Laman

Kamis, 24 Mei 2012

Ustadz Irfan S Awwas : kelompok liberal peralat AS untuk bela konser Lady Gaga

JAKARTA - Kedatangan Dubes Amerika Serikat ke DPR RI kemarin (23/5) untuk meminta DPR mendengar aspirasi masyarakat yang pro terhadap  Konser Ratu Iblis Lady yang sedianya akan digelar 3 Juni 2012, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Menurut Ustadz Irfan S Awwas  kelompok liberal berada dibelakang  Amerika Serikat (AS), mereka menggunakan AS  untuk mendukung keinginan mereka.

“Gerombolan liberal memperalat AS untuk kepentingan, dengan alasan AS melindungi warganya.”Kata Ketua Lajnah Tanfiziyah Majelis Mujahidin ini kepada arrahmah.com, Jakarta, Kamis (24/5).
Tidak sekedar itu, menurut ustadz Irfan kelompok liberal juga berusaha membenturkan antara pihak yang pro dan kontra terhadap konser Lady Gaga.

“kelompok liberal sudah mulai bermain kotor. Mereka akan adu domba antara ormas dengan penonton yang sudah membeli tiket, merasa dirugikan bila Lady Gaga gagal konser”terangnya.

Lanjut Ustadz Irfan, tindakan Amerika mengintervensi persoalan Lady Gaga tidak jauh berbeda dengan peristiwa intervensi hukum dalam kasus yang menjerat Amir Jama’ah Anshorut Tauhid.

“Kejahatan Amerika sama seperti yang dilakukan  dalam kasus terorisme, dubes AS datang menekan Mabes agar menghukum berat Ustadz Abu (Abu Bakar Ba’asyir-red)” ujarnya.

Dia pun menyerukan kepada kaum Muslimin agar tidak tunduk dan meminta aparat keamanan tidak kalah dengan  intervensi serta tekanan Amerika Serikat bersama kelompok liberal.

“Karenanya umat Islam harus melawan, Polri jangan takluk pada tekanan asing dan jangan takut ancaman komunitas moral bejat liberal” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Dubes AS untuk Indonesia Scott Marciel mendatangi DPR RI membela agar Lady Gaga berhasil konser di Indonesia serta mengirim tim Keamanan ke Polri untuk membahas pengamanan konser tersebut.

Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Kamis, 4 Rajab 1433 H / 24 Mei 2012 / 11:26:32

Ulil Abshar Abdalla hina larangan menggambar Nabi sebagai ajaran usang

JAKARTA- Ulil Abshar Abdalla salah satu pentolan Jaringan Islam Liberal (JIL) tidak henti-hentinya menghina ajaran Islam dan menyakiti umat Islam, kali ini di akun twitternya ia menyatakan pembolehan memajang gambar atau foto Nabi Muhammad Sholallahu alaihi Was Salam, karena menurutnya larangan menggambar Nabi SAW hanyalah sebuah dogma yang sudah kuno.

“Larangan menggambar Nabi Muhammad itu menurut saya dogma yg sudah usang.” Kata Ulil  dalam kicauannya di Twitter (24/5).

Dia pun menilai bahwa mempeributkan gambar Nabi Muhammad hanyalah hal yang sia-sia.”Ngga ada gunanya umat Muslim ribut, bahkan di beberapa negara sampai demo gede2an, gara2 Nabi Muhammad digambar.” Ujar pria yang pernah disasar bom buku ini dalam twitternya.

Ulil pun mencoba mendebat landasan larangan penggambaran sosok Nabi Muhammad SAW.
“Apa alasannya Nabi Muhammad ngga boleh digambar? Takut beliau disembah? Siapa yg mau nyembah gambar? Pakai otak dong!” lontarnya.



Berikut ini beberapa kultwitt Ulil yang mencoba mendekonstruksi hukum larangan menggambar nabi Muhammada SAW.

Ada yg tanya: apa anda pernah lihat Nabi Muhammad kok bisa menggambarnya? Apa gambaran harus persis? Kaidah dari mana itu?

Walaupun tak digambarkan scr visuil, sebetulnya Nabi Muhammad sudah digambarkan scr verbal di buku2 sirah. Ciri2 fisiknya lengkap
Baca Tarikh Tabari, ada bab khusus soal ciri2 fisik Nabi, digambarkan dg detil. Itu jg penggambaran jg

Ndak ada gunanya umat Islam ribut soal Nabi Muhammad digambar. Dlm sejarah Islam klasik, sudah sering Nabi digambar. Baca sejarah dong!

Lagi pula, saya baca argumen ulama ttg larangan menggambar Nabi, tak ada argumen yg meyakinkan.

Masak agama sudah berumur 1400 tahun lebih, umatnya masih takut gambar akan disembah? Lalu ke mana dakwah selama ini? Tak ada pengaruhnya?

Ulil membahas persoalan ini di duga, merespon isu yang sedang hangat terkait peredaran buku pelajaran sekolah yang memuat ilustrasi gambar Nabi Muhammad SAW  di sejumlah sekolah di kota Solo.

Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Kamis, 4 Rajab 1433 H / 24 Mei 2012  / 13:37:08

Masihkah Tersisa Iman di Hati Muslim dan Mukmin Indonesia?

Masihkah ingat Sabda Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, di mana beliau menyampaikan sabdanya,  

“Barangsiapa melihat kemunkaran, hendaklah merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang  demikian itu tingkatan iman yang paling lemah”. (Hadist Riwayat Muslim).

Masihkah hati, mata, dan telinga,  tidak mampu melihat kehidupan yang ada sekarang? Apakah hati, mata, dan telinga, sudah benar-benar tertutup dan terkalahkan oleh  kemunkaran?  Sehingga, kemunkaran menjadi terpuji, dicintai, dan digandrungi, dan menjadi tujuan hidup? Mengapa hati, mata, dan telinga, sudah tidak sedikitpun sensitif, ketika melihat kemunkaran?

Mengapa kemunkaran menjadi idola, menjadi kenikmatan hidup, dan menjadi bagian hidup? Sehingga, seluruh indera dan pisik, hanya diarahkan menuju kepada kemunkaran. Kemunkaran dan kedurhakaan dikejar, dibela, dan bahkan ditegakkan dalam kehidupan. Melakukan kemunkaran diyakini sebagai jalan hidup. Melakukan kemunkaran sebagai pilihan hidup.

Karena itu, bangsa dan umat ini tenggelam dalam kemunkaran, dan dosa-dosa besar, yang tak terhitung lagi. Tidak berani menolak terhadap dosa-dosa besar. Tidak berani melarang, meninggalkan, dan memusuhi kemunkaran. Tetapi, bersatu dengan kemunkaran, dan hidup dengan kemunkaran. Menjalin dan bersekutu dengan kemunkaran. Semuanya dianggap sebagai jalan hidup.

Semua ulama secara ijma’ sepakat menolak kemunkaran hukumnya wajib. Tidak ada selisih diantara para ulama dan  fuqaha. Maka, setiap Muslim dan Mukmin wajib memberantas kemunkaran yang ada. Baginda Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam memerintahkan dengan tangan (kekuatan), kalau tidak mampu dengan lisan, dan kalau tidak mampu dengan hati. Artinya, hatinya harus menolak terhadap kemunkaran, dan membencinya.

Bagaimana kalau ada ulama yang terang-terangan mengatakan, bahwa sejuta setan Lady GaGa, tidak akan mempengaruhi umatnya dan pengikutnya? Di mana kewajiban menegakkan amar ma’ruf nahi munkar?
Padahal penyanyi yang berasal dari Amerika Serikat itu, pasti akan mengajak kepada kemunkaran. Sekurang-kurangnya melalaikan bagi orang-orang yang datang melihat konser, dan berapa banyak orang yang menonton konser itu, kemudian meninggalkan kewajiban  shalat?

Memberantas kemunkaran dan mengingkari kemunkaran itu fardhu ‘ain (kewajiban), yang sifatnya  mutlak. Melalui hati mengetahui hal-hal yang ma’ruf (kebaikan), dan mengingkari kemunkaran melalui hati sebagai fardhu ‘ain bagi Muslim dan Mukmin dalam kondisi apapun. Barangsiapa yang tidak dapat membedakan antara kebaikan dengan kemunkaran, maka manusia itu akan celaka. Barangsiapa yang mengetahui kemunkaran, tetapi tidak mengingkarinya, maka ini menjadi pertanda hilangnya iman.

Seorang shahabat Ali rodhiyallahu anhu, mengatakan,  
 “Jihad menjadi kunci pertama kemenangan kalian, adalah jihad dengan tangan, lalu dengan lisan, lalu dengan hati. Barangsiapa yang tidak mengetahui yang baik, dan tidak mengingkari dengan hatinya kemunkaran yang terjadi, maka ia akan kalah. Sehingga, kondisi pun berbalik, yang diatas menjadi dibawah”. Maknanya, kemunkaran akan menguasai kebaikan yang ada pada  Muslim dan Mukmin.  

Shahabat Ibnu Mas’ud rodhiyallahu anhu mendengar seorang laki-laki berkata,
 “Celakalah orang yang tidak melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar”. Mendengar hal itu, Ibnu Mas’ud lalu berkata, “Celakalah orang yang hatinya tidak mengenal kemunkaran”.

Sesungguhnya, mengingkari kemunkaran dengan hati itu dalam kondisi lemah. Tidak seharusnya Muslim dan Mukmin hanya mampu melihat kemunkaran, hanya mampu mengingkarinya hanya dengan hati. Karena itu, selemah-lemahnya iman. Kalau hanya mengingkari dengan hati saja  sudah tidak mampu, lantas apa yang akan diperbuat oleh  Muslim dan Mukmin di negeri ini ketika melihat begitu banyak kemunkaran? Hanya  berdiam diri?

Abu Sa’id  al-Khudri rodhiyallahu anhu berkata, bahwa
Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, bersabda,
“Pada hari kiamat, Allah Azza Wa Jalla  akan bertanya kepada seseorang, “Apa yang menghalangimu untuk memberantas kemunkaran yang kamu lihat?” Lalu, Allah mengajarkan, “Ya Rabbi, saya mengharap pengampunan- Mu, dan saya takut musibah yang akan menimpaku, atau hartaku”. (Hadist Riwayat : Ahmad dan Ibnu Majah).

Bagaimana kalau kita sehari-hari melihat dosa besar, dan manusia (orang)  itu ridha terhadap dosa itu, maka sama artinya manusia (orang) itu telah melakukannya dosa besar.

Al-Urs bin Umair rodhiyallahu anhu,
Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam,bersabda :
“Jika satu kemaksiatan dilakukan dimuka bumi, maka orang  yang mengetahui, tapi membecinya, seperti orang yang tidak mengetahuinya. Sedangkan orang yang melihat dan mendengar dan merestuinya, maka ia seperti orang yang melihatnya”. (Hadist Riwayat Abu Dawud).

Bagaimana bila jutaan Muslim dan Mukmin, yang hari ini, kemudian hati, mata, dan telinganya melihat begitu banyak kemunkaran,  dosa besar, sedangkan tangannya tak sedikitipun tergerak, lisannya terkunci rapat, dan  hatinya  mati, tak tersentuh sedikitpun?

Masih adakah iman yang tertanam di dalam hati dan dada mereka? Sungguh sangat menyedihkan melihat Muslim dan  Mukmin di negeri ini, yang berkompromi dengan segala kemunkaran dan dosa. Sampai kapan semua ini? Wallahu’alam.

Kutipan :
VoA-Islam
Kamis, 24 May 2012

Mega Soal Lady Gaga: Kalau Kita Berdaulat, Tak akan Heboh Seperti Ini

Jakarta. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ikut angkat bicara mengenai polemik konser Lady Gaga. Bagi Mega, kehebohan ini tidak akan terjadi bila Indonesia berdaulat di bidang politik dan budaya.

"Sekarang lagi heboh urusan Lady Gaga boleh datang atau tidak? Kalau kita berdaulat dalam bidang poltik dan berdaulat di bidang kebudayaan, rasanya kita tidak akan heboh seperti saat ini," jelas Mega.

Hal itu disampaikan Mega dalam sambutannya di acara Seminar Nasional Memperingati Hari Kebangkitan Nasional bertema Merindukan Negarawan, di Hotel Gran Melia, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/5/2012).

Mega menambahkan, Indonesia seharusnya berdiri kokoh di atas keanekaragaman bangsa. Namun yang kini terjadi, Indonesia makin mudah dikoyak-koyak masalah SARA.

"Mengapa kini kita justru semakin mudah terkoyakkan oleh perbedaan agama dan suku? Bukankah kepribadian bangsa telah begitu lama mengenal falsafah Bhinneka Tunggal Ika? Menurut saya, tiadanya kepemimpinan yang efektif dan lemahnya penegakan hukum adalah akar pokok persoalan ini," jelas Mega.

"Inilah yang saya khawatirkan. Negara dikalahkan oleh aksi premanisme, oleh massa. Karena itulah, presiden RI, siapapun orangnya nanti, harus berdiri tegak melaksanakan perintah konstitusi, tanpa pernah sejenak pun ragu, meskipun berhadapan dengan jutaan massa sekalipun," tegas putri presiden pertama RI Soekarno ini.

Seminar nasional ini diadakan oleh Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (UII). Hadir dalam acara ini adalah Ketua Alumni UII Mahfud MD, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Rektor Paramadina Anies Baswedan, politikus PDIP Puan Maharani, Rieke Dyah Pitaloka dan Maruarar Sirait.

Kutipan :
Ray Jordan - detikNews
Kamis, 24/05/2012 12:41 WIB

Priyo Budi Santoso: Jangan Ada Ancaman Terhadap Konser Lady Gaga!


Jakarta, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mendorong pihak yang pro dan kontra terhadap konser Lady Gaga untuk saling menghormati. Adanya ancaman fisik dinilai bisa merusak citra Indonesia di mata internasional.

"Saya menyarankan, tidak perlu mengancam secara fisik karena memberikan citra kurang baik terhadap toleransi yang membangun," imbau Priyo.

Hal ini disampaikan Priyo kepada detikcom, Kamis (24/5/2012).

Namun, Priyo memberikan catatan. Dia meminta agar Lady Gaga hendaknya memperhatikan betul adat dan budaya timur. Dia harus berpenampilan sopan sebagai wujud penghormatan sebagai tamu di Indonesia.

"Mengenai konser Lady Gaga, asal sesuai dengan adat ketimuran saya rasa boleh-boleh saja,"katanya.

Sebelumnya, Dubes Amerika Serikat, Scott Marciel, ikut bicara soal konser Lady Gaga yang menjadi pro kontra di Indonesia. Marciel berharap Indonesia bisa menjunjung paham kebebasan berekspresi dan toleransi terkait konser penyanyi asal AS ini.

"Ini kami membiarkan warga Indonesia memutuskan tapi kami berharap pendapat dan pandangan warga Indonesia secara keseluruhan didengar. Tidak hanya dari kelompok kecil," jelas Marciel di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/5).

Konser Lady Gaga ini rencananya akan digelar pada 3 Juni di GBK Senayan. Sejumlah pihak mempersoalkan konser ini, mulai dari MUI, FUI, hingga PPP. Meski sejumlah anggota Komisi III mendukung konser ini digelar sebagai bentuk kebebasan berekspresi.

Kutipan :
Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Kamis, 24/05/2012 08:04 WIB

Alwi Shihab: Konser Lady Gaga Cukup Disesuaikan dengan Budaya Indonesia


Jakarta, Polemik konser Lady Gaga di Indonesia yang berkelanjutan, turut mengundang komentar dari mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Alwi Shihab. Alwi menilai, konser penyanyi asal Amerika Serikat (AS) ini tidak perlu digagalkan, namun cukup disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia.

"Saya kira apa yang digariskan oleh Menko Polhukam bahwa (konser) jangan digagalkan. Tapi apa yang sebenarnya menjadi faktor penting, yang menyebabkan tidak setuju dengan kedatangannya itu apa. Seandainya ada hal yang bisa diperbaiki," ujar Alwi Shihab usai menerima penghargaan dari Presiden Portugal di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2012) malam.

Menurut Alwi, penolakan terhadap konser Lady Gaga justru memberikan dampak buruk bagi citra Indonesia sendiri, terutama di mata dunia internasional. Sebab, begitu banyaknya media internasional yang memberitakan penolanan Lady Gaga di Indonesia.

"Dampaknya ini kan bisa ke dunia internasional. Lalu nantinya kan ada headline di media internasional yang mengatakan, Lady Gaga dilarang masuk dan mereka menganggap Indonesia itu begitu konservatif karena begitu keras penolakan terhadap Lady Gaga," terangnya.

Lebih lanjut, Alwi menilai, memang banyak hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia, namun ketidaksesuaian itu tidak perlu ditolak mentah-mentah. Jika masih bisa disaring dan disesuaikan dengan budaya Indonesia, kenapa tidak.

"Banyak hal yang tidak sesuai dengan budaya kita, tapi tidak seperti harus menolak 100 persen," tuturnya.

Untuk menengahi pro-kontra terkait konser Lady Gaga di Indonesia, Kapolri diminta untuk mencari elemen-elemen yang bisa diperbaiki sehingga pihak yang kontra bisa menerima. "Jangan sampai ada benturan. Dan ini nantinya akan menunjukkan ke dunia internasional bahwa bangsa Indonesia tidak dewasa," ucapnya.

"Jadi disesuaikan dengan budaya kita dan agama kita. Hal itu untuk meniadakan kontra," tandas Alwi.(nvc/mad)
Kutipan :
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Rabu, 23/05/2012 21:31 WIB  

Demi uang kelompok liberal rusak Islam


Kata agen rupanya terlalu bagus untuk menyebut orang-orang yang menjadi kepanjangan tangan Yahudi di Indonesia. Kata yang agaknya lebih cocok untuk menyebut mereka adalah kacung. Kacung-kacung Yahudi di Indonesia sekarang ini, dalam bidang ekonomi adalah kelompok yang disebut Neoliberal sedangkan dalam pemikiran, pendidikan, sosial dan budaya adalah mereka yang berada dalam barisan Jaringan Islam Liberal (JIL).

"Benjamin Ketang, Ulil Abshar, Musdah Mulia, itu adalah ghayim. Sebab dalam paradigma Talmud yang disebut sebagai manusia hanyalah bangsa Yahudi, selainnya ghayim (hewan, red)," kata penulis buku-buku tentang Yahudi, Rizki Ridyasmara dalam kegiatan Majelis Taqarrub Ilallah dan Temu Pembaca Suara Islam di Masjid Baiturahman, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu pekan lalu (19/5/2012).

Kegiatan para ghayim ini, menurut Rizki, adalah merusak ajaran Islam dengan tujuan meraup dollar. Dengan nada bercanda, mantan jurnalis majalah Sabili itu menjelaskan bahwa sesungguhnya tidak ada perbedaan pendapat yang mencolok antara aktivis Islam dengan aktivis liberal, yang berbeda adalah pendapatan.
"Mereka nyleneh itu supaya dapat beasiswa penuh ke perguruan tinggi, supaya dapat dollar. Itu Ulil Abshar sendiri yang bilang," kata Rizki.

Rizki lantas menceritakan pengalaman dirinya saat masih menjadi jurnalis Sabili pada awal tahun 2000an. Saat itu ia bersama rekannya, Nurkholis Ridwan mewawancarai Ulil Abshar Abdallah, Koordintor JIL. Nurkholis sendiri adalah kakak kelas Ulil di LIPIA Jakarta. "Di akhir wawancara, kaset sudah ditutup, Ulil bilang begini, 'Akhi ana akan tobat kalau ana udah kaya. Sekarang ana lagi ngumpulin dolar'," kata Rizki menirukan ucapan Ulil ketika itu.
Karena itu Rizki merasa kasihan sekali dengan para mahasiswa sekarang yang ikut-ikutan menjadi liberal. "Mereka yang semangat-semangat itu, tetapi tidak mendapat apa-apa," ungkapnya.

Diskusipun Motivasinya Uang
Penjelasan Rizki ini memang akhirnya terbukti. Faktor fuluslah yang menjadikan orang-orang liberal itu menjadi hamba Yahudi. Mereka sejatinya tidak meyakini ideologi liberal yang dipelajari dan disebarluaskan itu. Sejatinya yang mereka inginkan hanyalah fulus.

Ini terbukti, pada Selasa malam pekan lalu (15/5/2012). Saat itu Hard Rock FM mengundang dua kubu, Liberal dan Antiliberal, untuk siaran langsung. Pihak antiliberal diwakili tokoh kelompok #IndonesiaTanpaJIL, Sjafril Akmal, sedangkan kubu Liberal rencananya diwakili Abdul Moqsith Ghozali. Tetapi di menit-menit terakhir Moqshit membatalkan dengan alasan istrinya sakit. Tokoh liberal lain seperti Luthfi Syaukhani, Saidiman dan Guntur Romli menolak hadir. Ulil Abshar Abdalla sejak awal memang langsung menolak dan malah merekomendasikan teman-temannya itu.

Berita ketidakhadiran kelompok Liberal dalam talkshow Provocative di Hard Rock FM itupun langsung menyebar. Tentu saja opini negatif mengarah ke kelompok liberal ini. Hingga produser Hard Rock FM, Nugraha Sang Surya, yang awalnya mengaku simpatik ke JIL sekarang berubah menjadi simpatik ke #IndonesiaTanpaJIL. Ini sekaligus mematahkan mitos kelompok liberal yang seolah-olah siap berdiskusi dengan siapapun. Padahal selama ini merekalah yang sering menyalahkan kelompok Islam dan menudingnya tidak memiliki tradisi diskusi.

Lalu, mengapa kelompok Liberal tidak hadir?. Apakah mereka merasa tidak level berbicara dengan Akmal? ataukah ada faktor lain?. Ternyata, selidik punya selidik, faktor fuluslah yang menjadi penyebab ketidakhadiran mereka.

Aktivis liberal Guntur Romli, yang saat ini aktif di Komunitas Salihara di akun twitternya berkicau, "punya acara, banyak dapat iklan, bisnis murni, ngasih honor narsum cuma bisa beli siomay sama es cendol, ter-la-lu :D," katanya.

Tak berapa lama, dia berkicau lagi. "kalau mau undang debat, jelasin format acaranya, jujur sejak awal, saiapa lawannya, brp honornya, capek2 cuma 2M. 'makasih mas' wkk," kata Guntur.

Kicauan Guntur itu ditanggapi Nugraha Sang Surya. Dia membalas kicauan Guntur, "Banyak tokoh yg lebih berpengaruh dan penting yg sudah datang ke acara kami dan mereka toh tdk pernah mempermasalahkan honor."

Ternyata Guntur belum berhenti juga biocara soal honor. Dia kemudian mengajari Hard Rock FM cara mengundang orang. "saya tukang undang diskusi, jauh2 hari saya kontak, semua jelas & terbuka, termasuk honor, klau pake makalah brp, gak pake dipotong brp", kata suami Nong Darol Mahmada itu.

Jadi benar, mereka menjadi kaum yang khalif tu'raf (nyleneh agar terkenal) itu ternyata hanya termotivasi oleh uang. Bisa jadi mereka akan berhenti jadi liberal kalau sudah kaya raya. Cuma masalahnya, batasan kaya raya itu berapa?. Atau malah, sebelum kaya mereka keburu dijemput Malaikat Maut?. Naudzubillah min dzalik. 

Kutipan :
Bilal / Suara Islam Online / Arrahmah
Selasa, 22 Mei 2012 11:41:34

Ini bukti Lady Gaga menantang, arogan, dan tak bisa diatur!


JAKARTA - Ini bukti Lady Gaga menantang, arogan dan tak bisa diatur. Mau ngatur Lady Gaga agar tak membawakan lagu yang melecehkan, kampanye lesbi, gay dan seks bebas? Mau kompromi supaya Lady berpakaian santun saat tampil di panggung? Nehi!
Mungkin dalam hati Lady Gaga, “Emang gue pikirin!” Buktinya, meskipun konsernya di Filipina diprotes keras karena melanggar larangan yang dikeluarkan pemerintah setempat, Gaga tak peduli!

Penyanyi yang membawa misi Illuminati Zionis itu memasuki arena panggung di Distrik Pasay, Manila, Senin malam (21/5/12) dengan mengendarai kuda jantan hitam. Pertunjukan Gaga menuai protes keras dari kalangan Kristen karena menyanyikan lagu ‘Judas’ (yang dianggap melecehkan Kristiani) dan ‘Born This Way’ yang disebut sebagai lagunya  kaum gay.

Lady Gaga dinilai tidak mempedulikan protes kaum Kristen, sebagaimana dikutip detikcom  dari ABS-CBnews.com, Selasa (22/5/2012). Saat dikritik oleh tim sensor yang ada di lokasi, dia malah menantang dengan mengatakan, “Aku bukan makhluk pemerintah Anda di Manila!” Duh, arogan dan angkuhnya. Persis kaum Zionis Yahudi laknatullah!

Dilaporkan, sekitar 500 aktivis Kristen konservatif mencoba berbaris di panggung konser Lady Gaga. Mereka menyanyikan lagu ‘religius’ sambil membawa spanduk bertuliskan ‘Stop Lady Gaga, The Mother Monster’. Namun polisi anti huru-hara membubarkan aksi mereka.

Padahal pemerintah setempat menyatakan bahwa mereka telah membuat kesepakatan terkait keputusan untuk mengizinkan konser Lady Gaga yang diprotes kaum Kristiani. Salah satu kesepakatan tersebut, para petugas penyensor akan ditempatkan di antara penonton. Mereka akan memonitor kemungkinan pelanggaran hokum dari adanya doktrin-doktrin amoral, publikasi cabul dan pertunjukan yang tak senonoh dari show itu. Demikian diungkap Glenn Agranzamendez, Sekretaris Walikota Pasay, Tony Calixto. 
Dilaporkan pula, walikota bisa membatalkan konser di hari Selasa, jika para petugas menemukan lagi aksi tak senonoh ataupun yang bisa menyinggung umat Kristiani. 

Kelompok Kristen berjanji akan mengirimkan video rekaman konser Lady Gaga yang mereka rekam sendiri dan memperingatkan bahwa mereka bisa menuntut Gaga di bawah hukum Filipina. Dalam hokum Filipina, siapapun yang dinyatakan bersalah karena ikut serta atau mensponsori “pertunjukan cabul” bisa dihukum penjara maksimum 6 tahun.

Nah, sudah ada contohnya di Filipina, Lady Gaga tak taat dengan kesepakatan. Maka, jika Lady Gaga diizinkan konser di republik ini yang katanya akan dikenakan syarat ketat, tampil dengan busana santun, tidak umbar aurat dengan lirik lagu yang tak melecehkan dan tidak kampanye gay, lesbi, seks bebas, masihkah Anda percaya? Yang namanya di atas panggung orang, siapapun dia, bisa lupa segalanya, karena suasana yang ingar-bingar.

Ha! Apalagi seorang Lady Gaga yang mempunyai misi Illuminati Zionis Yahudi—dan watak-karakter Yahudi, sebagaimana dalam al-Qur’an, paling suka melanggar perjanjian dan arogan seperti halnya dilakukan Lady Gaga di Filipina.

Muncul kekhawatiran, jika konser benar-benar dilaksanakan di wilayah hukum Indonesia—dan Gaga dinilai tampil kacau, kesetanan dengan lirik-lirik lagunya, selain vulgar, erotis dan umbar aurat—itu bisa memicu gelombang protes yang diikuti rusuh.

Karena itu, sebelum menyesal—korban berjatuhan dan fasilitas umum hancur—lebih baik jangan gegabah untuk mengizinkan berlangsungnya konser ini. Belajarlah dari Filipina yang dikadalin Lady Gaga.

Jika itu terjadi di Indonesia, ketahuilah, aksi penolakannya akan lebih dahsyat lagi dibanding Filipina. Sekali lagi, mudharatnya lebih besar jika konser itu diizinkan. Terlalu mahal biaya yang ditanggung akibat yang ditimbulkan jika konser ini mendapat izin–bukan saja kerugian materi dan jiwa jika ada korban, tapi juga pada saat yang sama kita melakukan perbuatan sia-sia bahkan tidak mendapat ridho Allah karena membantu melancarkan mizi Zionis yang jelas-jelas sudah mendapat laknat Allah dalam al-Qur’an.

Karena itu, cerdaslah dalam memutuskan. Jangan gegabah!


Kutipan :
Saif Al Battar / Salam-Online / Arrahmah
Selasa, 22 Mei 2012 11:20:26

LUIS dukung rekomendasi MUI Pusat ”Tolak lady Gaga di Indonesia”

SOLO - Menyikapi rencana kedatangan Ratu Iblis Lady Gaga, Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) memberikan dukungan penuh kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat terkait penolakan terhadap kehadiran dan konser penyanyi pemuja setan asal AmerikaSerikat tersebut. Berikut pernyataan lengkapnya:
                                                            

 
Tolak Lady Gaga di Indonesia
Terkait rencana Konser Lady Gaga di Gelora Bung Karno Minggu 3 Juni 2012, dengan ini kami dari Laskar Umat Islam Surakarta MENOLAK kehadirannya di Indonesia dengan alasan :
  1. Majelis Ulama Indonesia Pusat telah mengeluarkan Rekomendasi kepada Kapolri Cq Kepala Baintelkam Polri yang MENOLAK konser tersebut dengan pertimbangan :
    1. Bertentangan dengan prinsip-prinsip kehidupan berbangsa & bernegara serta norma agama.
    2. Lady Gaga merupakan Ikon Pornografi dan Liberalisme budaya yang bertentangan dengan UUD 1945
    3. Rencana konser tersebut telah menyebabkan pro-kontra yang menguras energi bangsa dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal. Sehingga mencegah hal negatif harus didahulukan daripada mengejar kesenangan sesaat.
    4. Konser tersebut telah mengumbar hedonisme, mematikan semangat kesetiakawanan sosial & solidaritas bangsa serta tidak sensitif terhadap fenomena kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat.
    5. Konser Lady Gaga di Indonesia adalah salah satu bentuk penjajahan Amerika Serikat untuk melanggengkan dominasi negara Barat dalam aspek budaya. Target jangka panjang adalah demoralisasi budaya asli Indonesia yang mayoritas Muslim.
    6. Mengijinkan Konser Lady Gaga di Indonesia berarti merestui secara terang-terangan Kemaksiatan dan Kemungkaran di Indonesia dengan mengorbankan ribuan pemuda yang kebanyakan pelajar dan mahasiswa Indonesia. Polri adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas dampak Konser Lady Gaga baik secara moral, intelektual, serta keamanan.
    7. Penolakan tidak hanya dari kelompok Muslim saja, namun dari kalangan kristiani juga menolak karena ada syair yang melecehkan agama Kristen.

Dengan pertimbangan diatas, Kami yang tergabung dalam Laskar Umat Islam Surakarta meminta:
  1. Kepada seluruh anggota DPRD kota Surakarta untuk mendukung Penolakan Konser Lady Gaga di Indonesia.
  2. Kepada Kapolda Metro Jaya supaya tetap mempertahankan pada rekomendasi semula yang tidak mengijinkan Konser lady Gaga di Gelora Bung Karno.
  3. Kepada Menkopolkam Joko Suyanto untuk menempatkan posisinya sebagai Pembantu Presiden dalam hal Politik dan Keamanan, bukannya menjadi Negosiator Lady Gaga agar bisa Konser di Indonesia.                      
Demikianlah pernyataan sikap dukungan LUIs kepada MUI Pusat, yang ditandatangani oleh 

Ketua LUIS Edi Lukito, SH dan 
Sekretaris  Drs.Yusuf Suparno 
tertanggal 23 Mei 2012 di Surakarta. 

Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Kamis, 4 Rajab 1433 H / 24 Mei 2012

MUI secara resmi tolak konser Ratu Iblis Lady Gaga



JAKARTA - Alhamdulillah, setelah melakukan kajian dan rapat pimpinan harian Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan surat keputusan penolakan rencana konser ratu iluminati Lady Gaga yang sedianya akan diselengarakan di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, 3 Juni 2012. 
MUI menilai konser tersebut bertentangan dengan dasar-dasar nilai kehidupan masyarakat Indonesia.

  • “Konser tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara serta norma agama,” 
kata Dewan Pimpinan harian MUI di kantor MUI Pusat kepada arrahmah.com, Jl. Proklamasi No. 51, Jakarta Pusat, Selasa (22/5).

Lebih dari itu, MUI menilai Lady Gaga merupakan sosok simbol cabul dan liberalisme kultur yang bertentangan dengan konstitusi negara.
  • “Lady Gaga merupakan icon pornografi dan liberalisme budaya yang bertentangan dengan UUD 1945,” ungkap MUI.

Tambah MUI, rencana konser tersebut sudah menguras habis tenaga bangsa Indonesia sehingga berada dalam konflik internal sesama anak bangsa.
  • “Rencana konser tersebut telah menyebabkan pro-kontra yang menguras energi bangsa dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal. Sehingga mencegah hal negatif harus didahulukan daripada mengejar kesenangan sesaat,” papar MUI.

Dan terakhir, menurut MUI rencana konser Lady Gaga telah menyuburkan gaya hidup berorientasi kesenangan dan menghancurkan solidaritas bermasyarakat.
  • “Konser tersebut  telah mengumbar hedonisme, mematikan semangat kesetiakawanan sosial dan solidaritas bangsa serta tidak sensitif terhadap fenomena kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat,” tutup MUI.

Keputusan ini  merupakan respon dari  surat  Kapolri Cq Kepala Baintelkam Polri no.B/325/V/2012 tertanggal 21 Mei 2012. 

Surat pernyataan resmi MUI ditanda tangani oleh pimpinan pusat MUI diantaranya :
Prof. Umar Shihab (Ketua) menggantikan KH. Ma’ruf Amin dan 
Noor Achmad (Wasekjen) menggantikan Ichwan Sam yang sedang berangkat ke China.

Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Rabu, 3 Rajab 1433 H / 23 Mei 2012

Duta besar Amerika Serikat kirim Tim keamanan Ke Polri dan datangi DPR bela Lady Gaga


JAKARTA - Entah sehebat apa Lady Gaga sebenarnya, yang pasti kini Dubes Amerika Serikat (AS) Scott Marciel mengirim tim keamanan ke Polri guna membahas keamanan konser Lady  Gaga serta mendatangi DPR RI membahas persoaln tersebut. Suatu hal yang tak pernah dilakukan pemerintah AS pada konser-konser penyanyi asing asal Amerika lainnya.

"Jadi betul ada pertemuan, tapi itu dari pihak keamanan kami yang membahas aspek keamanan. Tapi terlepas dari itu, kita tidak terlibat dengan polisi mengenai masalah ini," terang Marciel seperti dikutip detik.com di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/5).

Meski menyatakan sama sekali tidak ikut campur atau mempengaruhi siapapun di Indonesia terkait konser ini.  Namun Marciel berharap pendapat yang berbeda dengan sekelompok ormas didengar.
"Ini kami membiarkan warga indonesia memutuskan tapi kami berharap pendapat dan pandangan warga indonesia secara keseluruhan didengar, tidak hanya kelompok kecil" terangnya.

Lady Gaga merupakan penyanyi asal AS. Marciel menegaskan, walau disebut-sebut Lady Gaga penyebar paham lesbian dan gay, sepenuhnya apa yang dilakukan di AS adalah bagian kebebasan berekspresi.
"Artis atau seniman itu adalah simbol dari kebebasan berekspresi dan menurut kami ini hal yang bagus sekali dan menurut saya juga memiliki sejarah panjang tentang kebebasan dan toleransi," tuturnya.

Sementara itu kedatangan Marciel ke DPR guna menemui Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Dalam kesempatan itu, Marciel juga menyebut soal Lady Gaga ini semua sedang didiskusikan. Dalam pandangannya, mayoritas warga Indonesia tidak mempersoalkan kedatangan Lady Gaga.
"Amerika selalu percaya kebebasan ekspresi dan Indonesia juga merasa begitu juga. Dan ini sedang didiskusikan," jelasnya.

Marciel juga yakin bahwa masyarakat dan pemerintah Indonesia pada akhirnya akan bisa mengambil keputusan yang terbaik. "Pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri memiliki sejarah panjang mengenai toleransi dan keterbukaan," jelasnya.

Kutipan :
Bilal / Arrahmah
Rabu, 23 Mei 2012 21:00:56

Komen2 dari Arrahmah.com

Showing 8 comments

  • agung_57
    Si Wakil Bos-nya-SBY lagi pusing tuh.... kenapa nggak dikirim ratusan ribu tentaramu aja buat ngamanin topeng-monyet-LG, seperti di Irak atau Afghanistan?? Keputusan terbaik?? Maksudnya si topeng-monyet-LG boleh beraksi?? Ente kemana aja waktu atasan ente nyuruh SBY main-anarkis nangkep ABB?? Terserah ABB mau ngomong apa kan???
  • alhamdulillah kelihatan juga akhirnya...Alhamdulillah kalau pun kamu kirim tentaramu di darwin kemari dan menghadang umat islam, maka jelas kini kafir bule sdh datang, silahkan umat islam yg selama ini galau memilih mau berada di posisi barisan mana? Bismillah... Sy ibu dari 7 anak, nenek dari 1 cucu, smg Allah...
  • omong kosong si marcial ini! apa makna toleransi? apa di negaramu ada Toleransi!?? seni sampah mu telah menginjak kebebasan kami dalam bersyariat! Toleransi ala Liberal = tak ubahnya sampah!
  • alafaruq
    betul bro,.mereka tuh tau nya "telor terasi" doang kagak tau toleransi yg positif.
  •  Sangat aneh, jika kelompok liberal di Indonesia menuding aktivis Islam
    yang menolak Lady Gaga sebagai bentuk kekerasan atas nama agama.
    Sementara di negara kafir, seperti Korea Selatan dan Cina pun menolak
    selebritis asal Amerika Serikat itu, dikarenaka melabrak nilai-nilai
    yang sesungguhnya universal, seperti pornografi, homoseksual-lesbian,
    dan melecehkan agama (Kristen...
  • benar lah apa yng dperdebatkan ,.,tentang thogut ,.,pemerintah indonesia thogut kafir jika tak berhukum karena Alloh
  • teuku_umar
    lady gaga itu setan. amerika negara setan ya wajarlah setan bela setan. dasar amerika setaan. negara dajjal. al masih dajjal
  • Alhamdulillaaah....terungkap sudah betapa Jahudi/Amerika/Israil berada di belakang Lady Gaga yang mau menjajah kita disegala bidang...dimulai dengan penjajahan budaya/seni setan.....pola pikir...dst ekonomi...waspadalah....tolak itu Lady Gaga....mengapa sebodoh itu para pemimpin negeri ini ...?? Bukankah kita negara berdaulat dan punya martabat...mau jadi budak Amerika..??? capeee deh ...terlalu dodoh....percuma banyak jenderal/S3...kok jadi S...