JAKARTA – Propanda narcoterrorism yang dilancarkan Kepala BNPT, Ansyaad Mbai ternyata turut membuat membuat aktivis kemanusiaan, Joserizal Jurnalis geram.
Ia menyatakan bahwa propaganda narcoterrorism
yang dilancarkan BNPT tersebut adalah proyek asing. Dengan demikian
BNPT telah mengkhianati bangsa ini karena telah menjalankan proyek
asing.
“BNPT kurang kerjaan, melaksanakan
proyek asing, pengkhianat bangsa!” tegas pendiri organisasi kemanusiaan
Mer-C (Medical Emergency Rescue Committe), kepada voa-islam.com, Kamis
(26/4/2012).
Ia juga mengungkapkan BNPT turut
bertanggung jawab atas proyek adu domba antar umat Islam dan ia
mensinyalir adanya pengiriman mahasiswa ke luar negeri dengan biaya
gratis sebagai bagian proyek tersebut.
“BNPT juga bertanggung jawab mengadu
domba umat Islam diantaranya dengan proyek-proyek pengiriman mahasiswa
ke luar negeri,” ungkap alumnus Fakultas Kedokteran UI tersebut.
Selain itu Joserizal juga menyoroti aksi
pembunuhan oleh Densus 88 yang tak terbendung seperti di Bali dan
Tangerang Selatan baru-baru ini. Menurutnya penanganan terorisme yang
dilakukan Densus 88 telah melanggar semua hukum; baik hukum postif
apalagi hukum Islam.
“Apa yang dilakukan oleh perang melawan teror itu melanggar semua hukum; asas praduga tak bersalah,” tuturnya.
Relawan kemanusiaan yang sering
keluar-masuk daerah konflik ini juga menyampaikan bahwa, para mujahidin
yang ditangkap dan dibunuh itulah yang dulu sebenarnya telah berjasa
menyelamatkan Maluku dari RMS.
“Saya sudah bilang dulu dengan pak
Sutanto (mantan Kapolri) bahwa proyek ini adalah adu domba anak bangsa.
Padahal yang menyelamatkan Maluku dari perpecahan, dicaplok oleh
masyarakat yang menginginkan Maluku berpisah dari NKRI (RMS) adalah
mereka-mereka itu (mujahidin). Saya saksi hidupnya karena saya bersama
mereka di lapangan!” pungkasnya.
Kutipan :
Ahmed Widad / VoA-Islam
Jum'at, 27 Apr 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar