Isu
tidak sedap di masyarakat tentang Front Pembela Islam (FPI) yang
dinilai mendukung pemikiran Syiah akhirnya dijawab oleh Ketua FPI, Habib
Rizieq Shihab.
"Luar biasa saudara. Saya dituduh Syiah hanya karena
pernah berkunjung ke Iran," tegas Habib Rizieq dalam tausyiah singkat
pada acara deklarasi PusHAMi di Jakarta. Rabu (14/11/2012) malam
kemarin.
"Tapi kenapa saya tidak dianggap Wahabi padahal saya tujuh tahun kuliah di Madinah," tambahnya.
Lebih jauh, ia mengajak umat Islam untuk tidak mudah terprovokasi
oleh isu-isu. Apalagi, belakangan ini menurutnya, di dalam tubuh umat
Islam saat ini rentan dengan budaya saling tuduh.
Bukan hanya masalah Syiah, sikap ini juga diakuinya dalam kasus tuduhan Wahabi, Khawarij, Mu’tazilla hingga Murji'ah yang
sering berkembang di masyarakat. Menurutnya, jika semua itu dilakukan
tanpa ilmu yang mumpuni justru akan menjadi sasaran empuk operasi
intelijen.
"Intelijen bermain di antara kita, mereka ingin umat melakukan takfiri (saling mengkafirkan, red), saling membid'ahkan agar kita berpecah belah. Hati-hati saudara," tegasnya lagi.
Lebih jauh, ia mengingatkan agar tiap perbedaan yang ada dibahas
dengan cara yang elegan, santun dan Ilmiah. Dari atas mimbar la dengan
lantang meneriakkan “perang” terhadap budaya menghina sahabat yang
sering dilakukan oleh Syiah.
Menurut Rizieq, jika cara ilmiah sudah tidak bisa dilakukan menasehati, maka “memerangi” kelompok yang merusak Ahlus Sunnah dinilai wajib.
"Saya ingatkan kepada para laskar FPI, jika ada yang menghina Ali ra,
Fatimah ra dan istri-istri Rasulullah dan Ahlul Bait, bakar mimbar
mereka lalu perangi mereka," tegasnya disambut gemuruh takbir para
jamaah.
"Begitupun jika ada yang menghina Sayyidina Abubakar, Sayyidina Umar,
Sayyidina Ustman dan para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
Wassalan. Bakar mimbarnya dan perangi mereka," tambahnya lagi.
Menurutnya, permasalahan kesesatan Syiah tidak bisa dibahas dengan
sikap yang reaktif. Namun, membangun cara berpikir analisis dan keilmuan
jauh lebih penting untuk memberikan pemahaman pada ummat secara utuh
tentang kelompok yang dinilai suka menghina Sahabat dan istri Nabi
Shallallahu ‘alaihi Wassalam tersebut.
Menurutnya, saat ini yang penting adalah persatuan umat.
"Ingatlah saudara Islam bersatu tak bisa dikalahkan," ujarnya disambut gemuruh takbir lagi.*
source
hidayatullah.com/kamis,15november2012