa anehnya kelakuan orang-orang Indonesia. Sudah tahu, mereka itu sakit dan banyak menanggung penyakit. Bukannya berobat atau menahan diri, agar sakitnya tidak semakin parah. Malah mereka semakin menghujami dadanya dengan belati tajam, untuk menghancurkan dirinya sendiri. Aneh…aneh…tidak waras!

Kalau dicermati, tampak adanya KAITAN antara insiden di Palangkaraya, respon media-media massa yang begitu cepat, gerakan demo anti FPI dipimpin oleh seorang tokoh Partai Demokrat, serta pernyataan SBY. Semua elemen-elemen ini tampaknya saling berkaitan satu sama lain, menggarap isu FPI, dalam rangka mengalihkan perhatian masyarakat dari bencana korupsi yang kini sedang menimpa jajaran elit Partai Demokrat.

Kalau dianalisis lebih dalam, kita bisa melihat adanya model skenario yang KEMUNGKINAN dijalankan, untuk menjebak FPI dalam pusaran kasus sosial; lalu kasus itu dipakai untuk tujuan-tujuan politik.
Pertama,  
FPI diundang datang ke Kalteng untuk membela masyarakat yang katanya dizhalimi oleh Gubernur Kalteng. Mengapa FPI ingin dilibatkan? Karena FPI secara gagah berani membela warga Mesuji, Lampung. Kasus Mesuji itu bisa menjadi titik peluang untuk mengundang FPI ke Kalteng.

Kedua, 
ketika di Kalteng, pihak Gubernur sudah menyiapkan penyambutan bagi tokoh-tokoh FPI yang akan datang. Menurut informasi, gerakan massa dimulai dari kantor Gubernur Kalteng. Aneh sekali, kantor negara dipakai untuk merencanakan gerakan-gerakan anarkhis.

Ketiga, terjadi insiden di lapangan udara Palangkaraya, berupa penolakan dan pengepungan pesawat oleh massa anarkhis, dengan membawa senjata tajam dan mengeluarkan kata-kata makian. Alhamdulillah, tidak ada satu pun tokoh FPI yang cidera secara fisik. Insiden terjadi lagi saat tokoh-tokoh FPI singgah di Banjarmasin.

Keempat, sebelum insiden terjadi pihak FPI sudah mencium ada gelagat tidak beres di Kalteng. Dan lebih mengherankan lagi ketika Kapolda Kalteng angkat tangan, tidak mau tanggung-jawab kalau tokoh-tokoh FPI tetap datang ke Kalteng. Hal ini membuktikan, bahwa ada SKENARIO BESAR yang tak sanggup dihadapi oleh Kapolda Kalteng.
Kelima,  
setelah terjadi insiden Kalteng, para aktivis LIBERAL dan KOMPRADOR di Jakarta sudah menyiapkan demo untuk menggugat FPI. Media-media massa sudah siap “nampani” amanah untuk menggebuk FPI dari sisi opini media. Kompas, Detik.com, MetroTV, TVOne, Kantor Berita Antara, dll. sudah siap untuk memanaskan situasi. Mereka lupa sama sekali dengan kenyataan, bahwa tokoh-tokoh FPI hampir habis dikeroyok komunitas Dayak anarkhis.

Keenam, sebagai bagian dari skenario ini ialah pernyataan SBY yang meminta agar FPI instropeksi diri. Ditambah lagi pernyataan Mendagri Gamawan Fauzi, bahwa ormas anarkhis bisa dibekukan.
Hal-hal seperti di atas bisa dibaca secara terpisah-pisah, bisa juga dibaca sebagai sebuah kesatuan skenario, demi menjatuhkan FPI dan mencapai target politik tertentu. Lagi pula hal-hal demikian sudah sering terjadi. Saat kapan saja ketika Pemerintah SBY atau Partai Demokrat sedang terdesak, selalu ada “jalan keluar” untuk mengalihkan perhatian publik. Yang paling sering dipakai adalah isu TERORISME, ormas anarkhis, dan kerusuhan berbasis agama.

Tapi yang paling kasihan dari semua ini ya…masyarakat Indonesia selama ini (dan tentu saja aktivis-aktivis Islam yang sering “digunakan” oleh negara sebagai “jalan keluar”). Masyarakat terus disuduhi kebohongan, penyesatan, skandal, konspirasi, pengkhianatan, kezhaliman, dan seterusnya.

Yah, bagaimana hidup akan aman, tentram, dan damai; kalau cara-cara licik seperti itu selalu dipakai? Mau hidup damai dimana, Pak, Bu, Mas, dan Mbak? Anda hendak sembunyi di dasar inti bumi sekalipun, kalau OTAK LICIK itu masih ada, nonsense akan ada kedamaian. Yang ada hanyalah kemunafikan telanjang; mengaku anti kekerasan, padahal paling terdepan dalam membela kezhaliman. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Ya Allah ya Rahman, selamatkanlah kaum Mukminin, Mukminat, Muslimin, dan Muslimat; dimana pun mereka berada, khususnya di negeri Nusantara ini. Amin Allahumma amin. Wa shallallah ‘ala Rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in.

Kutipan :
Era Muslim
Kamis, 16/02/2012 12:50 WIB

DA'INA : Percobaan Pembunuhan Pimpinan FPI, Gubernur Kalteng (Kristen) Menantang Perang Umat Islam

 
Kasus percobaan pembunuhan yang dialami oleh 4 orang pimpinan FPI (Front Pembela Islam) di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Sabtu, 11 Pebruari 2012 oleh Gerombolan Kristen yang diduga didalangi oleh Gubernur Kalteng Teras Narang yang beragama Kristen, sungguh merupakan pelecehan dan penghinaan terhadap Islam dan tokoh-tokoh Islam pada umumnya.

Menurut Ketua Umum Da'ina Drs Masrur Anhar : "Diduga kasus ini merupakan test-case perlawanan dan genderang perang yang ditabuh oleh kalangan Kristen untuk menjajagi reaksi dari kalangan umat Islam dan tokoh-tokohnya di Indonesia."
 
Dalam pernyataan sikap yang ditanda tangani Ketua Umum Da'ina Drs. MAsrur Anhar dan Sekretaris Jenderal Suwito Suprayogi,  DA’INA (Dapur Da’i Nusantara), sebuah lembaga nasional yang bergerak dibidang dakwah Islam,  menyatakan sikap sebagai berikut :

1.    DA’INA Mengutuk keras percobaan pembunuhan 4 Pimpinan FPI tersebut di atas dengan dalih apapun.
2.    DA’INA Menuntut supaya aparat keamanan mengusut tuntas dalang intelektual dan oknum pelaku percobaan pembunuhan tersebut secepatnya.
3.    DA’INA mempertanyakan mengapa keamanan Bandara Tjilik Riwut ‘membiarkan’ gerombolan tersebut lolos dengan mudahnya masuk ke dalam areal Bandara yang seharusnya steril. Diduga Gubernur Teras Narang dan Kapolda Kalteng mengetahui rencana pembunuhan 4 pimpinan FPI tersebut.
4.    Jika terbukti Gubernur dan Kapolda Kalteng melanggar hukum dan melanggar sumpah jabatannya, DA’INA menuntut Mendagri dan Kapolri memberhentikan Gubernur dan Kapolda Kalteng.
5.    DA’INA menghimbau umat Islam jangan terpancing demo-demo yang menyudutkan dan meminta pembubaran FPI, karena target mereka adalah anti gerakan Islam (anti penegak syariat Islam).
6.    DA’INA mendukung Majelis Ulama untuk mengirimkan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas kasus percobaan pembunuhan 4 Pimpinan FPI di Kalteng.
7.    DA’INA menyerukan seluruh komponen umat Islam untuk menggalang solidaritas menghadapi fitnah dan pemutarbalikan fakta yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam.


Kutipan :
Suara Islam Online
Kamis, 16 Februari 2012 | 16:28:27 WIB

Innalillahi Syaikh Tariq Al-Dahab (Amir Ansar Al-Sharia) dikabarkan syahid (insya Allah)

RADDA (Arrahmah.com) Innalillahi wa innailaihi roji’uun, kabar kesyahidan Amir Ansar Al-Sharia, Syaikh Tariq Al-Dahab di Radda telah dikonfirmasi pada hari Kamis (16/2/2012), seperti yang dilaporkan ansar.info.

Syaikh Tariq Al-Dahab, yang juga merupakan saudara ipar Syaikh Anwar Al-Awlaki rahimahullah telah syahid (insya Allah) ketika terbunuh di sebuah Masjid dengan dua Mujahidin lainnya oleh peluru pengkhianatan dari saudara laki-laki tiri Syaikh Tariq. 

Kemudian serangan itu dibalas dengan cepat dan pembunuh itu tewas oleh Qaid Al-Dahab, saudara lainnya dari Syaikh Tariq, dengan meledakkan rumahnya.
Hingga saat ini belum ada laporan lanjutan dari Mujahidin terkait peristiwa tersebut. (siraaj/arrahmah.com)


Kutipan :
Siraaj/USA/
Kamis, 16 Februari 2012 20:20:18