ALEPPO (Arrahmah.com)
– Konflik bersenjata yang terjadi di antara sesama kelompok jihad di
Suriah, khususnya di provinsi Aleppo dan pinggiran Aleppo beberapa hari
terakhir ini telah sangat membuat bingung kaum Muslimin dalam negeri
Suriah khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya.
Mujahidin
Daulah Islam Irak dan Syam atau The Islamic State of Irak and Sham
(ISIS) melalui pernyataan resminya pada Sabtu (4/1/2014) menegaskan
bahwa konflik bersenjata yang berimbas pada serangan “para preman yang
bodoh” terhadap Muhajirin (mujahidin non Suriah, edt) tersebut dilatar
belakangi oleh serangan besar-besaran media massa sekuler, tokoh-tokoh
munafik dan orang-orang yang menelantarkan jihad Suriah.
Sebagian mereka adalah ulama su’
yang hidup rukun bersama rezim thaghut Arab. “Kami menduga secara yakin
bahwa semakin berkembang dan menyebar luasnya proyek Daulah Islam yang
diberkahi di kawasan Suriah, dan inisiatif individu-individu,
kelompok-kelompok dan suku-suku untuk bergabung dengan Daulah Islam Irak
dan Syam, serta perkembangan-perkembangan terbaru yang terjadi di Irak
telah mempercepat laju roda konspirasi-konspirasi yang telah disiapkan
secara sembunyi-sembunyi. Maka konspirasi-konspirasi jahat itu
terbongkar kedoknya secara cepat dan telah terbuka wajah-wajah masam
yang selama ini ditutup-tutupi oleh kedok dakwah dan nasehat,” tegas
ISIS dalam pernyataan resminya tersebut.
Melalui pernyataan
resminya, ISIS menyerukan kepada para Mujahidin yang berada dalam
barisan ISIS untuk tetap sabar dan teguh di atas jalan perjuangan.
Kepada kelompok-kelompok jihad lainnya yang tulus berjuang, ISIS
menyerukan untuk bersatu-padu melawan konspirasi jahat musuh-musuh
jihad. ISIS juga menyerukan kepada penduduk Muslim Aleppo untuk berjuang
bersama Mujahidin ISIS untuk menghentikan pengkhianatan
kelompok-kelompok “preman bayaran” tersebut. Sementara terhadap para
kelompok “preman bayaran” yang telah membunuhi Muhajirin, ISIS
menyatakan perang dan keteguhan sikapnya di atas jalan jihad. Berikut
ini terjemahan pernyataan resmi ISIS tersebut.
****
Penjelasan tentang peristiwa-peristiwa terakhir di provinsi Aleppo
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala
puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam senantiasa
dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarganya dan seluruh
sahabatnya. Amma ba’du.
Pada waktu dimana pasukan-pasukan Daulah
Islam Irak dan Syam (ISIS) berangkat untuk merebut kembali
wilayah-wilayah yang dahulu ISIS menarik mundur darinya di Irak, dan
pergerakan maju pasukan-pasukan ISIS yang penuh berkah mulai terjadi
dari kota-kota provinsi Anbar sampai provinsi Mosul, melewati provinsi
Shalahudin, di mana ujian yang mereka alami di padang pasir kini berubah
menjadi karunia dan mereka adalah orang-orang yang ujian demi ujian
hanya semakin menambah kesucian dan kebersihan mereka. Mereka tidak
terkecoh oleh sedikitnya pendahulu, celaan orang yang menelantarkan dan
sikap keterlaluan orang yang bodoh. Allah mengaruniakan bagi mereka dari
sisi-Nya rasa kecintaan di hati masyarakat dan kewibawaan di hati musuh
mereka orang-orang Rafidhah dan “ekor-ekor” mereka yang menjadi
antek-anteknya. Maka inilah mereka pada hari ini berada dalam parit yang
satu dengan penduduk mereka dan suku-suku mereka setelah kabut penutup
lenyap dari pandangan banyak orang sehingga mereka menyaksikan kebenaran
denga mata kepala mereka sendiri walau setelah berlalunya sekian waktu.
Pada
waktu di mana usaha keamanan ISIS berhasil mematahkan
perbatasan-perbatasan, menembus sistem keamanan Hizbu Syaithan Rafidhah
di Lebanon dan menggoncangkan markasnya di jantung kampung halamannya
sendiri yang dinamakan “segi empat keamanan” di wilayah selatan kota
Beirut, pada hari Kamis, 30 Shafar 1435 H dalam gelombang pertaa yang
kecil dari perhitungan berat yang ditunggu-tunggu oleh para kriminal
durjana tersebut. Pada waktu dimana putra-putra Daulah Islam Irak dan
Syam menorehkan contoh-contoh terindah dalam melindungi wilayah-wilayah
kaum muslimin dan menjaga tsughur Syam (daerah-daerah perbatasan dengan
pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan sangat mungkin diserang oleh
pasukan Nushairiyah, edt) di mayoritas wilayah Suriah, dan dimulainya
fase baru peperangan-peperangan besar untuk menghancurkan yang tersisa
dari pangkalan-pangkalan militer dan bandara-bandara militer yang
dikepung di wilayah-wilayah yang telah berhasil dibebaskan dan di
garis-garis pertempuran.
Pada waktu terjadinya itu semua, pada saat yang
sama terjadi peningkatan serangan-serangan media massa terhadap Daulah
Islam Irak dan Syam, pentolan-pentolan kaum munafik mulai menjulurkan
lehernya dan suara-suara nyleneh mulai berdendang memprovokasi
untuk memusuhi mujahidin, khususnya muhajirin (mujahidin dari luar
Suriah, edt) di Syam, dalam sebuah upaya massif untuk mencitrakan secara
buruk para mujahidin sejati di medan jihad dan menggambarkan mereka
sebagai para pembunuh dan kriminal, orang-orang bodoh yang tidak
memahami sedikit pun masalah politik, tidak memahami kemuliaan syari’at
dan tidak mau berhukum kepada syari’at. Juga turut bergabung dalam
gerbong para provokator tersebut adalah orang-orang yang tidak turut
berjihad namun menjilat kepada mujahidin, mereka mengenakan kedok
nasehat dan menjerumuskan diri mereka kepada perkara yang mereka tidak
mengetahui ilmunya, sementara mereka sendiri duduk-duduk saja, tidak
berjihad dan cenderung kepada dunia. Semangat mereka yang lemah telah
membuat mereka tidak mampu menolong penduduk mereka (kaum muslimin
Suriah, edt).
Di antara mereka ada orang-orang yang duduk-duduk
dalam beranda para thaghur, sementara jarak yang memisahkan mereka
dengan para wanita muslimah yang diperkosa di Suriah hanyalah perbatasan
yang ditulis dengan pena di atas peta. Akibat dari fatwa-fatwa yang
sesat, provokasi dan serangan terus-menerus ini adalah sebagian preman
yang bodoh telah berani menyerang para muhajirin di jalan Allah di kota
Aleppo dan pinggiran Aleppo. Mereka memanfaatkan momen mobilisasi jihad
yang dimasuki oleh Daulah Islam Irak dan Syam guna menghadang invasi
besar-besaran pasukan rezim Nushairiyah dalam upaya terbarunya merangsek
maju ke Aleppo; dimana ribuan tentara Daulah Islam berjaga-jaga di
medan ribath dan tsughur sepanjang wilayah-wilayah penting di sana.
Akibatnya darah-darah suci muhajirin ditumpahkan secara khianat oleh
tangan para pembunuh dan para kriminal yang tidak mengenal keutamaan dan
kebaikan kaum muhajirin. Maka celakalah orang-orang berakal pendek yang
mengatakan sebuah kalimat tanpa ia peduli akan akibatnya, sementara ia
hanya duduk-duduk di atas kursi shofa di tengah keluarganya, namun ia
berani memberi fatwa dalam urusan jihad. Selamat bagi mereka atas
darah-darah muhajirin yang ditumpahkan dan kelak akan digantungkan pada
leher mereka pada hari mereka dihadapkan kepada Rabb mereka.
Kami
menduga secara yakin bahwa semakin berkembang dan menyebar luasnya
proyek Daulah Islam yang diberkahi di kawasan Suriah, dan inisiatif
individu-individu, kelompok-kelompok dan suku-suku untuk bergabung
dengan Daulah Islam Irak dan Syam, serta perkembangan-perkembangan
terbaru yang terjadi di Irak telah mempercepat laju roda
konspirasi-konspirasi yang telah disiapkan secara sembunyi-sembunyi.
Maka konspirasi-konspirasi jahat itu terbongkar kedoknya secara cepat
dan telah terbuka wajah-wajah masam yang selama ini ditutup-tutupi oleh
kedok dakwah dan nasehat. Namun Allah Ta’ala enggan kecuali untuk
membongkar konspirasi-konspirasi tersembunyi tersebut sebelum Allah
Ta’ala mencabutnya. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):
Atau
apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah
tidak akan menampakkan kedengkian mereka? Dan kalau Kami kehendaki,
niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat
mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan
mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui
perbuatan-perbuatan kamu. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan
menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar
di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.
(QS. Muhammad [47]: 29-31)
Maka di sini kami memiliki pesan-pesan singkat:
Pesan
pertama,
Adapun pesan pertama kami adalah ditujukan kepada putra-putra
Daulah Islam Irak dan Syam sendiri. Kepada mereka kami katakan: “Semoga
Allah menjadikan wajah kalian bercahaya terang wahai orang-orang yang
suci. Demi Allah, ujian-ujian telah membuktikan bahwa kalian adalah
sebaik-baik bahan tambang dari bumi dalam hal kesucian dan
kemurniaannya. Bergembiralah kalian, karena kalian diuji dengan
orang-orang yang tidak mengenal keutamaan kalian. Orang dekat dan orang
jauh telah menzalimi kalian, lalu kalian bersabar. Kalian telah
digoncangkan, namun kalian tetap teguh dan tidak oleng. Manusia telah
mengeroyok kalian, namun kalian tidak bercerai-berai. Inilah yang
membuat musuh kalian gentar kepada kalian.” “Maka selamat bagi kalian
atas pahala dan kemenangan yang akan kalian sentuh dengan tangan kalian
sendiri, kalian lihat dengan mata kepala kalian sendiri, sebaigamana
sebelumnya kalian telah melihatnya, dengan izin Allah Ta’ala, namun kali
ini akan lebih bersih dan tegar.” “Hal yang harus kalian lakukan
hanyalah ikhlas, jujur dalam berserah diri kepada Allah Ta’ala, percaya
sepenuhnya dengan janji-Nya, dan jujur dalam beribadah kepada-Nya.
Kalian, wahai hamba-hamba Allah, berada dalam sebuah perdagangan yang
menguntungkan, tidak ada kekecewaan dan tidak ada kerugian di dalamnya.
Allah sendiri yang memberi jaminan dalam perdagangan tersebut dan
cukuplah bagi kalian sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam (yang
artinya):
“Allah menjamin bagi orang yang keluar (berjihad) di
jalan-Nya. (Allah berfirman): Ia keluar berjihad semata-mata karena
beriman kepada-Ku dan membenarkan para rasul-Ku, maka Aku menjamin untuk
mengembalikannya (dengan selamat) membawa pahala atau harta rampasan
perang, atau Aku akan memasukkannya ke dalam surga.” Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa salam kemudian bersabda: “Seandainya tidak
khawatir akan memberatkan umatku, niscaya aku tidak akan duduk saja
(tidak mengikuti) dari sebuah pasukan yang berangkat jihad. Sungguh aku
ingin terbunuh di jalan Allah, kemudian aku dihidupkan kembali, lalu aku
terbunuh lagi, lalu aku dihidupkan lagi dan kemudian aku terbunuh
lagi.”(HR. Bukhari no. 36)
Pesan kedua,
Adapun pesan kedua kami
adalah kepada jama’ah-jama’ah jihad yang tulus di kancah jihad: “Wahai
ikhwan-ikhwan, hendaklah kalian menanggung sebagian tanggung jawab dan
bangkitlah kalian untuk menolong saudara-saudara kalian. Demi Allah,
seandainya ditakdirkan dan para kriminal itu berhasil mencapai apa yang
mereka inginkan terhadap muhajirin dan proyek Daulah, niscaya giliran
kalian (dikeroyok dan diperangi oleh mereka, edt) akan datang lebih
cepat dari apa yang kalian duga. Janganlah kalian terkecoh oleh pujian
dan sanjungan yang kalian terima. Itu adalah bagian dari makar mereka
kepada kalian dan tak lama setelah itu mereka akan menunjukkan punggung
permusuhan kepada kalian. Pada saat itulah kondisi kalian seperti kata
pepatah “aku dimakan pada hari sapi jantan dimakan”.” “Bagi kalian ada
pelajaran dari apa yang terjadi setelah konspirasi milisi-milisi Shahwat
(milisi-milisi Irak buatan penjajah salibis Amerika untuk memerangi
mujahidin Irak, edt) di Irak. Musuh-musuh berjalan di atas metode
tersebut, sejengkal demi sejengkal. Maka hendaklah kalian mengambil
pelajaran sebelum kalian dijadikan pelajaran oleh orang-orang lain.
Seorang mukmin tidak akan terperosok dua kali dalam lubang yang sama.
Pesan ketiga
Adapun pesan ketiga kami adalah kepada penduduk kami dan
pecinta kami, kaum muslimin di propinsi Aleppo. Kami katakan kepada
mereka: “Leher-leher kami diletakkan di jalan Allah untuk melindungi
leher-leher kalian dan kalian sangat mengetahui hal itu dengan
sebenar-benarnya. Ini adalah seruan pemberi peringatan kepada kalian di
hadapan fitnah ini. Demi Allah, seandainya dan garis-garis ribath
berhasil dipatahkan (oleh pasukan rezim Nushairiyah dan milisi-milisi
Syi’ah bayarannya, edt) jika tekanan para “preman” itu semakin menguat
terhadap mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam, niscaya kota Aleppo akan
jatuh ke tangan pasukan durjana rezim Nushairiyah Suriah dalam waktu
yang sangat singkat dan kalian tidak bisa membayangkan apa yang akan
dilakukan oleh pasukan rezim Nushairiyah terhadap kalian.” “Inilah yang
dikehendaki oleh rezim Nushairiyah sebelum pasal-pasal konspirasi
terhadap kalian rampung ditetapkan dalam perjanjian “Jenewa 2″.
Maka
hadapilah realita ini, persiapkanlah diri kalian untuk menghadapinya
dan berdirilah bersama putra-putra kalian di Daulah Islam Irak dan Syam
sebelum kalian menyesal pada saat penyesalan tiada lagi berguna.” Adapun
para pengkhianat yang melakukan serangan khianat terhadap hamba-hamba
Allah yang terbaik dan menumpahkan darah mereka dengan tangan dingin,
maka kami katakan kepada mereka: “Demi (Allah) Yang meninggikan langit
tanpa tiang, darah saudara-saudara kami tidak akan tertumpah dengan
sia-sia. Tidak. Demi Allah. Maka bergembiralah kalian dengan hal yang
akan menggoncangkan ranjang-ranjang tidur kalian wahai para pembuat
kerusakan. Kami berangkat berjihad dan memerangi musuh kulit hitam dan
kulit merah bukanlah agar orang-orang pendosa mempermainkan kami. Tidak,
demi Allah. Akan tetapi agar kalimat (agama dan syari’at) Allah menjadi
hal yang paling tinggi. Orang yang menghendakinya akan menghendakinya
dan orang yang enggan akan tetap tidak menginginkannya.” “Maka hendaklah
apa yang dialami oleh saudara-saudara kalian di Irak (milisi Shahwat,
edt) menjadi pelajaran bagi kalian dan dimanakah gerangan pada hari ini
kelompok-kelompok (milisi Shahwat di Irak) yang dahulu memerangi Daulah
Islam Irak? Hendaklah kalian mengetahui bahwa serangan bayaran ini
dengan izin Allah Ta’ala hanya akan semakin menambah kekokohan proyek
Daulah Islam dan putra-putra Daulah Islam keteguhan di atas jalan ini.
Sungguh benarlah hamba yang shalih rahimahullah (Syaikh Abu Umar
Al-Baghdadi, edt) saat mengatakan: “(Daulah Islam Irak) tetap eksis:
sebab semua agama dan aliran kekafiran bersatu memusuhi kami; setiap
pengikut hawa nafsu, bid’ah, pengecut dan pengkhianat melecehkan dan
mengejeknya (proyek Daulah Islam); maka kami pun meyakini kebenaran
tujuan dan ketepatan jalannya.”
Allahu Akbar
Sesungguhnya
kemuliaan hanyalah milik Allah, Rasul-Nya dan kaum yang beriman, akan
tetapi orang-orang munafik tidak mengetahuinya
Departemen Informasi Daulah Islam Irak dan Syam.