JAKARTA – Jika Majelis Ulama Indonesia (MUI) bertindak lambat atau tidak mengeluarkan fatwa sesat Syi'ah, MIUMI dapat mengeluarkan fatwa sendiri, mengingat di dalam organisiasi Majelis Intelektual dan Ulama MUda Indonesia (MIUMI) terdapat Komisi Fatwa. Untuk saat ini, MIUMI masih menunggu dan terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk menyadarkan umat terhadap bahaya Syi'ah.
"MIUMI bisa mengeluarkan fatwa sesat Syiah, tergantung pada kondisi yang ada. MIUMI memang memiliki lembaga fatwa, tapi bila kita mendengar, MUI berjanji akan mengkaji dan mengeluarkan fatwa tentang Syiah, maka MIUMI optimis MUI akan memenuhi janjinya. Yang jelas, MIUMI akan terus mendesak MUI untuk mengeluarkan fatwa sesat Syiah," demikian dikatakan anggota MIUMI Ustadz Ahmad Farid Okbah kepada Voa-Islam ketika menanggapi lambannya MUI mengeluarkan fatwa sesat Syiah.
Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) kembali menegaskan, akan mendesak terus Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa sesat Syiah. MIUMI sendiri telah menyampaikan keresahan dan tekanan umat atas bahaya Syiah kepada MUI.
MIUMI juga telah menyerahkan dokumen fatwa-fatwa ulama terkait Syiah, “Kami di MIUMI mendesak agar MUI mengeluarkan fatwa soal Syiah, sehingga menjadi jelas sikapnya,” ujar Ustadz Farid.
Sebelumnya, sejumlah delegasi dari MIUMI, Selasa (27/3) menyambangi sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jl. Proklamasi No.51, Jakarta Pusat. Dari pihak MIUMI, delegasi dipimpin oleh Ustadz Hamid Fahmy Zarkasyi. Beberapa delegasi lainnya antara lain: Fahmi Salim, Farid Ahmad Okbah, Muhammad Rasmin Zaytun, Fadzlan Garamatan, Henri Shalahudin, Zaenal Najah, Ust Jeje Zainuddin.
Delegasi MIUMI diterima oleh Ketua MUI Pusat KH. Ma’ruf Amin dan anggota MUI lainnya, diantaranya: Ichwan Sam, KH. Muhyiddin Junaidi, Umar Shihab, Nasir Zubaidi, Anwar Abas, Nadratudzzaman, Sinanseri Encip, Tuty Alawiyah, Amidhan, Teuku Zulkarnaen, Hasanuddin AF.
Sebagian besar anggota MUI menyambut gembira dengan kehadiran MIUMI, kendati sebagai anggota MUI lainnya terkesan cemas jika MIUMI akan menandingi keberadaan MUI.
Dalam pertemuan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut, MIUMI menyerahkan kumpulan dokumen bukti-bukti kesesatan Syiah yang berjudul “Syiah Memecah Belah, Mencerca Sahabat dan Mencaci Istri Nabi: Himpunan Fatwa dan pernyataan Ulama Indonesia.”
Delegasi dari MIUMI, Ustadz Farid Ahmad Okbah di dihadapan sejumlah petinggi MUI, menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan Syiah di Indonesia dan kesesatan ajarannya. Dalam dokumen yang diserahkan ke MUI itu juga terdapat kumpulan fatwa-fatwa ulama Ahlus Sunnah, seperti Fatwa MUI Jawa Timur. Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari, Habib Salim bin Jindan dan sebagainya.
Kutipan :
Desastian / VoA-Islam
Senin, 02 Apr 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar