Laman

Rabu, 15 Februari 2012

Nekad, Kaum Fasik JIL Cari Penyakit, Menantang FPI di Bunderan HI

JAKARTA (VoA-Islam) – Setelah berorasi dan menggelorakan yel-yel Indonesia Tanpa FPI, kaum fasik Jaringan Islam Liberal (JIL) atau sebut saja Jaringan Iblis Laknatullah, menantang Front Pembela Islam (FPI) dengan menunggu di depan Bunderan HI. Sepertinya mereka siap berdarah-darah, meski slogan yang diusung adalah anti kekerasan dan damai.

Salah seorang koordinator lapangan (korlap) Gerakan Tanpa FPI bernama Vivi yang terus memprovokasi masyarakat dan para pengunjuk rasa agar bertahan di bunderan HI untuk menunggu kedatangan FPI yang kabarnya sedang bergerak ke HI. “Ayo teman-teman, yang berani, bertahan di sini, kita lawan FPI,” teriak Vivi sang korlap.

Rupanya, dedengkot JIL, Ulil Absar Abdalla, Guntur Romli, termasuk Hanung Bramantyo juga sedang menunggu-nunggu kedatangan FPI. Menunggu kedatangan FPI sama saja mencari penyakit. Dalam pemantauan Voa-Islam, gerakan sepilis akan menuju ke Kantor LBH, jika laskar FPI betul-betul datang.
Lama tak ditunggu, FPI tak datang-datang juga. Mereka terus berorasi dan mengumbarkan syahwat kebenciannya terhadap FPI. Perlu diketahui, Kaum Sepilis, bukan sedang mengkampanyekan anti kekerasan, melainkan anti FPI. Mereka berkedok  cinta damai, padahal seperti memantik api di tengah kerumunan.

Siapa sesungguhnya yang menyukai kekerasan? Siapa sesungguhnya yang memutarbalikkan fakta? Siapa sebenarnya yang terlebih dulu menabuh genderang perang? Tak lain mereka adalah kaum fasik Jaringan Islam Liberal (JIL) atau lebih tepatnya Jaringan Iblis Laknatullah. Mereka berupaya memancing kemarahan rakyat Indonesia untuk membenci FPI tanpa alasan yang jelas.

Mereka memutarbalikkan fakta apa sesungguhnya yang terjadi di Palangkaraya, dimana FPI dalam posisi terzalimi, dihadang gerombolan preman di landasan pesawat Bandara Palangkaraya, belum lama ini.
Kabar FPI akan menyerang kaum sepilis di bunderan HI adalah rumor belaka. Isu itu sengaja dihembuskan agar target mereka menyeret  FPI ke  meja hijau, seperti Insiden Monas kembali terulang. Yang jelas, FPI cinta damai, yang lebih mengedepankan dialog. FPI tak mudah terprovokasi dengan mulut-mulut kebencian yang diumbar kaum fasik Jaringan Iblis Laknatullah (JIL). ()


Kutipan :
Desastian / VOA
Rabu, 15 Feb 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar