JAKARTA - Ribuan
pelajar Muslim yang tergabung dalam Rohani Islam se Jabodetabek
menggelar aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Aksi itu
merupakan bentuk protes atas pemberitaan di sejumlah media yang
menyebutkan kegiatan ekstrakulikuler kerohanian Islam (rohis) di sekolah
adalah sarang teroris dan menuntut Metro TV untuk meminta maaf.
"Kami di sini karena dilandasi rasa keprihatinan yang mendalam
terhadap pemberitaan di media yang menyudutkan kegiatan rohis di tingkat
sekolah, baik SMP dan SMA. Seolah-olah kegiatan kami berbau teroris,
padahal itu tidak benar," kata koordinator aksi, Fauzan Hakim dikutip
dari viva.co.id.
Menurutnya, beberapa berita media telah memberikan citra buruk
terhadap kegiatan rohis, bahkan ketidakberimbangan dalam penyampaikan
berita tersebut telah membentuk opini publik yang mengiring masyarakat
untuk mewaspadai kegiatan rohis.
"Kami menyampaikan ajaran Islam dengan benar dan kegiatan rohis ini
hanya ekstrakulikuler sekolah jadi tidak ada hubungannya dengan
teroris," ujarnya
Dia berharap aksi ini dapat mengubah stigma masyarakat, sehingga
kegiatan pelajar yang tergabung dalam ikatan rohis dapat kembali seperti
semula.
"Setelah ada berita itu, kami jadi agak susah melakukan perekrutan anggota baru, tapi semoga ke depan kembali normal," ucap dia.
Aksi damai ini diikuti oleh 3000 siswa ikatan rohis se-Jabodetabek.
Mereka memulai aksi pukul 06.30 dan berakhir pukul 9.00. Mereka juga
melakukan long march dari Sarinah ke Bundaran HI. Sebelum memulai
aksinya mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kegiatan itu tidak
mengakibatkan kemacetan karena bertepatan dengan car free day.
Dalam aksinya mereka membawa sejumlah poster. Poster-poster itu
antara lain bertuliskan 'I love Rohis' dan 'Smart = Sosial Media Aktivis
Rohis Teladan' dan 'Rohis bukan Teroris'.
Seperti diberitakan, sebuah tayangan Metro TV yang menampilkan pola
rekruitmen terduga 'teroris' muda. Dalam tanyangan tersebut, sasaran
rekruitment teroris muda dari siswa SMP dan SMA di sekolah umum. Mereka
yang masuk target rekruitmen adalah siswa yang masuk organisasi di
masjid-masjid sekolah. Metro TV sendiri, menyebut tayangannya tersebut
bersumber dari penelitian Bambang Pranowo dari UIN Jakarta.
source
arrahmah/senin,8zulqaidah1433h/24september2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar