Laman

Jumat, 13 April 2012

Ustadz Abu Deedat: Waspada! Sekte Sesat Gafatar Dompleng Kegiatan PMI

JAKARTA - Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ternyata merupakan wajah lain dari sebuah sekte sesat Al Qiyadah Al Islamiyah yang dulu dipimpin Nabi Palsu Ahmad Mushoddeq.

Pantas saja umat Islam di beberapa daerah resah dan mendesak pembubaran Gafatar.

Sekte ini sebelumnya pernah berganti nama menjadi Komunitas Millah Abraham (Komar) dan sekarang untuk menutupi kesesatannya mereka menggunakan topeng ormas Gafatar yang kegiatannya seolah hanya berkhidmat pada urusan sosial, budaya atau pendidikan agar bisa diterima masyarakat.

Wakil Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Pusat Ustadz Abu Deedat Syihab, MH menyatakan bahwa Gafatar merupakan penjelmaan aliran sesat Al Qiyadah Al Islamiyah yang sebelumnya bernama Al Qiyadah Al Islamiyah lalu menjadi Komunitas Millah Abraham (Komar) pimpinan Ahmad Mushoddeq, hal ini terlihat dari para deklaratornya yang merupakan penganut sekte sesat tersebut.  
Gafatar itu komunitas millah abaraham. Mereka itu mengubah nama, dulu Al Qiyadah Al Islamiyah (Pimpinan Nabi Palsu Ahmad Mushoddeq), diganti jadi Komar (Komunitas Millah Abraham)
“Gafatar itu komunitas millah abaraham. Mereka itu mengubah nama, dulu Al Qiyadah Al Islamiyah (Pimpinan Nabi Palsu Ahmad Mushoddeq), diganti jadi Komar (Komunitas Millah Abraham), bulan Januari 2012 lalu mereka mendeklarasikan dengan nama ormas namanya Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), tapi jauh sebelum itu saya sudah mendapat kabar dari salah seorang pengikut Mushoddeq yang sudah taubat bahwa mereka akan berganti nama menjadi GFN atau Gafatar, akhirnya deklarator-deklaratornya semua orang-orang komunitas millah Abraham,” tuturnya kepada voa-islam.com, Senin (9/4/2012).

Menurutnya Gafatar tetap menganut ‘aqidah sesat yang dikembangkan Mushoddeq lalu mencoba melegalkan diri dalam bentuk ormas sebagai strateginya.
“Aqidah mereka tidak berubah, jadi supaya legal strateginya diganti dengan model ormas. Bahkan sudah banyak pengikutnya di daerah Bekasi Utara dan sudah banyak korban-korbannya yang melapor kepada kita,” ungkap peneliti aliran sesat tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, DPP Gafatar mengakui jika Ketua Umumnya Mahful Muis Tumanurung pernah terlibat aliran sesat Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Nabi Palsu Ahmad Mushoddeq. Mahful dengan nama baiat Imam Hawary pernah ditangkap dan diadili sebagai pimpinan Al Qiyadah Al Islamiyah wilayah Sulawesi Selatan.

Selain itu Abu Deedat juga mengingatkan umat Islam harus waspada sebab ormas Gafatar dengan berkedok kegiatan sosial telah mendompleng Palang Merah Indonesia (PMI) untuk masuk ke tengah masyarakat.
“Di beberapa daerah termasuk di Jakarta mereka banyak mendompleng dengan kegiatan PMI, donor darah, aksi sosial sehingga banyak orang yang tidak paham,” tandasnya. 

Kutipan :
Ahmed Widad / VoA-Islam
Jum'at, 13 Apr 2012

Tabligh Akbar dan Penggalangan Dana untuk Muslim Gaza Palestina

Hadirilah Tabligh Akbar

“Uang Receh untuk Gaza”
(Aksi Solidaritas Rakyat Indonesia dan Penggalangan Dana Untuk Kaum Muslimin di Jalur Gaza Palestina)
 
Pembicara:
1. Ustadz Ir. Andri Kurniawan, M.Ag (Mubaligh Kota Malang)
2. dr. Joserizal Jurnalis Sp.OT (Ketua Presidium MER-C)
3. Ustadz Bambang Sukirno (Hilal Ahmar Society)

Kutipan :
VoA-Islam
Jum'at, 13 Apr 2012

MER-C: Menkes Lakukan Kebohongan Publik Soal RS di Gaza

JAKARTA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Dr Sarbini Abdul Murad mengungkap adanya kebohongan publik yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Endang Sri Rahayu Sedyaningsih.

Pasalnya, MER-C dan pemerintah telah sepakat untuk membangun rumah sakit di Gaza. Namun belakangan pemerintah melalui Menkes berubah haluan dalam proses perjalanannya karena Menkes mengatakan tidak mungkin sangat sulit mendirikan RS di Gaza karena belum ada tanah.

"

Padahal tanah sudah ada dari kami sejak setahun yang lalu," terangnya di sela-sela peringatan satu tahun kejahatan Israel di kapal Mavi Marmara di kantor MER-C, Selasa (31/5/2011).

Kedua, ia melanjutkan, Menkes di Gaza banyak orang yang menderita penyakit jantung sehingga alokasi dana yang sedianya diperuntukkan untuk membangun RS di Gaza dialihkan ke RS As-Syifa untuk membuat ruangan khusus penyakit jantung.

 "Padahal di sana sedikit yang sakit jantung. Ini alasan tidak masuk akal bahwa ibu Menkes telah melakukan pembohongan publik," tandasnya. 

Kutipan :
taz / trb / VoA-Islam
Selasa, 31 May 2011

Joserizal Jurnalis:SBY Ingkar Janji Dirikan RS Indonesia di Gaza

Jakarta – Mer-C (Medical Emergency Rescue Commitee) menyatakan kekecewaannya terhadap Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sebelumnya pernah berjanji di hadapan Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk mendirikan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina. Meski Pemerintah ingkar janji, pembangunan RS Indonesia di Gaza tetap akan dilaksanakan.

Masih segar dalam ingatan, SB berjanji akan menyumbangkan dana senilai Rp. 20 miliar untuk pembangunan RS Indonesia di Gaza, tepatnta pada 20 Mei 2010 lalu. Dan ternyata, bukan hanya SBY, pihak legislatif (DPR) pun telah mengingkari komitmennya untuk mendirikan RS Indonesia di Gaza. Padahal, saat kunjungan ke parlemen, dan dalam rapat-rapat interdept, MER-C telah berkoordinasi dengan Komisi I DPR,  Menko Kesra, Staf Menkeu, Menkes dan Sekneg.

”Di tengah jalan, pemerintah ngeles, sehingga dana bantuan yang dijanjikan itu tidak terealisasi. Sungguh mengecewakan komitmen pemeritah tersebut,” ujar Presidium MER-C Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT dalam Media Gathering di sekretariat MER-C, Jl. Kramat Lontar No. J-157, Jakarta Pusat.

Joserizal menyayangkan usulan Hidayat Nur Wahid selaku parlemen, yang menginginkan agar rencana mendirikan RS Indonesia di Gaza diserahkan pada Islamic Development Bank (IDB). Mer-C sudah mengingatkan Hidayat Nur Wahid, untuk tidak melibatkan IDB, karena nanti akan runyam. Mengingat, sejak awal, pembangunan RS Indonesia didukung penuh oleh masyarakat Indonesia, baik moril maupun materil. Karena itu pemerintah Indonsia harus merealisasikan pembangunan RS tersebut. ” Saat ini yang mendirikan RS di Gaza hanya Indonesia, tidak ada yang lain."

IDB sendiri hingga saat ini belum melaksanakan proyek apapun di Gaza. Seperti diketahui, ada anak bangsa yang tengah berjuang mati-matian agar RS Indonesia selesai pembangunannya di sana. Yang jelas, sudah setahun relawan MER-C bertahan disana. Silahkan teman-teman wartawan mengkonfirmasi Hidayat Nur Wahid kenapa mengandalkan IDB, dan tidak mempercayakannya ke MERC.

Dijelaskan Joserizal, saat ini proses pembangunan RS Indonesia di Bayt Lahiya, Gza Utara, baru sampai membangun struktur, belum instalansi air, listrik, gas, dan alat perlengkapan medis. ”Dibutuhkan dana Rp. 15 milyar lagi. Yang penting RS Indonesia berdiri dulu.  Sangat disesalkan, jika semangat dari masyarakat tidak ketemu dengan pemerintah dan wakil kita di parlemen. Saya tidak mengerti kenapa pemerintah tidak mau bekerjasama dengan kita,” tegas Joserizal. 

Kutipan :
Desastian / VoA-Islam
Senin, 18 Jul 2011

Bedah Buku ''Jalan Jihad Sang Dokter''

Buku ini merupakan kisah dokter Joserizal sebagai relawan di daerah konflik. Tidak hanya di Indonesia, Joserizal juga mendarmabaktikan diri ke tempat-tempat penuh marabahaya. Bersama tim-nya, ia pernah ke Jalur Gaza yang tengah berkecamuk, serta ke Maluku saat konflik SARA sedang membara.

Bersama MER-C Indonesia, Joserizal berhasil mendirikan rumah sakit di Palestina. Dalam buku yang akan dibedah ini, anda tidak hanya menemukan kisah perang, duka dan lara. Melainkan juga kasih sayang, pengabdian pada profesi dan kemanusiaan, serta kisah solidaritas umat.

Didukung oleh:Situs Berita voa-islam.com, MuslimDaily.net, arrahmah.com, Radio MQFM, Harian Jogja, dan Kedaulatan Rakyat

Kutipan :
VoA-Islam

Senin, 30 Jan 2012

 

Aktivis Gender Tak Akan Pernah Bahagia Berumah-Tangga

JAKARTA – Rancangan Undang-undang Kesetaraan dan Keadilan Gender (RUU KKG) hanya akan melahirkan permasalahan baru yang lebih berat. RUU KKG bukan menjadi solusi bagi pemberdayaan kaum hawa, tapi justru pemaksaan terhadap kaum wanita.
Hal itu diungkapkan Henri Salahuddin, salah seorang tokoh Pendiri MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) pada Seminar bertajuk “Membedah RUU KKG” di Universitas Indonesia (UI), Selasa (10/4/2012).

Menurutnya, RUU KKG ingin melahirkan pengarustamaan Gender (PUG), yakni ideologi berbasis jenis kelamin. Mengukur segala sesuatu dengan keterlibatan kaum wanita di segala lini.

Henri menambahkan, pengesahan RUU KKG akan melahirkan permasalahan baru yang lebih berat. RUU KKG bukan menjadi solusi bagi pemberdayaan kaum hawa, tapi justru pemaksaan terhadap kaum wanita untuk turun ke ranah publik layaknya kaum laki-laki. Padahal dalam Islam yang berkewajiban mencari nafkah adalah laki-laki. Bukan wanita. Karenanya, aktivis feminis disinyalir tidak pernah bahagia dalam kehidupan rumah tangga. Karena kodrat kaum wanita memang tercipta berbeda dengan kaum laki-laki.

“Kalau semuanya dituntut sama dengan kaum laki-laki, saya yakin kaum feminis ini adalah orang-orang yang tidak pernah menikmati suasana romantis (bahagia) dalam berumah tangga. Karena, istri bakal menuntut suami sama dengan dirinya. Jadi, laki-laki harus hamil dan mengalami yang namanya haid dan nifas supaya setara dan sama persis dengan kaum prempuan. Lama-lama, lihat laki-laki (maaf) kencing berdiri prempuan juga mau buang air kecil sambil berdiri” ujar Henri dalam acara diselenggarakan oleh Nuansa Islam (SALAM) UI itu.
…Aktivis feminis disinyalir tidak pernah bahagia dalam kehidupan rumah tangga..
Senada itu, Heru Susetyo MSi Pendiri dan Dewan Pembina PAHAM (Pusat Advokasi dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) Indonesia dan Bulan Sabit Merah Indonesia, menyatakan RUU KKG ini tidak dibutuhkan umat. Karena tidak semua prolematika terkait gender harus diatur dengan undang-undang.

“Saya sengaja tidak memberikan opsi jawaban apakah layak diterima atau tidak, bagi saya RUU ini tidak perlu (dibahas), apalagi diterima. Tidak layak diterima DPR. Soal permasalahan kaum perempuan kan sudah diatur dalam UU yang lain. Optimalkan saja itu” jelasnya sambil menunjukkan data UU yang mengakomodir kepentingan kaum wanita.

Sementara itu, Wakil dari Ledia Hanifah Amalia MPsi.T Anggota Komisi VIII DPR RI (Ketua Kaukus Perempuan Parlemen), Bu Lusi, menjelaskan, isu bahwa RUU KKG akan disahkan bulan ini (15/04/2012) tidaklah benar. Alasannya, pertama, tanggal 15 April itu bukan hari kerja karena jatuh pada hari Ahad. Kedua, DPR RI Pusat masih dalam masa reses. “Prosedur RUU KKG masih jauh untuk dibahas apalagi untuk sahkan. Masih ada kemungkinan direvisi, bahkan ditolak,” jelasnya.

Namun demikian, Henri mengingatkan, umat Islam harus mengkritisi wacana gender liberal ini sejak dini. “Tapi bagus koq, walaupun masih lama, kita tetap harus mengkritisi RUU KKG ini supaya kita tidak kecolongan. Baru muncul pun sudah harus kita ketok (tolak)”, ajak kandidat doktor University of Malaya (UM), Malaysia ini.

Sebagaimana diketahui, RUU KKG sudah mulai alot dibicarakan di DPR. Berbagai elemen masyarakat sudah mulai menyatakan penolakan.

Kutipan :
Masdar Helmi /VoA-Islam
Jum'at, 13 Apr 2012

MANTAN LDII ungkap kesesatan LDII KE MIUMI

Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) semakin dirasakan kehadirannya di tengah masyarakat. Banyak kalangan yang menaruh harapan besar kepada MIUMI agar memberikan solusi terhadap problematika umat Islam.

Mantan Pengurus Pusat Islam Jamaah (IJ) yang bertopeng Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) membeberkan kesesatan LDII kepada Sekretaris Jenderal (Sekjend) MIUMI, Rabu, (11/4).

Mauluddin , mantan Wakil Imam Besar IJ (setingkat Wapres dalam struktur Republik LDII) menyatakan, IJ mirip Khawarij dan sangat berbahaya bagi akidah umat Islam. "Iya, sangat kental nuansa takfirnya. Jadi, selain anggota LDII, dianggap kafir", ujarnya saat wawancarai di Kantor MIUMI, Jalan Tebet Timur Dalam VIII No. 44. Jakarta Selatan, (Rabu, (11/4).

Mauluddin mengungkapan, sebab para mantan keluar IJ atau LDII di antaranya, mereka merasa aneh dengan  kewajiban mempelajari Islam lewat jalur riwayat (manqul) Haji Nurhasan Ubaidah sebagai Imam Besar IJ. Selain itu tidak dibenarkan.
 "Saya merasa aneh, ngajinya kenapa harus secara manqul dari Haji Nurhasan. Katanya (Nurhasan), jamaah ini (IJ) tidak fanatik dengan mazhab tertentu. Tidak mengambil pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad. Tapi, murni mengamalkan Al-Quran dan hadits. Kalau demikian, kenapaharus mempelajari Islam sesuai doktrin Haji Nurhasan saja”, paparnya.
 “Mereka memang menggunaka Al-Quran dan Hadits dalam mengindoktrinasi anggota jamaah, tapi penafsirannya akan berbeda dengan penafsiran ulama pada umumnya, karena dipelesetkan sesuai kepentingan mereka (IJ)”, tambah Adam Amrullah salah seorang mantan LDII yang mengaku pernah menjadi ketua kepemudaan IJ ini.   

Sikap radikal ala khawarij yang suka mengkafirkan orang di luar IJ tak hanya mengagetkan orang di luar IJ, tapi juga dari kalangan internal yang sudah malang melintang  dalam dakwah LDII.
“Saya produk asli IJ. Ayah, ibu bahkan kakek nenek  saya semuanya IJ. Tapi saya justru ill fell (hilang rasa simpatik) dengan dakwahnya yang terlalu sombong, menggaggap IJ-lah satu2nya jamaah yg mengamalkan Al-Quran-Hadits dan dijamin “pasti” masuk surga” jelasnya kepada Sekjend MIUMI.

Kekuatan doktrin IJ tertumpu pada sandi 354 (galipat). 
  • Tiga berarti tiga butir yang berarti, Jamaah, Al-Quran dan Hadits. Artinya Al-Quran dan Hadits harus diinterpretasikan sesuai penafsiran “Jamaah”.
  •  Lima artinya lima butir berisi sumpah setia(bai’at) kepada Sang Amir untuk mengaji, mengamal, membela, sambung jamaah dan taat  Amir(pimpinan). 
  •  Empat maknanya lima butir pengikat iman yang terdiri dari syukur, menganggungkan, bersungguh-sungguh dan berdoa untuk Amir.
 “Nah,  kewajiban jamaah untuk menyumbang sepuluh (10) persen dari penghasilan perbulannya masuk dalam bab membela Jamaah itu, plus infak untuk dainya. Semua kalau ditotal bisa sampai 20% dari penghasilan kita “ jelas  Pak Imam mantan Muballigh (penceramah) LDII yang anak istrinya masih terperangkap dalam pusaran LDII.

Menanggapi pengaduan para mantan LDII ini, Sekjend MIUMI, Bachtiar Nasir tidak ragu menyatakan bahwa IJ sesat menyesatkan. 
 “Tidak ragu bagi kami bahwa LDII ini sesat. Karena itu kami sarankan kepada Bapak-bapak yang sudah keluar dari LDII agar tetap solid dan segera mengambil langkah startegis untuk memberikan pencerahan kepada jamaah yang masih di LDII”, tutur Direktur Ar-Rahman Quranic Learning Center (AQL) Tebet, Jakarta Selatan.

Menurut Abdurrahim, mantan Gubernur Republik LDII Wilayah DKI Jakarat, untuk memuluskan dakwahnya  LDII tidak hanya berganti nama. Tapi juga mendirikan ormas berupa Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII), Persatuan Silat Nasional (Persinas) ASAD, Usaha Bersama (UB), Cinta Alam Indonesia (CAI), dan Sentra Komunikasi  (SENKOM).
 
Data serupa juga diamini oleh Adam Amrullah,“organisasi-organisasi itu sengaja didirikan untuk mewadahi potensi internal dan menjerat orang-orang di luar IJ, “ ujar  Adam yang dipaksa cerai oleh mertuanya karena dianggap murtad setelah keluar dari LDII.
 
Kutipan :
Masdar Helmi / MIUMI / Bilal / arrahmah
Jum'at, 21 Jumadil Awal 1433 H / 13 April 2012

Gembong sekte sesat Syi'ah Sampang resmi ditahan

SAMPANG - Gembong  sekte pencaci maki istri dan sahabat Nabi SAW SyiahImamiyah Kabupaten Sampang Tajul Muluk resmi ditahan oleh Kejaksaan Negeri setempat setelah sebelumnya ditetapkan tersangka oleh tim penyidik Polda Jatim, Kamis (12/4/2012). 

Penahanan Tajul Muluk alias Ali Murtado ini atas dugaan kasus penistaan agama.
Kajari Sampang Danang Purwoko menyatakan bahwa penahanan dilakukan karena berkas kasus dari tim Polda Jatim telah lengkap alias P21.

"Setelah melalui pemeriksaan dan penelitian terhadap berkas, barang bukti, maupun kepada tersangka, kasus dugaan penodaan agama, kini kasus tersebut dinyatakan memenuhi syarat sesuai dengan berita acara perkara yang telah dilimpahkan oleh penyidik kepada kejaksaan Sampang," paparnya.

Lanjut Danang, alasan atas tindakan penahanan terhadap Tajul Muluk, juga untuk keselamatan jiwa tersangka dan azas pradilan yang cepat dan efisien. Mengingat yang bersangkutan selama ini berada dalam pengasingan di luar Madura.

Tajul Muluk kini harus mendekam di balik jeruji rumah tahanan Sampang. Dia dijerat pasal berlapis, yakni pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan serta undang-undang nomor 1 tahun 1965 tentang pencegahan penodaan agama dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH. M Hasan Mutawakkil Alallah, menyatakan, bahwa penetapan sejumlah pelaku pembakaran rumah dan aset milik ustadz Tajul Muluk, tokoh Syi’ah di dusun Nangkernang desa Karagayam, kecamatan Omben, Sampang oleh aparat penegak hukum sebagai tersangka dinilai masih kurang adil.

Menurut Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo ini, pemicu dan penyebab terjadinya aksi pembakaran mestinya juga diamankan.
“Harapan PWNU Jatim dan PCNU Sampang, agar ada keadilan hukum. Kalau dari pihak pelaku pembakaran ditahan, maka pemicunya (Tajul Muluk, red) juga harus diamankan,” kata Kiai Mutawakkil dikutip laman, NU Online Senin (09/01/2012).

Menurut Kiai Mutawakkil, penetapan Tajul Muluk sebagai tersangka dan diamankan dalam sementara waktu diperlukan agar kondisi Sampang kembali kondusif. Kalau pemicunya tidak diamankan, ujar KH. M Hasan Mutawakkil yakin, Sampang akan tetap bergejolak.

Sebagaimana diketahui, Tajul Muluk bersama pengikutnya begitu agresif menyebarkan faham sesat  Syi’ah yang gemar mencaci maki para istri dan Sahabat nabi SAW. Hal inilah, yang memicu konflik dengan masyarakat Muslim Sunni Sampang. 

Kutipan :
Bilal / arrahmah
Jum'at, 21 Jumadil Awal 1433 H / 13 April 2012