Laman

Rabu, 13 Juni 2012

Penerbit musnahkan buku "5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia"


Jakarta - 216 eksemplar buku terjemahan "5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia" karya Douglas Wilson pada Rabu dimusnahkan oleh penerbitnya dengan cara dibakar di halaman belakang.

“Atas anjuran MUI berapa pun yang ada langsung kami proses,” kata Direktur Umum penerbit Gramedia Pustaka Utama, Wandi S Brata.

Dia menjelaskan pemusnahan tersebut sudah dilakukan di beberapa kota di Indonesia. “Di Surabaya, Pekanbaru, dan hari ini di Jakarta,” lanjut Wandi.

Langkah penerbit   memusnahkan buku tersebut menurut Wandi  merupakan komitmen untuk menindak lanjuti laporan masyarakat kepada Polda Metro Jaya atas sangkaan melakukan kejahatan terhadap ketertiban umum, kata General Manager Hubungan Masyarakat Nugroho F Yudho.

Buku yang aslinya berjudul "5 Cities that Ruled The World itu" diedarkan pada minggu kedua Maret 2012 dengan jumlah produksi sebanyak 3.000 eksemplar.

Wandi mengatakan belum mengetahui jumlah persis buku yang telah ditarik dari peredaran. “Jumlahnya masih dikoordinir,” katanya.

Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama itu menuai protes dari masyarakat yang menilai ada penodaan agama.

Direktur Gramedia Pustaka Utama menyatakan pihaknya teledor menerjemahkan buku berjudul "5 Cities that Ruled The World."

“Kami dengan amat menyesal mengatakan kami teledor, menerjemahkan apa adanya. Kesalahan kami menerbitkan buku apa adanya,” katanya setelah acara pembakaran buku tersebut.

Wandi menambahkan proses editing di tempatnya biasanya berlapis. “Untuk kasus ini betul-betul keteledoran,” jelasnya.

Ia mengaku tahu ada protes masyarakat dari suatu harian ibukota yang terbit pada Jumat 8 Juni.

“Begitu tahu, saya langsung mengecek buku versi Inggris dan Indonesia. Ketika saya tahu itu keteledoran, saya  memutuskan meminta maaf. Surat kami dimuat hari Sabtu,” jelasnya.

Ia juga menarik buku 5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia dari seluruh toko buku Gramedia. “Tapi kalau di luar Gramedia, tidak 100% di bawah kontrol kami. Jadi, mungkin masih ada.”
(nts)

source:antaranews/rabu, 13 juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar