Laman

Sabtu, 10 Maret 2012

Apel Siaga Umat Islam Indonesia Tanpa Liberal Diguyur Rahmat

JAKARTA  – Ba’da Jum’at (9/2) kemarin, sekitar tujuh ribuan umat Islam se-Jabodetabek, baik yang datang sendiri, berkelompok dengan berbagai komunitas, dan yang mewakili ormas serta majelis taklim, tumpah ruah membanjiri Bunderan HI. Mereka bergabung dalam Apel Siaga Umat Islam “Indonesia Tanpa Liberal” dan  “Indonesia Tanpa JIL”.

Sebelum aksi dan orasi dimulai, sekitar pukul 13.30, hujan deras mengguyur jantung kota. Hanya berselang 15-20 menit, hujan pun mereda. Langit mulai bersahabat. Satu per satu, gelombang jamaah mulai berdatangan.

Guyuran hujan tak menghalangi langkah umat Islam untuk tetap bergelora datang menghadiri Apel Akbar di bunderah HI. Bagi kaum muslimin, guyuran hujan adalah rahmat Allah yang turun dari langit. Begitu hujan reda, umat Islam tetap bisa mengikuti jalannya aksi dengan cuaca yang sejuk dan jalan yang tak berdebu, tidak seperti biasanya melawan terik matahari yang menyengat. Begitulah skenario Allah dan keridhoan-Nya.
Sekitatar pukul 14.00 WIB, kerumunan massa sudah terlihat di bunderan HI. Diantara mereka, ada yang membentangkan spanduk dan atribut bendera dari kelompoknya masing-masing. Yang datang, bukan hanya pemuda dan pemudi berpakaian santun, tapi juga kaum ibu dan bapak, ada yang berusia lanjut, ada pula yang berusia belia.

Yang jelas, tidak ada waria, kaum homo-lesbi, dan pecinta maksiat tergabung di dalam aksi tersebut. Umat Islam yang datang ke bunderan HI dan dilanjutkan dengan melakukan longmarch menuju Monas, depan Istana Negara, tidak digerakkan oleh kekuatan elit politik tertentu, tapi tergerak oleh hati nurani untuk membela agama Allah dan Rasul-Nya.

Yang menarik, di dalam kerumunan itu terlihat sekelompok anak muda berpakaian kaos oblong putih dengan tulisan #Indonesia Tanpa JIL. Siapakah mereka? Mereka adalah sekumpulan seniman yang meliputi artis, anak band, sutradara film dan penulis. Diantara mereka, ada Fauzi Baadila yang sebelumnya telah meng-upload video dirinya di You Tube dengan slogannya yang popular: Indonesia Tanpa JIL. Juga ada personil band metal legendaris “Purgatory” dan “Tengkorak”.

Kali ini kehadiran anak underground itu, bukan untuk bermusik metal ataupun mosing. Tapi untuk menunjukkan sikap pedulinya terhadap Islam sebagai agama yang mereka yakini. Mereka tak rela, Islam dihina, dihujat dan diplesetkan oleh kaum fasik JIL. Mereka datang ke bunderan HI untuk menentang pemikiran iblis yang diusung kelompok liberal JIL.

Pastinya, perwakilan dari berbagai ormas Islam tumplek blek di monumen selamat datang Jakarta itu.  Massa yang datang pada Apel Siaga umat Islam yang digagas oleh FUI ini, bukan hanya dari FPI, tapi juga dari Majelis Mujahidin Indonesia, Garis, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan berbagai ormas dan majelis taklim lainnya. Orasi Menolak Liberalisme dan JIL mewarnai aksi tersebut. Pekik Takbir bersahut-sahutan. Jakarta Bergetar.   

Kutipan :
Desastian / VoA-Islam
Sabtu, 10 Mar 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar