BEKASI – Para pengikut agama Liberal terjangkit kesesatan akidah dan kerusakan moral sehingga dengan mudahnya berbohong dan melanggar kaidah yang ditetapkannya sendiri.
Data-data itu dipaparkan Akmal Sjafril di hadapan ratusan peserta Kajian Islam Akhir Pekan (KISLAP) bertajuk "Islam Liberal atau Agama Liberal?" di Masjid Jami' Al-Azhar Kalimalang Bekasi, Sabtu (31/3/2012).
Salah satu bukti kesesatan akidah liberal, papar Sjafril, dituangkan para aktivis liberal di akun twitter. Misalnya, Saidiman, seorang aktivis liberal dengan terang-terangan menyukai pendapat Pendeta Iohanes Rahmat yang menyatakan bahwa menyembah tiga Tuhan itu lebih asyik demokratis, sedangkan menyembat satu Tuhan (tauhid) itu tidak asyik karena berarti Tuhan Otoriten.
“Kata Pak Iohanes, percaya kepada banyak Tuhan itu lebih asyik, demokratis. Tuhan yang satu itu otoriter,” ujar Sjafril menirukan twitter Saidiman.
Kerusakan akidah itu, jelas Sjafril, karena landasan nomor satu dalam credo Islam Liberal adalah membuka pintu ijtihad pada semua dimensi Islam.
“Islam Liberal adalah suatu bentuk penafsiran tertentu atas Islam dengan landasan membuka pintu ijtihad pada semua dimensi Islam. Islam Liberal percaya bahwa ijtihad bisa diselenggarakan dalam semua segi, baik segi muamalat (interaksi sosial), ubudiyyat (ritual), dan ilahiyyat (teologi),” ujar Sjafril mengutip situs resmi JIL.
Anehnya, kaidah JIL ini kerap dilanggar dan dikhianati para tokoh JIL sendiri, karena para aktivis JIL terjangkit penyakit dusta.
...Bagi tokoh liberal selevel Ulil, berbohong itu sudah biasa. Memang bagi kaum Liberal bohong itu biasa, gak aneh...
Sjafril menceritakan, suatu ketika Ulil Abshar Abdalla berbuka puasa bersama bersama umat Islam di Boston, Amerika. Seorang peserta bertanya, “Pak Ulil, kenapa anda puasa? Anda kan Islam Liberal? Mengapa Anda puasa?”
Mendapat pertanyaan kritis itu, Ulil pun menjawab, “Inilah yang tidak dipahami orang tentang Islam Liberal. Islam Liberal ibu bukan berarti semua-muanya bisa diubah, karena kita percaya ada hal-hal yang tidak bisa diubah dalam Islam.”
Pernyataan Ulil ini, menurut Sjafril adalah kebohongan besar. “Bagi tokoh liberal selevel Ulil, berbohong itu sudah biasa. Memang bagi kaum Liberal bohong itu biasa, gak aneh!” tegas penulis buku “Islam Liberal 101” itu.
Kutipan :
taz / VoA-Islam
Ahad, 01 Apr 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar