JAKARTA -
Isu yang dilontarkan oleh para pejabat negara bahwa telah terjadi
simbiosis mutualisme antara kejahatan narkotika dengan aksi terorisme,
dimana narkotika dijadikan modal untuk membiayai aksi terorisme tersebut
dan dikenal dengan istilah Narcoterrorism.
Menurut Ketua An Nashr
Institute, Munarman, SH. hanyalah sebuah ilusi belaka.
“Khayalan itu, yang ada itu state terorisme. Negara menakut-nakuti warganya untuk tujuan tertentu.” kata Munarman kepada arrahmah.com, Jum’at (15/6)
Lanjut Munarman, Narcoterrorism sendiri merupakan program yang memang
sudah diagendakan oleh Amerika Serikat untuk melakukan pencitraan buruk
kepada mujahidin setelah mereka gagal dalam memeranginya di
Afghanistan.
“Ini kan skenario global Amerika, Amerika kalah perang di Afghanistan
melawan Mujahidin, kemudian mereka membuat fitnah terhadap mujahidin
sebagai penjual narkoba.” Ujarnya.
Parahnya, menurut Munarman, program tersebut ditindak lanjuti oleh
badan anti teror di Indonesia untuk memojokkan para Mujahidin.
“Ini jiplakan saja, pejabat-pejabat Indonesia kan gak punya otak, mereka hanya mencontoh dari rancangan yang sudah dibuat oleh Amerika. Jadi itu template saja.” Ungkapnya.
Dia pun mengecam tindakan tidak terpuji tersebut yang dimainkan oleh
Ketua BNPT Ansyad Mbai sebagai wacana yang menurutnya penuh fitnah.
“Ansyad Mbai itu bisanya hanya fitnah-fitnah saja, omong kosong itu,
kerjaan dia membual belaka, dia akan di azab nanti di akhirat oleh Allah
kalau bicara sembarangan terus.” tegas Munarman.
Dia pun menghimbau agar para pejuang pembela Islam untuk selalu
mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan agar Allah segera
menghukum musuh-musuh-Nya di dunia.
“Makanya, Mujahidin harus banyak-banyak berdoa, agar azab bagi mereka disegerakan oleh Allah,” tutup Munarman simpatik.
Sebagaimana diberitakan media, April 2012 ketua Badan Nasional
Penanggulangan Teror (BNPT), Ansyad Mbai telah melemparkan wacana untuk
mewaspadai narcoterrorism, sebuah istilah dari penggabungan narkotika dan terorisme.
Wacana ini kembali menyeruak ketika Wapres Boediono menyinggungnya
kembali pada saat berpidato dalam sambutannya dalam acara International
Drug Enforcement Conference XXIX, di Nusa Dua, Bali, Selasa (12/6/2012)
yang kemudian wacana-wacana tersebut diamini oleh ketua BNN Gories Mere
dalam konferensi itu.
source:arrahmah/jum'at,15juni2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar