"Kurang kerjaan, mestinya dia urusin para pengangguran biar dapat
pekerjaan atau urusi TKI yang dizalimi" Ujarnya kepada arrahmah.com,
Kamis (6/11) Jakarta.
Kalau dia mengerjakan pekerjaannya, lanjut Ustadz Khaththath,
insyaAllah namanya harumdan partainya dapat dukungan dari umat. Tapi,
kalau komentar yang tidak perlu menunujukan tidak ada kualitasnya.
Kata Ustadz Khaththath, ada hadist yang melarang seseorang melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat.
"Termasuk bagusnya seseorang, meninggalkan apa yang tidak berguna baginya," ungkapnya mengutip sebuah hadist.
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhaimin Iskandar menyebut Rohis culun dan radikal.
Hal ini dikatakan Muhaimin alias Cak Imin saat menghadiri Kongres
Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Haji Palembang, Ahad (2/12/1012).
Muhaimin Iskandar mengaku khawatir dengan kondisi pemuda saat ini, yang sudah melupakan Nahdlatul Ulama (NU).
"Siswa-siswi SMA kita kini tidak kenal NU, kenalnya Rohis, yang
hasilnya radikal dan culun-culun itu. Oleh karena itu mari kita benahi
pendidikan, modalnya adalah percaya diri. Kalau tidak percaya diri
jangan pernah ngaku jadi anak buah KH Hasyim Ashari dan Gus Dur yang
kokoh dan berani," kata Muhaimin saat ditemui di Kongres Pelajar NU,
Asrama Haji Palembang, Ahad (2/12/2012).
source
arrahmah/kamis,6desember2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar