Laman

Selasa, 20 Maret 2012

PERNYATAAN SESAT PARA TOKOH AKKBB – SEPILIS


1. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
”Al-Qur’an adalah Kitab Suci paling porno di dunia”, dilontarkan dalam dialog
interaktif di Radio 68 H – Utan Kayu bersama M. Guntur Romli, wartawan
Tempo, pada Senin 17 April 2006.

2. Ahmad Syafi’i Ma’arif
Di tahun 2007 membuat tulisan tentang kesamaan umat Islam, Nasrani dan
Yahudi di mata Allah. (Majalah MADINA No. 06/ Tahun I, Juni 2008, hal.9).

3. M. Dawam Rahardjo
a. ”Kalau Islam tidak bisa dikontrol oleh negara, sebaiknya Islam dilarang saja di
Indonesia”, dilontarkan dalam Kolokium International Center Islam and
Pluralism (ICIP) pada Selasa, 11 Oktober 2005 di Jakarta, dikutip
http://www.christianpost.co.id....

b. ”Pindah Agama tidak Murtad!” dilontarkan dalam Sidang Majelis Pekerja
Lengkap Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia pada Rabu, 25 Januari 2006
di Pekanbaru – Riau, dikutip Suara Pembaruan.

4. Adnan Buyung Nasution
”Sampai mati saya akan membela Ahmadiyah.” Diucapkan nsaat merespon
keluarnya SKB Ahmadiyah, dan dimuat di berbagai Media Cetak mau pun
Elektronik

5. Abdul Munir Mulkhan
”Jika semua agama memang benar sendiri, penting diyakini bahwa surga Tuhan
yang satu itu sendiri, terdiri banyak pintu dan kamar. Tiap pintu adalah jalan
pemeluk tiap Agama memasuki kamar surganya.” (dari bukunya : Ajaran dan
Jalan Kematian Syekh Siti Jenar, Kreasi Wacana, Yogyakarta, tahun 2002,
hal. 44).

6. Musdah Mulia
a. ”Tidak ada perbedaan antara Lesbian dan tidak Lesbian. Dalam pandangan
Allah, orang-orang dihargai didasarkan pada keimanan mereka”. dilontarkan
dalam Dialog Publik di Jakarta pada 27 Maret 2008. (Suara Islam edisi 42, 18
April – 1 Mei 2008, hal. 12).

b. Di tahun 2004 menjadi Kordinator Tim Pengarus-Utamaan Gender (PUG) -
Depag RI, yang menerbitkan Counter Legal Draft – Kompilasi Hukum Islam
(CLD – KHI) yang berisi, antara lain : Polygami tidak sah, Kawin Beda
Agama sah, Laki-laki terkena ‘iddah 130 hari, Waris anak laki dan perempuan
sama. (50 Tokoh Islam Liberal Indonesia, Budi Hendrianto, hal. 237 – 241).

7. M. Luthfi Asy-Syaukani
a. ”Pada gilirannya, perangkat dan konsep-konsep Agama seperti Kitab Suci,
Nabi, Malaikat, dan lain-lain tak terlalu penting lagi…..” (Kompas. 3
September 2005)

b. Dalam Dialog antara Luthfi Syaukani – Adnin Armas, MA di Mailing List
(milis) Islam Liberal, tanggal 10 Mai 2001, Luthfi menyatakan bahwa bukubuku
karya kaum Orientalis atau Liberal seperti : A.A.A. Fyzee, M. Watt,
H.A.R. Gibb, Denny, Laroni, Nashr Abu Zayd, An-Na’im, Fatima Mernissi,
dan lain-lain, lebih disukai dari pada kitab-kitab para Ulama Salaf seperti :
Syafi’i, Bukhori, Ghazali, dan lain-lain yang dinilainya sebagai buku-buku
biasa yang membosankan. (Pengaruh Kristen – Orientalis terhadap Islam
Liberal, Adnin Arsmas, GIP, Jakarta, tahun 2003, hal. 36 – 37).

8. Abdul Moqsith Ghazali
Saat menjawab pertanyaan seorang ibu tentang anaknya yang akan pindah agama,
Abdul Moqsith Ghazali menyatakan : ”Namun sekiranya dia (-anak ibu-) telah
berketatapan hati untuk pindah ke agama lain (-murtad-), maka tidak ada pilihan
lain kecuali ibu mesti mengikhlaskan kepergiannya ke agama lain.” (Majalah
Syir’ah No.39 hal.84-85)

9. M. Guntur Romli
a. Dalam artikel : Pewahyuan Al-Qur’an : Antara Budaya dan Sejarah, yang
dimuat Koran Tempo 4 Mei 2007, ia menyatakan :
 ”Al-Qur’an adalah karya bersama yang merupakan hasil gotong royong·
antara Allah, malaikat Jibril dan Nabi Muhammad.”
 ”Al-Qur’an terpengaruh dengan keyakinan Ebyon, sekte Kristen minoritas·
yang tidak mengakui Nabi Isa mati disalib.”
 ”Al-Qur’an adalah suntingan dari kitab sebelum-sebelumnya, yang·
disesuaikan dengan kepentingan penyuntingnya. Al-Qur’an tidak bisa
melintasi konteks dan sejarah, karena ia adalah wahyu budaya dan
sejarah.”

b. ”Kenabian Muhammad disiapkan oleh Kaum Kristen. Khadijah adalah Santa
Kristen.” (Kompas 1 September 2007 dengan artikel berjudul : Muhammad
dan Kaum Cerdik Pandai Kristen)

c. ”Umar ibnu Al-Khaththab adalan pelaku Anal Sex.” (Artikel dengan judul :
Lesbian dalam Seksualitas Islam yang dimuat sebuah Journal berfaham
feminis radikal- dikutip dari Hidayatullah.com)

10. Ulil Abshar Abdalla, MA
a. ”Menurut saya, tidak ada yang disebut Hukum Tuhan dalam pengertian seperti
yang dipahami orang Islam. Misalnya Hukum Tuhan tentang pencurian, jualbeli,
pernikahan, pemerintahan dan lain-lain.” (Kompas, 18 November 2002).

b. ”Rasul Muhammad adalah Tokoh Historis yang harus dikaji dengan kritis
(sehingga tidak hanya menjadi mitos yang dikagumi saja, tanpa memandang
aspek-aspek beliau sebagai manusia yang juga banyak kekurangannya).”
(Kompas, 18 November 2002).

c. ”Negara Sekuler lebih unggul daripada Negara Islam ala fundamentalis, sebab
Negara Sekuler bisa menampung energi kesalehan dan energi kemaksiatan
sekaligus.” (Tempo edisi 19-25 November 2002).

d. ”Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan
yang paling benar.” (Gatra, 21 Desember 2002).
e. ”Dari segi substansi saya tidak menyesali tulisan saya.” (Gatra, 21 Desember 2002).

11. Azyumardi Azra
a. ”Penerapan Syariat Islam bisa kontra produktif.” dinyatakan saat diwawancara
oleh Ulil Abshar Abdalla dari JIL.

b. ”Menurut saya Islam itu memang Pluralis, Islam itu banyak.” dimuat dalam
buku : Nilai-Nilai Pluralisme dalam Islam yang diterbitkan oleh Fatayat NU &
Ford Foundation, Th. 2005, hal.150)

12. Zuly Qodir
”Gerakan Formalisasi Syariah atau lebih tepat sebenarnya Gerakan Arabisasi.”
(Suara Merdeka Cyber News edisi 7 Oktober 2006)

13. Taufik Adnan Amal
”Dengan demikian, pandangan tradisional telah melakukan sakralisasi terhadap suatu
bentuk tulisan (-Al-Qur’an-) yang lazimnya dipandang sebagai produk budaya
manusia.” (Dalam buku : Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an, 2005, hal.379-381).

14. Rizal Mallarangeng
Saat terjadi polemik tentang Piagam Jakarta, di sebuah acara Talk Show di Metro
TV, dia menyatakan :
a. ”Yang negatif misalnya usaha mempertahankan ide tentang Piagam Jakarta,
dimana umat Islam atau individu-individu yang beragama Islam diwajibkan
menjalankan Syariat Islam. Itu kan mencampur-adukkan antara apa yang
menjadi urusan negara dengan apa yang menjadi urusan masing-masing.”

b. ”Upaya para penggerak Syariat Islam ini juga bisa dilihat sebagai kegagalan
membujuk orang menjalankan Syariat Islam secara sukarela. Memang paling
bagus ya pendekatan Dakwah Liberal.”

c. ”Memang yang paling bagus ya pendekatan Da’wah Liberal.” ungkapan ini
dimuat juga di buku : Wajah Liberal Islam Indonesia dan Islamlib.com.
15. Zuhairi Misrawi
”Shalat itu tidak wajib.” Ungkapan ini diprotes keras oleh Persatuan Pelajar dan
Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Mesir (Gatra edisi 14 tgl. 20 Februari 2004)

16. Moeslim Abdurrahman
”Korban pertama dari Penerapan Syariah adalah Perempuan.” Dimuat dalam buku :
Wajah Liberal Islam Indonesia (2002).

17. M. Syafi’i Anwar
”Kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia makin mundur karena tidak
menghargai Pluralisme.” Wawancara dengan Wimar Witoelar dalam acara Sosok
dan Kiprah tgl. 7 Agustus 2005, yang dimuat dalam tokohindonesia.com

18. Husein Muhammad
”Sejauh ini pandangan saya cukup jelas : Perempuan dibolehkan menjadi Imam
Shalat bagi siapa saja, baik bagi perempuan mau pun laaki-laki.” Wawancara
dengan Ulil Abshar Abdalla dari JIL yang dimuat di situs islamlib.com.


KESIMPULAN

1. Bahwa dengan Bukti-Bukti di atas menjadi jelas bahwa
SEPILIS (Sekularisme – Pluralisme -Liberalisme) yang
diusung AKKBB adalah telah MENISTAKAN Agama, Al-
Qur’an, Nabi, Shahabat, Ulama dan Syariat Islam.

2. Bahwa dengan PENISTAAN tersebut maka SEPILIS
(Sekularisme-Pluralisme-Liberalisme) yang diusung
AKKBB adalah Sesat dan menyesatkan dan bukan dari
ajaran Islam.

3. Bahwa Fatwa MUI No.7 Thn. 2005 tentang Kesesatan
SEPILIS sudah tepat, dan wajib dipatuhi karena
berdasarkan Dalil Qoth’i yang sangat kuat.

4. Bahwasanya KESESATAN SEPILIS sudah merupakan
NOTOIR FAITTEN yaitu sesuatu yang sudah menjadi
PENGETAHUAN UMUM, sehingga SIAPA PUN berhak
untuk membicarakannya dan bukan merupakan TINDAK
PIDANA.

5. Bahwa membasmi KESESATAN SEPILIS bukan
suatu KEJAHATAN, bahkan KEWAJIBAN AGAMA yang
mesti dilaksanakan.



HIMBAUAN
Waspadalah terhadap MAFIA SEPILIS yang menipu umat
dengan segudang Gelar Akademis, memakai Jas Cendikiawan
dan Dasi Ilmuwan, melalui Performa Modernis serta Diplomasi
Intelektual, untuk melakukan MANIPULASI HUJJAH dan
KORUPSI DALIL, atas nama maslahat, pembaharuan,
persamaan, persatuan, kemanusiaan, kebebasan, keadilan dan
HAM ! Mereka adalah Perusak Aqidah, Penghancur Akhlaq,
Pemerkosa Syari’at dan Penoda Agama.
———

Oktober 2009

Kutipan :
Voa-Islam / arrahmah
20 maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar