Laman

Minggu, 14 Oktober 2012

Partai & Capres Islam Makin Suram di Pemilu 2014


Pemilu 2009 perolehan partai Islam anjlok menjadi 23,1 persen. 


Partai politik Islam terancam tidak lagi masuk dalam lima besar dalam pemilu 2014 mendatang. Suara partai Islam mengalami kecenderungan yang terus menurun dari waktu ke waktu.

Dalam survei yang diselenggarakan Lingkaran Survei Indonesia Network, 1-8 Oktober 2012 lalu, menunjukkan jika pemilu diselenggarakan hari ini maka semua partai politik Islam memperoleh dukungan di bawah 5 persen. Sedangkan partai-partai berbasis nasionalis memperoleh dukungan antara 5-21 persen.

Peringkat pertama diduduki oleh Golkar sebesar 21 persen, PDI-P 17,2 persen, Partai Demokrat 14 persen, Partai Gerindra 5,2 persen dan
Partai Nasdem 5 persen.

"Sedangkan partai Islam, yaitu PKS, PPP, PAN, dan PKB semuanya di bawah lima persen. Ini merupakan pertama kalinya partai Islam tidak masuk lima besar," kata peneliti LSI Network Adjie Alfaraby dalam konferensi pers "Makin Suramnya Partai dan Capres Islam di Pemilu 2014" di Jakarta, Minggu 14 Oktober 2012.

Ia menjelaskan tren suara partai Islam terus turun dari waktu ke waktu. Pada pemilu 1955 perolehan suara Partai Islam sebanyak 43,7 persen, pada tahun 1999 jumlah suara partai Islam merosot menjadi 36,8 persen, lalu sempat menguat pada pemilu 2004 sebesar 38,1 persen.

Pada pemilu 2009 perolehan partai Islam anjlok menjadi 23,1 persen dan jika pemilu diadakan pada 2012 maka survei LSI Network perolehan suara partai Islam turun menjadi 21,1 persen.

Turunnya perolehan suara partai Islam berkorelasi dengan dukungan tokoh partai Islam yang juga turun signifikan. Popularitas ketua partai Islam yang juga menjadi menteri dalam kabinet SBY seperti Hatta
Rajasa, Muhaimin Iskandar dan Suryadharma Ali masih di bawah 60 persen.

Sedangkan popularitas tokoh nasional seperti Aburizal Bakrie, Megawati Soekarno Putri dan Prabowo Subianto berkibar di atas 60 persen.

Ia menjelaskan dukungan capres tokoh partai islam juga rendah yaitu Hatta Rajasa sebesar 3,2 persen, Suryadharma Ali 2,1 persen, Luthfi
Hasan Ishaaq 0,8 persen dan Muhaimin Iskandar sebesar 0,3 persen. "Jika ditotal tidak sampai 10 persen," katanya.

Sedangkan dukungan calon presiden dari partai nasionalis rata-rata di atas 15 persen. Peringkat pertama terdapat Megawati sebesar 20,1 persen, diikuti oleh Prabowo Subianto 19,3 persen dan Aburizal Bakrie 18,2 persen.

source
viva/minggu,14oktober2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar