JAKARTA - Pernyataan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, (Menakertrans) Muhaimin
Iskandar yang akrab disapa Cak Imin dalam acara Kongres Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama (IPNU) XVII dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama
(IPPNU) XVI di Asrama Haji Palembang, yang mengatakan anak Rohis radikal
dan culun mengundang reaksi keras.
Dalam rilis Pemuda Persatuan Umat Islam (PUI) yang dikirim ke arrahmah.com,
menyatakan bahwa Perilaku tidak pantas seolah tidak luput dari para
pejabat publik. Sikap-sikap tidak terpuji bukan kian hilang, malah
semakin menjadi.
Tren sikap kontoversi seolah menjadi senjata untuk mendiskreditkan
golongan lain. Mulai dari kasus korupsi hingga pelecehan perempuan serta
membuat pernyataan fitnah. Kini kita dikejutkan dengan pernyataan
Muhaimin Iskandar saat menghadiri Muktamar pelajar NU.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Persatuan Umat Islam (PP
Pemuda PUI), H. Iman Budiman, pernyataan Muhaimin yang tidak pantas ini
sangat melukai hati para aktivis Rohis. Stigma Rohis sebagai basis
Islam radikal dimunculkan kembali. Dan seakan ingin meyakinkan publik
akan fitnah itu.
"Sikap dan pernyataan Muhaimin adalah cermin dirinya dalam bersikap, politisi ini culun," kata Iman.
Lebih dari itu, menurutnya sebagai seorang tokoh politik sekaligus
pejabat publik, Muhaimin seharusnya tidak asal bicara. "Tolak ukur
kualitas pemimpin bisa dilihat dari tutur katanya," ujarnya.
Menurut Iman, Muhaimin tidak pantas disebut sebagai tokoh muda. Bahkan Muhaimin telah melecehkan aktivis Rohis.
"Sebagai orang yang lahir dari NU, pernyataannya menodai karakter
warga NU yang menjunjung nilai ukhuwah dan mendukung setiap langkah
perbaikan moral bangsa," paparnya.
Negara berhutang jasa dengan Rohis
Berkaitan dengan Rohis, "Mestinya semua pihak bahkan negara harus
berhutang terhadap kehadiran Rohis sebagai benteng moral pelajar
Indonesia," tegas Iman.
"Mereka adalah anak-anak pelajar yang punya komitmen dalam
memperbaiki akhlak pelajar. Mereka turut menciptakan generasi
berkualitas. Lihat saja kegiatan-kegiatan mereka yang sejalan dengan
agenda negara dalam menciptakan iklim pelajar yang berkualitas,"
tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menakertrans, Muhaimin Iskandar yang
juga Ketua Umum PKB mengatakan bahwa siswa yang aktif di unit kerohanian
Islam di SMA atau dikenal Rohis sebagai anak-anak radikal dan
culun-culun. Rohani Islam (Rohis) kembali jadi diisukan negatif.
Jika sebelumnya tayangan stasiun televisi Metro TV menyebut Rohis
sebagai tempat perekrutan teroris, kali ini Muhaimin Iskandar menyebut
Rohis culun dan radikal.
Hal ini dikatakan Muhaimin alias Cak Imin saat menghadiri Kongres
Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Haji Palembang, Ahad (2/12/1012).
Muhaimin Iskandar mengaku khawatir dengan kondisi pemuda saat ini, yang sudah melupakan Nahdlatul Ulama (NU).
"Siswa-siswi SMA kita kini tidak kenal NU, kenalnya Rohis, yang
hasilnya radikal dan culun-culun itu. Oleh karena itu mari kita benahi
pendidikan, modalnya adalah percaya diri. Kalau tidak percaya diri
jangan pernah ngaku jadi anak buah KH Hasyim Ashari dan Gus Dur yang
kokoh dan berani," kata Muhaimin saat ditemui di Kongres Pelajar NU,
Asrama Haji Palembang, Ahad (2/12/2012) seperti dikutip Okezone.com.
source
arrahmah/kamis,6desember2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar