Laman

Selasa, 18 September 2012

Mahasiwa Islam ITB Tantang Metro TV & Bambang Pranowo Diskusi Terbuka

Bandung – Pemberitaan Metro – TV terkait pola rekrutmen teroris muda adalah informasi yang keliru. Stasiun televisi swasta itu menyebut, kaderisasi teroris masuk melalui program ekstra kurikuler di masjid – masjid sekolah atau yang selama dikenal dengan rohis.  

Menurut Keluarga Mahasiswa (Gamais) Institute Teknologi Bandung (ITB), pemberitaan itu jelas sebagai bentuk penyesatan opini. Padahal kegiatan rohis erat hubungannya dengan perbaikan diri dan penebar kemaslahatan, bukan kebencian dari para penggeraknya.
Kabarnya, data yang dibeberkan Metro TV, itu merupakan hasil penelitian salah seorang sumber yang bernama Prof. Dr. Bambang Pranowo. Namun, pendapat yang keliru itu memunculkan banyak pertanyaan, khususnya terkait validitas data yang digunakan.

Pemberitaan itu menuai berbagai kecaman, dan terkesan memberi dampak buruk kepada para penggerak rohis, sehingga memberikan ketakutan ketika mahasiswa mengikuti kegiatan rohis.

Sebagai organisasi dakwah kampus nasional yang senantiasa membangun kemitraan dengan aktivitas rohis, Gamais ITB belum lama ini di Bandung, 15 September 2012, menyatakan keprihatinannya terhadap pemberitaan media nasional yang jelas-jelas menyesatkan opini publik terkait dengan rohis.

“Kami menghimbau media nasional bersangkutan untuk mengklarifikasi ulang hingga meralat informasi sesat yang diberikan kepada masyarakat. Kami juga mengajak semua masyarakat agar tetap jernih dalam menilai segala bentuk pemberitaan di media yang belum jelas asal usulnya,” Kepala Gamais ITB, Adam Habibie.

GAMAIS ITB mengajak orangtua dan para anak muda muslim agar jangan khawatir untuk beraktivitas bersama ekstrakulikuler sekolah khususnya ekstrakulikuler masjid (rohis).

“Sebagai organisasi kemahasiswaan yang menjunjung tinggi integritas, sikap kritis, dan budaya penelitian, kami mengundang pembicara Prof. Dr. Bambang Pranowo untuk menjadi salah satu pembicara dalam diskusi terbuka terkait dengan“Aktivitas Keislaman Pemuda” di Bandung. Dan kami mengundang MetroTV untuk melakukan peliputan secara langsung.

source
voaislam/Selasa, 18 Sep 2012 






Hari Ini "Seminar Tandingan" Dukung Syiah di Pasar Minggu

JAKARTA  - Hari ini, Selasa (18/9) akan diadakan Launcing Buku Putih Mazhab  Syiah & Seminar "Menuju Kesepahaman & Kerukunan Umat Islam. Acara dimulai sejak pukul 9.00-16.30 WIB, bertempat di Graha Sucofindo, JL. Raya Pasar Minggu, Jaksel.

Akan hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut, diantaranya: 
  1. Prof. Quraisy Shihab, 
  2. Prof Din Syamsudin, 
  3. Zainun Kamal, 
  4. Umar Shahab, 
  5. M. Labib, 
  6. Irman Putrasidin, 
  7. Abdul Djamil, dan 
  8. Masdar F. Masudi.

Sepertinya, seminar ini sebagai bentuk tandingan sekaligus penggalangan opini untuk mendukung paham Syiah. Seperti diketahui, sebelumnya Forpija menggelar Tabligh Akbar "Mengokohkan Ahlusunnah Waljamaah" di Masjid Al-Furqan, Gedung DDII, Jakarta Pusat. Itulah sebabnya, dicari narasumber yang selama ini terkesan mendukung paham Syiah. 

source
voaislam/selasa,18sep2012
 

Ust Bachtiar Nasir: Istana Resah dengan Tabligh Akbar Tolak Syiah

JAKARTA  - Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Bachtiar Nasir dalam Tabligh Akbar “Mengokohkan Ahlusunnah Wal Jamaah di Indonesia”, Ahad (16/9) lalu di Masjid Al Furqan, Gedung DDII, Jakarta Pusat, menyatakan akan terus mengawal Fatwa MUI Provinsi Jawa Timur tentang sesatnya paham Syiah ke seluruh Indonesia.

Dikatakan Ustadz Bachtiar, Ketika Islam tersusupi paham Syiah, kerusuhan demi kerusuhan terjadi di negeri ini. Mengapa Syiah tersusupi? Itu akibat umat Islam tidak mengenal akidah Islamnya secara benar. Karena itu, ada 3 hal yang harus dikenal oleh umat Islam, yakni mengenal Tuhannya, mengenal Rasulnya, dan mengenal  agamanya.
“Umat Islam yang tersusupi Syiah, kurang matang akidahnya. Karenanya, umat Islam harus ngaji lagi. Sehingga tak menjadi lemah akidahya. Saya bersumpah untuk tidak berhenti menjaga akidah Islam di Indonesia hingga tetes darah yang terakhir,” kata Ustadz Bachtiar yang juga Ketua Arrahman Qur’an Learning Islamic Center (AQLIC).

Ustadz Bachtiar mengaku salut dengan dengan fatwa MUI Jatim yang sangat tegas. MIUMI tegas mengatakan, akan selalu berada dibelakang Fatwa MUI Jatim dan fatwa NU Jatim. Sementara MUI Pusat masih nampak gamang dan galau untuk mengeluarkan fatwa yang sama. Seperti diketahui, hingga saat ini MUI Pusat belum mengeluarkan fatwa sesat aliran Syiah. “Ternyata, NU yang terdepan melawan Syiah,” tandasnya.

Sejak Muhammadiyah berdiri tahun 1912, umat Islam Indonesia terserang TBC (Takhayul, Bid’ah, Churafat).  Kini, penyakit itu belum sembuh, justru malah makin bertambah dengan  munculnya penyakit sepilis (sekularisme, pluralism dan lberalisme), dan masuknya paham syiah ke Indonesia, dimana fitnah dan bid’ah semakin merajalela dengan dicaci makinya sahabat dan istri Nabi Saw.  
“Ketika harga diri kaum muslimin dicaci maki, direndahkan, Rasulnya dinistakan, Allah dihinakan, sahabatnya dicerca, lalu kita tidak bangkit untuk membela, maka orang itu begitu rendahnya, sekelas hewan.
Ustadz Bachtiar mengingatkan,  setiap orang yang berilmu hendaknya menyampaikan ilmunya, dalam hal ini tentang kesesatan Syiah. Bila tidak menyampaikan, maka orang yang berilmu itu akan mendapat dari seluruh manusia. Bahkan KH. Hasyim Asy’ari tegas menyatakan, amalan wajib dan sunnah yang dilakukan tidak akan diterima.

MIUMI belum lama ini telah mengeluarkan hasil penelitian dan investigasi di lapangan, terkait Insiden Sampang Jilid I, termasuk buku-buku yang menjadi rujukan Syiah yang telah mencela sahabat dan istri Nabi saw. Hasil penelitian itu sudah disampai ke Presiden SBY , Kemenag RI dan MUI Pusat.
“Tentu kita menginginkan perdamaian dan persatuan di Indonesia, selama berada di koridornya. Kita akan bersikap lakum dinukum waliyadin. Terpenting, diantara kedua belah pihak, baik Sunni maupun Syiah, jangan bercita-cita untuk men-Syiahkan orang Suni, atau sebaliknya, men-Sunnikan orang Syiah. Bila itu dilanggar, maka pergolakan demi pergolakan akan terus terjadi di negeri ini.”

Membendung paham Syiah saja, kata Ustadz Bachtiar Nasir, tidak lah cukup. Umat ini harus dibina, dipahamkan Islamnya. Sementara , ulama harus bekerja keras dengan ilmuya untuk memberikan pencerahan dan membentengi akidah dengan terus melakukan konsolidasi ke dalam, guna menegakan kalimat Lailahaillallah.

Istana Resah
Semula acara Tabligh Akbar akan dilangsungkan di Masjid Bank Indonesia (BI). Namun, seseorang yang tidak jelas, dengan mengatasnamakan dari Istana meyampaikan SMS kepada  Deputy Gubernur BI agar acara ini dibatalkan. Isi SMS itu berbunyi:
Yth. Dinda DR.  Alamsyah, Deputy BI. Kami mendapat informasi A1 di Baitul Ihsan (masjid BI), pada hari Minggu, 16 Sepetember 2012 akan ada ceramah yang memcah belah umat Islam antara Sunni dan Syiah. Kami meminta ceramah tersebut dibatalkan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan BI sebagai milik pemerintah tidaklah pantas menyediakan sarana untuk memecah-belah umat Islam. TTD, Syarief Shebubakar, Ketua HAPMI (Himpunan Advokat Pengacara Muslim Indonesia.Wass.
“Kita kita tidak tahu, istananya itu siapa, what ever. Ini menunjukan provokasi mereka sudah sampai tingkat tinggi. Liciknya lagi, mereka yang provokator malah menuduh kami melakukan provokasi. Pejabat BI sendiri  tidak tahu menahu. Kita berharap, Ahlusunnah Waljamaah merapatkan barisan kalangan ulama yang tercerai berai, menyatukan langkah, dan bina akidah umat. Saya minta agar tokoh umat yang berpikiran sekuler tidak usah bicara atas nama persatuan,”paparnya.

Lebih lanjut, Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan, jika selama ini MUI memberi 10 kriteria, sebuah aliran dikatakan sesat atau tidak, maka ia menambakan satu kriteria lagi, yakni: mencaci dan mencela sahabat Nabi saw. “Kita salut dengan kekompakan ulama dan elemen masyarakat di Jawa Timur. Kekompakan itu diharapkan menjadi inspirasi bagi kita semua. Saya yakin, kita sangat bisa mencontah Jatim.” 

source
voaislam/selasa,18sep2012
 

Munas dan Konbes NU di Cirebon Hasilkan 4 Rekomendasi

CIREBON- Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Pondok Pesantren Kempek Cirebon, Jawa Barat, sejak 15 hingga 17 September 2012, 

menghasilkan empat rekomendasi, diantaranya mendukung hukuman mati bagi koruptor, mendukung pemilihan kepala daerah oleh DPRD (pilkada tak langsung), 
moratorium pembayaran pajak.
Rekomendasi-rekomendasi yang terkait dengan berbagai masalah bangsa ini sudah disampaikan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Ada tiga rekomendasi penting, yang merupakan isu actual, dan  telah dibahas dalam rapat komisi NU. Beberapa rekomendasi tersebut diplenokan untuk menjadi keputusan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2012.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hadir saat penutupan, Senin (17/9) siang, berjanji akan mengkaji semua rekomendasi yang diputuskan. Pemerintah menyatakan, satu hati dengan NU. "Rekomendasi itu bisa diteruskan ke semua lembaga negara, ke jajaran penegak hukum, patut dibaca pemuka agama, dan jangan lupa untuk keluarga besar NU sendiri," ujarnya berharap.

Putusan mengenai hukuman mati kepada koruptor ini menjadi salah satu hasil dari sidang komisi masail al Waqi'iyah.Dalam memutuskan hukuman mati ini, sempat terjadi perdebatan alot. Ada pihak yang menyatakan tidak setuju. Namun setelah dilakukan proses pengambilan suara, peserta komisi lebih banyak yang menyetujui.

Terkait peran dan upaya pemerintah menyangkut isu penistaan agama, yaitu pelecehan terhadap Islam melalui beredarnya film 'Innocence of Islam,' menurut Presiden SBY, pihaknya telah menyamapaikan kekecewaannya terhadap pelecehan tersebut, karena hal itu bisa menyulut konflik dan benturan umat beragama di seluruh dunia. “Jadi, akibat ulah orang yang tidak bertenggungjawab itu, negara juga akan dibikin repot, dan membuat dunia ini kurang tentram," tegas presiden. 

Berikut, keempat rekomendasi yang ditetapkan pada Senin (17/9) tersebut antara lain;
I. Politik dan Persoalan Korupsi
Upaya-upaya penanggulangan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah sampai saat ini belum berjalan dengan baik, karena aparatur yang bertugas untuk itu, yaitu kepolisian dan kejaksaan, tidak menunjukkan keseriusan. Ketidakseriusan ini hanya dapat diatasi oleh lembaga yang berada di atas keduanya, yaitu Presiden. Presiden juga harus bertindak tegas terhadap aparat pemerintahan di bawahnya yang terlibat korupsi.

Rekomendasi : Pertama, Presiden harus segera menggunakan kewenangannya secara penuh dan tanpa tebang pilih atas upaya-upaya penanggulangan korupsi dalam penyelenggaraan pemerintah, utamanya terkait dengan aparat pemerintahan yang terlibat korupsi.

Kedua, masyarakat agar berkontribusi aktif dalam upaya meruntuhkan budaya korupsi dengan memperkuat sanksi sosial terhadap koruptor, sehingga dapat menimbulkan efek jera dan juga efek pencegahan bagi tindakan korupsi berikutnya.

II.  Persoalan Pajak

Bahwa bagi umat Islam, pungutan yang wajib dibayar berdasarkan perintah langsung dari Al-Quran dan Hadits secara eksplisit adalah zakat. Sedangkan kewajiban membayar pajak hanya berdasarkan perintah yang tidak langsung (implicit) dalam konteks mematuhi penguasa (ulil ‘amri), Penguasa di dalam membelanjakan uang Negara yang diperoleh dari pajak berdasarkan kaidah fikih “tasharruful imam ‘alai ro’iyyah manuutun bil mashlahah al-raiyyah”, mesti mengacu pada tujuan kesejahteraan dan kemanusiaan warga Negara (terutama kaum fakir miskin).

Ketika ternyata bahwa uang negara yang berasal dari pajak tidak dikelola dengan baik atau tidak dibelanjakan sebagaimana mestinya bahkan terbukti banyak dikorupsi, maka muncul pertanyaan: apakah kewajiban membayar pajak oleh warga negara itu masih punya landasan hukum keagamaan yang kuat? Artinya masihkah menjadi wajib membayar pajak tersebut?
 
Rekomendasi: Pertama, Pemerintah harus lebih transparan dan bertanggungjawab terkait dengan penerimaan dan pengalokasian uang pajak, serta memastikan tidak ada kebocoran;

Kedua, Pemerintah harus mengutamakan kemashlahatan warga negara terutama fakir miskin dalam penggunaan pajak; Ketiga, PBNU perlu mengkaji dan mempertimbangkan mengenai kemungkinan hilangnya kewajiban warga negara membayar pajak ketika pemerintah tidak dapat melaksanakan rekomendasi kedua poin di atas.

III.  International : Innocence of  Muslims

Akhir-akhir ini dengan alasan kebebasan berekspresi, muncul beberapa karya dalam media massa yang dirasakan melecehkan dan menodai simbol-simbol agama Islam. Sebagai reaksi terhadap hal itu, banyak dilakukan tindakan yang tidak terkendali dan merusak. Misalnya film The Innocence of Muslims, kartun Nabi Muhammad, dan novel The Satanic Verses. Hal semacam juga terjadi terhadap agama lain.

Rekomendasi: Pertama, Lembaga-lembaga internasional seperti PBB dan OKI membuat Konvensi yang mewajibkan semua orang untuk tidak melakukan tindakan yang melecehkan dan atau menodai simbol-simbol yang dihormati agama.

Kedua, umat Islam agar tidak mudah diprovokasi untuk melakukan tindakan yang tidak terkendali dan destruktif oleh segala bentuk serangan seperti yang dilakukan pembuat film Innocent of  Muslims.

IV. Pendidikan : Nilai-nilai Kepesentrenan dalam Kurikulum Pendidikan Karakter

Selama ini salah satu kelebihan yang dikenal dari nilai-nilai pendidikan pesantren adalah kemandirian peserta didik dalam menghadapi kehidupannya. Di sisi yang lain, sistem pendidikan pesantren juga terkenal dengan pendidikan karakter lewat keteladanan yang diberikan oleh kyai dan para guru kepada santri-santrinya. Di pesantren para santri juga dibiasakan hidup sederhana, mencukupkan diri, dengan sedikit bekal untuk belajar, jauh dari berkelebihan.

Rekomendasi: Pertama, merekomendasikan kepada pemerintah untuk meninjau ulang pendidikan karakter yang masih lemah dan belum menjadi kesadaran atau internalisasi nilai-nilai, serta belum berorientasi ke masa depan (mutu dan kepribadian unggul) bagi peserta didik, sehingga pendidikan karakter tidak bisa diaplikasikan dengan maksimal.

Kedua, Lembaga-lembaga pendidikan diharapkan tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, melainkan juga menanamkan kepada peserta didik karakter yang mulia, baik terkait hubungan dengan manusia (hablu minannas), dengan Allah (hablu minailah), dan dengan alam (hablum minal ‘alam).

Ketiga, nilai-nilai kepesantrenan (kemandirian, keikhlasan, ketawadhu’an, dan hidup sederhana) itu sangat sesuai dengan semangat pasal 31 ayat (3) UUD 1945 tentang pendidikan yaitu iman, taqwa, dan akhlak mulia, oleh karena itu nilai-nilai tersebut dijadikan sebagai bagian pendidikan karakter dari sistem pendidikan nasional.

Keempat, Pemerintah berkewajiban untuk melindungi para pendidik dalam menyelenggarakan pendidikan dan menjamin pendidik bisa berperan aktif untuk menjalankan pendidikan karakter.

Kelima, Merekomendasikan kepada pemerintah untuk menyempurnakan sistem ujian nasional (UN) agar dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang selama ini menghambat tercapainya standar kualitas pendidikan nasional yang diharapkan seperti pelanggaran dan kecurangan.

Keenam, PBNU harus mendorong berkembangnya peraturan-peraturan daerah yang mempertimbangkan tradisi-tradisi lokal keagamaan agar menjadi spirit pendidikan.
 
source
 voaislam/selasa,18sep2012

Foto FUI Demo di Kedubes USA _Bentrok FUI VS Polisi + Paspanpres

Bendera AS Dibakar di Depan Kedubes AS 

Bentrok di Kedubes AS, Paspampres Siaga

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

Dari Ketapel Hingga Molotov Berseliweran

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

Dari Ketapel Hingga Molotov Berseliweran

Dari Ketapel Hingga Molotov Berseliweran
  
Dari Ketapel Hingga Molotov Berseliweran

 Dari Ketapel Hingga Molotov Berseliweran

 Munarman & Kapolda Tenangkan Massa Anti AS

Munarman & Kapolda Tenangkan Massa Anti AS

 2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS
Munarman & Kapolda Tenangkan Massa Anti AS

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS
2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

2 Jam yang Menegangkan di Depan Kedubes AS

Bentrok di Kedubes AS, Paspampres Siaga

Bentrok di Kedubes AS, Paspampres Siaga

Bentrok di Kedubes AS, Paspampres Siaga

 source
detik/selasa18sep2012


http://static.arrahmah.net/images/stories/2012/09/peluru_bentrokan_aksi-bela-nabi.jpg


































INSISTS Akan Bangun Pesantren dan Kampus Pemikiran di Purwakarta



JAKARTA  – Tak lama lagi, INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations), sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pengkajian pemikiran dan peradaban Islam secara professional akademis, akan mendirikan “kampus dan pesantren pemikiran” di Purwakarta.

Hal itu terungkap dalam Halal Bi Halal bersama INSISTS, Ahad (16/9) lalu di Masjid al-Ihsan, Jl. Kerinci X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Hadir antara lain: Ustadz Adnin Armas (Direktur Eksekutif  INSISTS), Ustadz Adian Husaini, Ustadz Herry Nurdi, Ustadz Mohammad Sobari dan peneliti INSIST lainnya. 
“Kami memang bercita-cita untuk mendirikan pesantren dan kampus pemikiran di Purwakarta. Untuk pesantren akan dibangun di atas tanah wakaf seluas 3,5 hektar, sedangkan kampus seluas 32 hektar,” ujar Adnin.

Diakui Ustad Muhammad Sobari, tidak banyak orang yang mau menggeluti ilmu di bidang pemikiran. Mengingat butuh waktu  berjam-jam untuk memeras pemikiran besar yang fundamental. Namun demikian, tetap harus ada orang yang menggeluti bidang ini. Dibutuhkan sinergis dari semua pihak untuk menjawab tantangan INSISTS ke depan.”Jika dulu, ulama telah mendunia dengan karya-karyanya, kini menulis saja berat, bagaimana membangun kembali sebuah peradaban,” ujarnya.

INSISTS yang sejak awal concern membendung liberalisasi pemikiran yang terus menggerogoti generasi muslim Indonesia, telah banyak mengadakan workshop-workshop di kampus-kampus dan di forum-forum tertentu. INSIST juga telah menerbitkan sejumlah buku, jurnal di Majalah Islamia dan di Harian Republika yang kini telah memasuki tahun ke-4. Kini, INSISTS juga telah memiliki website www.Insistsnet.com.
“Buku yang diterbitkan INSISTS, berjudul Misykat (ditulis oleh Hamid Fahmi Zarkasyi) sudah ludes, kini telah memasuki cetakan yang ke-2,” kata Ustadz Adnin.

Telah banyak yang dilakukan INSISTS dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat, mulai dari penolakan liberalisasi Lady Gaga, perlawanan terhadap pemikiran Irshad Manji, penolakan terhadap draft RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) DPR, hingga laporan investigasi terkait Syiah di Sampang, Madura.
“Saya pernah ditelepon pihak Kedubes AS untuk meminta data soal laporan Syiah di Sampang, namun tidak saya berikan,” kata Ustad Adnin.

Dengan berdirinya pesantren dan kampus pesantren pemikiran di Purwakarta, INSISTS berupaya untuk membangun kaderisasi. “Dengan basis keilmuan yang kuat, kita dapat berhujjah yang dilandasi oleh syariah,” kata Mohammad Sobari menambahkan.

INSISTS yang didirikan oleh cendekiawan muda Muslim yang sebagian besar menempuh program Post-graduate mereka di International Institute of Islamic Thought and Civilization-International Islamic University (ISTAC-IIUM), Malaysia, berusaha untuk menghadirkan wajah pemikiran Islam yang lebih bersifat konseptual dengan berpijak pada pandangan hidup Islam, berpegang pada tradisi intelektual dan otoritas para ulama serta committed pada kebenaran dengan tetap memperhatikan masalah-masalah kontemporer.

source
voaislam/selasa,18sep2012

 

FUI : Tuduhan terhadap Rohis adalah siasat orang kafir


JAKARTA - Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Ustadz Muhammad Al Khaththath menilai tuduhan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) di sekolah-sekolah sebagai tempat rekrutmen teroris merupakan suatu hal yang dibuat-buat pihak tertentu untuk menyudutkan Islam dan agar dapat mengenai lembaga Islam yang lainnya.
"Itu tuduhan mengada-ngada, nanti nyasar dan mengarah kemana-mana tujuannya" jelasnya kepada arrahmah.com, Minggu (16/9) Jakarta.

Lanjutnya, tuduhan tersebut kemungkinan besar akan mengarah ke lembaga Islam lainnya, seperti MUI, lembaga penelitian Islam dan yang lainnya.
"Ini niat memberangus lembaga yang berlabel Islam, kan pesantren sudah, tinggal yang lainnya" ungkap Ustadz Al Khaththath.

Ia menengarai, tuduhan tersebut dimainkan oleh pihak-pihak yang memusuhi Islam.
"Pasti ini siasat orang kafir yang tidak suka dengan Islam" tandasnya.

Seperti diberitakan, sebuah tayangan Metro TV yang menampilkan  pola rekruitmen terduga 'teroris' muda. Dalam tanyangan tersebut, sasaran rekruitment teroris muda dari siswa SMP dan SMA di sekolah umum.  Mereka yang masuk target rekruitmen adalah siswa yang masuk organisasi di masjid-masjid sekolah. Metro TV sendiri, menyebut tayangannya tersebut bersumber dari penelitian Bambang Pranowo dari UIN Jakarta.

source
arrahmah/selasa,2Zulqaidah1433H/18september2012

Ghirah Islam dan Ruh Jihad Umat Belum Mati

Jakarta  Ghirah dan ruh umat Islam belum mati. Masih tetap hidup. Mereka masih tetap mencintai dan mau berkorban bagi Allah, Rasul dan Islam.

Mereka tidak membiarkan segala hal yang menghina, dan melecehkan Allah, Rasul, dan Islam. Semangat mereka tetap hidup. 

Kendatipun berbilang abad, orang kafir musyrik Yahudi-Nasrani ingin menghapus dan menghilangkan ghirah dan ruh jihad ummat ini.
Orang-orang kafir musyrik, Yahudi dan Nasrani dengan segala daya dan upaya, yang mereka miliki,ingin menghapus ghirah dan ruh Islam dari dada ummat. Dengan berbagai cara. Tanpa henti-henti. Dari waktu. Sampai kehidupan ini berakhir.

Karena mereka ini tak lain, iblis dan setan, yang akan terus ada dan menggoda Muslim, dan tujuan mereka, sampai Muslim dan Mukmin, menanggalkan aqidah mereka.
Dengan teror kekerasan, penggunaan senjata, pembunuhan, pemenjaraan, dan pengusiran, dan bahkan mereka, kafir musyrikin, Yahudi dan Nasrani, bersekutu, dan bergandeng tangan, memiskinkan Muslim dan Mukmin. D

Dengan kondisi miskin itu, mereka ingin mencabut nilai-nilai lslam dari dada Muslim dan Mukmin, kemudian menjadi pengikut mereka, serta hidup di dalam kekufuran. Bagaimana cara-cara mereka yang sangat keji, yang mereka lakukan memiskin, dan menjajah negeri-negeri Muslim, hingga hari ini.
Karakter dasar yang sangat melekat yang dimiliki kafir musyrikin, Yahudi dan Nasrani, tak lain, mereka akan menggunakan seluruh kekuatan dan potensi yang mereka miliki, menghalangi umat manusia kepada jalan Allah Rabbul Alamin.

Kafir musyrik, tidak akan pernah ridho, melihat manusia memegang kokoh terhadap tauhid, dan hanya mengesakan Allah Azza Wa Jalla. Mereka akan dengan segenap kekuatan yang mereka miliki, ekonomi, politik, militer, dan budaya, akan terus memerangi Muslim dan Mukmin, agar menanggalkan dinul haq (al-Islam), yang merupakan minhajul hayah (pedoman hidup) bagi setiap Muslim dan Mukmin.
Sampai hari akhir (kiamat) peperangan antara kafir musyrik, Yahudi dan Nasrani, tidak akan pernah berakhir dan berhenti. Karena karakter dasar mereka, yang menolak tauhid.

Seperti Yahudi yang menjadikan Uzair sebagai tuhan mereka, dan Nasrani menjadikan Isa sebagai tuhan mereka. Karena itu, para pengikut agama tauhid, tidak akan pernah dapat bertemu para pengikut dan penyembah kesyirikan dan ahlul bathil, sepanjang kehidupan. Karena karakter dasar mereka secara asas berbeda.

Wahai Muslim dan Mukmin! Bacalah, tadzaburi, dan hayati, kata demi kata, secara terus-menerus yaitu  Al-Qur'an, surah Muhammad, yang didalamnya terkandung sebuah sikap dan pandangan yang sangat jelas oleh Allah Azza Wa Jalla, tentang orang-orang kafir musyrik, Yahudi dan Nasrani, yang disebutkan sepanjang kehidupan akan menghalangi manusia menuju jalan tauhid, dan hanya menyembah kepada Dzat yang Maha  Agung. Di surah Muhammad itu, Allah Azza Wa Jalla, akan memberikan balasan bagi kafir musyrik dan Mukmin, yang masing-masing akan mendapatkan janji-Nya.

Tak ada mujamalah (bermanis-manis) muka dengan kafir musyrik, karena karakter dasar mereka yang sesat, menyekutukan Allah Rabbul Alamin, dan selalu berbuat maksiat, yang sangat besar, yaitu menyekutukan Allah Rabbul Alamin.

Tidak ada Muslim dan Mukmin bermanis-manis muka dengan kafir musyrik, dan mereka telah secara terang-terangan menyatakan permusuhan dan perang terhadap Allah Rabbul Alamin, dalam bentuk menyekutukan Dzat yang Maha Kekal dan Maha Sempurna itu.

Maka sepanjang sejarah kehidupan mereka akan selalu menciptakan makar, kekacauan, perang, dan berbagai huru-hara, yang menyebabkan begitu banyak kehancuran kehidupan di muka bumi. Mulai dari perang dunia I, perang dunia II, perang di Timur Tengah,  dan berbagai negara lainnya di dunia, semuanya itu tak akan pernah lepas dari tangan-tangan orang-orang kafir musyrik.

Sekarang mereka memulai melakukan ujian bagi Muslim dan Mukmin, masih adakah ghirah dan ruh jihadnya, dan dengan sengaja melakukan provokasi dengan membuat film "Innocence of Muslim", yang menghina dengan sangat luar biasa terhadap Rasul Shallahu Alaihi Wasalam?
Ini hanyalah sebuah 'testcase" terhadap Muslim dan Mukmin, yang sebentar lagi akan terjadi peperangan yang lebih besar, sesudah perang di Suriah.
Sam Bacile bukan hanya menciptakan film "Innocence of Muslim", dan bukan hanya sekadar menghina Nabi dan Rasul Shallahu Alaihi Wassalam, tetapi ini sebagai "test case", dan skenario  yang  bakal terjadinya perang besar.

Para tokoh Yahudi, yang berjumlah 100 tokoh, sengaja membiayai film itu, dan ingin melihat reaksi dan respon Muslim dan Mukmin di seluruh dunia.

Diprediksi Nopember nanti akan terjadi perang besar, yang akan membakar seluruh kawasan Timur Tengah, yang melibatkan berbagai kekuatan besar, di mana ini sebagai skenario yang paling buruk dari kolaborasi antara Israel-Iran, yang akan memporakporandakan tatanan baru di dunia Arab dan Afrika, yang sekarang akan  menjadi ancaman mereka, kafir musyrik dan syiah, yang tak lain anak kandung Yahudi.

Anak cucu keturunan Romawi dan Persi yang pernah dikalahkan oleh Mukminin, mereka sejatinya akan terus berjuang dan ingin mengalahkan Mukminin. Dengan kekuatan yang mereka miliki, mereka akan menyerang dengan kekuatan mereka terhadap Mukminin, dan inilah yang akan menjadi tanda-tanda akhir zaman. Di mana kekuatan-kekuatan kafirin musyrikin, menggunakan kekuatan melawan Mukminin, di mana saja dalam bentuk perang, yang tak mungkin dielakkan lagi.

Namun, ghirah, dhomir dan ruh jihad Muslim dan Mukmin masih hidup. Maka, ketika Sam Bacile membuat film "Innocence of Muslim", yang dibintangi oleh Naoula alias Sam Bacile dan Anna Gurji, mendapatkan sambutan yang sangat hangat dari Muslim dan Mukmin di seluruh dunia.

Buktinya, Duta Besar Amerika di Benghazi (Libya), J.Christoper Stevens, bersama dengan tiga orang anggota pasukan komando Amerika Serikat SEAL, dan puluhan lainnya yang luka, akibat tembakan rudal terhadap konsulat Amerika Serikat di Benghazi.

Ghirah Muslim dan Mukmin di berbagai belahan bumi, serentak melawan segenap makar kafir musyrik Yahudi dan Nasrani itu, tanpa rasa takut sedikitpun.
 
Sekarang seantero dunia Islam menyambut skenario buruk yang akan dimunculkan kafir musyrik Yahudi-Nasrani itu dengan penuh semangat. Wallahu'alam.

source
voaislam/senin,17sep2012

Keluarga pembuat film anti-Islam meninggalkan rumah mereka


CALIFORNIA- Keluarga pembuat film anti-Islam telah meninggalkan rumah mereka di California pada dini hari.

Juru bicara Departemen Sheriff Los Angeles mengatakan kerabat Nakoula Basseley Nakoula meninggalkan rumah mereka sekitar pukul 3.45, Senin (17/9/2012).  Pejabat setempat memberikan tumpangan kepada mereka, setelah mereka berkumpul dengan Nakoula, mereka dibawa ke lokasi yang dirahasiakan.

Nakoula mengenakan pakaian yang menyamarkan penampilannya ketika ia meninggalkan rumahnya akhir pekan lalu.
Otoritas federal telah mengidentifikasi Nakoula sebagai sosok kunci di balik film "Innocence of Muslims", sebuah film yang merendahkan Islam dan menghina Rasulullah yang memicu kemarahan kaum Muslimin di seluruh dunia.

Kemarahan kaum Muslimin di Libya yang ditunjukkan melalui aksi protes di gedung Kedubes AS di Benghazi, berakhir dengan tewasnya Duta Besar AS untuk Libya.  Negeri-negeri kaum Muslimin yang lain juga menggelar aksi unjuk rasa dengan menargetkan gedung Kedubes AS di negara mereka untuk memperlihatkan bahwa mereka tidak menerima pelecehan terhadap Nabi Muhammad salallahu alaihi wa sallam.  

source
 arrahmah/selasa,2zulqaidah1433 H/18september2012
 

Buntut penghinaan Nabi SAW, umat Islam Solo segel restoran cepat saji

SOLO - Kaum Muslimin kota Solo dari berbagai ormas seperti Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), turun ke jalan menggelar aksi ujuk rasa  mengecam film "Innocence of Muslims" yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Aksi yang diikuti ratusan pemuda tersebut tiba di Bundaran Gladag di Jalan Slamet Riyadi menggunakan dua mobil bak terbuka dan ratusan sepeda motor sekitar pukul 13.30 WIB.

Dalam orasinya Ketua LUIS Edi Lukito menyakini adanya kolabprasiorang-orang kafir dengan orang musyrik untuk menghina nabi SAW.

Selama aksi berlangsung, yel-yel "Yahudi babi, Amerika hancurkan" terus diteriakkan para peserta aksi.
Dalam tuntutannya, JAT Solo meminta Presiden SBY mengusir Duta Besar Amerika dari Indonesia, serta mengusir Duta Besar negara lain yang sejalan dengan Amerika. Karena Amerika dianggap mengijinkan peredaran film yang menghina Nabi Muhammad tersebut di internet.

Setelah berorasi di Bundaran Gladag, ratusan massa kemudian berkonvoi menuju restoran cepat saji McDonald yang berada di kawasan Singosaren. Peserta menyegel restoran yang dinilai sebagai simbol Amerika tersebut dan juga sempat menyegel restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) yang berada di Plaza Singosaren.Selesai, menyegel dua restoran cepat saji McDonald dan KFC, ratusan peserta aksi membubarkan diri.

Aksi diwarnai dengan menggelar berbagai poster mengecam Amerika. Selain itu aksi juga diisi oleh orasi dari beberapa tokoh Muslim Solo seperti ustadz Soleh ibrahim dari pesantren Ngruki. 

source
voaislam/selasa,2Zulqaidah1433H/18september2012

Aksi Protes Penghinaan Nabi Bentrok dengan Aparat, 1 Orang Tertembak

JAKARTA - Aksi protes umat Islam terhadap penghinaan Nabi Muhammad dalam Film “Innocence of Muslim” di depan Kedubes Amerika Serikat sempat terjadi bentrok pada Senin siang (17/8/2012).

Ratusan ribu umat Islam dari berbagai ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) tersebut dihadapi aparat keamanan dengan mengerahkan water canon, menembakkan gas air mata hingga menembakkan peluru karet ke arah massa umat 
Islam.

Sekjen FPI, ustadz Ahmad Shabri Lubis yang berada di lokasi kejadian membenarkan insiden tersebut namun saat ini kondisi sudah mulai kondusif.
“Iya, tapi sekarang sudah mulai kondusif, kita sedang orasi,” tuturnya kepada voa-islam.com, Senin (17/9/2012).

Ia juga melaporkan bahwa selain pihak kepolisian ternyata diterjunkan pula sejumlah tentara untuk mengamankan situasi.
“Baru masuk dua truk tentara masuk berseragam lengkap dengan senjatanya sepertinya dari Paspampres,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan ada 1 orang dari anggota FPI yang ditembak dengan peluru karet dan kini dibawa ke rumah sakit. Selain itu terdapat juga korban luka-luka lainnya seperti bocor 
di kepala.
 
“Ada korban dari pihak kita, ada 1 orang yang kena tembak di dadanya sudah dibawa ke rumah sakit. Nampaknya kena peluru karet kena di dadanya, bengkak dan langsung sesak. Banyak juga yang luka-luka bocor kepalanya,” ujarnya.
 
 
 
 
 
 
 source
voaislam/senin,17sep2012
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Umat Islam Satroni Kedubes AS: Ricuh, Dubes AS Pun Ketar-Ketir

JAKARTA – Ribuan massa umat Islam yang terdiri dari berbagai elemen ormas Islam, siang tadi (17/9), turun ke jalan untuk mengutuk Film "Innocence of Muslims" yang menghina Nabi Muhammad SAW dan menistakan Islam buatan Yahudi AS tersebut. Aksi dimulai dengan melakukan long march dari Bunderan HI menuju Kedubes AS di Merdeka Selatan.

Sejumlah pimpinan  ormas Islam secara bergiliran melakukan orasi untuk memprotes film sampah tersebut. 

Dalam aksi tersebut, massa sempat membakar bendera AS dan membakar ban di jalan. Sekjen FPI KH. Muhammad Al Khaththath dalam pernyataan sikapnya menyatakan, penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw adalah masalah besar bagi umat Islam. Penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw tidak boleh dilakukan oleh siapapun baik Muslim apalagi non Muslim.
“Di Masa Nabi Muhammad Saw ada pemimpin Yahudi, Kaab bin Al Asyraf, yang melakukan penghinaan terhadap Nabi. Kemudian Nabi Saw menghukumnya dengan hukuman mati dengan memerintahkan Muhammad bin Maslamah untuk mengeksekusinya.

Sehubungan dengan dengan diproduksinya dan diedarkannya film “Innocence of Muslims” yang telah memicu kemarahan dan protes umat Islam di seluruh dunia, maka Forum Umat Islam (FUI) menyatakan:  Menolak film tersebut dan film-film lain yang menghina Islam; Menuntut penulis skenario, produser dan sutradara film tersebut agar dihukum mati; Menuntut siapapun yang mempunyai wewenang dan kemampuan agar mengeksekusi siapapun yang menghina Islam;

FUI menuntut pemerintahan dunia Islam agar menekan Amerika Serikat untuk tidak melindungi warganya yang menghina Islam. Juga diserukan agar umat Islam bersatu padu menggalang kekuatan untuk mempertahankan kesucian Nabinya, kesucian Al Qur’an dan kesucian Islam. 
Sementara itu, Front Pembela Islam (FPI) menyatakan, wajar jika umat Islam sedunia murka melihat penayangan film Innocence of Muslims di situs media sosial Youtube. “Tak ada yang tidak marah melihat film seperti itu,” kata juru bicara FPI, Munarman. 

Pembuatan film Innocence of Muslims, kata dia, menunjukkan bahwa tuduhan selama ini bahwa umat Muslim sering bersikap rasis, intoleran, dan suka melakukan penghinaan adalah tidak benar. "Justru mereka yang membuat film ini yang rasis dan tidak toleran,” katanya.  "Bukan Islam," kata dia. 
Dalam pernyataan sikapnya, FPI menegaskan, penghina Nabi, Penoda Agama dan Penista Islam, dituntut bertobat, jika menolak maka wajib dihukum mati oleh negara. Jika negara tidak menghukum mati mereka, apalagi jika melindunginya, maka umat Islam berhak dan berkewajiban menghukum mati mereka untuk ‘Izzul Islam wal Muslimin.

Berakhir Ricuh
Saat mendekati Balai Kota, tiba-tiba massa pengunjuk rasa mencoba menerobos barikade aparat. Kericuhan pun pecah, setelah massa mendekati Kedutaan Besar AS. Untuk mengantisipasi gerak massa yang kian merangsek maju, aparat bertindak dengan menembakkan water canon dan gas air mata kepada kerumunan massa. Massa pun membalas dengan lemparan batu. Massa sempat terpecah, namun coba bertahan. Kericuhan ini berlangsung hingga sore hari.
Terbetik kabar, korban berjatuhan di kedua belah pihak, baik pihak polisi maupun pengunjuk rasa.  "Dari laporan ada empat orang anggota polisi yang terluka, tapi saya belum mengetahui secara detail, nanti di cek lagi," ucap Kapolres Jakarta Pusat, Kombes AR Yoyol, di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat kepada wartawan.

Dubes AS mendapat penjagaan super ketat dari aparat. Sepertinya pihak Kedubes AS ketar-ketir dengan aksi umat Islam di depan Kedubes AS. Mereka khawatir dengan apa yang terjadi di Libya, dimana Dubes AS J Christopher Stevens untuk Libya tewas dengan cara mengenaskan.

Diberitakan sebelumnya film berjudul “Innocence of Muslims” mengundang protes di berbagai belahan dunia. Dalam film berdurasi dua jam itu Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang penipu, lelaki hidung belang yang lemah dan gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak (pedofil).

Sam Bacile (56), pembuat film itu, melibatkan 59 aktor dan 45 orang kru. Menurut AP (12/9), Sam adalah warga California, Amerika Serikat (AS) keturunan Yahudi Israel. Dengan bantuan dari 100 donatur Yahudi, Sam berhasil mengumpulkan dana lima juta dolar AS untuk pembuatan “Innocence of Muslims”. Dalam wawancaranya dengan media, Sam menyatakan sengaja membuat film itu. Menurutnya, dengan film ini, kelemahan Islam dapat diekspos ke seluruh dunia.

Aks unjuk rasa ini merupakan aksi protes kedua, setelah sebelumnya 500 massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengadakan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Jumat (14/9/2012) lalu. 

source
voaislam/senin,17sep2012
 

Polisi Caci Umat Islam Pembela Nabi dengan Kata Kafir lalu Menembaki

JAKARTA - Koordinator lapangan Forum Umat Islam (FUI) dalam aksi protes “Mengutuk Film Innocence of Muslim” ustadz Bernad Abdul Jabbar menyatakan bahwa aparat kepolisian telah melakukan provokasi lebih dulu hingga berujung bentrok di depan Kedubes Amerika Serikat di Jl. Medan Merdeka Selatan, No. 3 - 5, Jakarta Pusat.

Ustadz Bernad -sapaan akrabnya- mengungkapkan, saat berusaha mendekat ke Kedubes AS, aparat kepolisian di lapangan malah menghujat massa umat Islam yang membela penghinaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan cacian kafir.
“Tadi waktu kita jalan, kita ingin ke depan mendekat Kedubes Amerika, lalu ada provokasi dari polisi yang kemudian mencaci, bahkan kita dikatakan kafir,” ujarnya saat dihubungi voa-islam.com, Senin malam (17/9/2012).
...Tadi waktu kita jalan, kita ingin ke depan mendekat Kedubes Amerika, lalu ada provokasi dari polisi yang kemudian mencaci, bahkan kita dikatakan kafir

Tak hanya menghujat dengan cacian kafir, aparat kepolisian lalu melakukan pemukulan terlebih dahulu hingga massa umat Islam diberondong sejumlah tembakan.
“Kemudian dari pihak polisi itu memukul, lalu waktu kita berlari polisi melihat seolah-olah kita mau menyerang. Maka ketika itu kita langsung diberondong tembakan. Selongsong peluru karet dan peluru tajamnya ada sama saya buktinya sekarang,” ungkap mantan misionaris Kristen yang menjadi muallaf dan kini menjadi dai.
...ketika itu kita langsung diberondong tembakan. Selongsong peluru karet dan peluru tajamnya ada sama saya buktinya sekarang

Pernyataan ustadz Bernad tersebut sekaligus membantah tudingan Kabid. Humas Polda Metro Jaya yang menyatakan demonstarsi FUI anarkis dan memulai provokasi, sebagaimana tersebar di sejumlah media.
"Waktu berhadapan dengan petugas mereka duluan memprovokasi dengan lemparan, sehingga yang pertama jatuh itu petugas kita dengan luka cukup parah di bagian muka dan dilarikan ke Rumah Sakit Gatotsubroto," 

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (17/9/2012).
Hingga malam tadi, ustadz Bernad masih berada di rumah sakit Mitra Menteng Afiah (MMA) di Jl. Kalipasir Raya Jakarta Pusat untuk memantau korban luka-luka dari massa umat Islam.
“Saya sekarang masih di rumah sakit melihat korban, ada 4 orang yang dirawat 1 orang sekarang,” tutupnya.
 
source
voaislam/senin,17sep2012 

TPM: Pengacara Teroris adalah Teroris, itu Betul!

JAKARTA - Kepala BNPT, Ansyaad Mbai pernah menyatakan bahwa pengacara teroris sama dengan teroris. "Pengamat teroris yang keblinger itu sama saja dengan teroris. Pengamat teroris itu bersuara layaknya sebagai pengacara teroris. Saya tegaskan lagi, jadi pengacara teroris dengan jalan seperti itu sama saja dengan teroris," ujar Mbai di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta, Minggu (9/9/2012).

Tudingan Ansyaad Mbai tersebut seperti menunjuk muka sendiri. Sebab, TPM mengatakan bahwa selama ini TPM selalu dihalangi pihak Densus 88 untuk mendampingi tersangka ‘teroris’ dengan menekan para tersangka untuk menggunakan pengacara yang disediakan Densus 88 yang berasal dari Palu seperti Asludin Hatjani.
“Kalau ada yang mengatakan advokat teroris sama dengan teroris, itu betul. Kenapa? Karena sekarang yang menjadi advokat teroris itu memang benar-benar teroris. Teroris yang bekerjasama dengan Densus,” ujarnya saat ditemui usai sidang terbuka Simpati untuk Muslim Rohingya, mencari solusi hukum bagi Kaum Muslimin Rohingya di Al-Azhar, Sabtu (15/9/2012).
TPM itu tidak boleh menangani. Setiap ada kasus terorisme TPM selalu diminta oleh keluarga tersangka teroris untuk diminta mendampingi tersangka teroris. Tapi begitu sampai sana Densus sudah menyediakan pengacara khusus dari Palu
Ia menambahkan bahwa sangat tidak logis, kejadian kasus terorisme di beberapa tempa seperti di Jakarta tapi pengacaranya dari Palu. Ternyata, pengacara asal Palu itulah yang bisa diajak kerjasama dengan Densus 88.
“TPM itu tidak boleh menangani. Setiap ada kasus terorisme TPM selalu diminta oleh keluarga tersangka teroris untuk diminta mendampingi tersangka teroris. Tapi begitu sampai sana Densus sudah menyediakan pengacara khusus dari Palu. Ini tidak logis, kejadiannya di Jakarta ngimpor pengacara dari Palu, itu artinya dari Sabang sampai Marauke cuma pengacara dari Palu itu yang mau, yang mau apa? Bukan yang mau kerjasama dengan teroris tapi yang mau bekerjasama dengan Densus,” ungkapnya.

Sebagaimana bisa disaksikan, hampir kebanyakan pendampingan hukum bagi sejumlah tersangka kasus terorisme ditangani oleh pengacara asal Palu seperti Asludin Hatjani dan kawan-kawan. Para tersangka tersebut diantaranya Umar Patek, kelompok jihad Abdullah Umar dan tak menutup kemungkinan kasus terorisme yang baru saja terjadi seperti di Solo, Tambora dan Depok juga akan ditangani pengacara Palu tersebut.
Untuk mengganti kuasa hukum dan beralih ke TPM bukan perkara mudah bagi tersangka kasus terorisme. Sebab mereka akan mengalami tekanan seperti dimasukkan sel isolasi sebagaimana pernah diungkapkan ustadz Abdullah Sonata saat mengganti kuasa hukumnya ke TPM.
 
source
voaislam/senin,17sep2012
 

Habib Zein Al Kaff: Jika Ada Habib Yang Masuk Syiah, Dia Bukan Habib

JAKARTA  – Ulama Jawa Timur yang juga Ketua Bidang Organisasi Al-Bayyinat, Habib Achmad Zein Alkaf menyayangkan jika ada tokoh NU, Muhammadiyah, habaib, dan para cendekian muslim lainnya, yang menyatakan Syiah tidak sesat.

Ia juga menegaskan, bahwa tidak ada habib yang masuk atau berpaham Syiah. Jika ada habib yang masuk Syiah, katanya, dia bukan habib, tapi mantan habib.
“Saya menyesalkan jika ada kiai NU yang membela Syiah, seperti KH. Said Agil Siraj.  Padahal, pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ ari, sudah wanti-wanti agar kaum Nahdhinin berpegang pada empat mazhab, dan tidak dekat–dekat serta berhubungan dengan Syiah,” tandas Habib Zein.  

Lebih lanjut, Habib Zein mengatakan, kika ada Kiai NU yang membela Syiah, apalagi sampai masuk syiah, maka sesungguhnya ia berkhianat dengan pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari.
“Harus diakui, gerakan Syiah di Indonesia sangat terorganisir. Mereka didukung dana yang besar sekali dari Iran. Dengan dana tersebut, sebagian tokoh ulama kita didekati , baik dari NU maupun Muhammmadiyah, habaib dan cendekiawan muslim lainnya. Tokoh-tokoh Islam itu diundang ke Iran, seraya menunjukkan keberhasilan Revokusi Islam Iran.”  

Setelah tokoh-tokoh Sunni pulang dari Iran, mereka pura-pura tidak tahu, bahkan tidak peduli jika ada anggota keluarga yang digrogoti Syiah. Seperti diketahui, 90% pengikut Syiah berasal dari keluarga Nahdhiyyin. Kini, ada tokoh NU yang malah berangkulan dengan tokoh Syiah, dan membela Syiah.
Slogan Ukhuwah Islamiyah yang didengungkan kelompok Syiah, menurut Habib Zein, terlalu mengada-ada. “Mereka mengaku umatnya Nabi Muhammad, tapi kenapa kaum Syiah mencela sahabat nabi dan istri nabi Saw. Kalau kaum Syiah, ingin ukhuwah , kenapa tidak dilakukan di Iran, bukan di bumi Ahlusunnah Waljamaah.”

Kenapa di Malaysia dan Brunei, meskipun mereka berhubungan dengan Iran, tapi aliran Syiah dilarang di Malaysia dan Brunei? “Karena ulama di Malaysia tidak bisa dibeli oleh apapun,” kata Habib Zein.

Bagaimana dengan di Indonesia, apakah ulama disini bisa dibeli? Wallohu’alam.

source
voaislam/senin,17sep2012
 

Komisioner Komnas HAM: Kecoa, Lalat & Tikus (KELATIK) itu Kelompok JIL

JAKARTA - Menyoroti kasus aliran sesat Syiah di Sampang, Komisioner Komnas HAM, Dr. Saharuddin Daming, SH, MH menyatakan bahwa ada pemutarbalikan fakta dalam kasus tersebut.
Ia mengatakan media-media Yahudi sengaja mencari-cari yang mengekspos siapa yang melakukan penyerangan dengan bahasa lain yang melakukan kekerasan. Formulasi kekerasan ini yang kemudian diberitakan besar-besaran ke publik.

Padahal menurutnya, pelecehan ajaran agama juga termasuk kekerasan, sehingga wajar jika umat Islam di Sampang melakukan perlawanan terhadap Syiah.
“Kekerasan itu ada banyak tipe, ada kekerasan fisik tapi ada juga kekerasan nonfisik, kekerasan verbal. Kalau orang menghina agama itu bagian dari kekerasan jadi wajar kalau dilawan. Persoalannya ini tidak muncul di permukaan,” ungkapnya selaku pembicara dalam Halaqoh Islam dan Peradaban, di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Ahad (16/9/2012).
...Media memberitakan bahwa ada penyerbuan warga terhadap kelompok yang disebut Syiah. Media kemudian membangun opini bahwa Syiah menjadi korban, terjadi kebohongan publik menurut saya

Dengan demikian, Saharuddin Daming menilai adanya kebohongan publik oleh media yang membangun opini bahwa Syiah telah menjadi korban dalam konflik di Sampang.
“Media memberitakan bahwa ada penyerbuan warga terhadap kelompok yang disebut Syiah. Media kemudian membangun opini bahwa Syiah menjadi korban, terjadi kebohongan publik menurut saya. Padahal yang menjadi korban ini adalah umat Islam yang dirusak agamanya, ini yang tidak terungkap ke publik tapi yang terungkap adalah Syiah yang menjadi korban,” tuturnya.

Pemberitaan media tersebut tentu tak berdiri sendiri, ia menegaskan bahwa keterbalikan paradigma sehingga terjadi pemutarbalikan fakta tak lepas dari permainan barat melalui kaki tangannya di Indonesia.
‘Inilah menurut saya keterbalikan paradigma yang dimainkan oleh barat dengan kaki tangannya di Indoensia ini melalui KELATIK (Kecoa, Lalat dan Tikus), siapa ini? Kelompok-kelompok JIL; SETARA Institute, Wahid Institute dan sekarang ada HRWG yang akan melaporkan ke dewan HAM se-dunia,” tegasnya.
...Inilah menurut saya keterbalikan paradigma yang dimainkan oleh barat dengan kaki tangannya di Indoensia ini melalui KELATIK (Kecoa, Lalat dan Tikus), siapa ini? Kelompok-kelompok JIL; SETARA Institute, Wahid Institute

Saharuddin Daming menilai apa yang dilakukan sejumlah LSM dengan melaporkan kasus konflik umat Islam versus aliran sesat Syiah di Sampang ke dewan HAM dunia tak perlu dianggap sebagai ancaman.
‘Kalau ada yang mau melapor ke dewan HAM se-jagat saya kira tidak ada masalah, lapor saja! Tidak ada sanksinya kok. Karena tidak adil, masa Rohingya yang mengalami perlakukan yang sangat zalim adakah mereka berteriak-teriak? Tapi kalau sedikit menyangkut umat Islam di Indonesia gatal pantatnya kalau tidak main di dunia,” terangnya.
 
Hal itu memang biasa dilakukan LSM lantaran mereka menjadi jongosnya barat di Indonesia. “Tapi saya tahu, kalau itu tidak dilakukan bukan LSM barat namanya. Kenapa? Mereka ini kalau tidak kerja seperti itu tidak akan diberi bantuan apa pun. Mereka ini bekerja kepada tuannya, mereka ini sama dengan jongos juga jongosnya barat di Indonesia,” ujarnya.

source
voaislam/senin,17Sep2012