Laman

Kamis, 15 Desember 2011

Masjid Quba Madina

badai99riyal
Masjid Quba, Madina Saudi Arabia
1997

Masjid Quba  merupakan masjid pertama yang dibangun dalam sejarah Islam dan dibangun segera setelah Nabi Muhammad SAW tiba Hijrah,dari Makkah ke Madina.

Masjid Quba disebut juga Masjid Salamah atau Masjid Qiblatain.

Masjid Quba dibangun pada hari Senin, 8 Rabiul Awwal atau 23 September 622 Masehi. Saat itu Nabi dalam perjalanan hijrah dari Makkah menuju Madinah. Dalam perjalanan hijrah, Nabi yang tiba di perkampungan Quba tinggal selama empat hari bersama Bani Amru bin Auf di rumah Kalthum bin Al Hadm.(pemilik tanah yg di-wakafkan kpd Nabi untuk dibangun masjid Quba ini)

Di hari pertama di perkampungan Quba, Nabi membangun masjid. Inilah masjid pertama yang dibangun pemimpin yang paling dicintai umat Islam. Nabi,
Rasulullah sendiri yang mendesain masjid ini. seperti diriwayatkan As Syimus binti An Nu’man, Nabi memikul batu-bata sendiri sehingga bongkok tubuhnya.

Tubuh Nabi saat itu sampai penuh debu dan pasir. Tapi Nabi tidak mau para sahabat mengambil beban yang dibawanya. Ia meminta para sahabat agar membawa bahan-bahan bangunan yang lain. Setelah membangun masjid, Nabi mengimami dan salat secara terbuka bersama para sahabat di Masjid Quba.

Rasulullah SAW juga orang pertama yang meletakkan batu di mihrab masjid tersebut menghadap ke Baitul Maqdis di Palestina, kiblat pertama umat Islam, kemudian disusul berturut-turut oleh Abu Bakar Assidiq, Umar bin Khaththab, dan Utsman bin Affan. Siapakah yang menduga, ternyata proses peletakan batu kiblat ini kemudian paralel dengan sejarah pengangkatan Khulafaur Rasyidin.
 
Di tengah-tengah masjid terdapat ruang terbuka yang biasa disebut sahn. Dan di sahn itulah ada sebuah sumur tempat mengambil air wudhu. Kebersihan area masjid itu begitu terjaga dan cahaya matahari serta udara dapat masuk.
Setelah rampung, di masjid inilah untuk kali pertama shalat berjama’ah dilaksanakan.
 
Ketika peralihan arah kiblat umat Islam menghadap ke Masjidil Haram, masjid itu tentu mengalami rekonstruksi. Arah kiblat, yang semula menghadap ke Baitul Maqdis di Palestina, diputar balik menghadap ke arah Baitullah di Makkah.

Tepatnya, pada tahun ke 2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di masjid Quba ini, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144.
Dalam shalat tersebut mula-mula Rasulullah SAW menghadap ke arah masjidil Aqsa tetapi setelah turun ayat tersebut di atas, beliau menghentikan sementara, kemudian meneruskan shalat dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram.(Ka'bah)

"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allahnya dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”. (Albaqarah: 144).
Merujuk dengan peristiwa tersebut, lalu masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua.


 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar