Laman

Jumat, 04 Mei 2012

Penganut Syiah Husein bin Hamid Al Attas Ditantang Mubahalah!

JAKARTA  - Akhir- akhir ini keberadaan aliran sesat semakin merisaukan umat islam di indonesia. Diantara aliran sesat tersebut ada yang berani terang terangan seperti Ahmadiyah, JIL atau yang masih taqiyyah seperti Syiah.

Diantara penyebar fikroh Syiah, tetapi ia enggan disebut dirinya penganut Syiah adalah Husein bin Hamid Alattas, ustadz yang menjadi pengisi rutin di Radio Silaturahmi (Rasil). Ustadz ini sangat dominan dan leluasa menyebarkan fikroh Syiahnya lewat media tersebut.
Tetapi anehnya ia tidak pernah mengakui dirinya sebagai Syiah.Bahkan ia berani mengajak ber-mubahalah terhadap siapa saja yang menuduhnya Syiah. Diantara pemikiran sesat Syiah yang dibawa oleh Husein bin Hamid Alattas antara lain: Mencaci secara terang-terangan beberapa sahabat Rasulullah Saw seperti Muawiyah ra, dan Abu Sufyan ra. Kemudian, menuduh secara halus bahwa sahabat Abu Hurairah ra melakukan kecurangan dalam meriwayatkan hadits.

Sebagaimana pernyataan yang ia sampaikan di Radio silaturahmi, yakni, bagaimana Abu Hurairah yang masuk Islamnya belakangan kok bisa meriwayatkan hadist tentang kematian Abu thalib atau mengulang-ulang riwayat palsu tentang dicambuknya Abu Hurairah oleh Umar bin Khattab karena banyak meriwayatkan banyak hadist.

Cercaan lainnya adalah melaknat Marwan bin Hakam. Padahal sosok Marwan bin Hakam adalah sosok yang sangat dihormati oleh  para ulama Ahlussunnah. Imam Bukhari menjadikan Marwan bin Hakam sebagai salah satu perawi hadits yang terpercaya. Para ulama juga berselisih, apakah Marwan termasuk golongan sahabat Rasulullah saw yang berumur muda atau tersemasuk pendahulu generasi tabi'in.

Selanjutnya, Husein juga  melakukan "tasykik" atau upaya membuat keraguan terhadap keshahihan hadits-hadits yang ada di shahih Bukhori. 

Atas kesesatan dan penyebaran kesesatan yang dilakukan oleh Husein dan difasilitasi oleh radio silaturahmi, maka aktivis dakwah yang juga ahli penyakit dalam, Haidar Abdullah Bawazir menyampaikan beberapa hal:
"Kepada Husein bin Hamid Alattas dan segenap jajaran pengurus serta penyandang dana radio silaturahmi, segera bertaubatlah dan hentikanlah penyebaran kesesatan ini. Takutlah kalian kepada Allah Swt!"

Tentang Husein yang mati-matian menolak dianggap sebagai seorang penganut Syiah, bagi kami yang penting adalah dia telah menyebarkan fikroh Syiah bukan perkara dia mengaku Syiah atau bukan.

Mengingat perkara mencaci sahabat adalah perkara yang sangat besar kesesatannya dalam aqidah Ahlussunnah wal jamaah, maka Haidar meminta Husein untuk berhenti dari menyebarkan kesesatan tersebut dan mengumumkan akan taubatnya sehingga tidak membingungkan masyarakat awam.

"Apabila ia menolak untuk menghentikan upaya penyesatan tersebut, maka saya menantang Husein untuk melakukan MUBAHALAH dalam perkara: Tuduhan terhadap sahabat Abu Hurairah ra, tuduhan terhadap sahabat Muawiyah ra, tuduhan terhadap Marwan bin Hakam," tandas Haidar Bawazir, dokter ahli penyakit dalam dan aktivis dakwah itu.

Pilihan bagi Husein hanya dua, yaitu: bertaubat atau mempertanggung jawabkan pendapatnya dengan melakukan mubahalah bila ia tidak ingin dianggap sebagai pendusta. Mudahan mudahan Allah Swt menunjuki kaum muslimin kepada jalan yang benar dan menyelamatkan kita dari kesesatan. **

Kutipan :
VoA-Islam
Jum'at, 04 May 2012

Iwan Walet Most Wanted Mujahidin Solo

JAKARTA - Ini merupakan foto Iwan Walet yang mengenakan kaos bola, pimpinan gengster preman Solo yang menyerang 2 pemuda Muslim dengan membacok, 1 korban yang tidak tahu menahu masalah pun menjadi sasaran amukan para preman dan terluka parah (3/5/2012).

Kejadian tersebut berlangsung tanpa diduga-duga. Sandi dan Tanto sepulang taziyah dari makam Purwoloyo Pucang Sawit yang berkendaraan sepeda motor di hadang puluhan preman di Pasar Tengklik tak jauh dari lokasi pemakaman. Puluhan preman tersebut bersenjatakan parang, pedang, balok kayu dan batu. Di sinyalir preman tersebut adalah antek-antek dari Iwan Walet.

Iwan Walet seorang Kristen Katholik adalah mantan Kostrad yang dicopot secara tidak hormat karena sering melakukan tindak pidana. Setelah dia keluar dari Kostrad, dia terjun kedunia perwaletan dan menguasai beberapa Preman Kristen Kafir diSolo.

Iwan Walet merupakan salah seorang preman Solo yang dikenal karena aktivitasnya dalam dunia perwaletan dan kedekatannya dengan beberapa “Penggede” (orang-orang besar) dan tokoh-tokoh di Solo seperti Wakil Walikota Solo, Kasno (DPRD Solo dari PDI-P), Kusumo (Bos hiburan malam Solo Cafe, Panti Pijat, Diskotik, dan lain sebagainya).  Dengan kedekatannya itulah yang membuat dia kemudian merasa “Jumawa” (paling hebat).

InsyaAllah, foto yang lain akan segera kami siarkan, setelah tim investigasi mengabarkannya. mohon do'a Kaum Muslimin untuk keselamatan saudara-saudara kita di Solo.

Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Jum'at, 13 Jumadil Akhir 1433 H / 4 Mei 2012

Solo mencekam, puluhan preman serang dua anggota Laskar Islam

SOLO - Sejumlah preman yang diketuai oleh Iwan Walet mengeroyok 2 orang anggota sebuah Organisasi Laskar Islam Solo di kampung Kadirejo RT 01/01 Gandekan, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis sore 3/5/2012. Satu orang anggota laskar mengalami luka berat dan seorang lagi luka ringan. Korban luka berat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi dan Rumah Sakit Islam (RSI) Kustati Pasar Kliwon Surakarta.

Pemicu pengeroyokan anggota laskar tersebut diduga kuat karena dendam lama kelompok preman di bawah pimpinan Iwan Walet terhadap keberadaan sejumlah laskar Islam di Surakarta yang sering melakukan Razia Pekat (Penyakit Masyarakat).

Pengeroyokan berawal saat dua orang anggota laskar yang bernama Agus Pamuji dan Sandinino pulang dari menghadiri Takziyah. Mereka pulang melewati kampung Kadirejo yang merupakan “Basis Banteng” yang mayoritas bergama Kristen Katholik. Tidak hanya di kampung Kadirejo, Kampung Gandekan – Jebres – Nusukan – Mojosongo notabenya juga merupakan daerah “kekuasaan” mereka dan kesemuanya merupakan Basis Kristen.

Kedua laskar tersebut mengendarai sepeda motor setelah menghadiri takziah. Saat melintasi lokasi kejadian, sekawanan preman setempat ada yang mengenali 2 anggota laskar itu. Sejumlah preman yang mengetahui mereka langsung melakukan pengejaran dan penghadangan terhadap dua anggota laskar itu sebagai ajang pembalasan.

Karena kalah dalam jumlah massa, membuat Agus dan Sandi kewalahan menghadapi sejumlah preman tersebut. Keduanya dikeroyok oleh kawanan preman yang menggunakan berbagai macam senjata mulai dari kayu, linggis, dan benda-benda tumpul keras lainnya. Untungnya, Sandi berhasil meloloskan diri dari serbuan puluhan preman, sehingga ia hanya mengalami luka ringan dan robek di kepala. Sementara Agus Pamuji, warga Sukoharjo, Jawa Tengah, menderita luka cukup serius akibat babak belur dihajar para preman tersebut. 

Para preman tersebut juga membakar sebuah motor yang dikendarai korban. Polisi yang tiba di lokasi kejadian berhasil mengevakuasi kedua anggota laskar ke rumah sakit serta memadamkan sepeda motor milik Agus yang sudah dibakar sejumlah preman. 

Sandinino, warga Semanggi, 23 th, kemudian dilarikan ke IGD Rumah Sakit Islam Kustati Pasar kliwon Surakarta karena luka robek di kepala. Sementara Agus harus dibawa ke RSUD Moewardi. Pengeroyokan 2 orang anggota laskar tersebut kemudian memicu ratusan rekan-rekan anggota laskar lainnya dari berbagai macam Ormas untuk mendatangi lokasi kejadian. Mereka bermaksud mencari Iwan Walet yang dianggap sebagai otak pimpinan pengeroyokan.

Dari pantauan Kru Forum Al ishlah dan sumbernya menyebutkan bahwa sampai sore tadi Ratusan laskar masih menyerbu kampung Kadirejo. Dan sampai berita ini kami muat, para laskar yang terjun ke lokasi kejadian belum berhasil menemukan Iwan Walet yang dicari dan kabar yang malam ini kami dapat, Iwan Walet telah kabur atau “dikaburkan” dari Solo.

Bentrokan ini diduga karena dipicu oleh rangkaian perseturuan sebelumnya, yang melibatkan antara Laskar Umat Islam dengan kelompok preman pimpinan Iwan Walet. Kelompok laskar yang dikenal dengan nama Tim Hisbah Solo selama ini dikenal sangat aktif melakukan penyisiran dan Razia Pekat (Penyakit Masyarakat) terhadap kantong-kantong perjudian, mabuk-mabukan/Miras dan aktivitas kemaksiatan lainnya di kota Solo. 
Sementara itu, Iwan Walet merupakan salah seorang preman Solo yang dikenal karena aktivitasnya dalam dunia perwaletan dan kedekatannya dengan beberapa “Penggede” (orang-orang besar) dan tokoh-tokoh di Solo seperti Wakil Walikota Solo, Kasno (DPRD Solo dari PDI-P), Kusumo (Bos hiburan malam Solo Cafe, Panti Pijat, Diskotik, dan lain sebagainya).  Dengan kedekatannya itulah yang membuat dia kemudian merasa “Jumawa” (paling hebat).

Iwan Walet sendiri merupakan mantan anggota TNI dari Kostrad yang dipecat secara tidak hormat karena terlibat dalam sejumlah tindak pidana. Dan sampai berita ini kami buat, kami masih melakukan investigasi untuk meng-update berita terbaru.

Saat ini aparat Kepolisian dari Polresta Solo, Jawa Tengah sudah disiagakan dilokasi kejadian dan di Jalan RE Martadinata, Gandekan, Jebres, Solo, Jawa Tengah.

Sebarkan!
Kutipan : 
Bilal / Arrahmah
Kamis, 3 Mei 2012 21:49:12
 
 

MMI : Mengundang Irshad Manji tidak menggunakan akal sehat, tetapi akal sesat

JAKARTA  - Seorang lesbi pegiat feminisme, Irshad Manji berencana mengunjungi  Indonesia. Manji datang ke Indonesia dalam rangka mengisi acara diskusi dan bedah buku yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta bersama penerbit Renebooks pada hari Sabtu, 5 Mei 2012, pukul 18.00 - 21.00 WIB.
"Diskusi akan membahas peran media dalam memberitakan tentang isu agama di Indonesia," ungkap rilis AJI

Selain akan berdiskusi di sekretariat AJI Jakarta, Jalan Kalibata Timur IVG No. 10, Kalibata, Jakarta Selatan, Irshad Manji  juga akan berdiskusi bertema “Menggugat Normativitas Tubuh dan Seksualitas: Iman, Cinta dan Kebebasan” di Balai Soedjatmoko, Solo, Selasa 8 Mei, Jam 17.00-20.00 yang diselenggarakan Jurnal Perempuan.

Kehadiran Irshad Manji ini diselenggarakan dalam rangka tur kampanye “Iman, Kebebasan dan Cinta” di Indonesia.

Menanggapi kedatangan pegiat feminisme yang juga merupakan wanita penikmat hubungan sejenis ini, pengurus Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) mengatakan komponen umat Islam harus untuk menolak dan mengusirnya dari Indonesia.
“Mestinya ormas-ormas keagamaan melakukan protes keras atas kedatangannya,” kata Ustadz Irfan S Awwas kepada arrahmah.com, Jakarta, Rabu (2/5).

Lanjut Ustadz Irfan, Manji merupakan sosok yang menghina agama Islam dan tidak layak dijadikan narasumber untuk berbicara masalah agama.
“Bagaimana mungkin ormas keagamaan, justru mengundang orang yang menghina agama,” lontarnya.
Sikap ormas yang mengundang Irshad Manji ini, menurutnya tidak berfikir dengan baik dan benar, akan tetapi berfikir dengan menyimpang.
“Mereka yang mengundang Irshad manji tidak menggunakan akal sehat, tetapi menggunakan akal sesat,” tegas ketua Lajnah Tanfiziyah Majelis Mujahidin ini.

Karena, menurutnya, penghinaan Irshad manji terhadap agama sudah tidak layak didengar umat. Dan juga bagaimana wanita tersebut mempraktekkan hubungan sejenis.
“Binatang saja tidak melakukan apa yang dilakukan dia (Manji), berarti dia lebih rendah dari binatang,” tandas ustadz Irfan.


Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Rabu, 2 Mei 2012 12:37:03

LUIS tolak kedatangan Irshad Manji

SOLO  - Terkait rencana kehadiran Warga Negara Asing asal Kanada, Irshad Manji di Balai Soejatmoko Gramedia Solo dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada hari Selasa 8 Mei 2012 sebagai pembicara dalam acara Seminar dan Bedah Buku, dengan ini kami dari Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) MENOLAK kehadirannya di Solo dengan alasan :
  1. Irshad Manji adalah Tokoh Feminisme yang terkenal Permusuhannya dengan Islam. (Perhatikan bukunya The Trouble with Islam, Beriman tanpa Rasa Takut).
  2. Ia penganut Idiologi tertentu yang membahayakann masyarakat yaitu Lesbianisme (hubungan sesama jenis), Liberialisme dan Feminisme.
  3. Kedatangannya di Indonesia tidak hanya untuk melanggengkan praktek hubungan sesama jenis, tetapi akan memperjuangkan Legalisasi Undang-Undang praktik Lesbian dan Homo di Indonesia.
  4. Menjadikan Irshad Manji sebagai Pembicara di Forum Ilmiah apalagi di Kampus Agamis bukanlah hal yang bijaksana, namun akan membawa dampak yang negatif, dan justru membawa kerusakan dalam pemikiran dan tingkah laku di masyarakat.
  5. Mendukung Surat dari PP Muhammadiyah No 232/I.O/B/2012 tentang pembatalan dialog dengan Irshad Manji termasuk organisasi dibawahnya.
  6. Kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Pengelola Balai Soejatmoko Gramedia Solo dimohon dengan hormat untuk membatalkan rencana acara tersebut.
Pernyataan Sikap tertanggal 3 Mei 2012 ditandatangani Ketua LUIS Edi Lukito, SH dan Sekretaris Drs. Yusuf Suparno.

Pernyataan dibacakan oleh Edi Lukito di Balai Soejatmoko Gramedia Solo dalam Audiensi dengan pihak Panitia Ibu Candraningrum dan Pengelola Balai Soejatmoko Hari Budiyono.

Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Kamis, 3 Mei 2012 21:49:12