Laman

Selasa, 13 Maret 2012

MUI: Islam Tak Mengenal Sumpah Pocong

Tersangka kasus korupsi Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin
 JAKARTA- Terdakwa kasus korupsi pembangunan wisma atlet, Muhammad Nazaruddin, menantang Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum melakukan sumpah pocong. Lantas, apa tanggapan Majelis Ulama Indonesia?

"Islam tak mengenal sumpah pocong, sumpah di agama Islam adalah demi Allah," kata Ketua Bidang Fatwa MUI, Ma'ruf Amin di Kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (13/3/2012).

Lebih lanjut dia menuturkan, jika hal tersebut disanggupi oleh Anas, maka dalam Islam tidak akan bernilai. "Dalam Islam itu tidak diperbolehkan," tuturnya.

Namun, Dia tidak melarang digelarnya sumpah pocong tersebut.

"Ada yang bilang boleh saja, ada yang bilang tidak boleh, kalau dilakukan tidak ada nilai apa-apa, itukan budaya Jawa saja," tutupnya. (tri)
(crl)
Kutipan :
K. Yudha Wirakusuma - Okezone 
Selasa, 13 Maret 2012 21:05 wib




 

MUI: Putusan MK Soal UU Perkawinan Bertentangan dengan Islam

Machica Mochtar & Iqbal (Foto: Johan Sompotan)
JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membidangi fatwa Ma'ruf Amir mengatakan, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 46/PUU-VIII/2010 tentang uji materi Undang-Undang Nomor 1    Tahun 1974, tentang Perkawinan, telah melampaui permohonan pemohon.

“Putusan MK tersebut telah melampaui permohonan yang sekadar menghendaki pengakuan hubungan keperdataan atas anak dengan bapak hasil perkawinan tapi tidak dicatatkan kepada KUA,”kata Ma'ruf saat menggelar konfrensi pers di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (13/3/2012).

Dia menjelaskan, putusan MK meluas karena mengatur mengenai hubungan keperdataan atas anak hasil hubungan zina dengan lelaki yang mengakibatkan kelahirannya. MUI menilai putusan tersebut sangat berlebihan, melampai batas, dan bersifat “over dosis" serta bertentangan dengan ajaran Islam dan pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945

“Putusan MK tersebut memiliki konsekuensi yang sangat luas, termasuk mengesahkan nasab, waris, wali, dan nafkah antara anak hasil zina dan lelaki yang menyebabkan kelahirannya, dimana hal demikian tidak dibenarkan oleh ajaran Islam,”  imbuhnya.

Sebagaimana fatwa MUI tentang anak hasil zina dan perlakuan terhadapnya yang mengatakan anak hasil zina tidak mempunyai hubungan nasab, wali nikah, waris, dan nafaqah dengan lelaki yang menyebabkan kelahirannya.

Permohonan uji materi UU Perkawinan sebelumnya diajukan oleh Machica Mochtar yang meminta pengakuan status anaknya yang diklaim sebagai anak mantan Menteri Dalam Negeri Moerdiono. Dalam putusan itu, MK menjelaskan anak hasil di luar perkawinan memiliki hubungan perdata (status hukum) dengan laki-laki yang mempunyai hubungan darah sebagai ayahnya.

Namun, karena keluarga Moerdiono tak mengakui, maka anak Machica tak berhak mendapat hak waris.

(abe)

Kutipan :
K. Yudha Wirakusuma - Okezone 
Selasa, 13 Maret 2012 21:58 wib

Habib Hasan penuhi panggilan polisi

JAKARTA  - Setelah sempat tidak memenuhi panggilan kepolisian, Pimpinan Majelis Zikir Nurul Mustofa, Habib Hasan bin Ja’far Assegaf  akhirnya memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Dia akan diperiksa terkait dugaan kasus pencabulan terhadap jamaahnya.

Dengan mengenakan kemeja putih dan kacamata khasnya, Habib datang didampingi tim kuasa hukumnya. Ia enggan berkomentar terkait pertanyaan-pertanyaan wartawan.
 "Tanya saja sama pengacara saya," kata Habib H, saat ditanya tudingan perbuatan pencabulan, Senin (12/3).

Ketika ditanya, apakah mengajarkan ajaran yang menyimpang, Habib H bergeming. Dia santai masuk ke ruang penyidik tanpa menghiraukan banyaknya pertanyaan dari wartawan sambil sedikit melayangkan senyum.                                              
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap Habib Hasan akan dilakukan terkait laporan 11 remaja pria yang mengalami pelehan saat melakukan terapi pengobatan.
"Iya penyidik sekarang sedang memeriksa terlapor. Sudah datang tadi," kata Rikwanto.

Penyidik sudah menyita sejumlah telepon genggam milik korban, untuk mencari data mengenai hubungan antara pelapor dan Habib   Hasan. 
Data di telepon itu akan dijadikan petunjuk awal untuk melihat apakah ada rekaman atau pesan berisi ajakan Habib Hasan untuk melakukan pelecehan seksual seperti yang dilaporkan korban.
Penyidik juga menyusuri email dan situs jejaring sosial yang diduga dijadikan sarana berkomunikasi antara pelapor dan Habib Hasan. Akan dicari apakah yang bersangkutan menghubungi korban.

Habib H yang merupakan pimpinan majelis zikir dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena diduga mencabuli 11 orang laki-laki sejak tahun 2006-2011. Diketahui, sebanyak tujuh korban masih merupakan anak di bawah umur. Kabarnya, Habib H mencabuli korban dengan dalih untuk membersihkan dosa mereka.

Kutipan :
Bilal / arrahmah
Senin, 12 Maret 2012 17:50:14

Gedor Rumah Orang Liberal yang Menghina Islam, Usir Mereka !


JAKARTA - Sejak Indonesia merdeka, kelompok liberal sudah mengacak-acak Indonesia. Ketika para ulama menegakkan kalimat jihad untuk mengantarkan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, lalu menyusun konstitusi yang berdasarkan syariat, tapi oleh kaum liberal justru melakukan makar, melakukan kedeta dengan menghapus Piagam Jakarta sebagai konstitusi. Untuk itu, kita herus kembalikan syariah sebagai dasar dan sumber hukum yang berlaku di muka bumi Indonesia.

“Mereka yang menebar virus ganas liberal adalah antek-antek iblis.  Lihatlah, JIL sudah mengacak-acak Islam di media masaa. Mereka terdiri dari para bencong, tukang zina, homo lesbi, pengumbar aurat. Lalu mereka mengklaim, seolah telah mewakili seluruh rakyat Indonesia. Padahal, rakyat Indonesia adalah masyarakat yang religius,” kata Munarman.

Apa yang kita lakukan untuk Islam adalah bukan ingin tampil di media massa, tapi berjuang karena Allah. Saat ini, kerusakan merajalela di seluruh sector di negeri ini. Bukan hanya di tingkat legislative, tapi juga yudikatif, dan eksekutif, dimana kader dan kaki tanga liberal ditempatkan di semua lini.

“Indonesia kacau balau karena ideologi liberal. Kaum liberal lah yang membenturkan sesama rakyat Indonesia. Maka, Indonesia akan damai tanpa liberal, tanpa SBY dan Budiono. Pada hari ini, mereka adalah sumber kekacauan. ini.  Dengan seenaknya, kasus centrury, masuk ke rekening keluarga SBY. Bahkan, SBY lah yang menghalang-halangi penyelesaian hukum kasus Century.”

Pemerintah SBY dikabarkan akan mencabut subsidi BBM, dan menaikan BBM. Kita tahu, angka subsidi BBM hanya 70 Triun per tahun. Aneh, jika SBY terus mensubsidi orang kaya dan pengusana Cina Kafir. Apakah itu adil? Saatnya kita melawan rezim penindasan SBY-Budiono beserta antek-antek liberal lainnya.

“Kita menolak kenaikan BBM. karena itu kaum liberal harus dituntaskan. Buru mereka dan daftar rumah-rumah pribadi mereka dimana saja berada. Bisa saja mereka ada di kampung-kampung kita. Karenanya, kita harus datangi dan gedor-gedor pintu rumah mereka (liberal). Usir mereka dari kampung-kampung halaman kita. Karena mereka telah meracuni pemikiran masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Tegakkan syariat, hancurkan liberal! “ ajak Munarman bergelora.

Kutipan : 
Desastian / VoA-Islam
Senin, 12 Mar 2012

Indonesia Tanpa Liberal: Bakar Buku-buku Liberal & Penulisnya!!


JAKARTA – Usai orasi di depan Istana Presiden, sekitar wilayah Monas, umat Islam membakar buku-buku liberal yang ditulis oleh kaum sesat liberal. Diantara buku-buku liberal itu, berjudul Lubang Hitam dan Fiqih Lintas Agama (terbitan Paramadina).

Ustadz Bernard Abdul Jabbar dari FUI dalam orasinya menegaskan, kaum liberal telah membakar orang Islam, telah merusak akidah umat Islam. Hari  ini kita bakar bukunya dulu, di lain kesempatan, kita akan cari orangnya, dan akan kita bakar seperti buku ini.

Sementara itu, Munarman dalam orasinya membacakan beberapa alasan sebagai pernyataan terkait kenapa umat Islam menolak liberal. Yaitu: karena liberal itu agen iblis, bahkan lebih iblis dari iblis. Karena liberal agen syetan, dan kesesatan atas nama agama.  Karena liberal adalah agen zionis, komunis gaya baru. Karena liberal antek atheis, sumber anarkis dan radikalis.

Karena liberal antek asing, preman berjas intelektual. Karena liberal koruptor dalil, manipulator hujjah. Karena liberal haramisasi halal, dan halalisasi haram. Karena liberal perusak agama, penista Allah Swt dan Nabi Muhammad saw. Karena liberal pemerkosa akidah, pembunuh iman. Karena liberal penista al-Qura’an, penoda semua kitab suci. Karena liberal penoda agama, pembela aliran sesat.

Selanjutnya, karena liberal candu pemikiran, lebih berbahaya dari narkoba. Karena liberal germo pemikiran, preman paling berbahaya. Karena liberal gerombolan onani pemikiran, hina dan menjijikkan. Karena liberal pelacur pemikiran, musuh besar umat Islam. Karena liberal pecinta maksiat, pecandu seks bebas.

Kemudian, karena liberal juragan gay, peternak homo dan lesbi. Karena liberal tukang fitnah, bos ngibul yakin. Karena liberal penghancurkan NKRI, gerombolan rasis dan fasis. Karena liberalis musuh bangsa, musuh semua agama. Karena liberal musuh negara, pengkhianat Pancasila dan UUD 45. Karena liberal murtad dan kafir, sesat menyesatkan. Karena liberal bukan Islam, Islam bukan liberal. “Ayo jadikan liberal musuh bersama, Ayo ganyang liberal sekarang juga!” 

Kutipan :
Desastian
Senin, 12 Mar 2012

JIL Penyebab Kekafiran, Bagian Fitnah Akhir Zaman


Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah yang menunjuki dan menyesatkan kepada siapa yang Dia kehendaki. Siapa yang diberinya petunjuk niscaya tak ada seorangpun yang mampu menyesatkannya. Sebaliknya, siapa yang disesatkan oleh-Nya maka tak satupun yang mampu memberi petunjuk. Ya Allah tunjukilah kami kepada jalan-Mu yang lurus.

Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yang menyeru manusia kepada jalan lurus (shirat mustaqim) dan ia senantiasa berada di atasnya. Tidak petunjuk kecuali apa yang sudah disampaikan olehnya. Semoga shalawat dan salam juga dilimpahkan kepada keluarga, para sahabat, dan umatnya yang senantiasa mengikuti petunjuknya.

Akhir zaman ramai dengan fitnah, demikianlah yang dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Bukan fitnah biasa, tapi fitnah yang menimpa agama dan bisa menyebabkan kekafiran. Siapa yang tertimpa fitnah tersebut, maka bisa sekejap ia terhempas dari iman. Jika mati di atasnya, maka ia bisa kekal di neraka. Di antara fitnah itu adalah faham Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme dalam ideology dan pemikiran yang diasong oleh kelompik Jaringan Islam Liberal (JIL).

Demikian di antara kesimpulan dari kajian live streaming di pencerahan.tv, Senin siang (05/03/2012) lalu yang diasuh oleh Ustadz Ihsan Tanjung dengan tema, "Mewaspadai Fitnah Dajjal". "Terutama ada tiga ideology yang menurut saya sangat berat sekarang ini menghadang keimanan umat islam yang sering disingkat dengan sepilis (Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme)," jelas Ustad Ihsan. 
Banyaknya fitnah akhir zaman ditunjukkan oleh sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا
"Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti malam yg gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia." (HR. Muslim, no. 169)

Fitnah akhir zaman bukan hanya satu, tapi banyak. Kata Fitanan, dari hadits di atas bentuknya jama' (plural) yang maknanya fitnah-fitnah yang jumlahnya banyak. Kondisinya, laksana potongan malam yang gelap gulita. Bahayanya luar biasa, sangat mengerikan. Karena fitnah ini menyebabkan seseorang menjadi kafir. Tidak butuh waktu lama untuk terjadinya hal itu, perbandingannya antara pagi dan sore. Dalam waktu singkat, seseorang terhempas dari keimanan dan Islam. Sehingga seseorang akan menjadi, -seperti yang diistilahkan oleh Ustad Ihsan- MTS, yakni Murtad Tanpa Sadar dalam waktu sangat singkat, Na'udzubillahi Min Dzalik!.

Bagi seorang muslim, kekafiran merupakan predikat yang buruk, tidak ada baiknya sama sekali. Karena kekafiran menyebabkan amal-amal shalih yang dikerjakan menjadi terhapus. Di akhirat, amal shalih orang kafir dijadikan seperti debu yang diterbangkan, tak memberikan manfaat untuknya sedikitpun. Sehingga surga diharamkan atas orang kafir. Sebaliknya, neraka menjadi tempat kekekalannya di sana.
Allah Ta'ala berfirman,
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS. Al-Furqan: 23)
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
 “Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 217)
مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ وَلَكِنْ مَنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
"Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya adzab yang besar." (QS. Al-Nahl: 106)
Ayat di atas menerangkan, barangsiapa yang kafir tanpa ada paksaan, maka imannya batal dan wajib mendapat murka Allah dan siksa-Nya yang abadi.

Menjual Agama dengan Dunia, Akar Fitnah Kekafiran di Akhir Zaman
Selanjutnya Ustadz Ihsan menjelaskan, di ujung hadits di atas Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan apa yang menjadi perkara utama yang menyebabkan fenomena Nawaqid Iman (pembatal keimanan) atau Nawaqid Islam (pembatal keislaman) ini, yakni: yabi'u diinahu bi'aradhim Minad Dunya (ia telah menjual diennya untuk mendapatkan dengan kesenangan dunia.
Menjual agama dengan kenikmatan dunia merupakan gambaran bisnis/perdagangan yang bukan hanya haram, tapi mencelakakan si pelaku bisnis tersebut. Karena ia menyebabkan orang tersebut menjadi keluar dari keimanan dan keislaman.

Di antara fitnah tersebut adalah  paham Islam Liberal yang diasong oleh Jaringan Islam Liberal (JIL). Paham yang tidak menginginkan adanya keterikatan dengan sesuatu, khusunya syariat Islam. Setiap orang bebas mengikuti hawa nafsunya dan tidak boleh dilarang. Paham inilah yang digambarkan oleh firman Allah sebagai paham yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan.
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" (QS. Al-Jatsiyah: 23)

Dan lebih parah lagi jika seseorang yang sengaja memilih berpaham liberal karena ada faktor materi duniawi. Artinya seorang muslim sengaja menjual keyakinan agamanya dengan berada di atas paham Islam Liberal dan memperjuangkannya. Tidak lain ia mengambil keputusan berbahaya tersebut karena adanya materi yang dijanjikan. Apakah para pengasong Islam liberal Indonesia yang tergabung dalam JIL termasuk penjual agama dengan sedikit kenikmatan dunia? Wallahu Ta'ala A'lam.
Kutipan :
Badrul Tamam /PurWD/VoA-Islam
Senin, 12 Mar 2012