Laman

Selasa, 18 September 2012

INSISTS Akan Bangun Pesantren dan Kampus Pemikiran di Purwakarta



JAKARTA  – Tak lama lagi, INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations), sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pengkajian pemikiran dan peradaban Islam secara professional akademis, akan mendirikan “kampus dan pesantren pemikiran” di Purwakarta.

Hal itu terungkap dalam Halal Bi Halal bersama INSISTS, Ahad (16/9) lalu di Masjid al-Ihsan, Jl. Kerinci X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Hadir antara lain: Ustadz Adnin Armas (Direktur Eksekutif  INSISTS), Ustadz Adian Husaini, Ustadz Herry Nurdi, Ustadz Mohammad Sobari dan peneliti INSIST lainnya. 
“Kami memang bercita-cita untuk mendirikan pesantren dan kampus pemikiran di Purwakarta. Untuk pesantren akan dibangun di atas tanah wakaf seluas 3,5 hektar, sedangkan kampus seluas 32 hektar,” ujar Adnin.

Diakui Ustad Muhammad Sobari, tidak banyak orang yang mau menggeluti ilmu di bidang pemikiran. Mengingat butuh waktu  berjam-jam untuk memeras pemikiran besar yang fundamental. Namun demikian, tetap harus ada orang yang menggeluti bidang ini. Dibutuhkan sinergis dari semua pihak untuk menjawab tantangan INSISTS ke depan.”Jika dulu, ulama telah mendunia dengan karya-karyanya, kini menulis saja berat, bagaimana membangun kembali sebuah peradaban,” ujarnya.

INSISTS yang sejak awal concern membendung liberalisasi pemikiran yang terus menggerogoti generasi muslim Indonesia, telah banyak mengadakan workshop-workshop di kampus-kampus dan di forum-forum tertentu. INSIST juga telah menerbitkan sejumlah buku, jurnal di Majalah Islamia dan di Harian Republika yang kini telah memasuki tahun ke-4. Kini, INSISTS juga telah memiliki website www.Insistsnet.com.
“Buku yang diterbitkan INSISTS, berjudul Misykat (ditulis oleh Hamid Fahmi Zarkasyi) sudah ludes, kini telah memasuki cetakan yang ke-2,” kata Ustadz Adnin.

Telah banyak yang dilakukan INSISTS dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat, mulai dari penolakan liberalisasi Lady Gaga, perlawanan terhadap pemikiran Irshad Manji, penolakan terhadap draft RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) DPR, hingga laporan investigasi terkait Syiah di Sampang, Madura.
“Saya pernah ditelepon pihak Kedubes AS untuk meminta data soal laporan Syiah di Sampang, namun tidak saya berikan,” kata Ustad Adnin.

Dengan berdirinya pesantren dan kampus pesantren pemikiran di Purwakarta, INSISTS berupaya untuk membangun kaderisasi. “Dengan basis keilmuan yang kuat, kita dapat berhujjah yang dilandasi oleh syariah,” kata Mohammad Sobari menambahkan.

INSISTS yang didirikan oleh cendekiawan muda Muslim yang sebagian besar menempuh program Post-graduate mereka di International Institute of Islamic Thought and Civilization-International Islamic University (ISTAC-IIUM), Malaysia, berusaha untuk menghadirkan wajah pemikiran Islam yang lebih bersifat konseptual dengan berpijak pada pandangan hidup Islam, berpegang pada tradisi intelektual dan otoritas para ulama serta committed pada kebenaran dengan tetap memperhatikan masalah-masalah kontemporer.

source
voaislam/selasa,18sep2012

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar