Laman

Sabtu, 07 Januari 2012

Wagub Jatim Gus Ipul Usir Pemimpin Syiah Keluar dari Sampang - Madura

Sampang (Voa-Islam) - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, meminta ada kearifan dari diri seorang Ustad Tajul Muluk, pemimpin Syiah asal Sampang Madura."Kami meminta kearifan Ustad Tajul. Bagaimanapun, kami (pemprov) hanya memfasilitasi. Kalau mereka menolak, seharusnya ada pertimbangan. Mengapa sampai menolak," ucap Gus Ipul, Selasa (3/12/2011) siang usai memimpin Upacara Hari Amal Bhakti Kementerian Agama (Kemenag) Ke 66 di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Gus Ipul memaparkan, sejauh ini permasalahan di Sampang terus dilakukan verifikasi oleh pihak terkait. Gubernur, menyerahkan sepenuhnya masalah ini ke Bupati dan Polres Sampang serta Majelis Ulama ditempat itu untuk mencari solusi terbaik. "Solusi terbaik kami harapkan bisa menjadi titik terang dalam kasus ini. Solusi pertama yang kami inginkan, ustad Tajul dan pengikutinya, harus memahami konteks dan permasalahan yang kini sedang terjadi di Sampang," tegasnya.

Gus Ipul melanjutkan, Pemprov Jatim akan berada ditengah-tengah dan siap memfasilitasi. Namun begitu, semuanya terserah pada Ustad Tajul. Karena terpenting, Ustad Tajul bisa mengambil keputusan terbaiknya. Kalau memang dia menginginkan tetap berada di lokasi semula, paling tidak konsekwensi dan segala resikonya menjadi tanggung jawab dia. Karena pemprov, hanya memback-up permasalahan ini hingga tidak ada lagi kesalahpahaman.

"Masak kondisi seperti itu mereka tetap ngotot berdiam diri disana. Kalau menolak, harus dijelakan kenapa mereka menolak. Karena gak mungkin mereka tinggal disana terus kalau masyarakat sekitar tidak bisa menerimannya," pungkas Gus Ipul.
Tawaran Pemprov Jawa Timur untuk merelokasi Ustad Tajul Muluk dan pengikutnya, ditolak tegas. Pimpinan Syiah di Kabupaten Sampang itu khawatir jika tawaran untuk transmigrasi ke luar Sampang, bukanya menyelesaiakan masalah. "Bagaimana mungkin kami setuju relokasi, wong di tempat kelahiran kami sendiri saja diusir dan tidak dilindungi aparat kepolisian. Siapa yang berani jamin kalau di daerah lokasi kami (pengikut Syiah, red) bisa aman," tukasnya kemarin.

Syiah Putar Balik Fakta
Tuduhan Tajul Muluk bahwa Sekte Syiah selama ini mendapatkan tekanan dan teror dari umat muslim di Madura, ditampik oleh KH. Ali Karrar. Ulama Kharismatik dari Madura ini mengatakan bahwa fakta itu dibalik oleh Tajul.
“Yang benar mereka (Syiah) yang selalu mengusik ketenangan Sunni. Ibarat ladang, mereka selalu berusaha untuk menanam ladang milik orang lain,” katanya kepada Eramuslim.com, Jum’at (29/12).
Mengenai adanya seratusan pengikut Syiah di Madura, Kyai Ali Karrar mengatakan bahwa mereka pada dasarnya adalah orang tidak faham. Kyai juga mensinyalir ada aliran dana yang digelontorkan Tajul kepada para pengikutnya. “Mereka ini orang enggak ngerti, tapi butuh uang itu,”ujar Kyai Ali.

Para ulama sendiri meminta dengan tegas bahwa tuntutan mereka harus dipenuhi. Paham Syiah harus angkat kaki dari Madura. “Kami juga meminta aparat untuk menjaga keamanan, tidak saja bicara,” tambahnya yang sempat kecewa mengapa Tajul Muluk masih saja dibiarkan aparat datang ke Madura.
Kyai Ali Karrar menambahkan bahwa perbedaan antara Sunni dan Syiah sudah masuk wilayah ushul. Para pemeluk sekte Syiah tidak bisa mendompleng nama MUI untuk menyatakan bahwa mereka tidak sesat. Karena Ahlusunnah mengakui kekhalifahan Abu bakar, Umar dan Utsman. Tapi Syiah sebaliknya.
“Yang kedua, kami Ahlussunah meyakini Al Qur’an yang sudah ada di dunia ini adalah Al Quran yang asli, tidak boleh dikurangi dan ditambahi walau hanya satu huruf. Tapi menurut Syiah, Al Qur’an yang ada sekarang ini bukan yang asli,” pungkasnya. (Desas/Pz/dbs)


Kutipan : 

VOA
Jum'at, 06 Jan 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar